Tag:
RS Indonesia di Gaza
Mediaislam.id
Israel Kembali Serang RS Indonesia di Gaza
Yerusalem (Mediaislam.id) – Pasukan pendudukan Israel kembali menyerbu Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, pada Jumat (3/1) dan mengarahkan ancaman terhadap staf medis dan pasien, menuntut mereka segera mengevakuasi rumah sakit tersebut.
Sumber media lokal mengkonfirmasi bahwa rumah sakit tersebut saat ini berada di bawah pengepungan yang ketat, dan pasukan pendudukan Israel terus melepaskan tembakan di sekitarnya.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar mereka yang terjebak di dalam rumah sakit adalah wanita dan anak-anak, selain sejumlah orang yang terluka dan tidak dapat bergerak sama sekali.
Direktur Rumah Sakit Indonesia menyatakan bahwa persediaan medis telah habis, dan menyerukan intervensi internasional yang mendesak untuk menghindari kematian korban luka yang menerima perawatan di rumah sakit.
Dia menyatakan bahwa tentara pendudukan Israel terus melibas lingkungan rumah sakit, menghancurkan semua kebutuhan hidup di daerah tersebut. Israel juga menghancurkan stasiun oksigen dan listrik rumah sakit, membuat rumah sakit tidak dapat menyediakan layanan medis yang diperlukan mengingat kondisi tragis yang dialami Jalur Gaza.
Jumat lalu, tentara pendudukan Israel menangkap Dr. Hossam Abu Safiya, pada saat 400 warga Gaza utara dibebaskan, termasuk tenaga medis yang ditangkap dari rumah sakit dan sekitarnya.
Penangkapan “Abu Safiya” terjadi setelah pasukan pendudukan menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan beberapa jam setelah pengepungan, di mana mereka membakar fasilitasnya dan menganiaya orang-orang di dalamnya, termasuk pasien, yang terluka, dan petugas medis memaksa orang lain melepas pakaian mereka dalam cuaca yang sangat dingin sebelum mengevakuasi mereka secara paksa di tengah tembakan dan tembakan dari tank di sekitar rumah sakit.
sumber: infopalestina
Mediaislam.id
BKSAP DPR Kutuk Serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza
Jakarta (MediaIslam.id) – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera mengutuk keras pengepungan dan serangan Israel terbaru terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.
“Rumah Sakit Indonesia merupakan sedikit dari rumah sakit di Gaza yang secara parsial masih berfungsi. Tuduhan bahwa di rumah sakit Indonesia itu ada pejuang Hamas yang menyerang Israel adalah kebohongan alias tidak ada bukti,” kata Mardani dalam keterangan tertulisnya Jakarta, Jumat (27/12).
Menurut Mardani, serangan Israel atas fasilitas kesehatan di jalur Gaza tersebut sebagai kebijakan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang dilakukan secara keji, biadab, dan tidak berperikemanusiaan.
“Menurut beberapa sumber, per November 2024 tercatat hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi. Sisanya hancur atau berfungsi sebagian karena serangan brutal Israel. Ini jelas-jelas TSM. Anehnya, komunitas internasional belum banyak berbuat. Ini jelas-jelas teror yang sangat mengerikan,” ungkap politisi PKS itu.
Untuk itu, dia mendesak komunitas global, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memberikan tekanan keras dan segera kepada Israel agar mematuhi hukum internasional.
“Terutama Pasal 18 Konvensi Den Haag tentang Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat tahun 1907 yang melarang serangan terhadap rumah sakit, tempat medis, dan tenaga medis yang mengumpulkan, merawat, dan mengevakuasi orang yang terluka dan sakit dalam konflik bersenjata,” ujarnya.
Dia juga menilai bahwa serangan Israel terhadap berbagai fasilitas kesehatan dan penampungan pengungsi sebagai upaya yang bertujuan memusnahkan dan mengusir warga Palestina dari wilayah jalur Gaza.
“Kita harus terus mengupayakan gencatan senjata, memastikan tersalurkannya bantuan kemanusiaan, menyediakan koridor aman bagi warga sipil dan merealisasikan untuk menghukum Israel di Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional kata dia.
Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia di Jabalia timur dikepung pasukan Israel, yang pada Selasa (24/12) melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza bagian utara dan terus menargetkan rumah-rumah sakit.
Menurut saksi mata, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di tengah gempuran tembakan di sekitar fasilitas kesehatan tersebut.
