Tag:

Ma'ruf Amin

Wapres: Pesantren Diharapkan Jadi Pusat Pendidikan, Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

Hidayatullah.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengharapkan pondok pesantren dapat menjadi pusat dakwah, pendidikan hingga pemberdayaan masyarakat. Jika terwujud, tentu saja hal itu akan menjadi kontribusi besar dalam membina generasi berilmu, berdaya dan berperan aktif dalam membangun bangsa. Harapan Wapres Ma’ruf itu disampaikannya dalam pembukaan Halaqah Pondok Pesantren (Ponpes) se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Salaf Al-Quran (PPSQ) Asy-Syadzili 1, Malang. “Pesantren diharapkan menjadi pusat pendidikan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan bagi masyarakat. Pondasi utama pesantren sebagai tempat pendidikan agama tidak boleh diabaikan,” kata Wapres Ma’ruf pada Jumat (28/06). Wapres lewat keterangan Biro Pers Sekretariat Wapres yang diterima di Jakarta menegaskan peran pesantren sebagai pusat pendidikan dengan mengangkat filosofi jihad. Menurutnya, ada dua jenis jihad yang harus dipahami dan dijalan umat Islam, yakni jihad berperang dan jihad menuntut ilmu agama. Melalui jihad menuntut ilmu agama, Wapres mengatakan pesantren mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. “Pesantren harus mampu melahirkan generasi yang bisa memimpin umat dengan ilmu yang mereka miliki,” katanya. Dari sisi dakwah, Wapres menegaskan pentingnya pesantren mencetak regenerasi ulama untuk mempertahankan kesinambungan ilmu dan dakwah. “Regenerasi ulama sangat penting. Ulama yang mengambil ilmu dari hati manusia akan membawa ilmu tersebut hingga akhir hayat sehingga perlu ada generasi yang melanjutkan peran mereka,” jelasnya. Sementara, sebagai pemberdayaan masyarakat, Wapres ke-13 RI itu menyoroti peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi berbasis syariah. “Pesantren perlu membangun korporasi yang kuat untuk memfasilitasi masyarakat dan mengembangkan ekonomi berbasis syariah. Ini akan menjadi kekuatan besar yang dapat memajukan umat dan bangsa,” jelasnya. Terkait hal tersebut, Wapres menyampaikan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung pembangunan ekonomi syariah. “Pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam mendukung pembangunan ini,” kata Wapres. Selanjutnya, Wapres turut meninjau pameran produk-produk UMKM hasil karya para santri berbagai ponpes se-Jatim. Adapun produk-produk yang dipamerkan di antaranya aneka olahan amplang ikan dan sale pingsang dari Ponpes Babussalam; olahan keripik pisang, keripik singkong, dan keripik talas dari SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo; dan layanan produk e-Money untuk internal santri dan wali murid pesantren dari Ponpes Sidogiri serta aneka produk lainnya seperti kopi, pupuk hingga sepatu.*

