Tag:

freedom flotilla

Freedom Flotilla akan Kembali Berlayar, Upaya Menembus Blokade Gaza

Istanbul (Mediaislam.id) – Koalisi International Freedom Flotilla bermaksud mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui laut setelah agresi kriminal Israel terhadap Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober lalu. Aliansi Armada Kebebasan Internasional mencakup sejumlah besar organisasi dan aktivis masyarakat sipil internasional, termasuk Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH). Koalisi tersebut mengadakan konferensi pers pada Sabtu di markas besar Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) di Istanbul mengenai persiapan mereka untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Koalisi tersebut mengkonfirmasi, dalam sebuah pernyataan selama konferensi pers, bahwa mereka akan berangkat ke Gaza melalui laut untuk mengakhiri pengepungan Israel yang ilegal dan mematikan di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa armada akan segera diluncurkan dengan tujuan mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan darurat langsung ke warga Palestina di Gaza. Pada gilirannya, kepala Yayasan Bantuan Kemanusiaan, Bulent Yildirim, mengatakan dalam pidatonya bahwa “Israel” terus melakukan pengepungan dan meningkatkan pembantaian di Gaza meskipun ada keinginan dari seluruh dunia. Yildirim menekankan bahwa Freedom Flotilla berupaya untuk mencabut pengepungan di Gaza, dan memberikan dunia Islam dan komunitas internasional kesempatan untuk menemukan solusi. Jumlah Syuhada di Gaza Bertambah Untuk hari ke-127 berturut-turut, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa, ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya di atas kepala penduduknya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Agresi terus-menerus yang dilakukan pendudukan terhadap Gaza menyebabkan 28.064 orang tewas dan 67.611 orang terluka, serta menyebabkan lebih dari 85 persen (sekitar 1,9 juta orang) penduduk Jalur Gaza mengungsi, menurut otoritas Jalur Gaza dan organisasi internasional. badan dan organisasi. sumber: infopalestina

Bawa Bantuan Kemanusiaan, 1000 Perahu Turki akan Coba Dobrak Blokade Gaza

Hidayatullah.com – Sekitar 1.000 kapal telah berkumpul di Turki pada hari Rabu sebelum menuju Gaza dalam upaya untuk mendobrak blokade “Israel”, mengikuti jejak armada Freedom Flotilla pada lebih dari satu dekade yang lalu. Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Turki Haber7, Volkan Okçu, salah satu penyelenggara aksi, memperkirakan bahwa kapal-kapal tersebut akan mengangkut 4.500 orang dari 40 negara, “termasuk orang-orang Yahudi anti-Zionis.” Di antara 1.000 kapal tersebut, 313 kapal akan diisi oleh para aktivis Rusia, dan 104 kapal diisi oleh para aktivis Spanyol, katanya. Hanya 12 kapal Turki yang akan bergabung dengan armada tersebut, katanya kepada Haber7. Namun, Okçu mengatakan dalam sebuah tweet berikutnya bahwa ia memperkirakan jumlah kapal Turki akan jauh lebih tinggi. Okçu mengatakan bahwa armada tersebut dijadwalkan meninggalkan pantai Turki pada hari Kamis dan bersumpah akan “secara ketat mengikuti aturan internasional” dan tidak akan membawa senjata apa pun, sehingga tidak memberikan “alasan” bagi Israel untuk melakukan intervensi. Armada ini akan singgah di Siprus sebelum melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Ashdod, Israel. Beberapa peserta dalam armada ini juga dilaporkan akan membawa serta pasangan dan anak-anak mereka. Aksi protes ini mengingatkan kita pada aksi yang dilakukan oleh “Freedom Flotilla Gaza” pada bulan Mei 2010, yang mencoba menembus blokade maritim di Jalur Gaza, namun dicegat oleh Angkatan Laut “Israel”. Serangan Angkatan Laut Zionis terhadap armada Freedom Flotilla menyebabkan sepuluh aktivis Turki syahid dan melukai beberapa lainnya.*

Mavi Marmara Berencana Kirim Lagi Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Hidayatullah.com – Organisasi Mavi Marmara yang berbasis di Turki, terkenal karena berpartisipasi dalam “Freedom Flotilla” atau “Kafilah Kebebasan Gaza”, pada hari Rabu mengumumkan rencana baru untuk meluncurkan armada kapal lain yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. “Kami akan berangkat lagi ke Gaza sebagai gerakan sipil dan independen, sesuai dengan keputusan yang kami buat dengan International Freedom Flotilla, di mana kami menjadi anggotanya,” demikian organisasi itu mengumumkan dalam sebuah pernyataan. Para anggota Koalisi Freedom Flotilla telah mengadakan pertemuan di London untuk merencanakan armada berikutnya dari Eropa ke Gaza, yang akan berlayar tahun depan dalam upaya untuk menembus blokade angkatan laut yang diberlakukan di Jalur Gaza. “Tujuan kami tetap pada hak asasi manusia penuh untuk semua warga Palestina,” tulis kelompok itu di situs resminya tentang armada berikutnya: “Khususnya, kebebasan bergerak di wilayah Palestina yang bersejarah dan hak untuk kembali.” Mavi Marmara mengoperasikan salah satu dari 37 kapal yang menjadi bagian dari armada 2010 – sebuah kapal penumpang yang mengangkut lebih dari 600 penumpang. Pasukan penjajahan “Israel” (IDF) kemudian membajak kapal tersebut setelah kapal itu menolak perintah Zionis untuk mengubah rute ke Pelabuhan Ashdod. “Kami berangkat lagi ke Gaza untuk melawan blokade di Palestina dengan armada kapal yang dibentuk dari berbagai negara. Dukunglah pembelian kapal-kapal untuk armada dan pasokan bahan bantuan kemanusiaan, dan angkat suara Anda untuk menentang blokade dan embargo,” demikian pernyataan tersebut. “Sekarang adalah waktunya untuk mengakhiri blokade dan embargo,” demikian pernyataan dalam selebaran yang dibuat oleh Mavi Marmara. Pembajakan Armada Freedom Flotilla 2010 Armada Freedom Flotilla yang pertama tiba di perairan Palestina pada bulan Mei 2010. Setelah beberapa kali mendapat peringatan, pasukan angkatan laut IDF mencegat enam kelompok kapal yang sedang dalam perjalanan menuju Gaza.Armada ini disponsori oleh Free Gaza Movement (FGM), beberapa organisasi solidaritas Palestina di Eropa, dan Insani Yardim Vakfi (IHH), sebuah lembaga kemanusiaan Islam yang berbasis di Istanbul. Pasukan Zionis lantas berusaha membajak Mavi Marmara, salah satu kapal terbesar yang ditumpangi ratusan aktivis pro-Palestina. Akibatnya sepuluh anggota armada syahid dan puluhan lainnya luka-luka.* Baca juga: Tiga Tahun Tragedi Mavi Marmara – Freedom Flotilla (1)