Selain itu, tentara Israel memerintahkan staf medis, pasien, dan warga yang mengungsi untuk segera meninggalkan rumah sakit dan pergi ke Kota Gaza.[]
Mediaislam.id
Kepung RS Indonesia, Israel Paksa Pasien Mengungsi
Gaza (Mediaislam.id) – Pasukan pendudukan Israel (IOF) memaksa para korban luka dan pasien untuk mengungsi dari Rumah Sakit Indonesia di kota Beit Lahia, di utara Jalur Gaza, pada Selasa subuh.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa IOF mengepung rumah sakit dan memaksa para korban luka dan pasien untuk dievakuasi, di tengah-tengah gempuran artileri yang menyasar rumah sakit dan daerah lain di Beit Lahia dan Proyek Beit Lahia.
Sumber-sumber tersebut menjelaskan bahwa para korban luka dan pasien terpaksa meninggalkan rumah sakit dengan berjalan kaki menuju Kota Gaza.
Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa tentara Israel mengintensifkan penargetan infrastruktur kesehatan di Jalur Gaza utara selama beberapa jam terakhir, dengan mengepung dan secara langsung menargetkan Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Al-Awda, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk membuat mereka tidak dapat beroperasi.
Kementerian tersebut menekankan bahwa tentara Israel memaksa orang-orang yang terluka dan sakit untuk dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, sementara mereka mengebom, sepanjang waktu tanpa henti, semua bagian Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya, dengan pecahan-pecahan peluru yang berserakan di halaman rumah sakit, menimbulkan suara-suara yang menakutkan dan kerusakan yang serius.
Pihaknya mengimbau lembaga-lembaga internasional dan PBB serta semua pihak yang peduli untuk segera turun tangan melindungi sistem kesehatan di Jalur Gaza dalam menghadapi serangan sengit ini.
Artileri Israel juga menargetkan lantai tiga Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza utara, menyebabkan kerusakan serius di dalamnya, sementara pesawat tempur Israel meluncurkan serangan.
sumber: infopalestina
Mediaislam.id
RS Indonesia di Gaza Rusak Parah Akibat Serangan Zionis
Gaza (Mediaislam.id) – Beberapa hari terakhir penjajah Israel kembali melancarkan sejumlah serangan ke Rumah Sakit Indonesia dan area sekitarnya yang menyebabkan banyak korban syahid dan terluka, serta kerusakan cukup parah.
Direktur RS Indonesia dr. Marwan Al-Sultan mengatakan, serangan terbaru ini menyebabkan bagian rangka atap dan jendela rusak.
Ia juga mengatakan beberapa pasien dan seorang perawat terluka parah di wajahnya. Serangan terjadi di tengah kondisi tidak ada makanan, bahan bakar dan air.
“Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia dan tim medis serta pasien. Lakukan yang terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap hidup,” ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima Mediaislam.id, Jumat (20/12).
Penjajah Israel telah menargetkan serangannya ke RS Indonesia dan area di sekitarnya sejak Sabtu (14/12) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu Gaza. Staf lokal RS Indonesia mengatakan tank-tank sempat melakukan pengepungan namun tidak masuk ke dalam.
Staf lokal tersebut mengungkap, serangan juga terjadi pada Senin (16/12) tengah malam pukul 23.59, hingga menjelang Selasa dini hari (17/12).
“Penyerangan dilakukan langsung ke kamar pasien, di mana ada seorang pasien dengan susah payah keluar dari ruangan menuju koridor. Penembakan terus-menerus ini membahayakan pasien yang ada di dalam Rumah Sakit,” katanya.
Selain RS Indonesia, sejumlah wilayah di sekitarnya juga tidak luput dari serangan penjajah Israel. Pada Selasa (17/12) setidaknya dua kali penyerangan terjadi di Sekolah Khalifa bin Zayed yang hanya berjarak 200 meter dari RS Indonesia. Serangan ini menyebabkan banyak korban syahid dan luka, termasuk anak-anak.
Staf RS Indonesia sempat berusaha mengambil jenazah para martir, namun hanya satu yang berhasil dievakuasi dan dimakamkan di Rumah Sakit.
Penyerangan juga terjadi di wilayah Tal al-Zaatar pada Rabu pagi (18/12) pukul 2 pagi waktu Gaza. Jenazah korban syahid banyak bergeletakan di sekitar Rumah Sakit Indonesia akibat serangan ini.
