Tag:

Dewan Da'wah

DDII Kota Bogor akan Bentuk Akademi Dakwah Indonesia

Bogor (Mediaislam.id) – Pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat melakukan kunjungan ke kantor Dewan Da’wah Kota Bogor di Komplek Vila Citra Bantarjati (VCB), Kota Bogor, Senin (3/6/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka melihat persiapan Dewan Da’wah Kota Bogor yang akan membuka program Akademi Dakwah Indonesia (ADI). Pengurus DDII Pusat yang hadir yaitu Wakil Ketua Umum DDII, Dr. Muhammad Nur MA, Ketua Biro Pendidikan DDII Dr. Ujang Habibi M.Pd, Rektor STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji dan lainnya. Mereka diterima oleh Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Abdul Halim, Pengurus DDII Jawa Barat Masrial, Bendahara Dewan Da’wah Kota Bogor Mizardi Amir, Sekretaris Dewan Da’wah Kota Bogor Gumelar Adiwijaya dan lainnya. Hadir juga Dr. Riyanto Umar dan Ustaz Syarif dari DKM At Taqwa selaku fasilitator tempat dalam pembentukan ADI Kota Bogor. Ketua Biro Pendidikan Dewan Da’wah Dr. Ujang Habibi M.Pd menjelaskan bahwa ADI merupakan program pendidikan dakwah bagi calon dai dalam sebuah program yang khas. “Kita melakukan kaderisasi dai untuk meluaskan syiar dakwah sekaligus sebagai generasi penerus untuk melanjutkan estafet amal-amal dakwah yang telah dibuat orang tua kita, Allahyarham Bapak Muhammad Natsir dan yang lainnya,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Abdul Halim merasa optimis bahwa ADI bisa berjalan dengan baik. “Kami optimis dan siap berjuang bersama-sama untuk mengembangkan pendidikan kader dai di Kota Bogor. Sebagai langkah awal, kami berharap dari setiap kecamatan di Kota Bogor bisa ada wakil anak muda yang bergabung di ADI,” harapnya. Menurutnya, di Kota Bogor banyak pihak yang berkaitan dengan Dewan Da’wah yang insyaallah bisa bersinergi dalam program ADI. Pihak tersebut antara lain BKsPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia), Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor dan lainnya. Rencananya, setelah kunjungan tersebut pihak DDII Pusat akan menyiapkan surat keputusan (SK) sebagai syarat administrasi pembentukan ADI di Kota Bogor yang merupakan cabang ke-32 dari seluruh ADI di Indonesia. [ ]

