Tag:

ranjau

Tanknya Hancur Diserang Hamas, Tentara ‘Israel’ Lari Terbirit-Birit

GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Hamas berhasil meledakkan tank Israel yang melintas di Gaza. Itu ditampilkan dalam video yang dirilis Brigade Al Qassam, sayap bersenjata kelompok Palestina, telah membagikan video yang menunjukkan para pejuangnya melawan pasukan Israel di Kota Gaza. Melansir Al Jazeera (9/7/2024), rekaman tersebut menunjukkan mereka memasang jebakan di jalan dengan alat […]

Pejuang Brigade Al-Qassam Sergap Pasukan Zionis Pakai Bekas Rudal F-16 Israel

Hidayatullah.com – Sejumlah tentara Israel tewas dan terluka dalam penyergapan pejuang Brigade Al-Qassam di dekat koridor Netzarim di Jalur Gaza tengah pada Minggu 28 April. “Mujahidin Al-Qassam memancing pasukan Zionis untuk melakukan penyergapan ranjau dengan menggunakan bahan peledak dan rudal F16 [Israel] yang ditembakkan ke arah warga sipil namun tidak meledak,” ujar Brigade Qassam dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. Ini bukan pertama kalinya para pejuang Qassam mendaur ulang rudal-rudal Israel yang tidak meledak untuk digunakan melawan tentara di Gaza. Penyergapan itu terjadi di jalan Al-Sikka di daerah Al-Mughraqa, dekat koridor Netzarim di Gaza tengah – yang dikuasai tentara penjajahan Israel untuk menjaga agar jalur itu tetap terbagi dua. Sebelumnya pada malam hari, Brigade Al-Qassam mengumumkan serangan mortir berkaliber berat ke markas komando Israel di dekat Netzarim. Media berbahasa Ibrani melaporkan pada Minggu malam bahwa tiga tentara penjajah Israel tewas dan 11 lainnya terluka setelah terkena ranjau di Jalur Gaza tengah. Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan para korban luka-luka diangkut menggunakan helikopter. Baca juga: Agresi Gaza Dapat Hancurkan Israel, Mantan Jenderal Zionis Desak Netanyahu Akui Kekalahan Pada awal April, entitas Zionis Israel menarik sebagian besar pasukannya dari Jalur Gaza. Namun, mereka tetap menempatkan sejumlah pasukan untuk menguasai koridor Netzarim. Para pejuang Brigade Al Qassam dan beberapa faksi perlawanan lainnya tetap bertahan di seluruh Jalur Gaza meskipun pemerintah Israel mengklaim bahwa kota Rafah di bagian selatan adalah benteng terakhir kelompok tersebut. Para analis Barat dan Israel baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel telah kalah dalam perang yang sedang berlangsung karena gagal mencapai salah satu tujuannya, yaitu menghancurkan kekuatan tempur Hamas dan menyelamatkan para tawanannya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Penyergapan Netzarim terjadi dua hari setelah seorang mantan perwira Israel mengatakan bahwa “bencana” sedang menanti Israel jika mereka memilih untuk meluncurkan operasi di Rafah. Hamas sedang mempersiapkan “penyergapan strategis” jika dan ketika pasukan Israel memutuskan untuk memasuki kota itu, kata perwira tersebut.* Baca juga: Abu Ubaidah: Selama 200 Hari, ‘Israel’ Tak Meraih Apapun di Gaza

(Video) Detik-Detik Pemukim Israel Tendang Bendera Palestina yang Dipasangi Peledak

