Tag:

kiblat

Kritik Film Kiblat, HNW: Kontraproduktif

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi kontroversi film Kiblat yang belakangan ini menjadi perbincangan ramai.HNW berpandangan, film tersebut mengandung nilai kontraproduktif dan tidak sesuai dengan budaya dan ajaran Islam.Menurut HNW, film Kiblat tidak relevan dan bahkan bertentangan dengan esensi dari makna ‘kiblat’ itu sendiri yang bermakna arah dan kedamaian. Terlebih momentum kemunculan film itu adalah pada bulan Ramadhan, saat umat Islam tengah berkhidmat dalam beribadah.Anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, pada Ramadhan di mana umat Islam secara umum dihadirkan dalam momentum untuk suka beribadah ke masjid pada malam hari untuk shalat tarawih, qiyamul lail, itikaf, dan sebagainya, tiba-tiba hadir film yang judulnya sangat identik dengan keislaman ‘Kiblat’ tapi menghasilkan visualisasi yang horor.“Itu tentu sangat kontraproduktif dan tidak sesuai judul dengan gambar yang ditampilkan,” kata HNW seperti dilansir situs resmi Fraksi PKS, dikutip Jumat (29/03/2024).Menurutnya, kiblat semestinya menggambarkan tentang suatu hal yang meneduhkan dan menyenangkan, serta menguatkan spiritualitas.Hal itu tidak tercermin sama sekali di film tersebut, yang justru dalam posternya menggambarkan seseorang sedang rukun dengan posisi kayang, ditambah sesosok tak berkepala di dekatnya.“Tentu suatu hal yang tidak sesuai dengan filosofi dari Islam, dan apalagi shalat, apalagi kiblat,” tegasnya.Di samping banyaknya kontra dari publik atau masyarakat umum hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayat menyebut pihak pembuat film juga tidak menyampaikan klarifikasi. Sehingga memperkuat pandangan bahwa film tersebut memang tidak produktif.Dia menegaskan, gambaran yang menyeramkan di dalam film mengenai ibadah shalat dan kiblat yang tak sesuai keyakinan itu juga memberi ruang stereotipe Islam. Menurutnya stereotipe yang disematkan pada umat Islam yang masih santer dengan ‘Islam teroris’.“Ketika ada fitnah semacam ini (Islam teroris) dimunculkan, film itu justru akan menggambarkan pembenaran terhadap stereotipe Islam itu. Oleh karenanya harus dikoreksi,” tegasnya.[]

Ramai Film Horor yang Gunakan Simbol Agama, Begini Tanggapan Ketua MUI Bidang Fatwa

Jakarta (SI Online) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh menegaskan, penggunaan istilah dan simbol keagamaan harus digunakan pada tempat yang pas.“Prinsipnya, kita harus menggunakan istilah dan/atau simbol agama pada tempatnya yang pas,” tegas Niam di Jakarta, Selasa (26/03) seperti dilansir ANTARA.Pernyataan tersebut kemukakan merespons adanya pembahasan tentang sejumlah film horor yang menggunakan istilah dan/atau unsur Agama Islam dalam judulnya.Polemik tentang film tersebut menimbulkan sejumlah pro dan kontra di media sosial, termasuk adanya ajakan boikot yang viral di media sosial Instagram.Meski demikian Niam menyebut saat ini belum ada pembahasan khusus di internal MUI. Demikian pula soal fatwa terkait penggunaan istilah-istilah agama yang tidak sesuai dengan tempatnya.“Fatwa ditetapkan setelah ada pendalaman dengan informasi yang utuh,” ujar Niam.Sebelumnya Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis sempat mengutarakan pendapatnya soal film yang berjudul “Kiblat” melalui akun media sosial Instagram pribadinya di @cholilnafis.Diketahui, film tersebut memiliki poster dengan gambar seseorang yang sedang melakukan gerakan ruku dalam shalat, namun wajahnya menghadap ke atas dan bukan ke bawah seperti sewajarnya dalam gerakan shalat.“Saya tak tahu isi filmnya, maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya Kiblat ya. Saya buka-buka arti Kiblat hanya Ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” ungkap Kiai Cholil dalam unggahannya (24/3).Menurutnya, upaya semacam ini kerap dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung, yang tidak dapat dibenarkan.“Kalo ini benar, sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama. Maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” kata Kiai Cholil.[]sumber: ANTARA

MUI Larang Film Ria Ricis Berjudul Kiblat

JAKARTA (Arrahmah.id) – Youtuber tenar Ria Ricis harus kecele, karena film terbarunya berjudul Kiblat dilarang beredar di bioskop Indonesia oleh Majelis Ulama Indonesioa (MUI). Film bergenre horor ini diproduksi oleh Leo Pictures, bekerja sama dengan Legacy Pictures dan 786 Production. Sesuai rencana film Kiblat ini akan tayang tahun ini, namun belum ada tanggal pasti penayangannya. […]

Anak Perempuan yang Nanyain Arah Kiblat

KEMARIN Maghrib, pas lagi jalan ke masjid, kaget banget. Di jalan sempit setapak yang menghububungkan rumah ke masjid belakang, dari satu kos-an pojok, muncul satu perempuan, kepalanya dibalut pake handuk, dan yang paling bikin kaget, itu dia pake celana pendeeeek banget!Saya ga kuasa atuh ngeliatnya hehehe… Padahal dag-dig-dug.Perempuan tersebut, kemudian meminta maaf, karena mungkin dia sadar udah ngagetin saya.Tapi saya kemudian lebih kaget lagi, ketika dia nanya, “Pak, maaf, kalau arah kiblat ke arah mana ya?”“Eh?” saya berusaha mencerna pertanyaannya.Dia mengulangi pertanyaannya. Sekarang dengan jelas, saya ngeliat, tangannya lagi pegang mukena.“Oh iya, teh… Kiblatnya ke arah sana, ya…” ujar saya akhirnya, sambil nunjukkin arah.Beliau bilang terima kasih. Kemudian masuk lagi ke kos-annya.BACA JUGA: KeajaibanSaya kembali ngelanjutin jalan kaki ke masjid. Sambil merenung sebentaran; begitulah, kita (saya aja kali!) seringkali ga siap dengan kenyataan seperti itu. Setiap orang, walau belum bisa sepenuhnya, tapi selalu punya kebaikan. Mungkin itulah yang oleh kaidah fiqih disebut sebagai, “Jika kau tak bisa melakukan semuanya, maka jangan kau tinggalkan semuanya.”Sungguh, diri ini seringkali dan mudah ngenilai orang sedemikian rupa, padahal sendirinya banyak aib dan dosa. Astagfirullah… []