Tag:
Ebrahim Raisi
Arrahmah.id
Petinggi IIA Temui Pemimpin Hamas di Teheran
TEHERAN (Arrahmah.id) — Selama kunjungan melayat dan menghadiri prosesi pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi di Teheran, delegasi Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) bertemu dengan kepala Biro Politik kelompok perlawanan Palestina Hamas. Dilansir Afintl (23/5/2024), Hafiz Zia Ahmad, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri IIA, membagikan gambar pertemuan tersebut di platform media sosial X nya […]
Arrahmah.id
Petinggi IIA Berikan Penghormatan Terakhir Saat Pemakaman Presiden Iran
TEHERAN (Arrahmah.id) — Delegasi Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) memanjatkan doa untuk mengenang mendiang Presiden Iran, menteri luar negeri dan pejabat lainnya yang tewas dalam kecelakaan helikopter. Dilansir Al Jazeera (22/5/2024), di antara delegasi IIA tersebut terdapat penjabat Wakil Perdana Menteri Pertama Abdul Ghani Baradar dan Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi. Diketahui, […]
Suaraislam.id
Teori Konspirasi dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran
Apa saja peristiwa yang menyangkut keselamatan para petinggi Iran selalu dikerubungi oleh teori konspirasi. Termasuk kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024.Wajar saja muncul spekulasi tentang heli Bell-212 yang jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur itu. Sebab, Iran dimusuhi banyak negara di Barat. Terutama Israel dan Amerika Serikat (AS).Bermunculanlah spekulasi mengenai penyebab helikopter Raisi jatuh. Ada yang meyakini itu pekerjaan Mossad –dinas rahasia Israel. Orang mudah percaya. Sebab, selama ini Mossad memang terkonfirmasi telah membunuh sejumlah pejabat tinggi Iran. Tetapi, kali ini Israel membantah. “Itu bukan kami,” kata seorang jurubicara. Israel sangat khawatir terhadap teori Mossad membunuh Raisi. Sebab, kalau sempat Iran resmi meyakini itu, cerita selanjutnya bisa sangat gawat bagi Israel.Logika berikutnya adalah pekerjaan AS. Orang pun mudah percaya karena Iran adalah musuh besar Washington. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kepada para wartawan bahwa Amerika tidak punya kaitan apa pun dengan kecelakaan helikopter itu. Tetapi, Amerika bisa dikatakan terkait secara tak langsung dengan kematian Raisi karena heli Bell-212 yang jatuh itu adalah buatan Amerika. Heli produksi 1960 itu sudah sangat tua. Perawatannya tidak optimal karena Amerika memberlakukan sanksi terhadap Iran termasuk larangan menjual sukucadang heli tersebut.Spekulasi selanjutnya adalah perebutan posisi Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) Iran. Raisi diproyeksikan akan menggantikan Ayatullah Khamenei. Tetapi, Mojtaba Khamenei –putra Ayatullah Khamenei— dikatakan sangat ingin menjadi penerus ayahnya. Ada persaingan senyap antara Raisi dan Mojtaba Khamenei. Banyak yang mengaitkan kecelakaan heli tersebut dengan ambisi Mojtaba.Tetapi, teori ini sangat tidak mungkin. Publik Iran yakin para loyalis serta pendukung kuat Mojtaba pun tidak akan mendukung pembunuhan Raisi. Lagi pula, Ayatullah Khamenei sendiri yang dulu menunjuk Raisi sebagai presiden dan calon Pemimpin Tertinggi.Teori konspirasi yang paling liar adalah klaim yang ditulis di platform X (Twitter) bahwa helikopter itu ditembak dengan sinar laser dari angkasa luar. Postingan di X ini ditonton hampir 30 juta kali.Teori ini tidak mencapai probabilitas yang kuat. Bahkan dianggap sangat tidak mungkin. Dr Iain Boyd, seorang guru besar ilmu angkasa luar dan direktur Pusat Inisiatif Keamanan Nasional di Kolorado, AS, mengatakan sampai saat ini belum ada senjata laser angkasa luar yang mampu menembak jatuh helikopter di Bumi.“Untuk menimbulkan kerusakan fatal terhadap kendaraan yang terbang relatif rendah dengan energi terarah seperti laser atau microwave dari angkasa luar, memerlukan senjata yang sangat besar, jauh lebih besar dari Stasiun Angkasa Internasional, kata Dr Boyd seperti dikutip DW.