Tag:
pembunuhan
Hidayatullah.com
‘Israel’ Klaim Iran Berencana Membunuh Benjamin Netanyahu, Begini Detailnya
Hidayatullah.com – Penjajah Israel mengklaim Iran berencana untuk membunuh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Direktur Shin Bet, Ronen Bar. Rencana tersebut diungkap Shin Bet, salah satu badan intelijen ‘Israel’ pada Kamis.Bisnis Israel di IranDua burung, satu orangUpaya pembunuhan semakin intens setelah Zionis membunuh kepala politik Hamas, Ismail Haniyah, di Teheran pada Juli yang diyakini dilakukan Mossad, badan intelijen ‘Israel’ lainnya.
Selain itu, ‘Israel’ mengklaim pejabat tinggi pertahanan lainnya lainnya juga menjadi target pembunuhan Iran, termasuk mantan perdana menteri Naftali Bennett.
Rencana tersebut, lanjut Shin Bet, menggunakan seorang pengusaha ‘Israel’ bernama Moti Maman. Dia merupakan seorang pria berusia 73 tahun dari Ashkelon yang menghabiskan banyak waktu tinggal di Turki dan memiliki hubungan keuangan dengan orang-orang Turki dan Iran.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, pada bulan April tahun ini, warga negara Turki bernama Andrei Farouk Aslan dan Guneid Aslan menghubungi Maman untuk melakukan transaksi keuangan, mengundangnya ke kota Samandag di Turki untuk bertemu dengan dua perwakilan dari seorang warga Iran yang kaya raya bernama Edi. Pada bulan Mei, pertemuan tersebut diadakan.
Bisnis Israel di Iran
Namun ketika Maman diberitahu bahwa Edi tidak dapat meninggalkan Iran menuju Turki, ia setuju untuk menyelundupkan dirinya dengan mobil dari Turki ke Iran, di mana ia bertemu dengan Edi dan seorang anggota keamanan Iran bernama Haj.
Menurut The Jerusalem Post pada Kamis (19/09/2024), Maman awalnya meminta satu juta dolar AS sebelum melakukan kegiatan apapun.
Pengusaha ‘Israel’ tersebut kemudian mengunjungi Iran untuk kedua kalinya pada bulan Agustus dan menerima 5.000 Euro sebagai bagian dari permulaannya untuk melakukan tindakan keuangan, logistik, dan senjata untuk menyelesaikan rencana tersebut, termasuk untuk membujuk agen Mossad menjadi agen ganda.
Selama kunjungan kedua ke Iran pada bulan Agustus, dia diselundupkan lagi ke Iran dari Turki, kali ini dengan sebuah truk, dan bertemu lagi dengan Edi, meskipun kali ini juga dengan beberapa pejabat keamanan Iran yang tidak dikenal. Dalam pertemuan ini, mereka memintanya untuk membantu rencana pembunuhan.
Pengusaha ‘Israel’ tersebut juga diminta untuk mengambil video dari situs-situs tertentu di ‘Israel’ untuk tujuan pengawasan dan pengumpulan informasi intelijen serta untuk menyampaikan ancaman kepada warga ‘Israel’ yang telah dihubungi Iran untuk melakukan misi yang tidak sesuai dengan arahan Iran.
Selama kunjungan kedua ke Iran pada bulan Agustus, dia diselundupkan lagi ke Iran dari Turki, kali ini dengan sebuah truk, dan bertemu lagi dengan Edi, meskipun kali ini juga dengan beberapa pejabat keamanan Iran yang tidak dikenal. Dalam pertemuan ini, mereka memintanya untuk membantu rencana pembunuhan.
Maman awalnya meminta satu juta dolar sebelum melakukan kegiatan apapun.
Dua burung, satu orang
Selain itu, pada kunjungan kedua ke Iran, pihak Iran bertanya kepada pengusaha tersebut apakah ia bisa merekrut orang-orang Rusia dan Amerika yang bisa digunakan untuk membunuh tokoh-tokoh Iran yang menentang rezim yang tinggal di Eropa dan Amerika.
Shin Bet tidak memberikan indikasi bahwa pengusaha ‘Israel’ tersebut membuat kemajuan yang signifikan terhadap kegiatan teror.
Namun, Shin Bet menekankan bahwa setiap keterlibatan dengan orang-orang Iran yang bermusuhan selama masa perang, apalagi di wilayah Iran sendiri, dipandang sebagai kejahatan keamanan yang sangat serius.
Lebih lanjut, Shin Bet mengatakan bahwa Iran tampaknya akan terus mendorong kegiatan teror semacam itu, sehingga pengungkapan plot yang satu ini tidak akan mengakhiri bahaya.
Pengusaha itu didakwa pada hari Kamis.*
Hidayatullah.com
Mata Uang Shekel ‘Israel’ Melemah Imbas Pembunuhan Pemimpin Hamas
Hidayatullah.com – Mata uang shekel ‘Israel’ melemah usai pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyah, oleh entitas Zionis di Teheran pada Rabu.Pada hari itu (31/07/2024), Bloomberg melaporkan shekel mengalami kejatuhan dan turun 1,2% “karena para trader khawatir pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyah di tanah Iran semakin meningkatkan bahaya perang Timur Tengah.”