DDII Kota Bogor dan DKM At Taqwa Bogor Gelar Pelatihan Ruqyah

Bogor (Mediaislam.id) – Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor bekerjasama dengan DKM At Taqwa menggelar pelatihan Ruqyah Syar’iyyah di Masjid At Taqwa, Komplek Vila Citra Bantarjati (VCB), Kota Bogor, Ahad (2/6/2024). Ketua DKM At Taqwa Dr. Riyanto Umar dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya memakmurkan masjid. “Dalam rangka memakmurkan masjid kita berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya Dewan Da’wah yang alhamdulillah pada saat ini menggelar pelatihan ruqyah,” ujar Riyanto. Sebelumnya, kedua pihak juga pernah berkolaborasi dengan menggelar pelatihan jurnalistik. “Dan insyaallah kami juga bekerjasama akan membentuk Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang tempatnya juga disini,” kata Riyanto. Dengan adanya pelatihan ini, pihaknya berharap para peserta mampu melakukan terapi ruqyah mandiri dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an pilihan. Sementara itu, Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Abdul Halim dalam sambutannya mengingatkan pentingnya memiliki mental kuat sebagai Muslim. “Di dalam Al-Qur’an, manusia itu adalah makhluk ciptaan Allah yang kuat dan lebih baik dari yang lain, sementara itu sesungguhnya tipu daya setan itu lemah. Kenapa banyak manusia teperdaya dengan godaan setan, padahal tipu daya mereka itu lemah? itu karena mental manusia yang lemah, artinya akidah atau tauhid kita yang lemah,” jelasnya. Kedua, lanjut Ustaz Halim, yaitu keterikatan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya secara benar. “Jangan terikat dengan kalamullah tapi caranya tidak benar. Misalnya ada orang pacaran di dekat kuburan, karena takut digoda setan dia baca ayat kursi. Nah itu salah, baca ayat kursi tapi pacaran yang itu perbuatan mengikuti setan,” tambahnya. Pelatihan tersebut diisi oleh Praktisi Ruqyah Syar’iyyah yaitu Ustaz Wilyuddin Abdul Rasyid Dhani. Ia mengatakan bahwa terapi ruqyah dilakukan untuk meminta perlindungan kepada Allah melalui bacaan kalam ilahi. Ustaz Dhani menegaskan bahwa inti ruqyah adalah mentauhidkan Allah, bergantung atas segala sesuatu hanya kepada Allah. Ia juga menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan berbagai keadaan manusia yang berpotensi diganggu setan. “Kita harus selalu berzikir mengingat Allah, kapanpun dan dimanapun kita harus selalu berzikir kepada Allah. Dan ketika sakit apapun minta kesembuhan hanya kepada Allah walaupun ikhtiarnya bisa lewat medis atau alternatif,” jelasnya. “Dan ketika meminta kesembuhan kepada Allah, jangan sampai mengandung kesyirikan. Jangan sampai kita bergantung kepada selain Allah seperti percaya kepada jimat misalnya,” tambahnya. Dalam kegiatan tersebut, Ustaz Dhani mengajak jamaah untuk mempraktikan ruqyah dengan dua metode, yaitu dengan menggunakan air dan mengusap dengan tangan. Puluhan jamaah yang terdiri dari perempuan dan laki-laki itu antusias mengikuti pelatihan Ruqyah Syar’iyyah yang dipandu moderator Gumelar Adiwijaya (Sekretaris DDII Kota Bogor) itu. Kegiatan akan berlanjut bulan depan dengan materi lanjutan. [ ]

