Tag:
kafir
Suaraislam.id
Merenungi Al-Qur’an (14)
Alhamdulillah pagi yang indah ini kita bisa bertemu kembali. Kali ini kita akan melanjutkan tadabur kita pada surat al Baqarah ayat 28,كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (al Baqarah 28)Di sini Al-Qur’an heran, kenapa kok masih ada orang yang kafir kepada Allah. Padahal bukti-bukti di alam ini telah jelas tanda-tanda bahwa alam ini diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dulu kita mati, nggak berwujud. Kemudian Allah beri kehidupan di dunia ini, kemudian kita akan mati kembali. Dan akhirnya kita akan dihidupkan kembali untuk kembali pada sang Pencipta (Allah).Memang orang yang malas menggunakan akalnya, tidak percaya adanya kehidupan setelah mati. Ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah saw. Suatu saat ketika Rasul sedang bercengkerama dengan para sahabat, datang seorang kafir Quraisy. Ia datang dengan membawa tulang dari manusia yang umurnya mungkin sudah puluhan tahu. Ia katakan pada nabi Muhammad,”Ya Muhammad, mungkinkah tulang belulang ini akan dihidupkan kembali oleh Tuhanmu?”Rasulullah terdiam sejenak kemudian turunlah wahyu,وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌقُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Yasiin 78-79)Mendengar jawaban Rasulullah itu, orang kafir ini terdiam. Ia sadar bahwa ketika pertama kali diciptakan hanya berupa sperma dan sel telur yang bertemu. Dengan keajaiban dari Allah, akhirnya dua bahan dari laki-laki dan perempuan itu bertemu dan berproses dalam Rahim wanita dan kemudian jadilah bayi (manusia).Proses ini bisa kita lihat dalam surat al Mu’minun ayat 12-14,وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang berasal) dari tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah sebaik-baik pencipta.”
Suaraislam.id
Merenungi Al-Qur’an (8)
Kini kita sampai dalam pembahasan surat al Baqarah ayat 6 dan 7. Alhamdulillah untuk membahas ayat ini saya dibantu dengan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir fi Zhilalil Qur’an karya Sayid Qutb.Allah SWT berfirman,إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَخَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (al Baqarah 6-7)Membaca ayat ini seolah-olah bahwa Allah lah yang mengunci mati hati orang kafir sehingga orang kafir tidak menerima hidayah (petunjuk). Padahal yang terjadi sebenarnya orang kafir itu sendiri yang mengunci hati mereka –Allah memberi kebebasan berbuat kepada manusia—kemudian baru Allah menguncinya. Kalau kita renungkan memang Allah tidak dibatasi waktu sebagaimana manusia. Allah memahami masa lalu dan masa mendatang, sedangkan manusia ‘hanya memahami masa lalu dan masa kini’. Yang terjadi besok secara pasti manusia tidak tahu.Pembahasan ulama besar terkenal di tanah air, Buya Hamka menarik untuk ayat ini,“Pada ayat-ayat yang tersebut di atas telah ditunjukkan bahwa orang yang akan bisa mendapat petunjuk ialah orang yang bertakwa, yaitu orang yang telah menyediakan dirinya buat percaya. Dia telah membuka hatinya untuk menerima petunjuk itu, sehingga selangkah demi selangkah, sesyarat demi sesyarat dapat mereka penuhi sehingga akhirnya beroleh untuk meneruskan dengan amal, pertama, amal amal beribadah shalat kepada Allah. Kedua, amal murah hati dan murah tangan memberi kepada sesama manusia. Namun orang yang kafir, sukarlah buat dimasuki oleh petunjuk itu.Apa arti kafir?Arti yang asli daripada kufur, yang pembuatnya dinamai kafir, ialah menimbuni atau menyembunyikan sehingga tidak kelihatan lagi. Disebut dalam Al-Qur’an sendiri dalam surah al Hadid 20 (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu).Peladang yang menugalkan benih, menanamkan benih lalu menimbunnya dengan tanah, sehingga benih itu terbenam di dalam tanah dinamai orang kuffar.كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ“Sebagai hujan yang menakjubkan pertumbuhannya itu bagi si penanam.”Di sini kita melihat arti yang dalam sekalii dari kalimat kufur itu. Yakni bahwa di dalam hati sanubari itu ada kesediaan buat menerima kebenaran atau lebih tegas lagi di dalam hati tiap-tiap manusia itu ada tampang buat mengakui kebenaran. Akan tetapi oleh si kafiir tampang yang bisa tumbuh dengan baik itu ditimbunnya, dikemukakan berbagai alasan kebenaran dengan dengan berbagai cara. Namun bagi mereka sama saja, tidak ada yang mereka terima. Mereka telah mengkafiri suara hati mereka sendiri.Apa sebab orang menjadi kafir? Orang menjadi kafir kadang-kadang ialah karena juhud, yaitu meskipun seruan yang disampaikan kepada mereka itu tidak dapat mereka tolak kebenarannya, tetapi karena mengganggu kedudukan dan perasaan tinggi diri mereka, kebenaran itu mereka tolak. Banyak pemuka Quraisy di Mekkah tidak mau menerima peringatan Nabi Muhammad saw, melarang mereka menyembah berhala atau memakan riba, karena keduanya itu amat bertali dengan kedudukan mereka. Pemuka-pemuka Yahudi di Madinah pun menolak kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw bukan karena yang beliau serukan itu tidak benar, melainkan karena hasad atau dengki dan iri hati. Mengapa seorang Arab mengakui diri menjadi Rasul Allah, padahal Nabi dan Rasul itu hendaklah dari Bani Israil?Raja Heraclius di Syam pernah menerima surat dari Rasulullah Saw yang mengajaknya memeluk Islam. Karena pandainya utusan yang membawa surat, hatinya menerima bahkan tidak ada sikapnya yang menentang. Namun setelah dikajinya lebih mendalam kalau sekiranya dia masuk Islam, artinya kedudukannya sebagai raja akan terancam. Karena dibantah keras oleh pendeta dan orang-orang besar kerajaan, dia pun akhirnya menyatakan tidak akan menukar agamanya, hanya berkirim ucapan selamat saja kepada Rasulullah saw. Akan tetapi Kisra Abruiz (Raja Besar) Persia, demi dibacanya surat yang dikirimkan Nabi kepadanya, dengan murka dan kesombongan dia merobek surat itu dihadapan utusan, padahal tingkah laku yang demikian sangat melanggar sopan santun kerajaan. Sebab dia memandang sangat tidak pantas orang Arab yang hina itu berkirim surat kepadanya sebagai orang yang sama kedudukan, padahal dia raja besar.
Arrahmah.id
Teriak ‘Dalam Nama Yesus Kristus’, Seorang Pria Suriah Tikam 4 Anak Prasekolah di Prancis
Your browser does not support the video tag.ANNECY (Arrahmah.id) — Seorang pengungsi Suriah bersenjatakan pisau menikam empat anak prasekolah dan melukai dua orang dewasa di tepi danau di Pegunungan Alpen Prancis pada hari Kamis (8/6/2023). Belum diketahui motif penyerangan ini.
Dilansir AFP (9/6/2023), korban termuda di kota Annecy berusia 22 bulan dan penyelidik mencoba memahami alasan amukan di taman umum sekitar pukul 9:45 pagi (0745 GMT).
Penyerang, berpakaian hitam dan membawa pisau sepanjang sekitar 10 sentimeter (empat inci), terdengar berteriak “dalam nama Yesus Kristus” pada video yang diambil oleh seorang pengamat dan dilihat oleh AFP.
Baca berita selengkapnya buka situs: www.arrahmah.idWhat's Your Reaction?