Tag:

kematian

2.200 Orang Tewas Tiap Hari di Eropa akibat Konsumsi Alkohol

Hidayatullah.com—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penghentian segera peningkatan konsumsi alkohol di Eropa karena konsumsi alkohol di benua tersebut dipandang sebagai salah satu yang tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penghentian segera peningkatan konsumsi alkohol di Eropa karena konsumsi alkohol di benua tersebut dipandang sebagai salah satu yang tertinggi di dunia. WHO menerbitkan laporan mengenai konsumsi alkohol di Eropa dan mengungkapkan bahwa konsumsi alkohol menyebabkan hampir 800.000 kematian setiap tahunnya, menjadikannya salah satu penyebab utama kematian di wilayah tersebut. 2.200 orang meninggal setiap hari di Eropa akibat pengaruh alkohol, sehingga menyumbang sembilan persen angka kematian di wilayah tersebut, kantor berita Anadolu Agency melaporkan. Konsumsi alkohol dilaporkan mempunyai dampak signifikan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan dan masalah kesehatan mental. Namun, masih banyak yang belum menyadari bahaya yang terkait dengan konsumsi alkohol. Meskipun terdapat risiko kesehatan, masyarakat Eropa menempati urutan teratas dalam daftar global dengan rata-rata konsumsi alkohol tahunan sebesar 9,2 liter per tahun. Menurut data terbaru WHO, laki-laki minum empat kali lipat dibandingkan perempuan. Di Eropa, dua dari tiga orang dewasa mengonsumsi alkohol dan satu dari 10 orang dewasa dianggap mengalami kemacetan.Laporan tersebut juga menyatakan bahwa negara-negara seperti Rusia, Ukraina dan Turki mencapai target pengurangan alkohol WHO dengan meningkatkan pajak dan mengurangi akses terhadap alkohol.*

Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Turunkan Risiko Kematian di Usia Dini

Hidayatullah.com—Pakar kesehatan Malaysia,Associate Professor Dr Aidalina Mahmud mengatakan, berjalan kaki dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan mental. Seperti diketahui, jalan santai atau cepat merupakan salah satu olahraga sederhana yang bisa dilakukan banyak orang dan memiliki berbagai manfaat. Manfaat jalan kaki di antaranya adalah dapat memperkuat jantung, membantu menurunkan kadar gula darah, menurunkan risiko penyakit kronis dan masih banyak lagi. Dosen dan Dokter Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universiti Putra Malaysia (UPM), Associate Professor Dr Aidalina Mahmud mengatakan, praktik berjalan kaki hingga 10.000 langkah per hari juga dapat menurunkan risiko kematian di usia dini. Selain itu, kata dia, latihan yang dilakukan dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan mental. Menurutnya, pola hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab masyarakat tidak melakukan aktivitas kardiovaskular. Jalan kaki dapat meningkatkan produktivitas dan membakar kalori Dijelaskannya, jalan kaki 10 hingga 15 menit setiap hari dapat membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan produktivitas. “Kita diimbau untuk berjalan 10.000 langkah setiap hari karena itu gerakan yang paling mudah dilakukan dan masyarakat perlu menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas,” ujarnya. “Jalan kaki untuk kesehatan itu ada dua jenisnya, yaitu jalan santai dan jalan cepat. Jalan santai ini bagus untuk kesehatan mental, sedangkan jalan cepat dapat membakar lemak dan menurunkan berat badan.” “Kegiatan seperti ini perlu dijadikan budaya karena masyarakat Malaysia kurang suka melakukan aktivitas fisik. Misalnya kalau kita ke supermarket, kita lebih memilih parkir dekat pintu utama daripada berjalan jauh,” ujarnya seperti dikutip Sinar Harian. Tahun lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa berjalan kaki setidaknya 3.967 langkah sehari dapat mengurangi risiko kematian karena sebab apa pun. Bahkan, penelitian yang sama juga mengungkapkan bahwa berjalan kaki sebanyak 2.337 langkah sehari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Cuaca panas salah satu alasan orang Malaysia enggan berjalan kaki Lebih jauh berbagi, Aidalina mengatakan kondisi cuaca panas ekstrem dan kawasan pejalan kaki yang tidak bersahabat menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Malaysia lebih jarang berjalan kaki. “Dalam situasi seperti ini, dimungkinkan untuk memulai budaya jalan kaki dalam skala kecil seperti di pusat perbelanjaan dan tempat tertutup. Kita mulai dengan langkah kecil seperti berjalan ke musala atau ke toko dekat rumah,” ujarnya. Faktanya, berjalan kaki 1 kilometer (km) setara dengan kurang lebih 1.250 langkah, jika kamu berjalan kaki dari Muar, Johor menuju Jalan Parlimen, Kuala Lumpur dengan jarak 200 Km, maka langkah yang kamu tempuh berjarak 250.000 langkah.*