Dewan Da’wah Jabar Syahadatkan Kembali Satu Keluarga Korban Pemurtadan

Bandung (SI Online) – Salah satu tantangan dakwah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat adalah membendung sekaligus melawan upaya pendangkalan akidah bahkan pemurtadan terhadap umat Islam. Upaya kaum misionaris tersebut sejatinya telah berlangsung jauh sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini.Hal ini seperti yang dialami oleh SI (suami) dan AM (istri) dan IM (anak) dimana satu keluarga ini menjadi kisah nyata diantara sekian orang Muslim yang pernah dimurtadkan dari keyakinannya yakni agama Islam. Keluarga ini terkecoh dengan tipu muslihat para misionaris yang memiliki sejuta amunisi untuk memurtadkan umat IslamDalam pengakuannya kepada Ketua Dewan Da’wah Jawa Barat Ustaz Muhammad Roinul Balad, SI dan AM mengatakan, modus misionaris yang dilakukan oleh Kaka Havri yang terlihat kali ini yaitu dengan cara memberikan pinjaman uang kepada ibu AM. Kemudian dengan perlahan membuat mereka bingung dengan agamanya sendiri yaitu Islam, dan pada akhirnya membaptis satu keluarga ini melalui perantara misionaris lainnya (bernama Yosep).“Menurut pengakuan ibu AM dirinya mengenal Kaka Havri ini sebagai tukang minjamkan uang atau biasa disebut rentenir atau bank keliling sekira 10 tahun yang lalu. Havri ini selain tukang minjamkan uang ternyata dia juga sebagai pendoa di gereja Haris Bandung. Dalam obrolannya Kaka Havri mengatakan ke ibu AM bahwa ibu AM akan dilawat oleh Yesus, maka semenjak itu ibu AM kadang suka merasa ada yang mendatangi dan mengaku sebagai Yesus selain itu dia juga sering mendengar bisikan di telinganya dan bisikan itu dia yakini sebagai suara Yesus,” ungkap Ustaz Roin menirukan kisah ibu AM.Ustaz Roin menambahkan hingga akhirnya sekira setahun yang lalu ada yang telepon kepadanya (ibu AM) yang belakangan diketahui namanya ibu Mintarsih dari Ciawitali Citeureup, Cimahi dan menawarkan untuk mendoakan dirinya ternyata Mintarsih juga adalah bagian dari misionaris masih satu grup dengan Kaka Harvi dan akhirnya Bu AM ini dibawa ke rumah ibu Eli / bapak Yosef di daerah Cipageran Asri yang juga ternyata adalah pendeta dan di rumah Cipageran Asri Cimahi. Di tempat ini Ibu AM dibaptis basah dengan cara dibimbing oleh dua orang pendeta masuk ke dalam kolam air yang sudah disiapkan.Setelah ibu AM dibaptis, sambung Ustaz Roin, tiga bulan kemudian menyusul anaknya yang bernama IM yang dibaptis dan terakhir tiga bulan kemudian suaminya yakni bapak SI dibaptis juga. Jadi lengkap sudah suami istri dan satu anaknya dibaptis.Maka semenjak itu sekeluarga ini meninggalkan shalat lima waktu dan setiap hari Ahad ikut ibadah di gereja GBI Sukawarna Pasirkaliki atau gereja Haris jalan Peta di Kota Bandung. Selain setiap Ahad ke gereja mereka juga sering baca Al Kitab di rumahnya yang merupakan pemberian dari pendetanya.“Alhamdulillah pada Senin (1/1/2024) yang bertepatan dengan tahun baru masehi, tim dari Dewan Da’wah Jawa Barat berhasil menemui mereka sekeluarga di rumah kontrakannya di daerah Cibeureum Kota Bandung. Setelah ada obrolan ringan dan dialog terkait ketuhanan Yesus, alhamdulillah ketiganya menyatakan mau kembali bersyahadat dan masuk Islam lagi. Sebab, merasa ada yang ganjil selama ini sehingga seolah-olah tidak sadar saat mau dibaptis,” jelas Ustaz Roin.Prosesi syahadat yang penuh haru tersebut dipimpin langsung oleh Ustaz Roin di Pusdiklat Dewan Da’wah Jawa Barat di Komplek Pakusarakan Ngamprah Kab. Bandung Barat.Setelah ikrar syahadat ketiganya langsung di beri hadiah pakaian muslim dan muslimah serta melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah.“Untuk pembinaan dan pengawalan para muallaf tersebut insyaallah kami akan mengontrakkan rumah untuk keluarga tersebut dan lokasinya akan dipindahkan supaya tidak di datangi lagi oleh para misionaris yang pernah memurtadkannya,” pungkas Ustaz Roin. []