Penurunan kumulatif shekel sebesar 3,3% dalam tiga hari terakhir adalah “yang terburuk di dunia,” kedua setelah mata uang birr Ethiopia yang baru saja melambung, menurut Bloomberg.
Imbal hasil obligasi Israel bertenor 10 tahun telah naik enam poin menjadi 4,99 persen. “Kejadian-kejadian terbaru telah mengikis optimisme para trader akan adanya resolusi yang cepat,” tulis outlet tersebut, dan menambahkan bahwa shekel kemungkinan akan mengalami minggu terburuknya dalam dua tahun terakhir.
Nick Rees, ahli strategi FX di Monex Europe Ltd di Inggris, mengatakan, “Sulit untuk melihat skenario di mana shekel tidak terus diperdagangkan di bawah tekanan, kecuali dan sampai kedua belah pihak mundur dari ambang batas.”
Shekel diperdagangkan pada level terendah sejak April.
“Volatilitasnya juga melonjak: ayunan tersirat satu bulan, berdasarkan harga opsi, telah melonjak selama lima hari berturut-turut, rentetan terpanjang sejak November,” tambah Bloomberg.
Pembunuhan Haniyah juga dapat membahayakan negosiasi gencatan senjata, yang sebelumnya dipimpin oleh pejabat tinggi Hamas, yang pada dasarnya memperpanjang perang genosida di Jalur Gaza.
Perlawanan Palestina terhadap Zionis telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian ‘Israel’. Media Ibrani melaporkan pada awal bulan ini bahwa 46.000 bisnis ‘Israel’ terpaksa ditutup karena perang di Gaza dan operasi Hizbullah, dan blokade laut Houthi.*
Hidayatullah.com
Skenario Netanyahu dalam Pembunuhan Ismail Haniyah
Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyah adalah bentuk kegagalan penjajah ‘Israel’ memenangkan perang dan mengalahkan pejuang HamasOleh: Pizaro Gozali Idrus
Hidayatullah.com | KEPALA Biro Politik Hamas Ismail Haniyah gugur usai rudal ‘Israel’ menghantam ruangan tempatnya menginap di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024).
Banyak analisa berkelindan di balik pembunuhan ini yang bermuara pada pertanyaan: Apa motif utama ‘Israel’ membunuh Haniyah di Teheran di tengah upaya gencatan senjata yang masih terus berlangsung.
Seperti diketahui usai gagal menaklukan Hamas, Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu telah mengatur ulang arah strateginya. Jika sebelumnya Netanyahu fokus melawan Brigade Izzudin AlQassam di Gaza yang gagal dimenangkannya, kini Netanyahu mulai fokus menyasar tokoh-tokoh pemimpin utama Hamas yang tinggal di luar Gaza.
Tindakan ini dilakukan Netanyahu untuk menciptakan narasi kemenangan palsu di tengah popularitasnya yang terus merosot. Netanyahu benar-benar dalam posisi sulit karena gagal mencapai tujuan politik untuk memusnahkan Hamas dan menggulingkannya dari kekuasaan di Gaza.
Tidak hanya itu, Netanyahu juga gagal membebaskan tawanan ‘Israel’ lewat operasi militer, kecuali hanya beberapa orang, yang semakin meningkatkan tekanannya di dalam negeri.
Alih-alih membawa sandera pulang, Netanyahu justru terlibat pada pembantaian mengerikan yang menewaskan lebih dari 40.000 warga Gaza.
Oleh karena itu, pembunuhan Haniyah adalah bentuk keputusasaan Netanyahu atas kegagalan militernya menaklukan Hamas dan meningkatnya tekanan internasional.
Haniyah dibidik karena dia merupakan mastermind dari gerakan Hamas paska Syeikh Ahmad Yassin dan Dr. Abdul Aziz Rantisi. Pada Mei 2017, Haniyah dipilih oleh Dewan Syura Hamas sebagai pemimpin biro politik untuk menggantikan Khaled Mesy’al, yang telah memegang jabatan tersebut sejak tahun 1995.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada tanggal 31 Januari 2018 bahwa mereka menambahkan nama Haniyah ke dalam daftar “teroris”.
Faktor lainnya adalah merusak kesepakatan gencatan senjata yang telah disusun negara AS, Qatar, dan Mesir. Netanyahu jelas tidak ingin melihat perang ini berakhir.
Dia tidak pernah peduli terhadap nasib sandera apakah hidup ataupun mati. Jika perang berakhir tanpa kemenangan yang kadung telah dijanjikan, maka akan ada penyelidikan yang dapat membuatnya dimintai pertanggungjawaban dan digulingkan dari kekuasaan.
