Tag:
tauhid
Arrahmah.id
Keteguhan Iman Generasi Muda Gaza Sambut Ramadhan 1445 H
(Arrahmah.id) – Alhamdulillah, senantiasalah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah berkenan mengantarkan kita ke gerbang Ramadhan malam ini, Senin 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 11 Maret 2024. Shalawat dan salam kepada manusia mulia, pembawa risalah-Nya, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan generasi Muslim yang setia mengikuti ajarannya. Menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan, […]
Islampos.com
Iman kepada Allah (2-Habis)
IMAM Fudhail bin Iyyadl mengatakan ‘Betapa banyak orang yang melakukan tawaf d baitullah, sementara orang yang jauh darinya justru lebih besar pahalanya’.Kenapa? Karena niatnya. Ikhlas atau riya?Jika ikhlas karena Allah maka akan diterima.Jika riya’ karena pujian manusia atau lainnya maka akan tertolak.Tanda-tanda ikhlas adalah tunduk pada kebenaran dan menerima nasehat kebenaran dari orang lain.Syarat yang kedua adalah benar. Amal yang benar akan terwujud dengan mengikuti panduan/petunjuk Rasulullah Muhammad.Supaya kita bisa mengetahui standar amal yang benar sesuai dengan tuntunan rasulullah, maka harus BELAJAR. Mengkaji Islam secara rutin dan istiqomah sehingga kita akan bisa beramal shalih sesuai dengan standar yang telah di tetapkan Allah dan RasulNya.Melihat wajah Allah adalah kenikmatan tertinggi di surga. Maka niatkan amalan kita untuk melihat wajahNya.Sulit?Mulailah dengan melisankan niat supaya otak bisa memerintahkan seluruh tubuh untuk ikhlas…TUJUAN TERBESAR SEORANG MUKMINSetiap orang punya visi terbesar dalam hidupnya. Baik di dunia ataupun akhirat. Karena melakukan sesuatu tanpa tujuan hanya akan membuat seseorang bingung dengan apa yang dilakukannya.Husnul khatimah yang menjadi dambaan hakikatnya bisa diraih dengan visi misi hidup yang jelas. Lihat bagaimana ulama dan orang-orang sholih yang namanya tetap harum meski sudah tiada. Mereka adalah orang yang mempunyai visi besar untuk bekal ketika bertemu dengan Rabb mereka.Sebagai seorang muslim apa visi anda?Allah Ta’ala berfirman,{لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ}“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya” (QS Yunus:26).BACA JUGA: Astaghfirullah, Apa Kata Ulama Salaf tentang Penyebab Terhalangnya Melakukan Sholat Malam?Imam Ibnu Katsir berkata, ”(Kenikmatan) yang paling agung dan tinggi (yang melebihi semua) kenikmatan di surga adalah memandang wajah Allah yang maha mulia, karena inilah “tambahan” yang paling agung (melebihi) semua (kenikmatan) yang Allah berikan kepada para penghuni surga. Mereka berhak mendapatkan kenikmatan tersebut bukan (semata-mata) karena amal perbuatan mereka, tetapi karena karunia dan rahmat Allah.Pada ayat di atas dijelaskan bahwa melihat wajah Allah adalah tujuan tertinggi dari semua tujuan. Karena nikmat tertinggi di surga adalah melihat wajah Allah.Memiliki tujuan besar tersebut akan menambah semangat dan keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan jalan menujuNya.Adapun tujuan yang lain, ingin menjadi orang yang bermanfaat, menolong agama Allah atau menjadi manusia utama itu hanyalah cabang dari tujuan besar tersebut.Selain itu, disebutkan oleh Ibnu Katsir bahwa bukanlah ilmu ataupun amal yang bisa mengantarkan kita ke syurgaNya melainkan hanya karena rahmat dan ridhoNya saja kita bisa meraihnya.Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim no. 2817).Setiap visi/ tujuan tentu mempunyai konsekuensi. Bila terasa sulit mulailah dengan sering berdoa meminta agar Allah memudahkan, acap melisankan dan menuliskan tujuan tersebut sehingga otak akan memerintahkan seluruh tubuh supaya setiap nafas dan langkah hanya untuk mengharap wajah Allah saja.Makna SyahadatainSyahadatain adalah dua kalimat syahadatاشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسول اللهAku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah utusan Allah.Kalimat syahadat adalah syarat pertama untuk menjadi muslim. Ucapan ini tidak cukup hanya dilafalkan melainkan punya konsekuensi dan pembuktian. Kalau hanya sekedar diucapkan orang munafik juga bisa melafalkannya. Atau tidak cukup dengan mengetahui arti/ makna tapi juga harus diamalkan.Makna kalimat pertamaاشهد ان لا اله الا اللهMaknanya adalah bersaksi atau mengakui dan meyakini bahwa tiada ilah (sesembahan, tempat meminta pertolongan, tempat mengadu dll) melainkan AllahKalimat pertama ini yg disebut kalimat tauhid. (Materi sebelumnya). Kalimat ini terdiri dari 2 rukun:– An-Nafyu: peniadaan (menafikan)Bahwa laa artinya tidak ada. Meniadakan ilah- ilah lain selain Allah.