Tag:
HTS
Suaraislam.id
Pemimpin HTS: Kita Beralih ke Tugas Pembangunan Negara
Damaskus (SI Online) – Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmad al-Shara, mengakui skala kehancuran yang sangat besar di Damaskus, ibu kota Suriah, dan daerah sekitarnya usai tumbangnya rezim Bashar al-Assad.Al-Shara dalam sebuah wawancara dengan Syria TV, mengatakan, Suriah kini berada di masa kritis, yang membutuhkan strategi berbasis data yang cermat dan pembentukan negara hukum guna memastikan stabilitas yang berkelanjutan.Pemimpin operasi militer yang mengakibatkan runtuhnya rezim l-Assad ini menekankan perlunya memerintah dengan pola pikir yang berorientasi pada negara. Dia menyerukan pembangunan institusi berdasarkan hukum dan keadilan.“Kita harus beralih ke tugas-tugas pembangunan negara,” ujarnya pada Sabtu (14/12) , seraya menekankan bahwa masa depan negara itu bergantung pada tata kelola yang inklusif dan birokrasi yang profesional dan akuntabel.Al-Shara berjanji akan mengakhiri peran Suriah sebagai pusat kegiatan terlarang, termasuk produksi Captagon.Pemilik nama lain Abu Mohammed Al- Jaulani ini mengatakan, pemerintahan yang baru bertekad untuk memulihkan supremasi hukum dan memastikan bahwa kekayaan negara menguntungkan rakyat.Dia berjanji akan membangun kembali dan meningkatkan kondisi hidup warga Suriah, memulihkan layanan-layanan penting, serta mengupayakan masa depan yang lebih stabil dan adil.Dia mendesak penerapan sikap hati-hati dan diplomasi, mendorong semua pihak, termasuk kekuatan global, untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mencegah timbulnya konflik baru.Al-Shara menuduh Israel menggunakan pembenaran yang lemah atas serangannya baru-baru ini di dalam wilayah Suriah, dan memperingatkan bahwa tindakan Israel yang kelewat batas dapat memicu eskalasi yang tidak perlu.Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melakukan intervensi diplomatik guna menjaga perdamaian regional. HTS, kata dia, saat ini tidak ingin terlibat konflik dengan Israel.“Kami saat ini tidak ingin terlibat dalam konflik dengan Israel,” ujarnya dalam wawancara tersebut.Dia menekankan bahwa solusi diplomatik merupakan satu-satunya jalan untuk memastikan keamanan dan stabilitas.[]Sumber: Xinhua
Hidayatullah.com
Rusia Minta Bantuan Turki untuk Menarik Pasukannya Keluar dari Suriah
Hidayatullah.com– Pasukan Rusia dikabarkan meminta bantuan Turki untuk mengeluarkan mereka dari Suriah, menyusul serangan tiba-tiba pasukan kelompok oposisi yang menyebabkan tumbangnya rezim Bashar Assad, lapor CNN Turk hari Ahad (8/12/2024).Laporan itu menyebutkan bahwa Rusia akan menarik pasukan daratnya, tetapi tidak termasuk personel di pangkalan laut di Tartus atau di pangkalan Hmeimim, menurut sumber anonim.Tentara Rusia dikabarkan akan dikirim ke bagian wilayah Suriah yang dikontrol pasukan Turki dan dari sana dievakuasi lewat udara kembali ke Rusia.Rusia menempatkan ribuan pasukan di pangkalan-pangkalan militernya di Suriah pada 2015 untuk membantu sekutunya, rezim Bashar Assad, dalam menghadapi pasukan oposisi dan kelompok ISIS berserta sekutunya.Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Senin (9/12/2024) mengatakan bahwa Moskow memandang keamanan pangkalan-pangkalan militernya di Suriah “sangata penting”.