Hidayatullah.com – Seorang pemukim ilegal Israel terkena ledakan sebuah alat peledak improvisasi (IED) saat pria tersebut berusaha menurunkan bendera Palestina. Sebuah video yang beredar di berbagai platform media sosial menghebohkan dunia maya pada Minggu (21/04) setelah memperlihatkan seorang pria Israel menginjak ranjau darat usai mencoba menurunkan bendera Palestina di Tepi Barat. Menurut para pengguna X (sebelumnya Twitter), video tersebut terjadi di pemukiman Kochav Hashachar yang diduduki di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, dan menunjukkan seorang pria Israel berjalan ke sebuah lapangan kosong di mana sebuah bendera Palestina berkibar dan dia mencoba menendangnya dengan keras sehingga memicu ledakan.BREAKING: An Israeli settler gets ambushed as soon as he attempts to remove a Palestinian flag near the Kochav Hashachar colonial settlement east of Ramallah in the occupied West Bank. pic.twitter.com/QHf7nmW2T7— Quds News Network (@QudsNen) April 21, 2024Video tersebut berhenti segera setelah pria itu menendang bendera dan memicu ledakan. Belum ada informasi lebih lanjut apakah pemukim Israel itu tewas atau tidak. Menurut Al Quds News, pria tersebut tidak mati, melainkan hanya menderita luka-luka. Perekam video, seorang perempuan, terdengar berteriak dalam bahasa Ibrani menyuarakan kemarahannya atas kehadiran bendera Palestina di wilayah yang diduduki Israel. Warganet pendukung Palestina dan para pengguna internet memuji dan mengelu-elukan pihak yang bertanggung jawab memasang jebakan tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pihak atau siapa yang memasangnya. Baca juga: Sejumlah Kementerian Zionis Diserang Hacker Dunia   Beberapa aktivis Palestina melaporkan bahwa penempatan ranjau darat tersebut mungkin diduga sebagai respon atas serangan Israel di Ramallah, Tepi Barat yang mengakibatkan terbakarnya puluhan rumah dan mobil, menembaki warga yang menyebabkan tewasnya seorang pemuda dan melukai puluhan lainnya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Teknik yang digunakan disebut penyergapan bendera yang “mewujudkan konsep perlawanan Palestina yang mendalam dalam segala bentuknya, di mana bendera muncul sebagai simbol budaya, pengetahuan, dan pada saat yang sama digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan tanah dan martabat. Sebagai upaya menghapus identitas Palestina, entitas Zionis Israel telah berulangkali menerbitkan aturan yang melarang pengibaran bendera Palestina. * Baca juga: Dokter Yordania: Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Peralatan dan Obat Nyeri

Proyek Saudi Berhasil Lumpuhkan 733 Ranjau Houthi dalam Sepekan

Hidayatullah.com– Proyek Masam, sebuah inisiatif dari Arab Saudi untuk membersihkan ranjau darat di Yaman, pada pekan pertama Desember ini berhasil melumpuhkan 733 ranjau yang dipasang oleh kelompok pemberontak Houthi dukungan Iran. Dibawah pengawasan organisasi bantuan kemanusiaan Saudi KSrelief, tim khusus yang dikerahkan dalam proyek itu dalam sepekan berhasil menghancurkan 618 persenjataan yang tidak meledak, 110 ranjau anti-tank, empat ranjau anti-personel, dan satu alat peledak, lapor Arab News Senin (11/12/2023). Berbagai ranjau dan bom tersebut, yang ditanam di sembarang tempat oleh kelompok Houthi di seluruh Yaman, menimbulkan ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, wanita, dan manula. Proyek Masam merupakan satu dari sejumlah inisiatif yang dilakukan Arab Saudi atas perintah Raja Salman guna menolong rakyat Yaman. Dengan proyek pembersihan ranjau ini rute penyaluran bantuan kemanusiaan menjadi lebih aman dan selamat. Tim pemusnah ranjau ditugaskan untuk membersihkan area yang merupakan prioritas kemanusiaan, seperti perkampungan, jalan dan sekolah. Operasi pemusnahan ranjau dilakukan di Marib, Aden, Jouf, Shabwa, Taiz, Hodeidah, Lahij, Sanaa, Al-Bayda, Al-Dhale, dan Saada. Menurut Ousama Algosaibi, direktur pelaksana proyek tersebut, total 424.527 ranjau sudah dimusnahkan sejak dimulainya inisiatif itu pada tahun 2018. Sebanyak 267.958 item berupa persenjataan yang belum meledak, 142.223 ranjau anti-tank, 7.921 alat peledak rakitan, dan 6.425 ranjau anti-personel. Proyek ini juga memberikan pelatihan kepada para teknisi pemusnahan ranjau lokal dan memberi mereka peralatan modern. Bantuan untuk warga Yaman yang terluka akibat ranjau juga diberikan  Diperkirakan 5 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak awal konflik di Yaman, banyak di antara mereka mengungsi disebabkan kampung mereka dipasangi ranjau oleh Houthi. Kontrak proyek itu diperpanjang sampai Juni tahun depan dengan biaya  $33,29 juta.*