Tag:

kanada

Tak Mau Ikut Membela ‘Israel’, Jurnalis CBC Kanada Mengundurkan Diri

Hidayatullah.com – Arfa Rana, seorang mantan jurnalis di Canadian Broadcasting Corporation (CBC), mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap pemberitaan jaringan televisi tersebut terkait kekejaman “Israel” kepada warga Palestina.Rana menyebut pedoman pemberitaan CBC membuat media tersebut “terlibat” dalam genosida di Gaza. Dia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap liputan bias CBC yang mengabaikan konteks sejarah dan gagal untuk mengakui secara keseluruhan penderitaan Palestina. “Saya terkejut dengan kurangnya konteks sejarah antara Israel dan Palestina dan bahasa yang digunakan oleh CBC untuk membela pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina,” tulis Rana di situs Mondoweiss. “Pedoman Berita CBC tentang Timur Tengah adalah sebuah bencana besar,” imbuhnya. Ia lantas mengkritik pendekatan mereka untuk menetralisir pemberitaan di wilayah tersebut dan dia menunjuk pada kurangnya pengakuan atas pelanggaran “Israel” terhadap hukum internasional. ‘Menyampaikan kebenaran’ Menurut Rana, dirinya sudah menyuarakan keprihatinannya ini kepada jajaran redaksi. Namun, mereka malah mengucilkan dan mengasingkan wanita itu. Lingkungan semacam itu membuat Rana mengalami beban emosional. “Pada saat saya mengundurkan diri, saya merasa tidak lagi memiliki sumber daya emosional yang tersisa,” ujar Rana. Ia berharap pengalamannya dapat mendorong jurnalis lain untuk mempertanyakan bagaimana media arus utama membentuk opini dan narasi publik. “Sekarang adalah waktunya bagi para jurnalis untuk menggunakan kekuatan mereka untuk mengubah opini masyarakat melalui berita-berita yang mereka tulis. Bagaimanapun juga, menyampaikan kebenaran bukan hanya kewajiban moral manusia, tetapi bagi jurnalis, ini juga merupakan tindakan revolusioner,” katanya. Pada November 2023, Jazmine Hughes, seorang penulis dan editor majalah New York Times diminta mengundurkan diri usai menyampaikan dukungan terhadap Palestina dan memprotes serangan “Israel” ke Gaza. New York Times berdalih perempuan itu melanggar kebijakan redaksi dan dituduh bersikap tidak netral.* Baca juga: Kemunafikan Media Barat: Gaza Dibungkam, Pro-Israel Diutamakan

