Tag:
paus Fransiskus
Hidayatullah.com
Hope Otobiografi Paus Fransiskus akan Rilis Tahun 2025
Hidayatullah.com– Paus Fransiskus telah menulis buku autobiografi “Hope” yang akan dirilis secara global pada bulan Januari 2025, kata penerbit Penguin Random House (PRH).Paus dan rekan penulis pilihannya, penerbit Italia Carlo Musso, menggarap buku tersebut selama enam tahun terakhir.
Rencana awalnya buku tersebut akan diterbitkan setelah kematian Paus Fransiskus. Namun, kesempatan untuk menerbitkannya pada saat Yubileum tahun depan – waktu khusus untuk pengampunan, pembaruan spiritual dan perayaan dalam agama Katolik yang terjadi setiap 25 tahun sekali – serta adanya “keperluan di masa sekarang”, mendorong Paus Fransiskus untuk menerbitkan buku tersebut pada tahun 2025 saat dirinya masih hidup, kata PRH seperti dilansir The Guardian Rabu (16/10/2024).
“Hope” menceritakan kisah hidup Fransiskus, dari akar moyangnya di Italia dan emigrasi leluhurnya ke Amerika Latin, masa kecilnya, masa remajanya, dan kehidupan dewasanya, serta pilihan karir dan pekerjaannya yang mencakup seluruh kisahnya selama menjabat pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma.
Sebelum “Hope”, Paus Fransiskus merilis buku “Let Us Dream” berisi refleksi diri yang ditulis selama masa lockdown pandemi Covid-19. Dalam buku “Life: My Story Through History”, dia mengenang kejadian-kejadian signifikan kurun delapan dekade terakhir, yang disusun berdasarkan wawancara yang menanyakan pendapatnya tentang berbagai hal.
“Hope”, buku pertama yang menceritakan sepenuhnya kehidupan pribadi Paus Fransiskus, akan diterbitkan di 80 negara pada 14 Januari 2025.*
Hidayatullah.com
Paus Fransiskus Minta Perang di Libanon Dihentikan
Hidayatullah.com– Pemimpin tertinggi Katolik Roma Paus Fransiskus meminta masyarakat internasional bergerak untuk menghentikan “eskalasi yang mengerikan” yang sedang terjadi di Libanon.Berbicara dalam acara audiensi mingguan di Lapangan St Peter, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dirinya sedih mendengar kabar dari Libanon, di mana pemboman bertubi-tubi belakangan ini telah menyebabkan banyak kematian dan kerusakan di negara itu.
“Ini tidak dapat diterima. Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan rakyat Libanon, yang sudah terlalu banyak menderita belakangan ini,” kata Paus, menyampaikan empati kepada negara di kawasan Arab yang mayoritas penduduknya beragama Kristen itu.
Pernyataan Paus Fransiskus tersebut dikemukakan setelah Kementerian Kesehatan Libanon mengatakan Israel telah menggempur Maaysrah pada hari Rabu (25/9/2024), lansir BBC.
Di kota kecil berpenduduk mayoritas Syiah itu, yang terletak di daerah pegunungan Keserwan dan berjarak sekitar 40 kilometer ke arah utara dari Beirut, cukup banyak orang Kristen yang bermukim di sana.*
Hidayatullah.com
Paus Fransiskus Kritik Kedua Capres Amerika Serikat
Hidayatullah.com– Paus Fransiskus, hari Jumat (13/9/2024), mengkritik dua calon presiden Amerika Serikat yang akan maju dalam pemilihan bulan November, Donald Trump dan Kamala Harris.Paus Fransiskus mengkritik Donald Trump atas rencananya untuk mendeportasi jutaan imigran dan Kamala Harris atas pendiriannya yang mendukung hak aborsi.
Ketika ditanya oleh awak media di atas pesawat tentang pemilihan presiden AS dalam penerbangannya kembali ke Roma dari Singapura, Paus mengatakan bahwa tidak menyambut kedatangan para migran adalah dosa “berat”, dan dia menyamakan aborsi dengan “pembunuhan”.