“Sinar laser harus bisa fokus ke titik tembak selama beberapa detik untuk menimbulkan kerusakan. Sementara pesawat angkasa bergerak 28,800 kilometer per jam dan helikopter itu juga bergerak, hal itu hampir mustahil,” ujar Boyd.Repotnya, netizen percaya. Mungkin karena sudah terbentuk opini bahwa Israel memiliki kemampuan untuk melakukan apa saja.Seorang dosen senior King’s College, salah satu universitas terbaik di Inggris, Dr Andreas Krieg, sama sekali tak percaya dengan teori konspirasi tentang kecelakaan helikopter Raisi. Pengajar di Fakultas Ilmu Keamanan King’s College itu mengatakan ada tiga faktor yang menyebabkan kecelakaan itu. Yang pertama cuaca; yang kedua perawatan yang sangat buruk untuk heli yang sudah sangat tua itu; dan yang ketiga kesalahan manusia (huma error).Dr Krieg mengakui bahwa Raisi menjadi pembicaraan luas di Iran sebagai pengganti Khameni tetapi ada tentangan keras di dalam. Bahkan di lingkaran IRGC (Ismalic Revolutionary Guards Corps) atau Korps Pengawal Revolusioner Iran pun ada tentangan terhadap Raisi.Dari sekian banyak teori konspirasi yang beredar di media sosial, ada juga yang bercanda di platform X (Twitter) pada 20 Mei. Pemilik akun mengatakan, kecelakaan heli Bell-212 itu direncanakan oleh agen Mossad Israel yang bernama “Eli Kopter”. Ini merupakan sindiran bahwa helikopter yang membawa Raisi itu sudah sangat tidak laik terbang. Di Israel, “Eli” adalah nama yang umum dipakai.Konyolnya, seorang analis politik dari televisi i24, Daniel Haik, tidak paham candaan itu. Dalam wawancara “live”, dia menyebutkan tentang dugaan agen Mossad yang bernama “Eli Kopter” yang dikatakan sebagai pilot helikopter Raisi.Kembali ke pembicaraan serius, sehari sebelum kecelakaan itu ada peringatan tentang cuaca yang sangat buruk di Azerbaijan Timur. Sebuah foto dari lokasi kecelakaan memperlihatkan kabut tebal di kawasan itu.[]23 Mei 2024Asyari Usman, Jurnalis Senior Freedom Newssumber: facebook asyari usman
Arrahmah.id
Turki Sebut Ada Kejanggalan dari Helikopter Presiden Iran yang Jatuh, Apa Itu?
ANKARA (Arrahmah.id) — Pemerintah Turki menemukan kejanggalan dari helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kejanggalan itu diungkapkan usai helikopter tersebut dinyatakan jatuh dan menewaskan pimpinan Iran pada Ahad (19/5/2024). Dilansir The Guardian (21/5), Menteri Transportasi Turki, Abdulkadir Uraloğlu, mengatakan kepada wartawan bahwa setelah mendengar berita kecelakaan itu, pihak berwenang Turki telah memeriksa sinyal dari […]
Arrahmah.id
Berbeda dengan yang Lain, Warga Suriah Sambut Meninggalnya Presiden Iran
SURIAH (Arrahmah.id) — Warga Suriah di wilayah Idlib nampak merayakan berita kematian Presiden Iran Ebrahin Raisi dengan membagikan kue. Dilansir AP (21/5/2024), aksi tersebut dilakukan karena mereka menilai bahwa Iran telah mendukung pemerintahan rezim Bashar Assad di Suriah dan mengirimkan kekuatan militernya untuk memerangi warga suriah. Salah seorang relawan LSM lokal, Ibrahim Nidal, blak-blakan mengaku […]
Hidayatullah.com
Wapres dan Menlu Turki akan Menghadiri Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi
Hidayatullah.com– Wakil Presiden Turki Cevdet Yılmaz dan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan akan berangkat ke Iran guna menghadiri pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi dan beberapa orang lain yang tewas akhir pekan kemarin dalam kecelakaan helikopter.
Delegasi Turki akan tiba di Iran pada hari 22 Mei, kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Hurriyet Daily News Selasa (21/5/2024).
Sebuah helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, serta beberapa orang lain jatuh di kawasan pegunungan di bagian barat laut Iran pada 19 Mei, mendorong upaya pencarian besar-besaran di hutan pegunungan berkabut tebal.
Ketika matahari 20 Mei terbit, Raisi dan lainnya yang menaiki helikopter itu masih dinyatakan hilang lebih dari 12 jam setelah diperkirakan jatuh.
Rekaman kamera dari drone Turki menunjukkan tanda-tanda bangkai helikopter Raisi berada di pegunungan. Petugas pencarian dan penyelamatan kemudian bergegas ke lokasi.
Raisi sedang melakukan perjalanan di Provinsi Azerbaijan Timur, yang terletak dekat perbatasan negara tetangga Azerbaijan.
Stasiun televisi milik pemerintah melaporkan bahwa helikopter nahas itu mendarat darurat di dekat Jolfa, sebuah kota yang berbatasan dengan Azerbaijan.