India Usir Diplomat Kanada Gegera Tuduhan Pembunuhan Tokoh Sikh

Hidayatullah.com– India mengusir utusan diplomatik tertinggi Kanada, menyusul semakin memanasnya pertikaian perihal pembunuhan seorang tokoh separatis Sikh di wilayah Kanada tahun lalu.Polisi Kanada menuduh agen India terlibat dalam pembunuhan, pemerasan dan tindakan kekerasan yang menargetkan para pendukung gerakan pro-Khalistan, yang menginginkan tanah air terpisah bagi kaum Sikh di India. PM Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintahannya menanggapi setelah polisi mulai menyelidiki tuduhan kredibel bahwa agen-agen India terlibat langsung dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar. Delhi menampik tuduhan tersebut dan menyebutnya “tidak masuk akal”, menuduh PM Trudeau menjilat komunitas Sikh di Kanada demi memperoleh keuntungan politik. Sebagaimana diketahui Kanada merupakan tempat komunitas Sikh terbesar di luar India. Sikh adalah kelompok minoritas keagamaan yang kebanyakan tinggal di negara bagian Punjab, India. Berbicara di televisi secara langsung pada Senin sore (14/10/2024), Trudeau mengatakan India membuat “kesalahan mendasar” karena mendukung “tindak kriminal” yang dilakukan di wilayah Kanada, dan pemerintahannya harus bertindak berdasarkan temuan terbaru Kepolisian Nasional Kanada (RCMP). Pada hari Senin, pernyataan bernada marah dari Kementerian Luar Negeri India mengatakan tuduhan Kanada dipengaruhi oleh aktivis separatis Sikh. Selang beberapa waktu kemudian pada hari yang sama, India mengumumkan bahwa 6 diplomat Kanada, termasuk pejabat sementara Komisioner Tinggi Stewart Ross Wheeler, diminta meninggalkan India sebelum 19 Oktober. Wheeler juga dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri India untuk menjelaskan tindakan Kanada tersebut. Berbicara kepada wartawan usai pertemuan itu, Wheeler mengatakan Kanada telah memberikan India bukti-bukti yang dimintanya, dan sekarang Kanada perlu untuk menyelidiki tuduhan tersebut. “Adalah kepentingan kedua negara kita dan rakyat masing-masing negara kita untuk menyelesaikan masalah ini sampai tuntas,” kata Wheeler. Kementerian Luar Negeri India juga mengatakan pihaknya akan “menarik” utusan diplomatiknya. “Kami tidak mempercayai komitmen pemerintah Kanada saat ini untuk menjamin keamanan mereka. Oleh karena itu, pemerintah India telah memutuskan untuk menarik Komisaris Tinggi dan sejumlah diplomat lainnya yang menjadi target,” kata Kementerian Luar Negeri India. Delhi membela Komisaris Tinggi Sanjay Kumar Verma – salah satu pejabat India yang dicurigai terlibat kasus pembunuhan tokoh Sikh – dengan memuji karirnya diplomatiknya selama 36 tahun. “Tuduhan yang dialamatkan kepadanya oleh pemerintah Kanada sungguh menggelikan dan pantas untuk dikutuk,” kata Kementerian Luar Negeri India.*

India Geram Dituding Kanada Terlibat Pembunuhan Tokoh Separatis Sikh

Hidayatullah.com– India menolak “tuduhan tidak masuk akal” yang dilontarkan Kanada, yang menuding pemerintah Delhi terlibat dalam pembunuhan tokoh separatis Sikh tahun lalu.Duta Besar India untuk Kanada dan diplomat India lainnya adalah “persons of interest” dalam penyelidikan yang dilakukan oleh aparat Kanada atas pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh di Kanada tahun lalu, kata Kementerian Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan hari Senin (14/10/2024). New Delhi mengatakan bahwa tuduhan itu merupakan bagian dari “agenda politik” Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang berpusat pada “politik bank suara.” Kementerian Luar Negeri India mengatakan telah menerima komunikasi diplomatik dari Kanada pada hari Ahad (13/10/2024). “Langkah terakhir ini mengikuti interaksi yang kembali menyaksikan tudingan tanpa fakta apa pun. Oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa dengan dalih penyelidikan, ada strategi pencemaran nama baik India yang disengaja demi mendapatkan keuntungan politik,” kata Kementerian Luar Negeri India. “India kini memiliki hak untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam menanggapi upaya terbaru Pemerintah Kanada untuk mengarang tuduhan terhadap para diplomat India.” Hubungan antara New Delhi dan Ottawa berubah dingin sejak September 2023, ketika PM Justin Trudeau mengatakan bahwa Kanada memiliki bukti kredibel yang menghubungkan agen intelijen India dengan pembunuhan pemimpin Sikh. India berulang kali mengatakan Kanada belum membagikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya tersebut. Tidak lama setelah tuduhan Kanada, Amerika Serikat mengklaim bahwa agen intelijen India terlibat dalam upaya pembunuhan pemimpin separatis Sikh lainnya di New York pada tahun 2023, dan mengatakan telah mendakwa seorang warga negara India yang bekerja atas perintah seorang pejabat pemerintah India yang tidak disebutkan namanya. Namun, tidak seperti tanggapan marahnya terhadap tuduhan Kanada, India justru menyatakan keprihatinannya setelah Amerika Serikat mengangkat masalah tersebut, Delhi menyatakan melepaskan diri dari makar tersebut, dan kemudian mengatakan akan melakukan penyelidikan berkaitan dengan kasus itu.*

Kanada Pesan 800 Kursi Penerbangan Komersial untuk Evakuasi Warganya dari Libanon

