Tag:

PP Muhammadiyah

Lazismu Kucurkan Beasiswa S1 dan S2 Kader Muhammadiyah Mustadh’afin

Hidayatullah.com—PP Muhammadiyah meluncurkan Beasiswa Kader Muhammadiyah 2024 pada Senin (29/7/2024) sebesar Rp. 3,5 miliar dari Lazismu Pusat. Beasiswa diluncurkan untuk 400 orang. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto mengatakan, program beasiswa ini dilakukan melalui kerja sama antara Lazismu Pusat dan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah. Agung menyebut beasiswa ini adalah bagian dari perhatian serius yang diberikan Muhammadiyah untuk kadernya. Penjaringan dilakukan melalui dua skema yaitu untuk kader yang aktif di Ortom minimal tingkat daerah dan beasiswa kader mustadh’afin. Dari Rp 3,5 miliar tersebut akan dibagi untuk penerima beasiswa S1 sebanyak 250 orang dengan per orang akan mendapat Rp. 4 juta, dan S2 sebanyak 150 orang dengan masing-masing penerima beasiswa akan mendapatkan Rp. 5 juta. Agung berharap peluang beasiswa ini dimanfaatkan oleh kader untuk studi lanjut, sehingga kader memiliki kemampuan untuk bersaing di tengah kemajuan Muhammadiyah saat ini. Kemajuan tersebut membutuhkan kader yang lebih kompeten untuk mengisi pos-pos strategis di Muhammadiyah. “Misalnya untuk masuk menjadi dosen di universitas Muhammadiyah-’Aisyiyah minimal dibutuhkan magister. Dari tahap ini saja kader-kader kita yang sejak dini menjadi aktivis di Persyarikatan Muhammadiyah tidak memenuhi kriteria, karena tidak selesai atau belum menempuh jenjang pendidikan S2,” katanya. Beasiswa Kader 2024 dibuka mulai 29 Juli sampai dengan 5 Agustus 2024. Tidak hanya memperhatikan dari sisi kekaderannya, Beasiswa Kader juga memperhatikan potensi akademik, dan kemampuan finansial bagi kader yang sedang menempuh studi lanjut mulai D3/D4/S1 maupun S2. Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan Beasiswa Kader ini dibuka sebesar-besarnya bagi kader untuk membantu meringankan beban biaya, sehingga bisa melakukan studi lanjut. Sosok yang akrab disapa Gus Bah ini menyampaikan program ini didukung penuh oleh Lazismu. “Donasi infak, sedekah dan lain sebagainya yang dititipkan ke Lazismu, kita salurkan ke umat yang membutuhkan. Yang pada kali ini kita salurkan ke umat yang sedang berjuang fisabilillah, yang dalam hal ini adalah mahasiswa,” katanya. Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais pada kesempatan yang sama menyampaikan terima kasih kepada seluruh yang menyambut antusias dari program Beasiswa Kader ini. Rais menjelaskan, selama ini pihaknya telah banyak menerima pertanyaan terkait akses beasiswa. “Mudah-mudahan melalui peluncuran Beasiswa Kader Muhammadiyah ini bisa memenuhi dahaga, peluang, dan kesempatan yang jarang sekali diraih oleh kader kita di berbagai level,” ungkapnya. Beasiswa Kader Muhammadiyah ini merupakan concern bersama yang dibangun oleh PP Muhammadiyah, mengingat untuk menghadapi bonus demografi akan tidak mudah. Oleh karena itu, Muhammadiyah ingin membuka semakin banyak peluang bagi kader untuk semakin berkembang dan siap bersaing.*

