Tag:

Sniper

Viral! Seorang Perempuan & Balita Ditembak Sniper ‘Israel’ Secara Brutal

GAZA (Arrahmah.id) –– Seorang ibu Palestina dan putranya ditembak secara brutal oleh penembak runduk Israel di kawasan Sheikh Radwan di kota Gaza. Dilansir Middle East Eye (12/2/2024), anak tersebut, yang diidentifikasi bernama Emad, selamat setelah ditarik oleh pria menggunakan tongkat dan tali. Perempuan muda, Hadeel Haroun, adalah bibinya Emad yang masih menjadi mahasiswi medis di […]

(Video) Penembak Jitu Brigade Al-Qassam Kembali Beraksi, Tewaskan Tentara ‘Israel’

Hidayatullah.com – Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, membagikan momen saat penembak jitunya membidik dan menewaskan tentara penjajah “Israel” di selanta Gaza City, Jalur Gaza. Video yang dibagikan pada Rabu (07/02/2024) itu memperlihatkan bagaimana sniper atau penembak jitu Brigade Al-Qassam menarget seorang tentara “Israel” menggunakan senapan Al-Ghoul. Baca juga: Pesan Sniper Al-Qassam pada Zionis: Senjata Buatan Tangan Kami, untuk Memanen Kepala Kalian Sebelum melancarkan aksinya, sniper Brigade Al-Qassam tampak mengintai dua tentara “Israel” yang terlihat sedang menjaga buldozer. Setelah di rasa posisi tentara “Israel” tersebut dapat dilumpuhkan, sang sniper pun lantas mengambil senapannya dan mulai menembak. Dalam video tersebut, nampak jelas tembakan sniper Brigade Al-Qassam tepat mengenai bagian belakang tentara “Israel” dan membuatnya tersungkur. Mengetahui rekannya jatuh, seorang tentara lainnya terlihat lari tunggang langgang meninggalkan rekannya.Senapan Al-Ghoul Memiliki tinggi 2 meter, “Senapan Ghoul” berkaliber 14,5 mm mampu menjangkau musuh hingga 2 kilometer.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Senapan Al-Goul menjadi pembicaraan warga dunia setelah “Operasi Taufan (Banjir) Al-Aqsha”. Puluhan tentara penjajah di berbagai wilayah di Jalur Gaza dilaporkan mengalami cedera berat, menurut Surat Kabar Al-Ghad. Nama “Ghoul” diberikan pada senapan Al-Qassam untuk menghormati pemimpin Al-Qassam Adnan Al-Ghoul atau “Abu Bilal”, yang juga dijuluki “Rudal Abu Qassam”.* Baca juga: Mengenal Adnan Ghoul, “Bapak Penembak Jitu” Al-Qassam Paling Ditakuti

Biadab, Sniper Israel Eksekusi Pria Palestina yang Sedang Cari Makanan di Kota Gaza

Gaza (MediaIslam.id) – Penembak jitu tentara Zionis Israel mengeksekusi seorang pria Palestina yang sedang mencari makanan di Kota Gaza pada akhir pekan lalu. Korban ditembak dari belakang, kemudian tergeletak di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mecari makanan. Korban terbaru sniper tentara Zionis Israel tersebut belum teridentifikasi. Kelompok hak asasi manusia (HAM) Euro-Med mengatakan, eksekusi itu mengerikan. Korban saat itu sedang mencari makanan untuk bertahan hidup di tengah serangan dan pengepungan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 27.300 orang. Menurut kelompok HAM tersebut, pembunuhan itu memiliki kemiripan dengan sejumlah eksekusi yang dilakukan oleh sniper tentara Israel dari atap rumah di Gaza, sebagai bagian dari kekejaman Tel Aviv terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza. Dalam gambar yang dibagikan secara online, lubang peluru terlihat di punggung pria tersebut. Korban terlihat tergeletak di tanah di samping sepeda yang diduga dia kendarai saat mencari makanan di Kota Gaza. Gambar yang memilukan itu, yang dilansir The New Arab, Senin (5/2/2024), juga menunjukkan kucing-kucing berada di dekat tubuh korban yang terbaring tak bernyawa, berpotensi mengendus atau menggerogoti jasad tersebut. “[Pria itu] menjadi korban sniper Israel. Setiap hari, sniper Israel yang ditempatkan di atap rumah membunuh puluhan warga sipil dan membatasi pergerakan ambulans,” kata Ketua Euro-Med, Ramy Abdu. []