– Al-Itsbat: penetapan(menetapkan)Yakni Illallah artinya kecuali Allah. Bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah.Konsekuensinya adalah meyakini dan mengamalkan bahwa hanya Allah satu-satunya zat yang disembah dan diagungkan. Serta menafikan adanya syirik atau sekutu kepada-Nya. (Terdapat dalam QS Al-Baqarah: 256)Kalimat kedua adalahواشهد ان محمدا رسول اللهMaknanya bahwa mengakui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah utusan Allah.BACA JUGA: Mengapa Allah Tidak Memberikan Kemudahan Ibadah? Ini 4 SebabnyaKonsekuensinya adalah ittiba’ (mengikuti seluruh apa yang dibawanya berupa wahyu dan menjadikan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam sebagai teladan /ukhwatun Hasanah).Kalimat kedua mempunyai 2 rukun:– ‘abduhu (seorang hamba)– Wa rasuluhu (sebagai utusan Allah)Hikmah Allah mengutus Rasul dari kalangan manusia adalah agar mudah mencontohnya. Karena Rasulullah pun punya hawa nafsu, menikah, buang hajat, makan, tidur dan sebagainya. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak bisa mencontoh beliau.Sebagaimana malaikat, tentu tidak bisa seorangpun mampu meneladaninya karena mereka tidak diberikan hawa nafsu. Dan tugasnya pun berbeda dengan manusia.Wallahu a’lam bi showab. []HABIS
Islampos.com
Iman kepada Allah (1)
IMAN kepada Allah adalah cabang pertama dalam keimanan. Artinya menjadikan Allah satu-satunya sebagai ilah atau Tuhan atau yang disembah.Dalilnya terdapat dalam surat Al-Ikhlas.Tauhid juga menjadi nasehat pertama Lukman kepada putranya dalam Al-Qur’an.وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌDan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama. Rukun ini sangat penting kedudukannya dalam Islam. Sehingga wajib bagi kita untuk mengilmuinya dengan benar supaya membuahkan akidah yang benar pula tentang Allah Ta’ala.Iman Kepada Allah mempunyai arti yaitu membenarkan dengan hati bahwa Allah SWT itu benar-benar ada (wujud) dengan segala sifat-sifat-Nya dan kesempurnaan-Nya kemudian pengakuan itu di buktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakni dengan menjalankan perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya tujuannya agar kita yakin kepada Allah dan taat kepada-Nya.Iman kepada Allah merupakan asas dan pokok dari keimanan, yakni keyakinan yang pasti bahwa Allah adalah Rabb dan pemilik segala sesuatu, Dialah satu-satunya pencipta, pengatur segala sesuatu, dan Dialah satu-satunya yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Semua sesembahan selain Dia adalah sesembahan yang batil, dan beribadah kepada selain-Nya adalah kebatilan.Dialah Allah yang disifati dengan sifat yang sempurna dan mulia, tersucikan dari segala kekurangan dan cacat. Ini merupakan perwujudan tauhid yang tiga, yatu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhdi asma’ wa shifat.BACA JUGA: 6 Hal Pengundang Pertolongan Allah kala Menghadapi BadaiDakwah para nabi sahabat dan para ulama salaf adalah tauhid yakni menentang kebiasaan syirik dan melawan arus yang terjadi dalam masyarakat. Sementara orang takut meninggalkan tradisi. Islam datang untuk memfilter tradisi. Bukan sebaliknya yakni tradisi yang akan menfilter Islam. Jika sesuai dengan tradisi maka diterima kalau tidak maka ditolak. Sebagaimana yang terjadi saat Rasulullah mendakwahi orang Quraisy beliau digelar majnun bila tukang sihir dukun penyair pendusta dan orang yang keluar dari tradisi nenek moyang.Tauhid terbagi 31. Tauhid rububiyah artinya bahwa Allah sebagai pencipta langit dan bumi.2. Tauhid uluhiyah artinya bahwa Allah semata yang berhak diibadahi dan tidak menyekutukannya dengan apapun3. Tauhid asma wa sifat artinya menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah.Perbedaan mendasar antara ketiganya yakni tauhid rububiyah pengesahan Allah dengan perbuatannya sendiri seperti mengesakan dia sebagai pencipta dan semacamnya.Tauhid uluhiyah penegasan Allah dengan perbuatan hambanya seperti salat zakat haji cinta benci dan lain-lain.Penamaan tauhid ini adalah berdasarkan dalil Al-Qur’an yang diambil dari QS Maryam:65.رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا ࣖ(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?Allah menunjukkan apa yang Dia lakukan kepada manusia (Dia berbuat)Dalam surat Al-Baqarah ayat 256 disebutkan bahwa mengingkari thogut dilakukan terlebih dahulu sebelum beriman kepada Allah.فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ…..Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah,……Artinya mengandung isyarat bahwa yang harus dibersihkan dari qolbu adalah syirik maka baru diisi dengan tauhid atau iman kepada Allah.Foto: UnsplashThogut artinya setan atau kalangan jin atau manusia atau tempat diminta tolong atau berhakim kepadanya dari selain Allah.IbadahIbadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala , baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang batin. Ini adalah definisi ibadah yang paling lengkap. Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.Syarat dalam ibadah ada 2:1. Niat ikhlas2. Cara sesuai dengan syariatImam Al Fudhail bin ‘Iyadh (guru Imam Syafi’i) tatkala berkata mengenai firman Allah,لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا“Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al Mulk: 2),BACA JUGA: 8 Perjalanan Setelah KematianBeliau mengatakan, “Yaitu amalan yang paling ikhlas dan paling showab (sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).”Al Fudhail bin ‘Iyadh lalu berkata, “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak sesuai dg ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.”Oleh karena itu, syarat diterimanya ibadah itu ada dua:1. Niat yang ikhlas dan2. Mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Syarat yang pertama adalah ikhlas. Ikhlas akan terwujud ketika amal yang kita lakukan diniatkan secara murni kepada Allah. []BERSAMBUNG
Islampos.com
Syirik Pembatal Tauhid
LAWAN kata tauhid adalah syirik. Karena syirik adalah sesuatu yang bisa merusak atau membatalkan iman.Dosa syirik tidak main-main balasannya kan kekal di neraka meski rajin salat dan lain-lain. QS. Annisa: 48.اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًاSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.Dosa syirik adalah dosa yang tidak ada ampunannya kecuali dengan bertaubat. Bahkan disebutkan bisa mengeluarkan seseorang dari keislamannya. Syirik yang seperti apa?Macam macam syirik1. Syirik besar (Akbar)Mengambil tandingan selain Allah dan menyamakannya dengan Rabbul ‘alamin.Contoh: Menyembah kepada selain AllahBernadzar pada selain Allah, thawaf keliling kubur dan berdo’a meminta pada penghuni kubur, berdo’a pada orang yang sudah mati, mencintai selain Allah sebagaimana kecintaannya pada Allah, meminta perlindungan (isti’adzah) pada selain Allah, menjadikan perantara selain Allah antara dirinya dengan Allah dan bertawakkal padanya. (Rumaysho)2. Syirik kecil (asghor)Disebut syirik dalam dalil namun tidak sampai derajat syirik akbar atau disebut oleh para ulama sebagai perantara menuju syirik akbar.Contoh : Riya,bersumpah dengan selain Allah, mengangungkan makhluk yang tidak sampai derajat ibadah, memakai jimat yang meyakini dapat mencegah ‘ain (pandangan hasad), shalat menghadap kiblat untuk Allah namun menganggap lebih afdhol jika dilakukan di sisi kubur.BACA JUGA: 6 Hal Pengundang Pertolongan Allah kala Menghadapi BadaiPerbedaan syirik besar dan syirik kecil:Perbedaan pada definisi sebagaimana yang telah lewat.Syirik besar membuat pelakunya keluar dari Islam dan kekal dalam neraka, sedangkan syirik kecil tidak.Syirik besar menghapuskan seluruh amalan, sedangkan syirik kecil hanya menghapus amalan yang terdapat syirik saja.Syirik besar tidaklah dimaafkan kecuali dengan taubat, sedangkan syirik kecil berada dalam masyi-ah Allah atau kehendak Allah yaitu jika dikehendaki, Allah bisa mengampuni dan jika tidak, Allah akan menyiksanya.Cara membedakan syirik kecil dari syirik besar:Dapat dilihat dari dalil tegas yang menyebut syirik kecil, misal disebutkan dalam hadits, “Sesuatu yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Dalam hadits disebutkan tentang riya’ atau beramal ingin cari pujian.Dalam hadits disebutkan kata syirik dalam bentuk nakirah (tidak ada alif lam di awalnya). Seperti dalam hadits disebutkan, “Sesungguhnya mantera-mantera, jimat dan pellet adalah syirkun”. Yang dimaksud di sini adalah syirik kecil.Yang dipahami oleh para sahabat dari dalil bahwa perbuatan itu termasuk syirik kecil. Dalam masalah pemahaman dalil, para sahabatlah yang lebih paham, mereka lebih memahami Al Quran dan hadits.