Tag:
musik
Islampos.com
Perdebatan soal Hukum Alat Musik dalam Islam
1. Pembahasan musik, yang dibahas oleh para ulama sejak dulu, dan jadi hal yang diperdebatkan sejak lama adalah tentang: hukum alat musik. Jadi, tidak masuk dalam bahasan ini: hukum nyanyian dan senandung tanpa alat musik. Ini bahasan lain. Lebih-lebih tidak masuk ke dalamnya: suara gemericik hujan, suara gemuruh ombak, dll.
Jadi kalau mau masuk ke dalam ranah perdebatan, atau bahkan sekadar menjelaskan, perlu fokus pada poin “alat musik” ini, dan tidak melebar ke mana-mana.
2. Tidak ada satu pun ulama yang mengharamkan alat musik secara mutlak, demikian juga tidak ada yang membolehkan alat musik secara mutlak. Perhatikan kata “mutlak” di sini.Karena itu, semua perlu memahami hal yang diperselisihkan (mahall niza’) dalam hal ini. Yang tidak diperdebatkan adalah:
(a) Alat musik yang dibolehkan berdasarkan nash, misalnya duff dalam resepsi pernikahan. Secara umum, ulama sepakat atas kebolehannya. Mereka cuma berbeda pendapat tentang, batasan kapan bolehnya, dan apakah ada alat musik lain yang dianggap semakna dengannya.
(b) Alat musik yang mengiringi kemungkaran, seperti mengiringi nyanyian berisi lirik ajakan zina, mengiringi joget erotis, mengiringi ikhtilath laki-laki dan perempuan, mengiringi minuman keras, dan semisalnya, seluruh ulama sepakat hukumnya haram.
3. Jadi yang diperselisihkan adalah semisal: alat musik yang mengiringi lagu-lagu mubah, alat musik yang dimainkan tanpa lirik lagu, alat musik yang dimainkan mengiringi nasyid Islami, dan semisalnya. Ini pun dengan catatan, alat musik yang dimaksud adalah alat musik selain yang dikecualikan pada poin 2 (a).
Untuk lebih jelas lagi, misal: apa hukumnya nasyid Islami yang diiringi gitar, piano dan semisalnya? Jawabannya: bagi ulama yang mengharamkan, hukumnya haram. Bagi yang membolehkan, hukumnya boleh.
BACA JUGA: Hijrah, Penyanyi X-Factor Arab Adham Nabulsi Berhenti dari Dunia Musik
Contoh lagi, apa hukumnya seorang kiyai main biola? Jawabannya: bagi ulama yang mengharamkan, hukumnya haram. Bagi yang membolehkan, hukumnya boleh.
4. Yang mengharamkan alat musik (sesuai penjelasan poin-poin sebelumnya) adalah mayoritas ulama salaf, mayoritas ulama klasik pasca salaf, pendapat masyhur dari empat madzhab, dan sebagian ulama kontemporer.Sedangkan yang membolehkan adalah segelintir salaf (dan ini oleh sebagian ulama, dianggap ‘zallah’ dari mereka, sehingga tidak boleh diikuti), sebagian ulama klasik pasca salaf (yang paling masyhur, tentu adalah Ibnu Hazm), dan banyak ulama kontemporer.
5. Beberapa hal lain, sudah pernah saya sampaikan pada postingan-postingan sebelumnya. []
Arrahmah.id
Arab Saudi Buka Akademi Musik Internasional Pertama di Taif
RIYADH (Arrahmah.id) — Akademi musik internasional pertama di Arab Saudi, bernama Nahawand Center, diluncurkan di Taif. Berdirinya akademi ini atas perjanjian kerja sama antara Akademi Seni Nahawand dan Akademi Musik Rusia Gnesins, Dilansir Saudi Gazette (26/4/024), Akademi Gnesins adalah salah satu universitas terkemuka yang berbasis di Moskow. Akademi ini dianggap sebagai salah satu akademi musik […]
Hidayatullah.com
Chechnya Larang Musik yang Terlalu Lambat atau Cepat
Hidayatullah.com– Chechnya, salah satu negara yang tergabung dalam Federasi Rusia, melarang irama musik yang terlalu lambat atau cepat, sebagai upaya untuk membersihkan negara mayoritas berpenduduk Muslim itu dari “pengaruh polusi budaya Barat”.
Menteri Kebudayaan Musa Dadayev mengatakan semua karya musik, vokal dan koreografi harus memiliki tempo 80-116 beats per minute supaya musik sejalan dengan mentalitas dan sense of rhythm bangsa Chechen, menurut kantor berita Rusia TASS seperti dilansir The Guardian Selasa (9/4/2024).