Keputusasaan Netanyahu pada akhirnya bermuara pada jalan untuk melebarkan perang ke kawasan dan menarik kembali dukungan AS kepada ‘Israel’. Dia jelas tidak ingin diatur oleh kerangka gencatan senjata oleh Biden.
Tepukan tangan kongres AS saat Netanyahu adalah pesan kepada Washington dia akan terus mengobarkan perang.
Analisa menarik juga disampaikan oleh Direktur Center for Islam and Global Affairs (CIGA) Sami Al Arian. Menurutnya, pembunuhan Haniyah adalah cara penjajah untuk meredupkan pengaruh Biden yang secara politis berkepentingan untuk mengakhiri perang ‘Israel’ di Gaza karena kepentingan pemilu AS, dalam posisi yang sulit.
Targetnya adalah memenangkan Partai Republik dalam pertarungan elektoral melawan Partai Demokrat. Biden memang kini dalam situasi yang sangat sulit sebagai imbas dukungan tanpa syaratnya selama ini kepada penjajah.
Jika menekan ‘Israel’, Biden harus berhadapan dengan kemarahan kelompok lobi pro-Zionis dan dapat membuat mereka menarik dukungannya di Pemilu.
Sementara membantu ‘Israel’ hanya akan membawanya ke dalam perang yang lebih luas dan menggerus elektoralnya di depan para pemilih.
Harus dicatat: setelah perang AS membawa bencana di Afghanistan dan Irak, publik Amerika sangat tidak tertarik untuk terlibat dalam perang baru di Timur Tengah.
Netanyahu jelas ingin memberikan pesan dukungannya kepada mantan Presiden Donald Trump, sekutu setia yang memberikan ‘Israel’ semua yang diinginkannya selama masa jabatannya, mulai dari memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem Baitul Maqdis, perjanjian Abraham Accord, hingga membawa empat negara Arab meneken normalisasi dengan ‘Israel’.
Memperluas perang di Timur Tengah, memperpanjang genosida di Gaza, dan menimbulkan ketidakpastian dalam gencatan senajata hanya akan membuat Wakil Presiden Kamala Harris, lebih mungkin dikalahkan dalam pemilu November.
Sebab ketidakstabilan di Timur Tengah hanya akan merugikan pemerintahan yang sedang berkuasa dan membuat kerja-kerja petahana tidak efektif.*
Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue. Kandidat Ph.D pada Center for Policy Research USM Malaysia. Direktur Eksekutif Baitul Maqdis Institute
Arrahmah.id
Blinken: Kami tidak Terlibat dalam Pembunuhan Ismail Haniyeh
WASHINGTON (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Rabu (31/7/2024) bahwa Amerika Serikat “tidak mengetahui atau terlibat dalam” pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran. “Saya tidak dapat memberi tahu Anda apa artinya ini. Saya hanya dapat memberi tahu Anda bahwa gencatan senjata adalah hal yang penting, dan hal itu penting bagi semua […]
Arrahmah.id
Pembunuhan yang Ditargetkan – Kronologi Para Pemimpin Hamas yang Dibunuh ‘Israel’
GAZA (Arrahmah.id) – ‘Israel’ secara sistematis telah menargetkan para pemimpinnya, baik secara politik maupun militer, dalam operasi pembunuhan baik di dalam maupun di luar Palestina. Berikut ini adalah ikhtisar kronologis tokoh utama Hamas yang telah dibunuh atau menjadi sasaran ‘Israel’. Daftar ini menyoroti sejarah panjang pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin Hamas oleh pasukan ‘Israel’, […]
Arrahmah.id
‘Israel’ Waspada atas Berita Pembunuhan Ismail Haniyeh
TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Galant pada Rabu (31/7/2024) mengatakan bahwa ‘Israel’ tidak berupaya memperluas cakupan perang, namun siap menghadapi semua skenario. Pernyataan ini muncul setelah pembunuhan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu Pagi (31/7). Pernyataan Gallant disampaikan saat kunjungan ke baterai pertahanan rudal, dan dilaporkan oleh media ‘Israel’ dan […]
Arrahmah.id
Siapa yang Membunuh Ismail Haniyeh?
TEHERAN (Arrahmah.id) — Pemimpin politik kelompok perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan di ibu kota Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) pagi waktu setempat. Media Iran melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat “proyektil berpemandu udara” yang menghantam kediaman tempat dia menginap di utara Teheran. Menurut laporan, serangan itu terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat […]
Arrahmah.id
Sampaikan Bela Sungkawa, IIA Sebut Kematian Ismail Haniyeh Kerugian Besar Bagi Islam
KABUL (Arrahmah.id) — Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyampaikan bela sungkawa atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik kelompok perlawanan Palestina Hamas, dan menyebutnya sebagai “kerugian besar bagi komunitas Islam dan gerakan jihad”. Dalam pernyataannya, dilansir Afintl (31/7/2024), IIA menyatakan bahwa membela Palestina dan Hamas merupakan tanggung jawab Islam sekaligus manusia. Pada hari Rabu, […]