Sejak agresi 7 Oktober 2023 penjajah Israel telah melancarkan serentetan serangan serta pengepungan ke RS Indonesia, yang mengakibatkan kerusakan sangat parah di seluruh bagian Rumah Sakit. [ ]
Mediaislam.id
Israel Kembali Serang RS Indonesia di Gaza, Sejumlah Pasien Terluka
Gaza (Mediaislam.id) – Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa tentara pendudukan Israel menargetkan rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, melukai enam pasien.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Ahad (8/12), kementerian tersebut menekankan perlunya perlindungan internasional bagi rumah sakit, pasien dan staf medis.
Kementerian menyerukan untuk mengamankan jalur yang aman dari dan ke rumah sakit, dan menyediakan pasokan medis, bahan bakar, semua layanan logistik, dan evakuasi yang aman bagi para korban yang terluka.
Kampanye genosida berskala besar tentara Israel di Gaza utara, terutama di Jabalia dan Beit Lahia, telah memasuki hari ke-64, di mana pasukannya terus mengebom rumah-rumah dan tempat penampungan secara intensif dan menyerang warga sipil sembari memberlakukan pengepungan yang ketat di seluruh wilayah tersebut.
Serangan Israel yang disengaja terhadap ambulans dan pekerja pertahanan sipil telah membuat Gaza utara tidak memiliki layanan penyelamatan.
sumber: infopalestina
Mediaislam.id
Penjajah Israel Bom Lantai Atas RS Indonesia di Gaza
Gaza (Mediaislam.id) – Wakil Menteri Kesehatan Gaza dr. Yousef Abu Rish mengatakan, penjajah Israel kembali menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, yang menyasar lantai atas Rumah Sakit pada Sabtu (19/10).
“Saya baru saja selesai menelepon staf medis di rumah sakit Indonesia. Lantai atas rumah sakit menjadi sasaran tembakan artileri,” kata Abu Rish.
Ia mengatakan saat ini ada lebih dari 40 pasien serta staf medis di RS Indonesia. Sekelompok orang yang mengungsi juga menjadi sasaran di depan gerbang rumah sakit.
“Tidak ada listrik. Saya mendengar suara tembakan keras selama panggilan berlangsung. Ada kepanikan besar di antara pasien dan staf medis,” ujar Abu Rish.
Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan kepada semua staf medis di rumah sakit di seluruh dunia untuk mengorganisir aksi solidaritas dengan rumah sakit di Jalur Gaza utara dan melawan genosida di sana.
“Lantai atas rumah sakit Indonesia sedang dibom saat ini!” tegasnya.
MER-C menghubungi Direktur RS Indonesia dr. Marwan Al Sultan dan ia juga mengatakan lantai atas rumah sakit Indonesia terkena serangan yang menyebabkan listrik padam.
“Ada sekitar 40 pasien dan 15 staf medis semuanya dalam bahaya. Jadi saya memanggil Anda untuk menyelamatkan Rumah Sakit dan juga staf medis,” ujarnya.
Penjajah Israel telah melakukan serangan dan pengepungan di Gaza Utara selama hampir dua pekan sejak 5 Oktober lalu.
Kementerian Kesehatan Gaza kemudian mengumumkan tentara Israel telah memperingatkan tiga rumah sakit untuk mengevakuasi staf dan pasien, mengancam akan membunuh, menghancurkan, dan menangkap, seperti yang mereka lakukan di Rumah Sakit Al-Shifa beberapa bulan lalu.
Perintah evakuasi ini juga memaksa dua relawan MER-C yang berada di RS Indonesia Gaza Utara terpaksa kembali mengungsi ke posko MER-C di Deir Balah Gaza Tengah, bergabung dengan dua relawan lainnya. Saat ini terdapat total empat relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza. [ ]
Mediaislam.id
Liaison Officer EMT MER-C: RS Indonesia Hadapi Krisis Serius
Gaza (Mediaislam.id) – Liaison Officer Emergency Medical Team (EMT) MER-C di Jalur Gaza, Marissa Noriti, mengatakan saat ini Rumah Sakit Indonesia sedang menghadapi krisis serius akibat agresi terbaru penjajah Israel di Gaza Utara.
“Saat ini, RS Indonesia sedang menghadapi kekurangan makanan, perlengkapan medis, dan bahan bakar yang serius,” ujar Marissa dalam pernyataannya kepada wartawan, Jumat (18/10).
“Sudah sepuluh hari sejak tentara Israel memutus semua pasokan kemanusiaan ke Gaza Utara, melakukan pengeboman, mengancam rumah sakit, menciptakan kelaparan, adakah yang lebih buruk? Sangat sulit memahami mengapa seluruh dunia hanya diam. Kita perlu bertindak sekarang!” tegasnya.
