Tag:

hujan

Di Akhir Zaman akan Turun Hujan yang Tak Bisa Tumbuhkan Tanaman

KITA tahu bahwa hujan merupakan rahmat dari Allah SWT yang dikirmkan untuk kita, sebagai pelengkap hidup. Terutama bagi tanaman. Adanya hujan, bisa memberikan nutrisi baginya.Sebagai manusia kita pun merasa diuntungkan, sebab kewajiban kita untu menyirami tanaman itu gugur ketika turun hujan. Dan tanaman bisa tumbuh dengan sendirinya.BACA JUGA: Hujanlah Dimanapun yang Kau InginkanTapi, tahukah Anda bahwa salah satu tanda akhir zaman ialah hujan turun yang tidak bisa tumbuhkan tanaman?Ya, salah satu tanda kiamat yang telah diwartakan Rasulullah ﷺ adalah turunnya hujan biasa dari langit, namun ia tidak dapat menumbuhkan apapun. Baik itu tanaman maupun buah-buahan.Anas RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Hari kiamat belum akan terjadi sampai nanti ada hujan biasa turun dari langit, namun ia tidak menumbuhkan apapun di muka bumi.”BACA JUGA: Hujan hanya Turun di Kebunnya, Amalan Pemilik Kebun Ini Luar BiasaFenomena seperti itu terjadi, karena hilangnya kebaikan di bumi. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya yang dimaksud dengan paceklik bukan karena tidak ada hujan, akan tetapi paceklik itu apabila hujan turun namun ia tidak menumbuhkan apapun di muka bumi.” []Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press

Hujan Robohkan Tenda Warga Gaza di Pengungsian

Hidayatullah.com – Kehidupan warga Palestina di Gaza yang sudah kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di pengungsian kini semakin berat. Tak hanya ancaman dari pemboman ‘Israel’, kini mereka harus berhadapan dengan musim hujan yang semakin dekat.Bahkan, hujan berdurasi singkat saja cukup untuk merobohkan dan membanjiri tenda yang menjadi tempat bernaung mereka. Hal itu membuat 2 juta warga Palestina di pengungsian tidak memiliki tempat berlindung selain langit. Muhammad Abdullah Kobi, warga Palestina yang mengungsi ke Kamp Pengungsian Nusairat di Gaza tengah bersama keluarganya, menggambarkan kondisi tenda mereka yang robek dan rubuh akibat hujan. Tanah tempat mereka mendirikan tenda juga tidak layak untuk ditinggali. Ketika hujan mengguyur Gaza, tenda-tenda dibiarkan tergenang air karena tidak adanya terpal tahan air dan peralatan lain, membuat bertahan hidup di musim dingin semakin sulit di tengah pemboman ‘Israel’. “Hujan turun sekitar satu jam, dan inilah hasilnya. Apa yang akan kami lakukan jika hujan turun berhari-hari? Tidak ada tempat yang aman atau layak huni untuk kami tinggali – tidak ada rumah, bahkan karavan. Kami bahkan tidak memiliki obat untuk anak-anak kami ketika mereka jatuh sakit,” kata Kobi. Di Deir al-Balah, warga lain mengungkapkan rasa frustasinya terhadap kebisuan dan kelambanan dunia internasional setelah hujan membasahi kasur dan selimutnya. Kepada Anadolu, Ahmed Abdullatif mengatakan, “Orang-orang sepertinya menikmati penderitaan para wanita dan anak-anak kami.” Hal yang sama juga dialami Fatma, seorang jurnalis dari Gaza. Saat diwawancarai Anadolu ia tampak sedang menjahit tenda keluarganya yang robek, sementara suaminya berusaha menyelamatkan harta benda yang mereka miliki ketika hujan menggenangi barang-barang mereka. “Berapa lama lagi kami harus menanggung tragedi ini?” tanya suaminya, Khalid kepada Anadolu, ia memohon masyarakat internasional untuk segera bertindak mengakhiri serangan ‘Israel’ di Jalur Gaza. 74 persen tenda tidak layak pakai Kantor Media Pemerintah di Gaza mengeluarkan permohonan kemanusiaan darurat pada 14 September lalu, yang mendesak perlindungan bagi dua juta warga Palestina yang mengungsi di Gaza menjelang musim dingin. Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media mengungkapkan bahwa 543 tempat telah menjadi pusat pengungsian ada di Gaza akibat perang dan kejahatan pemindahan paksa oleh Israel, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional. Namun, penilaian lapangan pemerintah memperkirakan bahwa 74% dari tenda pengungsi Palestina sudah tidak layak pakai, dan 100.000 dari 135.000 tenda harus diganti karena rusak total. “Tenda-tenda ini terbuat dari kayu, nilon, dan kain, yang telah rusak karena panasnya matahari dan kondisi cuaca di Gaza. Tenda-tenda ini tidak lagi dapat digunakan, terutama setelah 11 bulan terus menerus mengungsi, yang menyebabkan kondisi yang tidak manusiawi ini,” bunyi permohonan darurat tersebut. Pasukan penjajah ‘Israel’ juga melarang masuk seperempat juta tenda ke Jalur Gaza, yang semakin menambah penderitaan para pengungsi Palestina, yang “tidak memiliki tempat berlindung selama musim dingin, dipaksa untuk tidur di tanah dan menutupi diri mereka sendiri dengan langit.”