Kunjungan Wapres di Selandia Baru Bisa Berdampak Prospek Produk Halal

Hidayatullah.com—Indonesia melalui Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin tengah menggarap prospek produk halal di Selandia Baru melalui hubungan diplomasi dua negara. Demikian dikatakan Masduki Baidlowi, Juru Bicara Ma’ruf Amin. “Nilai perdagangan antara Indonesia dengan Selandia Baru itu 50 persen dari nilai-nilai perdagangan yang berhubungan dengan masalah halal,” kata Masduki di Bandara Internasional Auckland, Selandia Baru, seperti dikutip Antara, Senin (26/2/2024). Ia mengatakan Indonesia-Selandia Baru telah menjalin hubungan dagang produk halal berupa ekspor hasil pertanian hingga daging sapi. Selain itu, kata Masduki, banyak komunitas Muslim tumbuh di Selandia Baru, sehingga membutuhkan jaminan produk halal menggunakan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Untuk itu, kata dia, Ma’ruf Amin Wakil Presiden (Wapres) RI melakukan kunjungan kerja ke Selandia Baru pada 25 Februari hingga 2 Maret 2024, dalam rangka melanjutkan diplomasi halal bagi warga dunia. Kunjungan kerja itu difokuskan di dua kota Selandia Baru, yakni Wellington dan Auckland untuk menemui sejumlah pejabat penting seperti Christopher Luxon Perdana Menteri Selandia Baru, dan Winston Peters Wakil Perdana Menteri untuk berdiplomasi. “Ada konsistensi kunjungan Wapres Ma’ruf Amin ke berbagai negara selama ini, sebelumnya ke beberapa negara Eropa dan sekarang ke Selandia Baru. Konsistensi itu adalah cita-cita mengenai bagaimana agar Indonesia menjadi bagian penting hak halal dunia,” ujar Masduki. Untuk diketahui Ma’ruf Amin melakukan kunjungan pertamanya ke Negeri Kiwi. Wapres beserta rombongan mendarat di Auckland dan disambut oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook, dan Niue Fientje Maritje Suebu dan Atase Pertahanan RI di Wellington Kolonel Chb. Herwanto Setyono.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Wapres akan bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Rt Hon Christopher Luxon, Wakil Perdana Menteri Rt Hon Winston Peters dan bertemu sejumlah tokoh penting lainnya. Selain beberapa melakukan pertemuan, Wapres juga diagendakan memberikan kuliah umum tentang Kerukunan antara Umat Beragama di Victory University, Wellington, pada Rabu (28/02/2024).*

Ma’ruf Amin: Serangan Hamas ke “Israel” adalah bentuk perlawanan rakyat yang terjajah

REMBANG (Arrahmah.id) – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin angkat suara terkait serangan yang dilancarkan “Israel” ke Jalur Gaza, Palestina. Ma’ruf mengkritisi alasan “Israel” yang menyerang Jalur Gaza dengan dalih memerangi Hamas, yang mereka sebut sebagai teroris. Dia menyatakan bahwa serangan Hamas ke “Israel” adalah bentuk perlawanan rakyat yang terjajah. “Dan memang mantra mereka itu selalu […]

Indonesia dan Arab Saudi Lakukan Kerjasama Ekonomi Syariah dan Membahas Agresi Gaza