Meskipun Paus tidak menggunakan nama Trump dan Harris, ia merujuk secara khusus pada kebijakan dan jenis kelamin mereka. Meskipun mengkritik kedua kandidat, ia mengatakan umat Katolik harus memberikan suaranya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat bulan November, lansir Reuters.
“Tidak memilih itu buruk,” kata Paus berusia 87 tahun itu. “Itu tidak baik. Anda harus memilih.”
“Anda harus memilih kejahatan yang lebih kecil,” imbuhnya. “Siapa yang lebih kecil kejahatannya? Wanita itu, atau pria itu? Saya tidak tahu. Setiap orang, dalam hati nurani, [harus] berpikir dan melakukan ini.”
Lebih lanjut dia berkata, “Baik mereka yang mengusir para migran, maupun mereka yang membunuh anak-anak…, keduanya menentang kehidupan.”
Paus menyebut imigrasi sebagai “hak”, dengan mengutip Bibel yang menyebut anak yatim, janda, dan orang asing sebagai tiga jenis orang yang harus diperhatikan oleh masyarakat. “Tidak menyambut para migran adalah dosa,” kata Paus. “Dosa besar,” tegasnya.
Fransiskus mengatakan aborsi “adalah membunuh manusia”. Ia mengatakan tidak ada alasan untuk melakukan aborsi.
“Itu adalah pembunuhan,” katanya. “Tentang hal-hal ini kita harus berbicara dengan jelas. Tidak ada ‘tetapi’ atau ‘bagaimanapun’.”
Trump dalam kampanye berjanji untuk menindak tegas imigrasi ilegal dan mendeportasi jutaan imigran yang sudah berada di AS jika terpilih kembali sebagai presiden. Ia juga menolak untuk mengesampingkan kemungkinan membangun kamp tahanan bagi imigran tak berdokumen.
Harris berjanji untuk menandatangani undang-undang apa pun yang disahkan oleh Kongres untuk memulihkan hak aborsi, yang dibatalkan oleh Mahkamah Agung AS dalam keputusan Dobbs tahun 2022.
Fransiskus, pemimpin sekitar 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, biasanya berhati-hati dalam memberikan komentar politik. Namun, dia kerap mengkritik pedas kebijakan pro-aborsi yang bertentangan dengan ajaran Katolik.
Ia juga sebelumnya mengkritik retorika anti-imigran Trump. Selama pemilihan umum 2016, dia mengatakan pandang-pandangan Trump “tidak sesuai dengan ajaran Kristen”.
Umat Katolik Amerika, yang jumlahnya sekitar 52 jutai, sering dianggap sebagai pemilih penentu yang suaranya dibutuhkan untuk kemenangan seorang kandidat. Di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit, seperti Pennsylvania dan Wisconsin, lebih dari 20% penduduk dewasa beragama Katolik.*
Hidayatullah.com
PBNU Sebut Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Bersejarah
Hidayatullah.com—PBNU menilai, rencana kunjungan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024 merupakan campur tangan ilahi yang luar biasa. Karena, kehadiran Paus ke Indonesia bisa berbarengan dengan Syeikhul Al-Azhar Ahmad Al-Tayyib di tahun yang sama.
“Ini merupakan kunjungan bersejarah, karena terjadi kira-kira dua bulan, setelah kunjungan Syeikhul Al-Azhar Ahmad al-Tayyib di Indonesia beberapa waktu yang lalu. Bisa kunjungan dua pemimpin agama besar di dunia ini ke Indonesia terjadi di tahun yang sama saling berdekatan,” kata Ketua Bidang PBNU Ulil Ashar dalam sambutannya di acara Dialog Antarumat Beragama: ‘Memaknai Kunjungan Paus Bagi Umat Beragama dan Bangsa Indonesia’ secara daring, dikutip Kamis (25/7/2024) dikutip KBRN.