“Meminjam budaya musik dri bangsa lain tidak dapat diterima,” kata Dadayev. “Kita harus menyuguhkan warisan budaya bangsa Chechen kepada rakyat dan bagi masa depan anak-anak kita. Ini termasuk seluruh spektrum moral dan standar etika kehidupan bangsa Chechen.”
Menurut berbagai laporan media Rusia, Dadayev memberikan batas waktu bagi para artis 1 Juni untuk menulis ulang musik mereka yang tidak sesuai dengan aturan.
Peraturan baru itu mempidanakan sebagian besar genre musik dansa yang biasanya dimainkan di berbagai kelab malam di dunia, seperti house, techno, dubstep atau drum’n’bass. Musik hip-hop dan rap, yang biasanya dimainkan dalam kecepatan antara 60 dan 140 beats per minute, secara teori masih sesuai dengan irama tradisional Chechen yang ingin dilestarikan oleh rezim Ramzan Kadyrov.*Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Arrahmah.id
Chechnya Larang Musik Bertempo Lambat atau Bertempo Cepat
GROZNY (Arrahmah.id) — Pihak berwenang di Republik Rusia Chechnya telah mengumumkan larangan musik yang mereka anggap bertempo cepat atau bertempo lambat. Dilansir TASS (8/4/2024), Menteri Kebudayaan Musa Dadayev mengumumkan keputusan untuk membatasi semua komposisi musik, vokal, dan koreografi ke tempo yang berkisar antara 80 hingga 116 detak per menit (BPM) pada pertemuan hari Jumat (6/4). […]
Hidayatullah.com
Rapper Lil Jon Memutuskan Jadi Mualaf di Awal Ramadhan
Hidayatullah.com – Rapper yang juga merupakan produser rekaman musik, Lil Jon, memutuskan untuk masuk Islam dan menjadi mualaf di depan jamaah sholat Jumat di Masjid King Fahad, Los Angeles, Amerika Serikat.
Kabar masuk Islamnya rapper bernama asli Jonathan H. Smith ini terungkap dalam sebuah video yang diunggah akun Youtube resmi Masjid King Fahad pada Jumat (15/03/2024) waktu setempat.
Dalam video tersebut terlihat Lil Jon mengenakan sebuah peci berwarna merah berdiri di depan jamaah sholat Jumat bersama seorang imam dan takmir.
“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan saudara Jon yang siap untuk menjadi seorang muslim dan bergabung dengan umat kita, semoga Allah SWT memberkatinya dan semoga Allah SWT menjaganya tetap istiqomah,” ujar sang imam tersebut di depan para jamaah.
Setelah itu, imam tersebut menjelaskan bahwa untuk menjadi muslim Lil Jon harus mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bentuk pengakuan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Dituntun oleh sang imam, Lil Jon kemudian bersyahadat. Yang pertama dengan bahasa Arab dan yang kedua dengan bahasa Inggris.Jonathan H. Smith (lahir 17 Januari 1972), yang lebih dikenal dengan nama panggung Lil Jon, adalah seorang DJ, produser rekaman, dan rapper asal Amerika Serikat. Dia berperan penting dalam terobosan komersial subgenre hip hop crunk di awal tahun 2000-an, dan sering dikreditkan sebagai nenek moyang dari genre tersebut.
Dia adalah pentolan grup crunk Lil Jon & the East Side Boyz, yang telah merilis lima album. Selain itu, Lil Jon menjabat sebagai produser rekaman untuk sebagian besar rekaman oleh artis yang mempopulerkan genre ini; ini termasuk rapper yang berbasis di Miami, Pitbull, rapper yang berbasis di Bay Area, Too Short dan E-40, dan sesama artis yang berbasis di Atlanta, Ludacris, Ciara, dan Usher.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Pada tahun 2013, Lil Jon berkolaborasi dengan DJ Snake merilis sebuah single berjudul “Turn Down For What” yang disertifikasi octuple platinum oleh Recording Industry Association of America (RIAA).[9] Lagu ini kemudian memenangkan Penghargaan Musik Billboard untuk Lagu Dance/Elektronik Terbaik.
Video musik yang menyertainya dinominasikan untuk Penghargaan Grammy untuk Video Musik Terbaik, dan melewati tonggak sejarah 1 miliar penayangan di YouTube tujuh tahun setelah dirilis. Terdaftar sebagai salah satu Pemenang Penghargaan Musik Billboard Teratas Sepanjang Masa pada tahun 2016, Lil Jon telah mengumpulkan delapan singel nomor satunya di tangga lagu Rhythmic Billboard.*
Baca juga: Antusias Mualaf Amber Leibrock Menyambut Ramadhan
Hidayatullah.com
Kisah Yahudi yang Masuk Islam karena Gamelan
Hidayatullah.com – Aron, bukan nama asli, merupakan seorang bekas penganut Yahudi dari New York yang masuk Islam dan menjadi mualaf setelah mengikuti pertukaran pelajan ke Indonesia.