“Kami melakukan segala hal yang mungkin dan diperlukan untuk menghubungi mereka yang dapat memberikan keamanan. Dan militer kami juga mengambil tindakan pencegahan,” kata Peskov, seperti dilansir Moscow Times.Peskov mengatakan kepada awak media bahwa masih “terlalu dini” untuk membicarakan tentang masa depan pangkalan militer Rusia di Tartus dan Hmeimim. Dia menegaskan bahwa pangkalan tersebut akan menjadi subyek diskusi dengan siapa saja yang akan berkuasa di Suriah selanjutnya.Peskov menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Turki, negara yang mendukung pasukan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), pecahan Al-Qaeda yang melakukan serangan tiba-tiba dan menguasai sejumlah kota penting Suriah yang akhirnya membuat Bashar Assad kabur. Peskov mengatakan bahwa Rusia sudah melakukan pembicaraan dengan Turki dua pekan sebelum HTS melancarkan serangannya.Hari Ahad, mengutip sumber-sumber anomim, sejumlah kantor berita Rusia melaporkan bahwa kelompok-kelompok pemberontak yang menggulingkan rezim Bashar Assad “memberikan jaminan atas keamanan pangkalan militer Rusia dan institusi-institusi diplomatiknya yang ada di wilayah Suriah”.*
Mediaislam.id
Begini Kronologi Jatuhnya Bashar Al Assad Hingga Kabur ke Rusia
Damaskus (MediaIslam.id) – Diktator Suriah Bashar al-Assad akhirnya berhasil ditumbangkan oleh kelompok pejuang atau oposisi pada Ahad, 8 Desember 2024. Bashar dan keluarganya kemudian kabur ke Rusia dan mereka diberi suaka.
“Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow,” kata sumber Kremlin kepada kantor berita TASS dan RIA Novosti, Senin (09/12/2024).
“Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan,” ujar sumber tersebut.
Sebelumnya, Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, pada Ahad (8/12/2024) mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sudah tumbang.
“Saya mengumumkan kepada Anda tentang jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” kata Hadi kepada rakyat Suriah melalui Al Arabiya.
“Situasinya aman, dan tidak ada ruang untuk balas dendam atau pembalasan,” ujarnya. “Sebuah babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir,” lanjut dia.
Pejuang Dekati Ibu Kota Suriah
Faksi-faksi pejuang Suriah telah meluncurkan serangan kilat sepekan terakhir dan berhasil merebut kota-kota terbesar di negara tersebut, termasuk Aleppo, Hama, dan Homs. Pasukan pemerintah Assad kewalahan dan mundur.
Pada Jumat malam, istri Bashar al-Assad; Asma al-Assad, dan ketiga anak mereka dilaporkan telah melarikan diri lebih dulu ke Rusia.
Pada Sabtu malam, pasukan pejuang telah mendekati Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Pada hari yang sama, media Barat melaporkan Assad melarikan diri dari ibu kota dengan tujuan yang misterius, namun pemerintah membantah laporan itu dan menyebutnya sebagai rumor negatif.
More pages: 1 2 3
Mediaislam.id
Abu Mohammed al-Jawlani, Pemimpin Operasi Militer Oposisi Suriah yang Runtuhkan Rezim Baath
Damaskus (MediaIslam.id) – Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, pada Ahad (8/12/2024) mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sudah tumbang.
“Saya mengumumkan kepada Anda tentang jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” kata Hadi kepada rakyat Suriah melalui Al Arabiya.
“Situasinya aman, dan tidak ada ruang untuk balas dendam atau pembalasan,” ujarnya. “Sebuah babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir,” lanjut dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Suriah telah mengumumkan kesiapannya untuk menyerahkan pemerintahan kepada pasukan oposisi dalam transisi yang damai.
Pemimpin Administrasi Operasi Militer, Abu Mohammed al-Jawlani, memerintahkan pasukannya untuk tidak mendekati lembaga-lembaga resmi di Damaskus.
Al-Jawlani menekankan, lembaga-lembaga ini akan tetap berada di bawah wewenang perdana menteri sampai mereka “secara resmi” diserahkan.
Assad sendiri saat rezimnya ditumbangkan, telah kabur ke Rusia. Diktator Suriah itu pergi setelah pasukan kelompok oposisi merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus, sebagai bagian serangan mendadak sepekan terakhir.
Tumbangnya rezim Assad sekaligus mengakhiri enam dekade kekuasaan Partai Baath. Warga di ibu kota terlihat bersorak di jalan saat faksi pemberontak mengumumkan kepergian sosok yang mereka sebut “tiran” Assad, dengan mengatakan: “Kami nyatakan kota Damaskus bebas.”