Industri Ini Membunuh 2,7 Juta Orang di Eropa Setiap Tahun

Hidayatullah.com– Industri tembakau, ultra-processed foods, minuman beralkohol dan bahan bakar fosil setiap tahun membunuh sekitar 2,7 juta orang di Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam laporan berjudul “Commercial determinants of noncommunicable diseases in the WHO European Region” yang dirilis hari Rabu (12/6/2024), organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu menyerukan regulakasi yang lebih ketat guna meredan kekuatan industri dan meningkatkan kesehatan masyarakat. “Keempat industri ini membunuh sedikitnya 7.000 orang di kawasan kitabini setiap harinya,” kata Hans Kluge, direktur WHO wilayah Eropa, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir DW. Secara keseluruhan menurut WHO, sebanyak 1,5 juta kematian per tahun di Eropa disebabkan oleh rokok/merokok, 426.857 oleh minuman beralkohol, 117.290 disebabkan makan daging yang melalui banyak proses dan 252.187 kematian akibat konsumsi makanan tinggi garam. Angka tersebut tidak termasuk kematian yang disebabkan obesitas, telanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, yang semuanya berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, kata WHO. Bada PBB itu menuding pelaku usaha empat industri itu mengacaukan kebijakan publik yang dianggap dapat mengancam perolehan laba, termasuk lewat strategi marketing terarah, disinformasi, promosi lewat media sosial dan bahkan “mengakali sains” dengan cara mendanai riset yang membela kepentingan mereka, semisal riset tentang tembakau yang diklaim memiliki manfaat. Lobi-lobi pengusaha terhadap pembuat kebijakan, kata WHO, menjadikan upaya penanggulangan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, kanker dan diabetes semakin sulit. Penguasaan pasar oleh perusahaan-perusahaan besar kerap diartikan sebagai “pengaruh dan kekuatan politik”. Hampir 60% orang dewasa dan sepertiga anak-anak di Eropa saat ini mengalami gangguan kesehatan kardiovaskular dan kanker akibat dit yang tidak aehata dengan mengkonsumsi ultra-processed foods, makanan yang diproduksi melewati banyak proses dan zat (kimia) tambahan. Data terbaru, dari tahun 2017, menunjukkan satu dari lima kematian di Eropa berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dan kanker yang disebabkan kebiasaan makan tidak sehat. WHO mendesak negara-negara tegas memberlakukan peraturan yang lebih ketat terhadap pemasaran produk-produk yang tidak sehat, praktek monopoli dan lobi-lobi. “Rakyat harus lebih diutamakan dibandingkan laba,” tegas Kluge.*