Dia mengisahkan pengalaman hidupnya hingga akhirnya memilih kembali masuk Islam kepada About Islam.
Aaron dibesarkan dalam keluarga Yahudi yang berasal dari Eropa Timur, tepatnya di Polandia. Mereka meninggalkan rumah dan bermigrasi ke Amerika Serikat usai Kekaisaran Rusia yang antisemit menguasai beberapa wilayah Polandia setelah tahun 1795.
Setelah menempuh perjalanan panjang, mereka tiba dan menetap di New York. Keluarga Aaron tidak pernah menjadi penganut Yahudi ortodoks. Namun demikian, Yudaisme memainkan peran penting dalam kehidupan kami dan merupakan penanda penting identitas kami.
Mereka mengikuti ritual dan perayaan tradisional sambil terlibat dengan masyarakat di sekitar.
Musik Membawanya ke Indonesia
Sejak masih kecil Aaron sangat menyukai musik terutama alat musik tradisional dari berbagai penjuru dunia.
“Saat saya remaja, saya sangat menyukai musik eksperimental. Dan saya sangat tertarik dengan musik tradisional dan alat musik dari berbagai belahan dunia,” ujar Aaron.
Sampai suatu hari, seorang teman memberitahu Aaron tentang Indonesia dan menyarankannya untuk belajar etnomusikologi di sana. Ia pun lantas bertekad untuk pergi ke Indonesia dan mendaftar di Institut Seni yang menawarkan jurusan tersebut.
Tak Mengaku Sebagai Yahudi
Aaron mengakui bahwa setibanya di Indonesia dan mendaftar di Institut Seni Indonesia, dia tidak memberi tahu siapapun bahwa ia merupakan penganut Yahudi. Dia bahkan mengaku sebagai penganut agama lain.
“Di Indonesia, Anda biasanya harus menyebutkan agama Anda. Saya hanya menyatakan bahwa saya beragama Buddha. Itu adalah pilihan yang paling mudah saat itu,” Aaron berseloroh.
Hal tersebut dilakukannya karena takut orang-orang akan memusuhinya.
“Saya khawatir orang-orang akan menunjukkan permusuhan terhadap saya karena saya seorang Yahudi. Dan karena saya tidak banyak mempraktekkan agama saya sebelumnya, saya tidak keberatan untuk menyatakan bahwa saya beragama Buddha,” kata Aaron.
Saat itu, sekitar tahun 2000an, adalah hal yang keren untuk mengaku sebagai seorang Buddhis atau penganut Buddha, jelas Aaron.
“Orang Indonesia memandang kami “Buddhis Barat yang baru” sebagai sesuatu yang eksotis dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak nyaman,” katanya.
Baca juga: Kisah Mualaf: Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik
Awalnya Tidak Tertarik dengan Islam
Aaron tinggal selama lebih dari dua tahun di Indonesia. Selama itu dia bergabung dengan banyak proyek musik. Dirinya mengaku berupaya untuk menghindari diskusi-diskusi keagamaan sebaik mungkin dan lebih berkonsentrasi pada musik. Itu pula yang menyebabkannya jauh dari agama.
“Saya jauh dari keluarga saya. Jauh dari komunitas Yahudi saya yang biasanya mendukung saya untuk bergabung dalam perayaan-perayaan tradisional kami,” kenang Aaron.
Ia mengaku baginya Islam tampak seperti agama setempat dan merasa tidak cocok dengan agama itu. Menurutnya umat Islam yang taat hanya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berdoa daripada melakukan hal-hal yang benar-benar penting.
Gamelan dan Islam
Kemudian, suatu hari Aaron bergabung dengan sebuah pertunjukan Gamelan tradisional. Gamelan adalah alat musik perkusi tradisional Jawa yang terbuat dari logam.
Di sebelahnya duduk seorang pria tua yang mulai mengajaknya bicara. Saat itu Aaron sudah cukup mampu berbahasa Indonesia dengan baik.
Pria itu menjelaskan kepada Aaron tentang hubungan antara Gamelan dan Islam. Dia bercerita tentang ansambel Gamelan kerajaan kuno yang memiliki satu-satunya tujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad (SAW), Maulid.
Gamelan Sekaten lebih besar dari gamelan lainnya dan hanya digunakan setahun sekali. Pria tua itu melanjutkan bahwa permainan gamelan ini seharusnya mewakili pujian yang terus menerus untuk Nabi Muhammad (saw).