Lazismu PCIM Mesir Salurkan Bantuan Alkes untuk Rumah Sakit Palestina

Hidayatullah.com – Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir mensalurkan bantuan alat kesehatan untuk Rumah Sakit Palestina di Mesir. Penyerahan bantuan itu dilaksanakan di tengah acara pembukaan Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) ke-10 PCIM dan ke-9 PCIA Mesir di Grand Royal Palace (Qasr El-Maliki), Nasr City, Kairo, pada Selasa (09/07/2024). “Lazismu PCIM Mesir telah memberikan bantuan alat medis berupa dua buah alat defibrillator dan satu buah alat diathermy senilai $32,710 ribu,” ujar Ketua Lazismu PCIM Mesir, Muhamad Khairul Hakim. Menurut Khairul Hakim, sejak awal peperangan, Lazismu telah secara aktif mengirim bantuan untuk rakyat Palestina dan Gaza. Ia merinci, Lazismu telah memberikan dua alat medis berupa alat cuci darah merk Gambro AK 98 senilai $25,000 ribu USD serta dua kontainer bantuan makanan pokok dan obat-obatan. “Selama Ramadan, Lazismu juga telah memberikan bantuan paket buka puasa dan sahur kepada warga Palestina,” imbuhnya, lansir pwmu.co. Khairul lantas berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan bantuan tersebut kepada Lazismu. Musycabis Cabang Istimewa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Diketahui, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) cabang pada Selasa (09/07) menggelar Musycabis sebagai forum musyawarah tertinggi dalam organisasi tingkat cabang. Musyarawah tersebut juga berfungsi sebagai evaluasi terhadap kebijakan dan realisasi program yang ditetapkan dalam satu periode. Dalam Musycabis ke-10 PCIM dan ke-9 PCIA turut digelar pemilihan Ketua PCIM dan PCIA untuk periode 2024-2026. Fathi Fathurrahman Saputra resmi terpilih menjadi ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir periode 2024-2026, menggantikan Hidanul Achwan. Sementara, Dian Nafi’ El Hammami terpilih menjadi ketua Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Mesir periode 2024-2026, menggantikan Hilma A’yunina. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir turut menyampaikan amanat dalam Musycabis tersebut. Tokoh yang juga merupakan guru besar di Universitas Muhammadiyah menyampaikan selamat atas pelaksanaan Musycabis PCIM dan PCIA Mesir. “Jadikan Musycabis ini sebagai momentum untuk bermuhasabah atas program dan kebijakan periode lalu, serta memperbaharui dan mengembangkan program serta kebijakan baru di periode yang akan datang,” ujar cendekiawan berusia 66 tahun itu. “Kami percaya PCIM Mesir akan semakin maju dan dinamis, sehingga dapat merepresentasikan Cabang Istimewa Muhammadiyah yang berdiri di garis depan dalam kemajuan PCIM di seluruh negara.”

Anwar Abbas paparkan alasan Muhammadiyah tarik dana dari BSI

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menarik dana yang dimilikinya di Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana persyarikatan Muhammadiyah yang disimpan di BSI diperkirakan mencapai Rp 13 triliun. Keputusan penarikan dana ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.O/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Memo tersebut ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto […]

Muhammadiyah tarik dana dari BSI, diperkirakan mencapai Rp 13 triliun

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menarik dana yang dimilikinya di Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana persyarikatan Muhammadiyah yang disimpan di BSI diperkirakan mencapai Rp 13 triliun. Keputusan penarikan dana ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.O/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Memo tersebut ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto […]

Sikapi Polemik Musik, Ini Pesan Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah pada Penutut Ilmu dan Dai