Kematian, Takdir dari Allah SWT

Baru-baru ini Indonesia berduka dengan kabar kecelakaan sebuah bus pariwisata berisi pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat yang terjadi di Ciater, Subang, Jabar, Sabtu (11/5/2024). Kasat Lantas Polres Subang, AKP Undang Syarif Hidayat, saat dikonfirmasi, kecelakaan ini mengakibatkan sebelas orang tewas (Kompas.com, 12/5/2024).Tak hanya itu, beberapa hari menjelang Idulfitri 1445 H terjadi kecelakaan serupa di KM 58 jalur contraflow tol Cikampek, Karawang Timur Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan maut itu melibatkan 3 kendaraan, yaitu Daihatsu Grand Max, Daihatsu Terios, Bus Prima Jasa, setidaknya menewskan 12 orang dan ada beberapa orang yang mengalami luka berat. Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan setidaknya ada 12 orang yang dipastikan meninggal dalam kecelakaan maut ini (CNBC Indonesia, 8/4/2024).Dua kasus tersebut mengingatkan kepada kita bahwa kematian bisa terjadi kapanpun dan di manapun, tidak mengenal ruang dan waktu. Kematian merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan mungkin sangat ditakuti oleh sebagian orang karena merasa belum siap menghadapinya. Beberapa manusia bahkan melakukan berbagai hal untuk menjaganya agar terhindar dari maut atau kematian. Seperti orang-orang kaya Barat yang sudah menyiapkan banker dan penjaga keamanan agar terhindar dari kiamat (kematian). Bagi seorang Muslim kematian adalah berakhirnya ajal seseorang karena Allah SWT telah mengambilnya dan sudah menetapkan waktunya di Lauhul Mahfudz.Seberapa keras pun manusia berusaha menjaga dan menghindari diri dari kematian, jika Allah SWT sudah berkehendak maka kematian itu pasti terjadi. Sebagaimana firman Allah, “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya” (TQS. Ali ‘Imran: 145)Kembali teringat kisah pada masa Nabi Sulaiman, hiduplah seorang manusia yang bersahabat dengan nabi Allah tersebut. Hampir setiap hari ia berada di istana Sulaiman untuk belajar sekaligus membantu pekerjaan istana. Suatu ketika datanglah malaikat maut ke istana Sulaiman dalam wujud manusia. Sahabat Nabi Sulaiman tersebut melihat manusia yang aneh dan baru kali ini ia dilihatnya berada di istana. Orang aneh yang disebutkan tersebut (malaikat maut), terus memandang kepadanya dengan pandangan yang menakutkan. Usai pertemuan itu, dia bertanya kepada Nabi Sulaiman tentang manusia tersebut dan ternyata adalah malaikat maut.Mengetahui bahwa yang dilihatnya adalah malaikat maut, dia semakin ketakutan dan mengira malaikat maut itu ingin mengambil nyawanya. Ketakutan inilah yang membuat ia meminta tolong kepada Nabi Sulaiman agar memerintahkan angin untuk membawanya ke suatu negeri yang jauh (India) untuk menghindarkan diri dari malaikat maut. Atas desakan tersebut Nabi Sulaiman akhirnya berkenan mengabulkan permintaan sahabatnya. Keesokan harinya, malaikat maut datang lagi ke istana Sulaiman dalam wujud yang sama.Sesampainya di istana, Nabi Sulaiman bertanya kepada malaikat maut sebab dia memandang kepada sahabatnya dengan pandangan yang menyeramkan. Malaikat maut menjawab “Kemarin aku resah karena aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya di India, namun dia masih berada di sini. Namun, pada jam dan saat yang telah ditentukan nyawanya dicabut, tiba-tiba saya telah menemukannya berada di India. Alhamdulillah, dia sudah meninggal dunia tepat pada waktu dan tempatnya,” tutur malaikat maut.Cerita tersebut sesuai dengan firman Allah SWT, “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu (ajal); maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (TQS. Al-‘Araaf: 34)Kematian merupakan takdir atau qadha (ketetapan Allah SWT) yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Oleh sebab itu, tugas kita sebagai manusia bukan fokus pada ketakutan menghadapi kematian, tetapi fokus mempersiapkan bekal untuk kematian tersebut. Jika kita ingin meninggal dalam keadaan baik (khusnul khotimah), maka sudah sepatutnya kita membiasakan diri melakukan kebaikan-kebaikan dalam hidup ini.Bekal amal kebaikan yang akan meringankan hisab kita kelak, dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kenapa demikian? Karena kita akan dimatikan sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan selama hidup, jika terbiasa melakukan kebiasaan buruk maka ia akan di matikan ketika melakukan keburukan (su’ul khotimah), begitupun sebaliknya jika terbiasa melakukan kebiasaan baik maka insya allah akan di matikan ketika melakukan kebaikan (husnul khatimah).Sebagaimana firman Alla SWT, “Setiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (TQS. Al-Mudatstsir: 38)Oleh karena itu, mari kita fokuskan diri dalam memperbanyak amal kebaikan dalam hidup ini, karena kematian itu pasti dan kita tidak pernah tahu kapan datangnya.Takdir Allah SWT tidak bisa diubah, tetapi kita bisa memaksimalkan diri dalam mempersiapkan takdir tersebut agar tidak menyesal kelak di Yaumul Hisab, dengan cara terus belajar tentang Islam dan berdakwah kepada masyarakat tentang Islam rahmatan lil ‘aalamiin.[]Nida Salsabila, Guru di Jakarta.