Hidayatullah.com– Pemerintah Kanada, hari Senin (30/9/2024), mengumumkan bahwa pihaknya sudah memesan 800 kursi penerbangan komersial yang bisa dipakai oleh warganya untuk mengevakuasi diri dari Libanon, di mana pasukan Israel sudah memulai serangan darat terbatas dengan alasan memburu Hizbullah.“Situasi keamanan di Lebanon menjadi semakin berbahaya dan tidak menentu,” tulis Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly di platform X seperti dilansir AFP. “Jika Anda adalah warga negara Kanada di Libanon, Anda harus pergi sekarang,” imbuhnya. Sekitar 45.000 warga Kanada saat ini berada di Libanon dan penerbangan berikutnya dijadwalkan pada hari Selasa (1/101/2024). Banyak maskapai penerbangan sudah menghentikan sementara penerbangan ke dan dari Beirut. Sementara itu militer Kanada sudah mempersiapkan tanggap darurat di Siprus, negara kepulauan kecil anggota Uni Eropa yang secara geografis berada di kawasan Timur Tengah. Militer Kanada bersiaga kalau-kalau penerbangan komersial terganggu atau tidak dapat mengangkut warga negaranya keluar dari Libanon.*

Terlibat Penjajahan ‘Israel’, Kanada Cabut Perizinan Lembaga Amal Yahudi

Hidayatullah.com – Badan Pendapatan Kanada (CRA) memberi tahu Jewish National Fund (JNF) pada Kamis (25/07/2024) bahwa mereka berencana untuk mencabut perizinan badan amal tersebut karena penggunaan donasi untuk membangun infrastruktur militer di Israel. “Badan amal Kanada tidak diperbolehkan mendanai militer asing,” Mark Blumberg, seorang pengacara khusus hukum amal Kanada, mengatakan kepada National Post. “Jelas, sebelumnya ada beberapa masalah kepatuhan,” tambahnya. Badan amal Yahudi tersebut lantas menyebut pencabutan tersebut tidak adil dan menuduh CRA melakukan tindakan “antisemitisme”. “Posisi kami adalah bahwa tidak adil bagi CRA untuk mencabut badan amal karena objek amal yang diterima hampir 60 tahun yang lalu sekarang tidak lagi dianggap sebagai objek amal yang sah,” kata JNF dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka akan menggugat keputusan tersebut di pengadilan. “Sebagai organisasi yang terinspirasi oleh Zionisme, JNF Kanada memiliki banyak pengkritik antisemitisme yang gencar yang kami yakini telah mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam masalah ini,” kata presiden nasional JNF Kanada, Nathan Disenhouse, dan CEO Lance Davis kepada media. Pemilik tanah curian terbesar Didirikan pada tahun 1901, pada tahun 2007, JNF yang berbasis di Yerusalem memiliki 13 persen wilayah Palestina yang diduduki dan dianggap sebagai pemilik tanah terbesar di Israel. Selain itu, badan tersebut mempunyai agenda yang secara eksplisit melarang penjualan atau penyewaan tanah kepada non-Yahudi. “Dengan kedok ‘lingkungan’, JNF telah menanami reruntuhan desa-desa Palestina sebagai upaya untuk ‘menghijaukan’ perampasan tanah non-Yahudi. Ini termasuk ‘Taman Kanada’ yang dibangun di atas 3 desa Palestina yang hancur dan lebih dari 9.000 penduduknya diusir dari rumah mereka,” kata Partai Hijau Kanada dalam sebuah petisi untuk mencabut status amal JNF. “Karena status amalnya, JNF memberikan kredit pajak untuk donasi, yang berarti bahwa hingga 25 persen dari anggaran mereka berasal dari pajak kita,” tambah pernyataan tersebut. Keputusan CRA ini muncul beberapa bulan setelah Ottawa mengumumkan rencana untuk melarang ekspor senjata baru ke Israel. Meski begitu, para pejabat mengklarifikasi bahwa izin ekspor yang disetujui sebelum 8 Januari akan tetap berlaku.*