Hidayatullah.com—Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah KH. Fathurrahman Kamal mengingatkan para pembelajar tidak larut dalam perdebatan masalah khilafiyah (perbedaan pendapat). Pernyataan ini dia sampaikan kepada para pembelajar dan pada dai yang tengah menggunakan media sosial, di tengah polemik hukum musik, yang sampai hari ini tidak selesai, bahkan sudah tidak sehat dan mudah ditunggangi kelompok lain. “Berhati-hatilah para pembelajar agama di jagat virtual, termasuk para da’i dan asatidz. Jangan terjebak lingkaran setan “proxy war” dan larut dalam halusinasi menegakkan hukum syariat, padahal sejatinya sedang menikmati peran sebagai pion bagi kepentingan pihak lain. Tidak ada hubungannya dengan martabat dan kejayaan Islam itu sendiri. Waspadalah!,” demikian tulisnya di akun Instagramnya @fathurrahmankamalofficia. Sebelumnya, di akun yang sama, ia menjelaskan telah berdiskusi dan mendengarkan penjelasan Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat (UAH) terkait masalah hukum music yang menjadi polemik di masyarakat. Dalam Pengajian Ramadlan 1445 H yang diselenggatakan PP Muhammadiyah di UMJ, ia mengaku mendengar langsung penjelasan Adi Hidayat dan dinamika dakwah Gen Z di jagad maya. Secara detail UAH menjelaskan latar belakang sejarah kebudayaan Pra-Islam, terkhusus tradisi para penyair masa jahiliyah yang senantiasa mencari inspirasi di lembah-lembah lalu menuangkannya dalam bentuk syair yang syarat dengan nuansa sensual dan paganisme. “Saya memahami substansi yang disampaikan UAH tak lebih dari sekedar menjelaskan aspek kesejarahan dan himpitan makna serta praksis dari para penyair & pemusik; termasuk relasi antara syair & music,”ujarnya. “UAH memaparkan betapa indahnya Islam berinteraksi dengan kebudayaan lain. Selain kritis, tapi juga menawarkan “Islamisasi” kebudayaan berdasarkan Wahyu, bukan opini, apalagi penalaran dangkal-emosional. UAH samasekali tidak bermaksud menamai Surat Asy-Syu’arā’ sebagai surat “para pemusik”. Bahkan beliau sampaikan hal tersebut dengan nada bergurau,” tambah dia. Menurut alumni Universitas Islam Madinah (UIM) ini, terkait hukum musik, apa yang disampaikannya UAH bukanlah sesuatu yang baru dalam konteks pandangan para ulama. Baik ulam aklasik maupun ulama kontemporer hal ini adalah taraf khilafiyah. “Tidak berbeda dengan fatwa hukum musik dalam perspektif Tarjih Muhammadiyah. Intinya persoalan musik bukanlah sesuatu yang bersifat absolut (qath’iyah), namun lebih dalam domain khilafiyah (ijtihādiyah),” ujarnya. “Mengkategorikannya sebagai ijmak-pun mendapatkan sanggahan dari sebagian ulama otoritatif lainnya. Bahkan pandangan jumhur ulama terhadap suatu persoalan agama tidak otomatis dikatakan sebagai ijmak,” tambahnya. Menurut Alumnus KMI PP Modern Darussalam Gontor tahun 1993 ini, dirinya telah melihat diskusi hokum musim di media sosial sudah tidak lagi sehat dan jauh dari ukhuwah islamiyah. Karenanya PP Muhammadiyah telah menyampaikan pesan kepada Adi Hidayat agar tidak perlu merespon apa yang sedang viral di dunia maya tersebut. “Sebab, nuansa & aksentuasinya bukan lagi kritik ilmiah yang konstruktif dalam ikatan ukhuwah & dakwah, tetapi umumnya merupakan ungkapan-ungkapan emosional- agitatif. Bahkan cenderung mengarah kepada pembunuhan karakter & upaya menghentikan reputasi,” tambahnya. Ia bahkan mencermati banyaknya narasi dan ungkapan verbal yang bernada stigmatisasi semacam kata-kata;  “penebar syubhat”, “pembela bid’ah”, “ghuluw”, “qadariyah”, dan seterusnya. “Terakhir, ada yang gegabah menyatakan pengkafiran (takfīr), ini lebih bodoh lagi. Serampangan mengkafirkan kaum muslim dalam persoalan khilafiyah/ijtihādiyah merupakan perbuatan durjana dan kriminal akidah yang sangat serius dalam penjelasan Nabi ‘alaihissalam,” ujarnya. Perlu menjaga hati Karena itu ia mengingatkan para pembelajar agar selalu memperluas wawasan dan menjaga hati dalam menuntut ilmu. Ia juga menyarankan pada pembelajar dan para dai sering duduk bersama sambil ngopi dan memperluaskan cakrawala. “Bagi para pembelajar, dan kaum muslimin monggo sucikan qalbu dan niat dalam menuntut ilmu, perluas wawasan dalam samudera ilmu pengetahuan yang tak bertepi yang menjadi khazanah agama Islam, sering-seringlah ngopi bareng untuk saling meluaskan cakrawala agar tak tertipu dengan jebakan maut dunia maya artifisial,” ujarnya.*

Hasil Penetapan Idul Fitri PP Muhammadiyah, Brin dan BMKG Diprediksi Sama, Rabu, 10 April 2024