Cemilan Keripik Pedas Merenggut Nyawa Remaja AS  

Hidayatullah.com—Laporan otopsi mengonfirmasi kematian seorang remaja berusia 14 tahun di Amerika Serikat (AS) akibat serangan jantung pada September lalu, yang disebabkan oleh keripik tortilla yang terlalu pedas yang dimakannya. Harris Wolobah, dari Massachusetts, mengalami serangan jantung setelah mengikuti ‘tantangan satu keripik’ di media sosial, makan keripik tortilla yang terlalu pedas. Berdasarkan laporan otopsi yang dibacakan AFP, kepala pemeriksa medis setempat memutuskan bahwa Wolobah meninggal karena serangan jantung setelah mengonsumsi makanan yang mengandung ekstrak cabai dalam jumlah ekstrem, yang disebut capsaicin. Otopsi juga menyimpulkan bahwa remaja tersebut mengalami pembesaran jantung, yang mungkin menjadi penyebab kematiannya. Permainan yang diberi nama ‘tantangan satu chip’ ini menampilkan makanan merek Paqui yang ditaburi paprika ‘carolina reaper’ dan ‘viper dragon’. Selama beberapa tahun terakhir, campuran lada berubah setiap kali tantangan diadakan. Beberapa hari setelah kematian anak tersebut, Paqui menarik produk tersebut dari pasaran, yang awalnya dikemas dalam kotak berbentuk peti mati dengan tengkorak merah dan diberi label ‘sangat pedas’. Sementara itu, menurut pemberitaan media, tiga remaja lagi dirawat di rumah sakit setelah mengikuti tantangan di California, sementara tujuh remaja lainnya jatuh sakit di Minnesota karena alasan yang sama.*

Tiada Kematian Kecuali karena Datangnya Ajal

Kematian selalu datang mendadak dan mengejutkan, dalam kondisi apapun, apakah dalam kondisi sedang sakit, di perjalanan, atau bahkan dalam kondisi baik-baik saja, kematian senantiasa bisa terjadi.Syekh Taqiyuddin An-Nabhani dalam kitabnya Syaksiyah Islamiyah Jilid 1, mengatakan bahwa tiada kematian kecuali sebab datangnya ajal.Hal demikian diambil dari hasil pemahaman fakta yang dikaitkan dengan nash dan dalil syariat.Bahwa banyak kondisi yang bisa mengantarkan kematian namun tidak menjadi jaminan terjadinya kematian. Contohnya, tidak semua orang yang sakit payah berakhir dengan kematian, ada pula orang sakit payah bisa sembuh kembali dan hidup secara normal dan sehat kembali. Artinya sakit bisa menjadi kondisi yang mengantarkan pada kematian namun sakit tidak menjadi jaminan pasti datangnya kematian.Atau berhentinya detak jantung adalah satu kondisi yang bisa mengantarkan pada kematian, namun tidak menjadi jaminan pasti terjadinya kematian. Sebab tidak semua orang yang detak jantungnya berhenti mengalami kematian, ada pula seseorang yang berhenti detak jangungnya, bisa kembali hidup sebab detak jantungnya kembali hidup dengan sebuah perlakuan tertentu ataupun tidak mendapatkan perlakuan tertentu. Artinya berhentinya detak jangung pada seseorang bukan jaminan pasti terjadinya kematian, namun berhentinya detak jantung hingga menimbulkan kematian disebabkan oleh faktor lain diluar itu.Dan satu-satunya faktor lain yang menyebabkan kematian secara pasti pada seseorang adalah sebab datangnya ajal (batas waktu), bukan sebab sakit, tenggelam, terjatuh, atau kondisi lainnya.Fakta ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam nash-nash berikut:Allah SWT berfirman:وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 11).Allah SWT berfirman:وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf: 34).Allah SWT berfirman:قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8).