Pemukim ‘Israel’ Pakai Visa Kemanusiaan Khusus Palestina untuk Pindah ke Kanada

Hidayatullah.com – Ribuan pemukim Yahudi ‘Israel’ dilaporkan mencari visa Kanada untuk melarikan diri dari wilayah Palestina yang diduduki karena perang yang sedang berlangsung. Menurut outlet berita berbahasa Ibrani Walla pada Sabtu (29/06), ribuan warga ‘Israel’ berusaha untuk menggunakan apa yang disebut “Visa Kemanusiaan” yang diberikan Kanada kepada penduduk wilayah Palestina yang diduduki setelah Operasi Taufan Al-Aqsha atau Badai Al-Aqsa. Laporan menunjukkan bahwa sekelompok besar warga ‘Israel’ telah mengajukan permohonan kepada Kanada dan kabinet Israel, kata Walla. Times of Israel baru-baru ini melaporkan bahwa sekitar 550.000 pemukim Yahudi telah meninggalkan wilayah pendudukan sejak 7 Oktober. Lebih dari setengah juta warga ‘Israel’ meninggalkan wilayah pendudukan dan tidak kembali selama enam bulan pertama perang rezim Zionis di Gaza, menurut Otoritas Kependudukan dan Imigrasi. Bahkan sejumlah pemukiman di “Israel” utara menjadi kota hantu karena ditinggal para pemukim ilegal Yahudi usai ancaman serangan kelompok Hizbullah di Lebanon. Sekitar 100.000 pemukim Yahudi telah meninggalkan pemukiman mereka setelah serangan-serangan Hizbullah, kelompok Syiah Lebanon yang didukung Iran, menurut David Azoulay, salah satu kepala dewan pemukiman Yahudi. Survei baru oleh Tel Hai Academic College di ‘Israel’ menyatakan bahwa sekitar 40 persen pemukim Yahudi yang mengungsi dari permukiman utara mempertimbangkan untuk tidak kembali ke rumah mereka setelah perang berakhir.* Baca juga: Turis Miliader Ogah Berkunjung, ‘Israel’ Tak Lagi Jadi Destinasi Utama

Kanada Masukkan Garda Revolusi Iran dalam Daftar Teroris

Hidayatullah.com– Kanada memasukkan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar terorisme. Pada 2020 tentara Garda Revolusi menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines penerbangan 752 tidak lama setelah lepas landas dari bandara Teheran menuju Kyiv. Akibatnya 176 orang tewas, termasuk mereka yang memiliki ikatan erat dengan Kanada. Iran mengatakan pesawat Ukraina itu salah diidentifikasi sebagai misil Barat. Kanada sebelumnya sudah memasukkan Pasukan Quds, sayap paramiliter dan intelijen Garda Revolusi di luar negeri, ke dalam daftar teroris. Pada Oktober 2022, Kanada melarang masuknya para pemimpin senior IRGC ke wilayahnya dan berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap mereka.  Ottawa sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 2010. Kanada memiliki jumlah diaspora Iran cukup besar dan aktif secara politik. Hal ini antara lain karena Kanada bermurah hati dalam pemberian visa kepada para pembangkang yang melarikan diri dari rezim, dan diaspora tersebut mendesak pemerintah Kanada mengambil tindakan untuk menyatakan Korps Garda Revolusi Iran sebagai teroris. Seorang aktivis Iran, Nazanin Afshin-Jam, mengatakan kepada anggota parlemen Kanada bulan ini ketika mereka berdebat soal Garda Revolusi Iran, “Jika kita tidak melakukan sesuatu sekarang, teror mereka akan menyebar seperti kanker dan merugikan kita lebih banyak lagi – secara politik melalui campur tangan asing, secara ekonomi melalui perang dunia maya dan pencucian uang, dan dalam kehidupan nyata melalui terorisme di Kanada.” Menteri Keamanan Publik Kanada Dominic LeBlanc tidak memberikan alasan spesifik mengapa keputusan tersebut akhirnya diambil setelah melalui banyak diskusi. Namun, dia membantah bahwa hal tersebut disebabkan oleh tekanan politik, lansir The Guardian Kamis (20/6/2024). Dalam sebuah surat pada bulan Desember 2023, sebuah kelompok bipartisan anggota parlemen mendesak pemerintahan Justin Trudeau untuk memasukkan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar teroris, dengan alasan bahwa kelompok tersebut berperan mendukung Hamas sebelum dan sesudah serangan 7 Oktober atas Israel yang memicu peperangan di Gaza saat ini. Keputusan ini berarti bahwa jika lembaga keuangan seperti bank mempunyai rekening atas nama seseorang yang diidentifikasi secara publik sebagai anggota Garda Revolusi Iran, maka lembaga keuangan itu harus membekukan aset apapun yang berkaitan denganya. Amerika Serikat sudah menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris pada 2019.*