Hidayatullah.com—PP  Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April 2024. Penetapan ini diprediksi sama dengan prediksi peneliti BRIN dan BMKG. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Idul Fitri Muhammadiyah tahun ini akan bersamaan dengan yang ditetapkan pemerintah. “Insya Allah Muhammadiyah akan ber-Idul Fitri pada 10 April 2024 dan tampaknya Idul Fitri akan sama antara pemerintah dan Muhammadiyah,” kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (7/4/2024). Muhammadiyah mengatakan, menetapkan lebaran Idul Fitri lebih dulu dengan pemerintah karena dasar penggunaannya dengan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Seperti yang diketahui, dalam penanggalan Hijriah, Idul Fitri dirayakan pada 1 Syawal. Adapun penetapan awal bulan kalender Hijriah di Indonesia dilakukan dengan metode rukyat (pengamatan) dan hisab (perhitungan). Berdasarkan metode yang digunakan, ijtimak jelang Syawal 1445 H belum terjadi pada Senin, 29 Ramadhan 1445 H yang bertepatan 8 April 2024 M. Ijtimak jelang Syawal 1445 H terjadi pada Selasa, 30 Ramadhan 1445 H bertepatan 9 april 2024 M pukul 01:23:10 WIB. “Tinggi bulan pada saat matahari terbenam tanggal 9 April 2024 di Yogyakarta yaitu 6 derajat 8 menit 28 detik, sehingga hilal sudah wujud. Dan di wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk,” papar Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti beberapa waktu lalu. “Oleh karena itu, di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H (Idul Fitri) jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024 M,” lanjutnya. Perhitungan BRIN dan BMKG Dikutip dari detikNews, Hari Raya Idul Fitri 2024 kemungkinan besar dilaksanakan secara serentak oleh pemerintah dan organisasi Islam. Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan bahwa Hari Lebaran 2024 pemerintah diprediksi jatuh pada Rabu, 10 April 2024. “Dengan kondisi seperti itu insyaallah di Hari Raya Idul Fitri akan diselenggarakan secara bersama-sama bagi seluruh umat muslim di seluruh Indonesia,” ujar Saiful Rahmat yang dikutip Selasa (2/4/2024). Melansir laman resmi BRIN, penentuan waktu awal Ramadhan ditentukan melalui dua cara yaitu metode hisab dan rukyat. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi, Prof Thomas Djamaludin mengatakan bahwa rukyat dan hisab secara astronomi dinilai setara dalam penentuan awal bulan Hijriah, sehingga tidak ada dikotomi antara rukyat dan hisab. “Metode rukyat hilal diterapkan pada tanggal 29 Hijriah untuk melaksanakan contoh Rasul (ta’abudi). Agar rukyat akurat, arahnya dibantu dengan hasil hisab. Hisab bisa digunakan untuk membuat kalender sampai waktu yang panjang di masa depan. Agar hisab merujuk juga pada contoh Rasul, maka kriterianya dibuat sesuai dengan hasil rukyat jangka panjang, berupa data visibilitas hilal atau imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat),” jelasnya. Thomas menuturkan, bahwa dengan perhitungan ini, maka awal bulan Syawal berpotensi dilaksanakan secara serentak, baik pemerintah maupun organisasi Islam. Sehingga diprediksi Hari Lebaran 2024 akan jatuh pada 10 April 2024. Kendati demikian, menurutnya masih perlu menunggu sidang isbat yang dilaksanakan pada 9 April 2024. Prediksi Hari Lebaran 2024 BMKG Dilansir dari situs resminya, salah satu tugas BMKG yang merupakan institusi pemerintah adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari. Lembaga riset ini memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada kepada stake holder, termasuk Kementerian Agama dalam penentuan awal bulan Hijriah.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Di samping itu, BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 32 lokasi di Indonesia setiap bulan. Adapun penentuan awal bulan Syawal 1445 H, BMKG telah memberikan informasi data-data hilal (hasil hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan dalam pelaksanaan rukyatul hilal. Berikut ini uraiannya. Waktu Konjungsi (Ijtima) dan Terbenamnya Matahari Ijtima merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Ijtima dipantau akan kembali terjadi pada Senin, 8 April 2024 pukul 18.20.47 UT atau Selasa, 9 April 2024 M pukul 01.20.47 WIB. BMKG menyebut bahwa periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Ramadan 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Syawal 1445 H) adalah 29 hari 9 jam 20 menit. Adapun wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah 17.38.35 WIT di Merauke, Papua. Sementara waktu Matahari terbenam paling akhir adalah Sabang, Aceh pada pukul 18.46.48 WIB.*