Ulil memastikan, PBNU dan seluruh warga NU secara keseluruhan menyambut dengan gembira kunjungan Paus pada September mendatang. Terlebih, Syaikh Al-Azhar dan Paus pada tahun 2019 menandatangani suatu dokumen yang sangat bersejarah.
“Yaitu dokumen tentang berkemanusiaan untuk perdamaian dunia, itu kunjungan dalam situasi yang tepat. Jadi di dunia, termasuk dunia islam sendiri ada angin yang berhembus, angin ini tidak bisa ditolak,” ucapnya.
Angin tersebut, menurut Ulil, berhembus luar biasa mengenai semua kalangan, mengenai semua golongan, dan agama. Angin ini disebutkan sebagai angin dialog antaragama.
“Angin ini tidak datang ujug-ujug atau tiba-tiba, dulunya gagasan tentang dialog antar agama. Prosesnya panjang, perjuangannya panjang, intinya semua orang sudah bisa menerima gagasan yang bisa diterima oleh semua pihak,” ujarnya.*
Hidayatullah.com
Uskup Agung Italia Pengkritik Paus Fransiskus Dikucilkan Vatikan
Hidayatullah.com– Carlo Maria Vigano, seorang uskup agung di Italia yang dikenal sebagai pengkritik vokal Paus Fransiskus, telah dikucilkan oleh Tahta Suci Vatikan.
Carlo Maria Vigano dinyatakan bersalah melakukan schism – yang artinya dia dianggap telah menyimpang dari ajaran Gereja Katolik – setelah bertahun-tahun berselisih pendapat dengan Paus Fransiskus.
Rohaniwan ultra-konservatif Katolik berusia 83 tahun itu sebelumnya menyerukan supaya Paus Fransiskus turun tahta, menuduhnya sesat dan mengkritik pendirian Fransiskus terkait imigrasi, perubahan iklim dan pasangan homoseksual.
Vigano merupakan seorang rohaniwan senior Gereja Katolik, pernah menjabat sebagai utusan diplomatik Vatikan di Washington dari 2011 sampai 2016.
Pada 2018 dia menyembunyikan diri setelah menuding Paus Fransiskus mengetahui perihal kejahatan seksual yang dilakukan oleh seorang kardinal Amerika Serikat tetapi bersikap diam dan tidak mengambil tindakan. Vatikan membantah tuduhan itu.
Seiring dengan waktu, Vigano kerap menyuarakan komentar sejalan dengan kaum conspiracy theorists Amerika Serikat, menolak vaksin Covid dan pemikiran lain yang serupa dengan mereka.
Hari Jumat (5/7/2024), kantor doktrinal Vatikan mengatakan penolakan Vigano untuk tunduk kepada Paus Fransiskus tampak jelas dari komentar-komentarnya yang diungkapkan ke publik.
Vatikan dalam pernyataannya menyatakan bahwa Carlo Maria Vigano sudah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran berupa schism dan dia sudah dikucilkan – atau disingkirkan dari gereja.
Uskup Agung Vigano didakwa melakukan schism dan menyangkal legitimasi Paus Fransiskus bulan lalu. Saat itu, dia menulis di platform X bahwa dia menganggap dakwaan itu sebagai “suatu kehormatan”.
“Saya menyangkal, menolak, dan mengutuk skandal, kesalahan, dan ajaran-ajaran sesat Jorge Mario Bergoglio,” kata Vigano, menyebut nama asli Paus asal Argentina itu.
Tahun lalu, Paus Fransiskus mengambil tindakan terhadap seorang rohaniwan ultra-konservatif lainnya, memecat Uskup Joseph E Strickland dari Texas, karena dia menolak mengundurkan diri menyusul investigasi oleh Vatikan.*
Hidayatullah.com
Paus Fransiskus Bilang di Gereja Katolik Sudah Terlalu Banyak Pria Gay
Hidayatullah.com– Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus diduga menggunakan istilah yang berkonotasi keji untuk menyebut kaum homoseksual ketika mengatakan di lingkungan Gereja Katolik “sudah terlalu banyak pria gay”.