Banyak Mengingat Kematian

MEMPERBANYAK mengingat kematian merupakan salah satu cara ampuh untuk meningkatkan keimanan seorang hamba. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah Saw melalui sabdanya: “Banyak-banyaklah mengingat penebas kelezatan-kelezatan, yakni kematian.” (HR At-Tirmidzi). Mengingat mati juga dapat mendorong seseorang untuk menghindari berbagai kedurhakaan dan hatinya yang keras pun bisa menjadi lunak. “Tidaklah seseorang mengingat mati tatkala dia dalam kehidupan yang sempit melainkan akan membuatnya menjadi lapang, dan dia tidak mengingat kematian tatkala hidupnya lapang melainkan justru membuatnya menjadi sempit,” tulis Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam kitabnya “Zhahiratu Dhu’ful Iman”. Sedangkan cara yang paling ampuh bagi seorang beriman untuk mengingatkan kematian adalah dengan melakukan ziarah kubur. Rasulullah Saw bersabda: “Dulu aku melarangmu menziarahi kubur, ketahuilah, sekarang ziarahilah kubur karena hal itu bisa melunakkan hati, membuat mata menangis, mengingatkan hari akhirat, dan janganlah kamu mengucapkan kata-kata yang kotor.” (HR Al-Hakim). Bahkan, kata Syekh Shalih, seorang Muslim boleh menziarahi kuburan orang-orang kafir, agar ia bisa mengambil i’tibar. Ziarah kubur merupakan sarana yang paling nyata untuk melunakkan hati. Orang yang melakukannya bisa mengambil manfaat secara langsung untuk mengingat kematian. Dan orang yang sudah mati pun bisa mengambil manfaat dari doa bagi mereka. Di antara doa yang disebutkan di dalam sunah ziarah: “Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada kamu sekalian wahai penghuni rumah dari orang-orang Mukmin dan Muslim, semoga Allah merahmati orng-orang yang dahulu dari kita dan orang-orang yang mendatang, sesungguhnya kami juga akan bersua denganmu sekalian insyaallah.” (HR Muslim). Seseorang yang berhajat melakukan ziarah kubur harus memperhatikan adab ziarah kubur, menghadirkan hatinya dan ziarahnya itu dilakukan karena semata untuk mencari ridha Allah, memperbaiki hatinya yang rusak, kemudian mengambil pelajaran dari orang-orang yang sudah terbujur di tanah, yang terputus sama sekali dari keluarga orang-orang yang pernah dicintainya. Hendaklah dia juga mengamati keadaan saudara-saudaranya yang telah meninggal dan meninggalkan teman-teman sejawatnya, yang dulunya mereka pernah meraih harapan dan menumpuk harta benda, namun ternyata semua itu tidak dibutuhkan lagi, dan keelokan wajahnya sudah terhapus sama sekali karena dimakan tanah. Kini mereka sudah terkubur di liang lahat, meninggalkan istrinya menjanda dan anak-anak menjadi yatim. Hendaklah dia selalu ingat bencana tipu daya dan memperhatikan kesehatan serta masa mudanya agar tidak terseret kepada permainan dan canda. Nanti pun mereka akan mengalami apa yang mereka alami. Hendaklah dia memikirkan keadaan orang yang sudah mati, bagaimana kedua kakinya menjadi rusak, tubuhnya membusuk, ulat memakan lidahnya dan tanah menghancurkan gigi-giginya. More pages: 1 2

Pemimpin Katolik Sebut Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian

Athena (MediaIslam.id) – Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengecam industri senjata yang disebutnya “mengambil keuntungan dari kematian”. Di depan khalayak di Vatikan pada Audiensi Umum Rabu (01/05), Pas mengatakan bahwa saat ini, investasi yang menghasilkan pendapatan terbesar adalah pabrik-pabrik senjata. “Mendapat keuntungan dari kematian adalah hal yang sangat buruk,” katanya seperti dikutip Vatican News. Fransiskus meminta umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian dan korban perang. “Perang selalu menjadi kekalahan,” kata dia, seraya menyerukan doa bagi mereka yang menderita akibat perang di Ukraina dan Palestina. Fransiskus juga menyoroti kondisi parah yang dialami pengungsi Rohingya di Myanmar akibat perang saudara. “Mari kita berdoa demi perdamaian, mari kita meminta perdamaian sejati bagi mereka dan seluruh dunia,” katanya. [] Sumber: Anadolu-OANA