Hidayatullah.com — Kerja sama ekonomi dan keuangan syariah, menjadi topik pembahasan dalam kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Waleed Bin Abdul Karim El Khereji, kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin hari Kamis (11/1/2024). “Bapak Wakil Presiden meminta untuk bagaimana agar ada hubungan yang lebih baik ke depan (ekonomi dan keuangan syariah-red). Persoalan industri halal antara Indonesia dengan Arab Saudi, dua hal itu paling pokok,” kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan pers setelah pertemuan. Masduki menjelaskan, Wapres juga menyoroti hubungan bilateral kedua negara yang hangat. Menurutnya, hal itu ditandai dengan sejumlah pertemuan Presiden Joko Widodo bersama Putra Mahkota Muhammad Bin Salman (MBS). “Pembicaraan mengenai hubungan kedua negara yang sangat hangat-hangatnya pada saat ini. Antara lain, ditandai dengan beberapa kali pertemuan antara pemerintah Arab Saudi,” ujarnya. “Yakni, Pangeran MBS dan Bapak Jokowi dan sudah menyepakati beberapa hal.” Pada kesempatan yang sama Wamenlu Waleed mengungkapkan, Arab Saudi berkeinginan memulai kerja sama ekonomi dan keuangan syariah bersama Indonesia. Meski demikian, ia belum bisa mengumumkan lebih lanjut bentuk konkrit kerja sama yang akan dilakukan dalam waktu dekat. “Tentu saja kami bekerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang berbeda dan kami tentunya akan melanjutkannya. Saya memilih untuk tidak mengumumkan dulu bentuk kerja sama ekonomi dan keuangan syariah yang akan dilakukan oleh kedua negara pada saat ini,” kata Waleed saat memberikan keterangan pers, yang turut didampingi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah H. Amodi. “Kami ingin memulai kerja sama dan kemudian akan memberikan pengumuman (kerja sama ekonomi syariah) kepada Anda.” Gencatan Senjata Permanen di Palestina Waleed juga mengatakan, topik lain terkait penguatan hubungan bilateral juga dibahas bersama Wapres di dalam pertemuan adalah komitmen dan pandangan yang sama mengenai konflik di Gaza, Palestina. “Kami juga membahas tentang ekonomi kedua negara, membahas tentang penerbitan halal dan juga tentang haji dan umrah, serta permasalahan Palestina. Untuk masalah Palestina kedua negara telah memiliki kesepakatan singkat antara Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelesaian masalah palestina,” ucapnya. Wakil Presiden Ma`ruf Amin menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap situasi yang terjadi di Gaza, Palestina, akibat perang yang melibatkan Israel. “Keprihatinan saya sangat mendalam terhadap situasi di Gaza. Saat ini lebih dari 23.210 orang meninggal,” kata Wapres saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Kerajaan Arab Saudi Waleed bin Abdul Karim El-Khereji, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Wapres menegaskan bahwa Indonesia akan terus berjuang untuk Palestina. Kepada Wamenlu Waleed, Wapres pun menyampaikan tiga langkah penting yang harus dilakukan. “Pertama, terus upayakan gencatan senjata yang lebih permanen. Kedua, penting untuk merancang bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan. Ketiga, secara serius memikirkan dimulainya proses perdamaian, guna mencapai penyelesaian dua negara,” paparnya. Wapres pun mengapresiasi Arab Saudi sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang telah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan agresi Israel-Palestina, termasuk menggalang dukungan dari negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Perancis, dan Rusia (P5). “Saya apresiasi upaya bersama Arab Saudi dalam kerangka OKI, untuk menggalang dukungan dari negara-negara P5 pada bulan November lalu, dan untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina,” ujarnya. Sementara Wamenlu Waleed El-Khereji menyatakan bahwa Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya, mulai dari upaya politik, ekonomi, dan upaya lain untuk terciptanya gencatan senjata secara permanen di Gaza. “Kami tidak ingin gencatan senjata ini dilakukan hanya sementara, seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Yang kami inginkan adalah gencatan senjata untuk selanjutnya. Tidak ada pertikaian antara dua negara bertetangga. Yang kami inginkan adalah kehidupan yang bebas untuk warga Palestina dan Gaza,” kata Waleed. “Kami, Kerajaan Arab Saudi terus menerus untuk mengupayakan gencatan senjata ini dengan berbagai upaya, dan tidak pernah berhenti untuk gencatan senjata yang terjadi di Palestina. Dan kami yakin Indonesia juga sepakat dengan apa yang kami lakukan,” kata Waleed.*

Wapres: Ada Opsi Tampung Pengungsi Rohingya di Pulau Galang

Hidayatullah.com— Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin isu pengungsi Rohingya adalah masalah kemanusiaan yang harus diatasi bersama antarpemangku kepentingan. Ia menyebut terdapat opsi untuk menampung pengungsi rohingya di Pulau Galang, Kepulauan Riau. “Penempatannya di mana? Dulu kita punya Pulau Galang, nanti kita bicarakan lagi apa akan seperti itu,” kata Ma’ruf Amin di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023). Pulau Galang sendiri sebelumnya pernah digunakan sebagai tempat penampingan sementara pengungsi Vietnam antara 1979-1996.  Maruf Amin menyorot gelombang pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh dalam beberapa gelombang belakangan ini. Ma’ruf Amin menyebut permasalahan pengungsi Rohingya sedang dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Ma’ruf menyatakan pemerintah Indonesia mengagendakan pembahasan soal pengungsi Rohingya dengan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).  “Selama ini kan tidak mungkin kita menolak, tetapi juga tentu kita mengantisipasi jangan sampai ada penolakan dari masyarakat, juga bagaimana supaya mengantisipasi jangan sampai terus semuanya lari ke Indonesia. Itu jadi beban,” kata Ma’ruf. Negeri Asal? Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebutkan ada upaya untuk mengembalikan para pengungsi Etnis Rohingya kembali ke asalnya. “Besok akan kita rapatkan bagaimana caranya mengembalikan negaranya melalui PBB,” kata Mahfud, hari Selasa, dikutip TVRINews. Ia menyatakan terdapat 1.447 pengungsi asal Rohingya yang berada di Indonesia.  Meski sudah menampung sebanyak itu, Mahfud mengatakan Indonesia tidak ikut menandatangani konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNCHR. “Orang Rohingya masuk sini sekarang jumlahnya 1.447. Itu terus bertambah gelombang pengungsi datang terus, Malaysia sudah tutup, Australia juga sudah tutup sehingga Indonesia turun tangan,” ujar Mahfud. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi itu, Indonesia ternyata melalui Aceh, Riau, dan Medan sudah kewalahan untuk menangani ribuan pengungsi itu. ‘Itu terus bertambah gelombang pengungsi datang terus, Malaysia sudah tutup, Australia juga sudah tutup sehingga Indonesia turun tangan, tapi turun tangan teru-terusan ini kewalahan, orang Aceh sudah menolak, di sini kami punya keperluan juga, atas tanah, atas makanan. Dikirim ke riau juga sudah penuh, lalu ke medan sudah penuh,” ucap Mahfud.*