Adi Hidayat: Islam Tidak Pernah Memusuhi Seni

Hidayatullah.com— Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa Islam tidak menolak karya seni, tapi mengklasifikasikan produk seninya. Walaupun tidak anti seni, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan Islam memiliki rambu-rambu yang diperbolehkan meliputi pengkarya memiliki keimanan, pembuktian iman itu dengan karya seni yang mengandung amal salih. Dia menambahkan, rambu selanjutnya adalah sebuah karya seni yang membawa penikmatnya selalu ingat dengan Allah SWT, produk seni digunakan sebagai wasilah untuk menyampaikan risalah Islam dan membela kemuliaan Islam. Jika ke semua rambu tersebut, ungkap Ustadz Adi Hidayat, maka dapat dijadikan pemberat timbangan pemberat amal salih bagi pengkaryanya. Rambu-rambu itu termaktub dalam Al-Quran surat Asy Syu’ara ayat 227. “Ayat ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa Islam itu tidak anti dengan seni. Islam tidak anti dengan seni, karena seni itu produk budaya dan budaya itu sesuatu yang melekat pada karakter manusia,” jelas Adi Hidayat dikutip laman TVMU. Terkait dengan budaya, Adi Hidayat mengatakan tugas Islam adalah merespon ketika sebuah karakter membentuk budaya dan marak terjadi di lingkungan masyarakat. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Asy Syu’ara ayat 227, seni tidak dilarang tapi produknya yang diklasifikasikan. “Musik di zaman itu ada, dan notasinya tidak ditolak, tapi yang ditolak adalah produk apa yang hasilkan dari notasi ini apakah positif atau negatif,” ungkapnya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Adi Hidayat menyebutkan, karya seni musik yang negatif tidak kemudian ditolak sepenuhnya, melainkan diperbaiki dan diarahkan ke arah yang lebih positif. Maka dari itu, ia mengatakan hal yang menjadi tantangan Muhammadiyah adalah bagaimana meletakkan dakwah kultural dalam konteks tersebut.*

Muhammadiyah Minta MK Mengadili dan Memutus Sengketa Pemilu secara Profesional

Hidayatullah.com— PP Muhammadiyah meminta kepada Mahkamah Konstitusi (MK) agar bekerja lebih profesional dan imparsial dalam mengadili dan memutus sengketa Pemilu. Hal ini disampaikan Muhammadiyah sehubungan dengan telah dilaksanakan penghitungan hasil pemilu 2024 yang diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menanggapi ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan pernyataan sikap secara resmi dalam surat bernomor: 002/PER/I.0/I/2024;Menyampaikan selamat kepada anggota legislatif DPR, DPRD II, DPRD I, DPD, dan Presiden- Wakil Presiden terpilih dengan tetap menunggu penyelesaian sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka yang terpilih niscaya berjiwa negarawan dengan bersungguh- sungguh dan penuh tanggung jawab mengemban dan melaksanakan amanat rakyat yang sangat berat. Menghormati para pihak yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai solusi konstitusional, damai, dan elegan dengan kesadaran bahwa keputusan MK bersifat final and binding untuk dipatuhi semua pihak. Mengajak masyarakat untuk menyikapi hasil pemilu sebagai realitas politik dan konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang dipilih oleh bangsa Indonesia. Karena itu, dengan berbagai catatan kritis, masyarakat dapat menerima hasil pemilu dengan arif, bijaksana, dan legawa. Meminta kepada MK agar bekerja lebih profesional dan imparsial dalam mengadili dan memutus sengketa pemilu. Penyelesaian sengketa pemilu yang adil dan objektif merupakan solusi dan memberikan kepastian politik. Bagi MK penyelesaian sengketa pemilu dengan jujur dan amanah merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki citra, dan memulihkan kepercayaan publik yang selama ini menurun.*Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/