Mengenal HTS dan Al-Jawlani
Salah satu kelompok oposisi yang berjuang di Suriah adalah Hayat Tahrir-Al Sham (HTS). Kelompok tersebut dipimpin pejuang muda, Abu Mohammed al-Jawlani.
HTS adalah salah satu kelompok penentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Banyak kalangan menyebut Al-Jawlani terafiliasi dengan jaringan Al-Qaeda. Walaupun Al-Jawlani sendiri telah mengumumkan perpisahan dirinya dengan Al-Qaeda. Bahkan Amerika Serikat pernah mengganjar US$10 juta (Rp158 miliar) bagi mereka yang bisa menangkap al-Jawlani.
More pages: 1 2 3 4
Mediaislam.id
Rezim Sosialis Baath Tumbang, Warga Suriah Robohkan Patung Hafez Al-Assad
Damaskus (MediaIslam.id) – Warga Suriah merobohkan patung Hafez al-Assad, mendiang ayah dari Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan, di berbagai kota di seluruh negeri. Hal itu dilakukan menyusul tumbangnya rezim sosialis Partai Baath yang telah berkuasa 61 tahun
Ketika kota-kota terbesar di negara itu lepas dari kendali rezim, banyak warga turun ke jalan dan merobohkan patung-patung mendiang Assad dan menghancurkan foto-foto putranya, Bashar.
Dari Ibu Kota Damaskus hingga kampung halaman keluarga Assad di pesisir Latakia, di antara kota-kota lainnya, semua simbol rezim dirobohkan.
Di Damaskus, orang-orang juga menyerbu istana Bashar al-Assad.
Keberadaan Bashar masih belum diketahui, sementara perayaan terus berlanjut di banyak bagian negara itu.
Media internasional melaporkan berbagai klaim bahwa Assad meninggalkan negara itu, dengan laporan yang belum dikonfirmasi menyebut bahwa ia mungkin telah melakukan perjalanan ke Rusia atau negara tetangga Timur Tengah.
Dalam beberapa hari terakhir, ribuan orang di seluruh dunia telah menggunakan program pelacakan penerbangan untuk melacak rute penerbangan ke dan dari Damaskus dan Latakia.[]
Sumber: Anadolu
Arrahmah.id
Perang di Dua Negeri Syam: Skenario Unik
Oleh: Ibnu Salman | Pemerhati Timur Tengah (Arrahmah.id) – Perang Suriah yang kembali berkobar, membuat sekutu rezim Basyar Asad seperti Rusia, Iran dan milisi dukungan Iran (milisi Syiah Hizb Lebanon) menjadi dilematis. Sebab, Rusia juga sedang disibukkan perang dengan Ukraina. Secara militer kemampuannya terkuras di Ukraina. Bantuannya terhadap rezim Suriah Jadi setengah hati. Sementara Iran […]
Arrahmah.id
HTS Kirim Pesan untuk Rusia, Cina, dan Lebanon, Apa Isinya?
HAMA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy syam (HTS) pada hari Jumat (6/12/2024) menghubungi Rusia dan Cina, sekutu rezim Presiden Bashar al Assad. “Kami mendorong Anda untuk mendukung keinginan rakyat Suriah dalam membebaskan negara mereka dari ketidakadilan dan tirani sehingga bersama-sama kita dapat membangun hubungan diplomatik berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak rakyat, berkontribusi pada […]
Arrahmah.id
Al-Jaulani: Perlawanan akan Terus Berlanjut hingga Rezim Assad Tumbang
ALEPPO (Arrahmah.id) – Pemimpin perlawanan Suriah Ha’ah Tahrir asy Syam (HTS), mengatakan bahwa “tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini” saat perlawanan merebut Hama dan maju ke Homs, bekas pusat protes anti-rezim. Abu Muhammad al-Jaulani, yang nama aslinya Ahmed al-Sharaa ini, menyampaikan komentar tersebut dalam wawancara dengan CNN yang disiarkan pada Kamis (5/12/2024) — yang pertama […]