Cerita ini membuat Aaron terkesan karena dia tidak pernah berpikir tentang aspek spiritual dari musik. Penjelasannya memberikan dampak yang mendalam bagi Aaron.
Membaca tentang Islam
Aron pun terus menyusun musik eksperimental. Dan rekaman gamelan ia miliki menjadi bagian penting dari hal tersebut. Sejak itu Aaron mulai membaca lebih banyak tentang aspek spiritual Islam dan terutama apa yang disebut sebagai mistisisme Islam di Indonesia.
Dan sejujurnya, hal itu menyentuh saya. Hal itu mempengaruhi saya. Aaron mengerti bahwa Islam adalah agama yang hidup dan penuh dengan spiritualitas yang diinginkan dalam hidupnya.
Dia tak lagi melihat Islam sebagai agama yang kering dan ketat yang hanya berfokus pada aspek luar dan aturan.
Setelah membaca tentang Islam di Indonesia, Aaron mengetahui bahwa persepsinya tentang Islam jauh dari kenyataan. Dan semakin banyak dia membaca, semakin tertarik pula Islam baginya.
Tak hanya Islam di Indonesia, namun Islam di tempat-tempat lain di berbagai belahan dunia. Aaron terpesona dengan kekayaan Islam.
Mengikuti Kata Hati
Aaron tertarik untuk memeluk Islam dan menjadi seorang Muslim. Tetapi dia khawatir akan respon keluarganya. Apa yang akan mereka katakan? Seorang Yahudi menjadi Muslim? Aaron tidak ingin mengecewakan mereka.
Meski begitu, Allah SWT akhirnya menguatkan hati Aaron.
Dia pun mengucapkan syahadat dan masuk Islam di sebuah pusat komunitas Muslim kecil di New York City. Dia mulai sholat dan bergabung dengan halaqoh dzikir rutin di sana.
“Irama dzikir kepada Allah sungguh luar biasa. Itu seperti musik rohani yang menenangkan hati dan menenangkan pikiran,” aku Aaron.
Respon Keluarga
Aaron mengaku tak berani memberi tahu keluarganya kabar bahwa dirinya telah masuk Islam untuk waktu yang sangat lama.
“Karena saya tidak tinggal bersama mereka lagi, cukup mudah untuk menyembunyikannya. Namun, akhirnya mereka curiga terhadap saya. Saya mencoba untuk menyiasati perayaan keagamaan dan pertemuan rutin komunitas Yahudi kami,” ungkap Aaron.
Ketika saya memberi tahu mereka, mereka hanya diam selama beberapa saat. Kemudian ibu saya bertanya apakah saya bahagia. Dan saya menjawab:
“Ya!”
Tetapi ayah saya mengajukan sebuah permintaan: “Bisakah kamu menunggu untuk mengumumkannya ke publik? Maksudku, saat ini orang-orang memiliki opini yang buruk tentang Muslim. Dan ayah tidak ingin teman-teman kita berpikir negatif tentang kamu atau kita.”
Saya menuruti permintaan ayah saya. Dan sampai sekarang saya masih melakukannya. Kami hanya tidak berbicara tentang agama. Saya hanya sesekali bergabung dengan pertemuan komunitas Yahudi. Selebihnya, saya tetap menjaga kerahasiaan. Hal ini telah bekerja dengan baik bagi kami semua. Saya masih bisa bertemu dan mengunjungi keluarga saya. Alhamdulilah.*
Baca juga: Juara Tinju Dunia Gervonta Davis Masuk Islam
Arrahmah.id
Buat Sejarah, Metallica Akhirnya Konser Perdana di Arab Saudi
RIYADH (Arrahmah.id) — Metallica telah membuat sejarah baru bagi band ini yaitu memainkan pertunjukan pertamanya di Arab Saudi sebagai headliner festival Soundstorm yang berlangsung selama tiga hari di Riyadh. Dilansir Metal Sucks (15/12/2023), meski tidak jadi band metal pertama yang melakukan konser di Arab Saudi, Metallica sukses mengguncar panggung Soundstrom. Beberapa minggu yang lalu, Metallica […]
Arrahmah.id
Hormati Berpulangnya Amir Kuwait, Saudi Hentikan Konser Musik 3 Hari
PARIS (Arrahmah.id) — Arab Saudi menghentikan konser musik dalam rangkaian festival Riyadh Season selama 3 hari. Penghentian sementara ini untuk menghormati mangkatnya Emir Kuwait Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah pada Sabtu (15/12/2023) dan dimakamkan esok harinya. Pemimpin Arab Saudi dan Kuwait memiliki hubungan sangat erat, bahkan Raja Salman memanggil almarhum Sheikh Nawaf dengan sebutan “saudara […]