Dua Wanita Kristen Ditembak Sniper ‘Israel’ di Gereja

GAZA (Arrahmah.id) — Dua perempuan Kristen, yakni seorang ibu lanjut usia dan putrinya ditembak mati oleh seorang tentara Israel di halaman sebuah gereja Katolik di Gaza pada Sabtu (16/12/2023) lalu. “Sekitar tengah hari (pukul 10.00 waktu setempat), seorang sniper tentara Israel membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus (Holy Family Parish) di Gaza, […]

CNN Ungkap Penembakan Anak Palestina Oleh Sniper ‘Israel’

GAZA (Arrahmah.id) — Seorang jurnalis Palestina, Rami Abu Jamous, merekam penembakan seorang anak Palestina di Gaza oleh penembak runduk Israel ketika dia sedang membawa keluarganya keluar dari Gaza. video itu diberikan Rami kepada CNN. Dilansir CNN (17/11/2023), dengan ponsel di satu tangan dan anak berusia dua tahun di tangan lainnya, Rami berkata pada Jomana Karadsheh […]

(Video) RS Al Syifa Dikepung Sniper Zionis, 100 Jenazah Warga yang Gugur Mulai Membusuk Belum Bisa Dimakamkan

Hidayatullah.com—Deretan bayi prematur di RS Asy-Syifa di Jalur Gaza, Palestina, harus berjuang demi keselamatannya tanpa inkubator karena ketiadaan sumber listrik dan bahan bakar. Hari ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al-Qudra, mengumumkan kematian 7 warga yang sakit dan terluka di dalam Kompleks Medis Al-Shifa yang terkepung selama tiga hari berturut-turut. Situasi di Shifa memburuk pada akhir pekan, dengan dokter melaporkan bahwa generator terakhir kehabisan bahan bakar, menyebabkan kematian beberapa pasien, termasuk bayi prematur. Al-Qudra mengatakan dalam pernyataan pers kepada Al Jazeera Senin pagi, jumlah kematian di antara orang yang sakit dan terluka meningkat menjadi 20 dengan kematian baru, menekankan bahwa 36 bayi prematur masih menghadapi risiko kematian setiap saat akibat dampaknya. Pihak rumah sakit terpaksa harus menghentikan oksigen dan perangkat penyelamat jiwa setelah pemadaman listrik total sejak 3 hari oleh rezim teror ‘Israel’. Menurutnya, akibat pengepungan, hujan bom Zionis, serta pengepungan sniper (penembak jitu) tidak ada ambulans yang bisa masuk atau keluar, dan tidak ada pergerakan di dalamnya.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan-badan PBB lainnya memperingatkan bahwa sebanyak 3.000 pasien dan staf terpaksa berlindung di dalam rumah tanpa bahan bakar, air atau makanan yang memadai. “Sayangnya, rumah sakit tersebut tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit,” kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, setelah melakukan kontak dengan staf di lapangan. “Sudah tiga hari tanpa listrik, tanpa air,” katanya, menggambarkan situasi di dalam sebagai “mengerikan dan berbahaya.”Beginilah suasana operasi pasien yg gawat di RS Al Quds #Gaza akibat dibom tak habis habis oleh Zionis #Israel. Rezim teroris membom semua rumah sakit mengakibatkan semua layanan tak berfungsi. Kegagalan Israel kalahkan pejuang membuat menyerang membabi buta @Paltodaytv pic.twitter.com/nwTAjBRDt8— Hidayatullah.com (@hidcom) November 11, 2023100 Jenazah Belum Dimakamkan Menghubungi Al Jazeera, Direktur Kementerian Kesehatan di Gaza, Dr. Munir Al-Bursh, mengatakan bahwa mereka terjebak di dalam Rumah Sakit Al-Shifa dan terpaksa menggali kuburan massal untuk menguburkan lebih dari 100 jenazah yang ditemukan di dalam pekarangan, sebab mereka tidak dapat keluar untuk menguburkannya. Quds News Network mempublikasian rekaman ratusan jenazah di halaman RS Asy-Syifa, yang sejak hari Jumat (10/11/2023) bisa bisa dimakamkan.  