Warga Desa Thailand Mengarak Doraemon Demi Meminta Hujan Turun

Hidayatullah.com– Di tengah gelombang panas menyengat berkepanjangan, warga tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan melakukan ritual untuk meminta hujan turun dengan mengarak boneka kucing Doraemon. Dalam ritual yang digelar akhir April itu, Doraemon didaulat menggantikan kucing hidup secara tradisional yang seharusnya dibawa berkeliling kampung di dalam kurungan. Ritual tradisional meminta hujan yang mengalami adaptasi ini ditangkap kamera dan diviralkan lewat X (Twitter) oleh Dr Tarin Clanuwat, seorang ilmuwan peneliti bergelar PhD dalam bidang sastra Jepang dari Universitas Waseda. Gambar itu sudah mendapatkan perhatian 16,2 juta warganet, disukai 219.000 jempol dan disebarluaskan 39.000 kali, lansir The Straits Times Kamis (2/5/2024). Sumber-sumber lokal di Thailand mengatakan bahwa ritusl itu, yang dikenal sebagai tradisi Hae Nang Maew Ceremony (ritual mengarak kucing), biasa dilakukan oleh para petani di Thailand. Menurut kepercayaan masyarakat, dengan mengarak seekor kucing – hewan yang dikenal takut air – akan mendorong Dewa Hujan mencurahkan air dari langit untuk tanaman pertanian mereka. Dalam ritual sebenar yang menggunakan kucing hidup, tetesan air mata kucing merupakan pertanda hujan akan segera turun. Sejumlah warganet mengomentari Doraemon yang menggantikan kucing hidup di dalam kandang. Mereka mengatakan bahwa warga desa ingin melangsungkan ritual minta hujan tanpa harus membuat kucing sungguhan menjadi stres.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Thailand mengalami gelombang hawa panas sepanjang bulan April hingga saat ini. Lebih dari 30 distrik di 76 provinsi yang ada di Thailand mencatatkan suhu udara terpanas. Menurut data dari Departemen Meteorologi Thailand, pada bulan April suhu 40 derajat Celsius terjadi di 26 provinsi.*

Banjir Bandang Landa Madinah Usai Diguyur Hujan Deras

MADINAH (Arrahmah.id) — Hujan lebat melanda wilayah utara Arab Saudi sehingga menyebabkan banjir di negara Timur Tengah tersebut. Penutupan jalan dilakukan dan sekolah-sekolah membatalkan kehadiran tatap muka di tengah peringatan perjalanan yang dikeluarkan oleh otoritas meteorologi kerajaan tersebut. Dilansir Sky News (29/4/2024), beredar video di media sosial menunjukkan banjir bandang terjadi pada hari Senin di […]

Hujan Deras Melanda Nigeria, Ratusan Narapidana Kabur dari Penjara

ABUJA (Arrahmah.id) — Juru bicara lembaga pemasyarakatan Nigeria mengatakan setidaknya 118 narapidana kabur dari penjara dekat Suleja. Hal ini terjadi setelah hujan deras merusak fasilitas pemasyarakatan tersebut. Juru bicara lembaga pemasyarakatan Nigeria Adamu Duza mengatakan hujan yang berlangsung selama beberapa jam merusak bagian bangunan penjara tingkat keamanan menengah. Termasuk, dinding perimeter dan bangunan yang mengelilinginya. […]

Hampir 70 sekolah dan madrasah di Uruzgan hancur oleh banjir

URUZGAN (Arrahmah.id) – Shamsullah Kamran, Kepala Dinas Pendidikan Uruzgan, melaporkan bahwa hujan dan banjir baru-baru ini telah menghancurkan hampir 70 sekolah dan madrasah di pusat dan distrik-distrik di provinsi tersebut. Kamran menambahkan bahwa Departemen Pendidikan Uruzgan tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun kembali sekolah-sekolah tersebut. Kepala Pendidikan di Uruzgan menyatakan: “Sebagai akibat dari hujan […]

Dubai terendam banjir setelah diguyur hujan dengan curah hujan tertinggi

DUBAI (Arrahmah.id) – Badai petir yang hebat telah menghantam Uni Emirat Arab (UEA), mencurahkan hujan lebih dari satu setengah tahun ke kota gurun Dubai hanya dalam beberapa jam dan membanjiri jalan raya utama dan bandara internasionalnya. Hujan mulai turun pada Senin, membasahi pasir dan jalan di Dubai dengan curah hujan sekitar 20 mm (0,79 inci), […]

Menjelang Akhir Ramadhan, Kota Makkah Diperkirakan Turun Hujan

Hidayatullah.com—Kota Suci Makkah diperkirakan akan menghadapi hujan dalam beberapa hari terakhir Ramadhan. Menurut situs AccuWeather, Illegal Land diperkirakan akan menghadapi badai pada Selasa siang (hari ini) dan besok (Rabu), juga pada hari Sabtu (6 April 2024). Sebelumnya, situs X AlEkhbariyaTV melaporkan hujan melanda Masjidil Haram hari Senin, 1 April 2024. Video itu juga dibagikan di halaman X @HaramainInfo.Kondisi cuaca serupa diperkirakan terjadi di Madinah yang diperkirakan akan turun hujan hari ini dan besok. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebelumnya melaporkan bahwa delapan juta jamaah melakukan umrah selama dua minggu pertama Ramadhan.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Sebagai langkah untuk mengatasi kemacetan di Masjidil Haram, Pemerintah Arab Saudi juga menginformasikan bahwa jamaah hanya diperbolehkan untuk melakukan ibadah umrah sekali selama bulan Ramadhan. Hal ini juga untuk memastikan bahwa semua jamaah memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah selama mereka tinggal di Tanah Suci.*