Ketika ditanya dalam acara Italian Bishops’ Conference apakah pria gay sekarang diperbolehkan untuk mengikuti pelatihan kependetaan selama mereka menjalani selibasi, Paus Fransiskus menjawab tidak boleh.
Dia kemudian berbicara lebih lanjut dalam bahasa Italia bahwa di lingkungan Gereja “sudah dipenuhi hawa (udara)” frociaggine, para pria penyuka sesama jenis.
Namun, penggunaan kata frociaggine ini yang dipermasalahkan, karena berkonotasi sangat melecehkan untuk menyebut kaum gay.
Meskipun pertemuan itu dilakukan secara tertutup, komentar Paus Fransiskus itu pertama kali dilaporkan oleh situs web tabloid Dagospia, lansir BBC Selasa (28/5/2024).
Sejumlah media Italia lain kemudian mengkonfirmasi kata-kata yang diutarakan Paus Fransiskus itu dengan mengutip sejumlah sumber.
Sebagian kalangan dikabarkan sangat terkejut dengan pilihan kata yang dipakai Paus Fransiskus tersebut.
Namun, para pendukungnya yang berbahasa Spanyol mengatakan bahwa Paus terkadang memang melakukan kesalahan ketika bertutur dalam bahasa Italia, dan tidak sadar kata-kata yang digunakannya kemungkinan menyinggung sebagian kalangan, meskipun dia dulu dibesarkan dalam keluarga berbahasa Italia di Argentina.
Masalahnya, sejumlah media juga melaporkan bahwa Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa orang-orang gay perlu didepak keluar dari seminari tidak peduli mereka “melakukan kecenderungan seksualnya” atau tidak.
Vatikan belum memberikan komentar terhadap kabar ini, lansir BBC.*
Mediaislam.id
Pemimpin Katolik Sebut Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
Athena (MediaIslam.id) – Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengecam industri senjata yang disebutnya “mengambil keuntungan dari kematian”.
Di depan khalayak di Vatikan pada Audiensi Umum Rabu (01/05), Pas mengatakan bahwa saat ini, investasi yang menghasilkan pendapatan terbesar adalah pabrik-pabrik senjata.
“Mendapat keuntungan dari kematian adalah hal yang sangat buruk,” katanya seperti dikutip Vatican News.
Fransiskus meminta umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian dan korban perang.
“Perang selalu menjadi kekalahan,” kata dia, seraya menyerukan doa bagi mereka yang menderita akibat perang di Ukraina dan Palestina.
Fransiskus juga menyoroti kondisi parah yang dialami pengungsi Rohingya di Myanmar akibat perang saudara.
“Mari kita berdoa demi perdamaian, mari kita meminta perdamaian sejati bagi mereka dan seluruh dunia,” katanya. []
Sumber: Anadolu-OANA
Hidayatullah.com
Indonesia Negara Asia Pertama yang Dikunjungi Paus
Hidayatullah.com—Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 3–6 September 2024. Indonesia akan menjadi negara pertama dalam tur kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, yang diikuti kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Undangan Presiden RI kepada Paus Fransiskus telah disampaikan melalui Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada 25 Maret 2024
“Kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama. Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI dikutip RRI.co.id, Jumat (12/04/2024).
Paus Fransiskus telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020, tetapi belum dapat terlaksana mengingat adanya pandemi Covid-19. Bersama dengan Takhta Suci Vatikan dan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah Indonesia terus melakukan persiapan kunjungan dengan baik.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Paus Fransiskus, yang bernama lahir Jorge Mario Bergoglio, adalah Paus Gereja Katolik ke-266, yang terpilih pada 13 Maret 2013. Sebelumnya sejak tahun 1998, ia adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina.*