Dewan Da’wah Jabar Kembali Syahadatkan Satu Keluarga Korban Pemurtadan

Bandung (MediaIslam.id) – Salah satu tantangan dakwah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat adalah membendung sekaligus melawan upaya pendangkalan akidah bahkan pemurtadan terhadap umat Islam. Upaya kaum misionaris tersebut sejatinya telah berlangsung jauh sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini. Hal ini seperti yang dialami oleh SI (suami) dan AM (istri) dan IM (anak) dimana satu keluarga ini menjadi kisah nyata diantara sekian orang muslim yang pernah dimurtadkan dari keyakinannya yakni agama Islam. Keluarga ini terkecoh dengan tipu muslihat para misionaris yang memiliki sejuta amunisi untuk memurtadkan umat Islam Dalam pengakuannya kepada Ketua Dewan Da’wah Jawa Barat Ustaz Muhammad Roinul Balad, SI dan AM mengatakan, modus misionaris yang dilakukan oleh Kaka Havri yang terlihat kali ini yaitu dengan cara memberikan pinjaman uang kepada ibu AM. Kemudian dengan perlahan membuat mereka bingung dengan agamanya sendiri yaitu Islam, dan pada akhirnya membaptis satu keluarga ini melalui perantara misionaris lainnya (bernama Yosep). “Menurut pengakuan ibu AM dirinya mengenal Kaka Havri ini sebagai tukang minjamkan uang atau biasa disebut rentenir atau bank keliling sekira10 tahun yang lalu. Havri ini selain tukang minjamkan uang ternyata dia juga sebagai pendoa di gereja Haris Bandung. Dalam obrolannya Kaka Havri mengatakan ke ibu AM bahwa ibu AM akan dilawat oleh Yesus, maka semenjak itu ibu AM kadang suka merasa ada yang mendatangi dan mengaku sebagai Yesus selain itu dia juga sering mendengar bisikan di telinganya dan bisikan itu dia yakini sebagai suara Yesus,” ungkap Ustadz Roin menirukan kisah ibu AM. Ustadz Roin menambahkan hingga akhirnya sekira setahun yang lalu ada yang telepon kepadanya (ibu AM) yang belakangan diketahui namanya ibu Mintarsih dari Ciawitali Citeureup, Cimahi dan menawarkan untuk mendoakan dirinya ternyata Mintarsih juga adalah bagian dari misionaris masih satu grup dengan Kaka Harvi dan akhirnya Bu AM ini dibawa ke rumah ibu Eli / bapak Yosef di daerah Cipageran Asri yang juga ternyata adalah pendeta dan di rumah Cipageran Asri Cimahi. Di tempat ini Ibu AM dibaptis basah dengan cara dibimbing oleh dua orang pendeta masuk ke dalam kolam air yang sudah disiapkan. Setelah ibu AM dibaptis, sambung Ustadz Roin, tiga bulan kemudian menyusul anaknya yang bernama IM yang dibaptis dan terakhir tiga bulan kemudian suaminya yakni bapak SI dibaptis juga. Jadi lengkap sudah suami istri dan satu anaknya dibaptis. Maka semenjak itu sekeluarga ini meninggalkan shalat lima waktu dan setiap hari Ahad ikut ibadah di gereja GBI Sukawarna Pasirkaliki atau gereja Haris jalan Peta di Kota Bandung. Selain setiap Ahad ke gereja mereka juga sering baca Al Kitab di rumahnya yang merupakan pemberian dari pendetanya. “Alhamdulillah pada Senin (1/1/2024) yang bertepatan dengan tahun baru masehi, tim dari Dewan Da’wah Jawa Barat berhasil menemui mereka sekeluarga di rumah kontrakannya di daerah Cibeureum Kota Bandung. Setelah ada obrolan ringan dan dialog terkait ketuhanan Yesus, alhamdulillah ketiganya menyatakan mau kembali bersyahadat dan masuk Islam lagi. Sebab, merasa ada yang ganjil selama ini sehingga seolah-olah tidak sadar saat mau dibaptis,” jelas Ustadz Roin. Prosesi syahadat yang penuh haru tersebut dipimpin langsung oleh Ustadz Roin di Pusdiklat Dewan Da’wah Jawa Barat di Komplek Pakusarakan Ngamprah Kab. Bandung Barat. Setelah ikrar syahadat ketiganya langsung di beri hadiah pakaian muslim dan muslimah serta melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah. “Untuk pembinaan dan pengawalan para muallaf tersebut insyaallah kami akan mengontrakkan rumah untuk keluarga tersebut dan lokasinya akan dipindahkan supaya tidak di datangi lagi oleh para misionaris yang pernah memurtadkannya,” pungkasnya.[] Rep: Suwandi