Hari Senin (13/11/2023), ini, jenazah masih di lokasi yang sama tidak ada orang yang berani memakamkan karena ancaman tembakan  sniper Zionis. https://twitter.com/i/status/1723989877631721774 Bahkan menurut pihak RS Asy-Syifa, jenazah mulai dimakan anjing jalanan. Dari dalam Kompleks Al-Shifa, seorang dokter Palestina merekam klip video yang memperlihatkan memburuknya situasi di dalam unit gawat darurat dan runtuhnya tingkat layanan di kompleks terbesar di Jalur Gaza. Sekitar 650 pasien, 500 petugas kesehatan dan sekitar 2.500 pengungsi masih berada di kompleks rumah sakit Shifa, kata Mohammed Zaqout, Direktur Rumah Sakit di Gaza. Hal ini menandakan perubahan yang signifikan sejak akhir pekan ketika pejabat kesehatan Gaza mengatakan sekitar 1.500 pasien, 1.500 pekerja medis, dan 15.000 pengungsi berada di Shifa. Serangan dan genosida yang telah memasuki hari ke-38, tentara pendudukan masih terus melanjutkan serangan berdarah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 40.000 orang menjadi syuhada, terluka dan hilang, serta kehancuran besar-besaran di lingkungan pemukiman, fasilitas vital dan rumah sakit, dan lebih dari 1,5 juta orang terlantar. Pengepungan dan pengeboman Selama dua hari, pendudukan Zionis terus mengepung Kompleks Medis Al-Shifa dan melakukan pemboman terus menerus, bertepatan dengan terputusnya aliran listrik, air dan makanan, yang menyebabkan kematian sejumlah pasien dan bayi prematur, dengan peningkatan risiko terhadap kehidupan sekitar 15.000 pengungsi dan 650 pasien, serta staf medis yang tetap tinggal di sana. Selama beberapa minggu terakhir, puluhan orang, termasuk anak-anak, meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa, baik akibat pemboman ‘Israel’ di rumah sakit tersebut dan sekitarnya, atau akibat gangguan rumah sakit setelah fasilitas pembangkit oksigen berhenti akibat ledakan. habisnya bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikannya dan pengoperasian generator pembangkit listrik. Kompleks Al-Shifa adalah institusi kesehatan terbesar yang menyediakan layanan medis di Jalur Gaza. Didirikan pada tahun 1946 dan telah berkembang dari waktu ke waktu menjadi kompleks medis terbesar yang mencakup 3 rumah sakit khusus dan mempekerjakan 25% pekerja rumah sakit di seluruh Jalur Gaza. Saat ini menerima ribuan pasien dan pengungsi yang mencari perlindungan di dalamnya. Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengatakan bahwa Kompleks Medis Al-Shifa sama sekali tidak berfungsi, dan tidak dapat memberikan layanan kesehatan apa pun kepada korban luka akibat agresi ‘Israel’ atau bahkan korban luka. pasien di dalam kompleks, dan juga dikepung dari dalam dan luar. Untuk hari ke-37, tentara pendudukan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza, dan serangan komprehensif yang dilancarkannya telah mengakibatkan kematian lebih dari 11.100 orang dan cederanya puluhan ribu orang, selain kerusakan besar-besaran di lingkungan pemukiman, fasilitas vital dan rumah sakit.*