Tag:

FBI

FBI Bekuk Ekstremis Kristen Dalang Serangan Teror yang Tewaskan 6 Orang

Hidayatullah.com – Seorang warga negara Amerika telah ditangkap dan didakwa di negara bagian Arizona, Amerika Serikat, karena komentarnya di sosial media diduga menghasut terjadinya “serangan teroris bermotif agama” di Australia setahun yang lalu. Aksi teror tersebut menewaskan enam orang. Polisi di negara bagian Queensland, Australia, mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) menangkap seorang pria berusia 58 tahun di dekat Heber-Overgaard, Arizona pada tanggal 1 Desember. Mereka tidak mengungkapkan namanya. Serangan teror terjadi di sebuah properti terpencil di Wieambilla, Queensland, pada 12 Desember 2022, ketika dua petugas polisi dan seorang pejalan kaki ditembak secara fatal oleh Gareth Train, saudara laki-lakinya Nathaniel, dan istri Nathaniel, Stacey, saat melakukan penyelidikan kasus orang hilang di properti milik keluarga Train, demikian menurut para penyelidik. Empat petugas polisi mendatangi properti keluarga Train untuk menyelidiki laporan orang hilang. Mereka dihujani tembakan peluru saat masuk ke dalam, kata polisi pada saat itu. Dua petugas berhasil menyelamatkan diri dan meminta bantuan. Ketiga pelaku terlibat baku tembak selama berjam-jam dengan polisi sebelum akhirnya ditembak mati. “Kami tahu bahwa para pelaku melakukan serangan teroris bermotif agama di Queensland. Mereka termotivasi oleh ideologi ekstremis Kristen,” kata asisten komisaris polisi Queensland, Cheryl Scanlon, kepada para wartawan. FBI masih menyelidiki dugaan motif warga Amerika tersebut. Gareth Train mulai mengikuti tersangka di YouTube pada Mei 2020. Setahun kemudian, mereka berkomunikasi secara langsung, menurut para penyelidik. “Pria itu berulang kali mengirim pesan yang berisi ideologi akhir zaman Kristen kepada Gareth dan kemudian kepada Stacey,” kata Scanlon. Perwakilan FBI di Australia, Nitiana Mann, mengatakan bahwa penangkapan tersebut merupakan hasil investigasi bersama antara kedua negara. “FBI memiliki ingatan yang panjang dan jangkauan yang lebih panjang lagi. Dari Queensland, Australia, hingga ke pelosok Arizona,” kata Mann. Para penyelidik di kedua negara “bekerja bersama dan tanpa henti untuk membawa orang ini ke pengadilan, dan dia akan menghadapi kejahatan yang dituduhkan kepadanya,” tambahnya. Kejahatan dengan senjata api jarang terjadi di Australia karena negara ini memiliki beberapa undang-undang kepemilikan senjata api yang paling ketat di dunia, setelah penembakan pada April 1996 ketika seorang pria bersenjata menewaskan 35 orang di sebuah kafe dan tempat wisata di negara bagian Tasmania.*