Wapres: Dunia Perwakafan Mulai Bergeser pada Generasi Muda

Hidayatullah.com—Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan pengelolaan perwakafan di Indonesia mengalami kemajuan dan perkembangan yang positif. ika semula hanya dimiliki generasi berumur lanjut, kini mulai bergeser ke generasi muda, lintas profesi dan struktur sosial, akibat munculnya beragam instrumen wakaf produktif. “Pemangku kepentingan wakaf juga semakin luas, tidak semata menjadi bidang tugas Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia, namun telah melibatkan banyak Kementerian/Lembaga hingga industri perbankan syariah,” ujarnya membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia (Rakornas BWI), di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin malam (04/12/2023). Karenanya ia mendorong transformasi pengembangan wakaf, sebagai pilar pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional.  Hal ini menjadi langkah strategis mengembangkan wakaf lebih produktif dan mendukung pemberdayaan masyarakat. “Mendorong transformasi pengembangan wakaf. Sebagai pilar pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” kata Wapres. “Penting membentuk ekosistem perwakafan nasional yang kian sehat, profesional, dan akuntabel. Sekaligus akan makin meningkatkan kepercayaan wakif dan masyarakat luas,” tambahnya. Terkait hal ini, Wapres mendorong Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), bersinergi dengan Kementerian Agama, BWI, dan seluruh pemangku kepentingan. Terutama, agar Peta Jalan Wakaf Nasional 2024–2029 dapat diadopsi sebagai rujukan. “Saya minta KDEKS yang telah terbentuk di 24 provinsi agar dilibatkan dalam sinergi dengan BWI Provinsi dan Kanwil Kementerian Agama. Sehingga, proses ini dapat terakselerasi dan lebih masif,” ujar Wapres. “Begitu pula sinergi dengan penegak hukum. Dalam penyelesaian sengketa hukum perwakafan perlu ditingkatkan.” Salah satu tantangan yang dihadapi BWI adalah mengejar ketertinggalan, tidak hanya jumlah aset wakaf, tetapi juga aspek kelembagaan dan inovasi instrumen wakaf. Kata Ketua Badan Pelaksana BWI Mohammad Nuh pada kesempatan yang sama. “Masih ada pekerjaan rumah untuk melanjutkan proses sertifikasi tanah wakaf, yaitu sebanyak 204.001 tanah wakaf belum tersertifikasi. Berlanjutnya proses sertifikasi kompetensi nadzir dan stakeholders perwakafan, dan Amandemen Undang-Undang (UU) Wakaf guna mengakomodir aspek digitalisasi,” kata Mohammad Nuh. “Kemudian, pemberdayaan wakaf, serta fondasi kelembagaan BWI pusat dan BWI daerah. Ini juga menjadi tantangan,” ujarnya.*

Wapres Ma’ruf Amin Puji BJ Habibie Sosok Transformatif yang Memimpin Demokrasi Indonesia