(Lihat Rasa-il fil ‘Aqidah, hal. 437-439)Foto: UnsplashBentuk syirik terbagi 3Syirik uluhiyah syirik dalam beribadah seperti berdoa kepada orang mati percaya benda keramat kuasa yang tidak ada dasarnya dalam Islam percaya zodiak ramalan dan lain-lainSyirik rububiyah meyakini kepada selain Allah yang bisa melakukan perbuatan Allah yakni memberi rezeki menurunkan hujan mengatur alam semesta. Ini yang dilakukan oleh ahli kitab yang menyembah patung dan lain sebagainyaSyirik asma wa sifat artinya menyamakan sifat Allah dengan dzat lain. Meyakini ada makhluk lain yang serupadengan Allah. Atau yang mempunyai sifat yang sama dengan Allah. Seperti percaya dukun, tukang sihir yang mengetahui perkara ghaib.Dalil-dalil syirik besar dan syirik kecilSyirik besara) Syirik berdoa kepada selain AllahAllah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (Al-‘Ankabuut: 65)contohnya: berdoa meminta kepada Nabi, orang shalih, kubur wali atau kepada batu dan pohonb) Syirik dalam niat dan tujuan, yaitu berniat menunjukkan ibadah kepada selain Allahcontohnya: Menyembelih qurban ditujukan untuk jin penunggu pohon atau jembatanAllah berfirman,مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Huud: 15-16]c) Syirik dalam ketaatan, yaitu menjadikan selain Allah sebagai pembuat syariat dan ia patuh serta ridha menjalankannyacontohnya: Meyakini seseorang yang merubah-rubah syariat Allah dan harus dipatuhifirman Allah,اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan rabb) al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh beribadah kepada Allah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [At-Taubah: 31]BACA JUGA: Mengapa Allah Tidak Memberikan Kemudahan Ibadah? Ini 4 Sebabnyad) Syirik dalam cinta, yaitu cinta kepada sesuatu sebagaimana cintanya kepada Allah bahkan mengalahkannyacontohnya: cinta kepada sesembahannya sebagaimana cinta kepada AllahAllah berfirman,وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِِ“Dan di antara manusia ada yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, dimana mereka mencintai tandingan-tandingan itu seperti cintanya kepada Allah.” [QS. Al-Baqarah: 165]Syirik Kecila) Syirik dzahir yaitu yang nampak berupa ucapan dan perbuatancontohnya:[1] Bersumpah dengan nama selain Allah_Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ.“Barangsiapa bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik.”( HR. At-Tirmidzi, Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2042)[2] Memakai jimatJika beranggapan jimat sebagai penyerta saja yang menolak bahaya dan yang menolak bahaya adalah Allah maka ini syirik kecil, tetapi jika berkeyakinan jimat inilah pemberi keamanan maka ini syirik besarRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad 4: 156, As Silsilah Ash Shohihah no. 492).[3] Perkataan “atas kehendak Allah DAN kehendakmu”seharusnya “Kehendak Allah kemudian kehendakmu”Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:إِذَا حَلَفَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَقُلْ: مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ، وَلَكِنْ لِيَقُلْ: مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ.“Apabila seseorang dari kalian bersumpah, janganlah ia mengucapkan: ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu.’ Akan tetapi hendaklah ia mengucapkan:مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شِئْتَ.‘Atas kehendak Allah kemudian kehendakmu.’”(HR. Ibnu Majah no. 2117, Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah no. 1093).[4] Beranggapan sial.misalnya angka 13 adalah angka sialRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:ﻻَ ﻋَﺪْﻭَﻯ ﻭَﻻَ ﻃِﻴَﺮَﺓَ“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya dan tidak ada anggapan sial” (HR Bukhari dan Muslim)Foto: Unsplash[5] Ruqyah syirkiyyah,yaitu mantra-mantra selain Al-Quran dan Hadits yang diyakini bisa menolak bahayaRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,اِعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ.‘Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik.’” [HR. Muslim]BACA JUGA: Astaghfirullah, Inilah Penyebab Terhalangnya Seseorang Melakukan Shalat Malamb) Syrik khafi yaitu tidak nampakcontohnya: Riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang)Syirik jenis ini yang ditakuti oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atas umatnya, karena tersembunyiRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، فَقَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ، يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قاَلَ: اَلرِّيَاءُ.“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Mereka (para Sahabat) bertanya: “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Yaitu riya’.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh Ibnu Hajar al-Atsqalani dalam Buluughul Maraam.)Wallahu a’lam bi showab. []