Aksi Pencurian Mobil di Kanada Meningkat

Hidayatullah.com– Kanada mengalami lonjakan kasus pencurian kendaraan, sampai-sampai Insurance Bureau of Canada menjulukinya sebagai “krisis nasional”. Ribuan kendaraan dicuri di kota-kota besar di Quebec dan Ontario – dua provinsi terpadat penduduknya di Kanada – selama beberapa bulan terakhir.  Kebanyakan kendaraan curian itu berakhir di Afrika, Asia, Eropa dan Timur Tengah. Beberapa telah ditemukan oleh polisi atau pemilik yang menggunakan sensor pelacak yang terpasang di mobil atau truk mereka. Menurut data kepolisian terbaru, Montreal dan Toronto merupakan kota yang paling menjadi sasaran. Di Toronto, pencurian mobil dan truk ringan antara tahun 2021 dan 2023 meningkat 150 persen kurun enam tahun belakangan. Dalam rentang waktu yang sama, pencurian meningkat 58 persen di Quebec dan 48 persen di Ontario  Mobil-mobil tersebut sebagian besar dicuri di pekarangan rumah pada malam hari saat pemiliknya sedang tidur, tetapi ada juga yang rampok dengan todongan senjata. Dalam satu kasus, seorang operator truk derek di Ottawa ditangkap karena berusaha mencuri kendaraan yang terparkir di jalan di pusat kota pada siang bolong. Menurut sebagian pakar, maraknya kejahatan ini bermula pada pandemi Covid-19 pada tahun 2020, ketika berbagai pembatasan aktivitas masyarakat berdampak pada industri kendaraan yang mengurangi volume produksi. Gangguan pada rantai pasokan global menciptakan permintaan yang sangat tinggi sementara hasil produksi belum berhasil mengejar ketertinggalannya selama pandemi, kata jubir Kepolisian Montreal Yannick Desmarais kepada AFP. Pada 2023, jumlah mobil yang dicuri oleh kriminal terorganisir naik 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data kepolisian federal. Pihak asuransi pada tahun itu terpaksa merogoh kocek CAD1,5 miliar (USD1,1 miliar) untuk membayar klaim asuransi kendaraan yang dicuri di Kanada. Angka itu naik 254 persen dibandingkan tahun 2018. Sebagian besar kendaraan curian dikirim ke luar melalui Pelabuhan Montreal, menurut Desmarais. Terletak di tepi Sungai Saint Lawrence, kota terbesar kedua di Kanada itu juga merupakan salah satu pelabuhan Atlantik utama di negara itu, yang “menghubungkan Kanada bagian timur dan jantung industri Amerika Utara ke lebih dari 140 negara,” kata Georges Iny, direktur The Automobile Protection Association, sebuah kelompok advokasi konsumen. “Kecanggihan teknologi untuk menghidupkan mobil (telah) memberikan tingkat kenyamanan bagi pengguna dan pengemudi kendaraan. Namun, pada saat yang sama juga memberikan jalan bagi kelompok kejahatan terorganisir untuk mencuri kendaraan,” kata Scott Wade, dari reserse Kepolisian Provinsi Ontario, merujuk pada kendaraan zaman sekarang yang tidak lagi menggunakan kunci konvensional melainkan gelombang elektromagnetik untuk membuka pintu dan menyalakan kendaraan.*