Hidayatullah.com—Wakil Presiden Ma’ruf Amin memuji Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai sosok transformatif yang memimpin demokrasi Indonesia, terutama pada masa-masa sulit. BJ Habibie memimpin Indonesia pada periode situasi yang sulit karena adanya krisis multidimensi, seperti belum pulih dari krisis moneter tahun 1998 dan ancaman perpecahan bangsa. “Namun, beliau mampu melakukan transformasi demokrasi yang kita rasakan dampak baiknya sampai sekarang,” kata Wapres Ma’ruf ketika menyampaikan pidato dalam acara “Habibie Democracy Forum” di Jakarta, Rabu (15/11/2023). Pada masanya, Habibie menyelenggarakan pemilu multipartai demokratis pertama kalinya sejak Pemilu 1955, membuka keran kebebasan pers, membebaskan tahanan politik, serta ikut andil dalam amandemen UUD 1945 yang menjadi pondasi demokrasi Indonesia pasca-reformasi. “Pemimpin transformatif, bukan hanya pemimpin yang baik, tetapi terus melakukan perbaikan. Bukan hanya pemimpin yang saleh tetapi juga muslih, demi tercapainya transformasi yang berkesinambungan,” kata Ma’ruf. Menyongsong usia ke-100 pada 2045 nanti, kata dia, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan visi sebagai negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.  Proses menuju cita-cita mulia itu, menurut Wapres, perlu didukung oleh pemerintahan yang kapabel dan demokrasi yang matang-yang mengedepankan ide, gagasan, dan berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Pendewasaan demokrasi antara lain dilakukan dengan memberikan literasi dan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.  “Pembangunan demokrasi hendaknya juga menjadi komitmen kolektif yang mampu merangkul keberagaman warga bangsa. Dengan begitu, partisipasi aktif warga negara sebagai satu penanda kematangan demokrasi juga akan terus meningkat,” tutur Wapres Ma’ruf. Lebih lanjut, dia mengatakan yakin bahwa penyelenggaraan “Habibie Democracy Forum” yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir The Habibie Center bisa melanjutkan warisan BJ Habibie dalam membangun demokrasi Indonesia yang inklusif. “Fasilitasi dialog yang terbuka dan konstruktif adalah bagian dari peningkatan literasi politik masyarakat,” kata dia. Acara “Habibie Democracy Forum” juga menurutnya diselenggarakan pada momentum yang tepat, yaitu ketika bangsa Indonesia sedang bersiap menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024. “Ini pertemuan para cendekiawan dalam rangka menjaga dan merawat demokrasi, supaya demokrasi tidak mengalami deviasi dan layu, karena itu harus disirami dan dibangun terus,” kata Wapres Ma’ruf. “Saya kira forum seperti ini menjadi penting supaya demokrasi kita terus matang, terus bertumbuh seperti yang kita harapkan. Karena kita ingin Indonesia menjadi negara yang demokratis secara penuh dan matang,” ujar dia, menambahkan.* ant

Wapres: Teknologi Jangan Membuat Kita Sampai Meninggalkan Al-Quran

Hidayatullah.com—Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajak generasi muda untuk tetap dekat serta terhubung dengan Al-Qur’an dan hadits. Pasalnya, dengan kemajuan teknologi saat ini anak muda jangan melupakan Al-Qur’an.Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Saya minta generasi muda untuk tidak meninggalkan Al-Qur’an. Teknologi jangan sampai membuat kita lupa membaca Al-Qur’an,” katanya saat membuka gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVII Jambi di Arena Utama H. Abdurrahman Sayoeti, Senin (30/10/2023). Wapres juga mengungkapkan, literasi Al-Qur’an di kalangan masyarakat Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 66 persen. Meskipun begitu, ia meminta generasi muda terus mendapat pembinaan. “Meskipun indeks literasi Al-Qur’an masyarakat mencapai 66 persen, saya meminta agar kita terus meningkatkannya. Saya yakin bahwa generasi yang menghafal Al-Qur’an harus diberdayakan,” ucapnya dikutip KBRN. Sementara itu, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya mencintai kitab suci Al-Qur’an sambil mempromosikan semangat persatuan dan kebersamaan. Menag berharap, gelaran yang diikuti lebih dari 700 peserta dari 34 provinsi ini akan memberikan dampak besar bagi penguatan literasi Al-Qur’an dan hadits di Indonesia. “Saya ingin mengingatkan bahwa STQH tingkat nasional ini harus menjadi ajang lahirnya metode dan gagasan baru. Hal ini dalam penguatan pembelajaran Al-Qur’an dan hadits,” katanya.*