Namun, dalam laporan selanjutnya stasiun televisi itu mengatakan bahwa helikopter ditemukan di dekat desa Uzi.*
Arrahmah.id
Hamas, Hizbullah, dan Syiah Houthi Ucapkan Belasungkawa Atas Kematian Presiden Iran
TEHERAN (Arrahmah.id) — Tewasnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, Ahad sore waktu setempat, mengundang reaksi dari proksi dan sekutu Teheran di Timur Tengah. Ini termasuk milisi penguasa Gaza, kelmpok perlawanan Palestina Hamas dan milisi Syiah penguasa Lebanon, Hizbullah. Hamas, mengenang Raisi sebagai sosok yang peduli terhadap Kemerdekaan Palestina. Mereka juga menyampaikan […]
Hidayatullah.com
Lima Hari Berkabung untuk Presiden Ebrahim Raisi Sebagian Rakyat Iran Justru Bergembira
Hidayatullah.com– Pemimpin tertinggi Syiah Iran Ayatollah Khamenei hari Senin (20/5/2024) mengumumkan lima hari berkabung untuk meratapi kematian Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lainnya dalam kecelakaan helikopter. Namun, sebagian rakyat Iran justru mengaku bersukacita dan bergembira atas kematian Raisi.
Beberapa jam sebelum kematian Raisi dikonfirmasi oleh media pemerintah, beredar video di platform Telegram yang menunjukkan sejumlah warga menyalakan kembang api sebagai bentuk pernyataan sukacita atas kematian Presiden Iran. Salah satu perayaan dilakukan oleh warga Saqqez, kampung halaman Mahsa Amini – gadis Kurdi yang meninggal dunia setelah mengalami koma akibat luka-luka yang dialaminya saat dalam tahanan setelah ditangkap dengan alasan mengenakan jilbab tidak sesuai aturan saat berkunjung ke Teheran.
Kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 menyulut aksi protes anti-pemerintah di berbagai penjuru Iran selama berbulan-bulan. Selama aksi protes berlangsung, petugas keamanan menangkap lebih dari 19.000 pengunjuk rasa, dan sedikitnya 500 orang terbunuh – termasuk 60 anak-anak. Sampai saat ini penangkapan terhadap perempuan yang tidak berhijab dengan benar menurut aparat dan pengunjuk rasa masih berlangsung.
Namun, warga Iran yang berbicara kepada The Guardian menolak untuk meratapi kematian seorang pria yang menurut mereka bertanggung jawab atas ratusan kematian selama kurun empat dekade karir politiknya.
“Roh Raisi tidak akan dapat beristirahat dengan tenang karena dia membunuh saudara lelaki saya dan anak-anak negeri saya. Dia adalah seorang pembunuh yang memerintahkan pembunuhan begitu banyak anak. Roh saudara saya akan tenang hanya apabila orang-orang seperti dirinya (Raisi) diseret ke pengadilan,” kata seorang anggota keluarga dari seorang remaja yang mati di tangan kebrutalan aparat Iran saat menghadapi unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini.
Salah satu warga yang dibunuh aparat dalam aksi protes adalah Minoo Majidi, wanita berusia 62 tahun yang ditembak dari jarak dekat oleh aparat dengan 160 butir pelor mengenai tubuhnya.
Anak-anak perempuan Minoo Majidi membagikan rekaman video yang menampakkan warga bersorak-sorai karena gembira mendengar helikopter yang ditumpangi Raisi dinyatakan hilang.
“Kami bergembira karena mereka adalah para pembunuh. Raisi memerintahkan pembunuhan ibuku dan menterinya menampik para syuhada kami. Saya tahu bergembira atas kematian seseorang itu tidak baik, tetapi mereka bukan manusia. Selamat kepada para keluarga korban dan rakyat Iran. Zan, Zendegi, Azadi [Wanita, Kehidupan, Kemerdekaan],” kata Mahsa, salah satu Minoo Majidi, seraya menyerukan teriakan yang biasa diutarakan para demonstran.
Seorang demonstran berusia 30 tahun dari Teheran berkata, “Kehidupan di Iran mengajarkan kami bahwa adakalanya orang bisa bergembira atas kematian orang lain. Kematian itu menyakitkan, tetapi saya senang. Kami telah kehilangan negeri kami dan semoga, kami akan mendapatkannya kembali.”
Seorang reporter berbasis di Teheran berkata, “Banyak agen militer ditempatkan di jalan-jalan dan bahkan di lapangan kecil sejak semalam (Ahad malam, red). Polisi berulang kali mengeluarkan peringatan bahwa orang yang bergembira atas kematian Presiden akan dipidanakan.”
Reporter itu juga melaporkan bahwa sebagian masyarakat tampak menyalakan kembang api, dan mereka yang berada di jalan raya membunyikan klakson kendaraannya sebagai bentuk solidaritas kepada warga yang merayakan kematian Presiden Ebrahim Raisi, yang menemui ajalnya setelah helikopter yang ditumpanginya bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lain kecelakaan di kawasan pegunungan dekat perbatasan dengan Azerbaijan hari Ahad (19/5/2024).*