Ia mengungkap bahan bakar telah dikirim, tetapi masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit. Marissa mengungkap, menurut perawat lokal saat ini masih ada 80 orang di RS Indonesia, termasuk pasien dan anggota keluarganya, 14 perawat dan 2 dokter gawat darurat.
“Empat pasien kritis perlu segera dipindahkan untuk perawatan yang lebih baik di rumah sakit lain karena kurangnya perlengkapan medis. Rumah Sakit hanya dapat menangani anak-anak, luka ringan dan pasien yang sudah ada,” tambahnya.
Sejak Minggu, 6 Oktober, Israel telah memerintahkan tiga rumah sakit di Gaza Utara, termasuk RS Indonesia, Kamal Adwan, dan Al-Awda, untuk melakukan evakuasi dalam waktu 24 jam. Namun, para tenaga kesehatan di RS Indonesia memutuskan untuk tetap tinggal, meskipun itu berarti hanya merawat satu pasien, seperti yang disebutkan oleh seorang perawat.
Marissa juga mengatakan, saat ini dua relawan Indonesia yang sebelumnya tinggal di RS Indonesia, Ir. Edy Wahyudi dan Fikri Rofiul Haq, telah berhasil dievakuasi dengan selamat ke RS Al-Ahli sejak Senin, 7 Oktober.
“Kemudian, pada Kamis 10 Oktober, tim relawan kami tiba di RS Shifa untuk bertemu dengan konvoi PBB dan juga didukung oleh Cadus, sebuah NGO internasional yang membantu evakuasi relawan kami ke Deir Al-Ballah.
Saat ini ada empat relawan MER-C di Deir Al-Balah, Gaza Tengah, yang semuanya dalam kondisi baik. MER-C juga sedang mempersiapkan pengiriman tim medis ke-6 untuk bertugas ke RS Indonesia, yang rencananya akan dilakukan pada akhir Oktober ini, jika situasi keamanan memungkinkan. [ ]
Suaraislam.id
Zionis Israel Ancam RS Indonesia di Gaza, Relawan MER-C Terpaksa Evakuasi
Jakarta (SI Online) – Relawan MER-C Indonesia, Fikri Rofiul Haq dan Edi Wahyudi, mengikuti proses evakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara menuju RS Al-Ahli Arab di Kota Gaza setelah perintah evakuasi dari Israel.“Saat ini dua relawan MER-C, saya dan Pak Edi Wahyudi, yang sebelumnya berada di RS Indonesia di Gaza utara, sedang melaksanakan proses evakuasi dengan berkoordinasi melalui WHO,” kata Fikri secara daring dalam konferensi pers MER-C di Jakarta, Rabu (09/10/2024), seperti dilansir ANTARA.Dalam laporan tersebut, Fikri menceritakan sejak Senin sore waktu setempat (07/10) dia dan rekannya telah berangkat dari RS Indonesia menuju RS Al Ahli Arab di Kota Gaza dengan menempuh perjalanan sekitar 30 menit.Sesampainya di RS Al Ahli, mereka menginap dan pada hari ini dia mendapat informasi bahwa rombongan konvoi PBB akan menjemput dia dan rekannya untuk meneruskan perjalanan ke Gaza tengah dan bergabung dengan tim MER-C lainnya.Sebelumnya, kata dia, Israel menyebarkan selebaran perintah evakuasi yang dijatuhkan di sekitar RS Indonesia dan daerah lainnya pada Ahad pagi waktu setempat (6/10).Selebaran perintah evakuasi tersebut tertulis dalam Bahasa Arab, dan dalam selebaran itu, Israel memerintahkan seluruh warga di Gaza utara, baik di Kota Beit Lahiya, Kota Beit Hanoun, dan Kota Beit Jabaliya, untuk segera mengungsi ke Gaza selatan.Sementara itu, Fikri juga mendapat informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina bahwa Israel memerintahkan pengosongan tenaga medis dan pasien di tiga rumah sakit di Gaza utara: yaitu RS Indonesia, RS Kamal Adwan dan RS Al Audah.“Mereka hanya diberikan waktu 24 jam sejak Selasa malam untuk mengevakuasi pasien-pasien,” kata dia.Israel juga, kata Fikri, mengancam siapa pun yang masih tinggal di rumah sakit-rumah sakit tersebut akan dibunuh atau ditangkap seperti mereka melakukannya di RS Al-Shifa.“Artinya dengan perintah ini, Israel melumpuhkan seluruh fasilitas kesehatan yang berada di Gaza utara karena hanya tiga rumah sakit tersebut yang masih beroperasi di Gaza utara,” lanjutnya.[]