Tag:
damaskus
Hidayatullah.com
Puluhan Pekerja Indonesia Dievakuasi secara Bertahap dari Suriah
Hidayatullah.com—Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah mengevakuasi 37 Warga Negara Indonesia (WNI) pada gelombang pertama. Pelepasan rombongan, Selasa (10/12/2024) pukul 14.00 waktu setempat.“Hari ini baru saja saya melepas WNI untuk evakuasi sebanyak 37 orang, besok kita terbangkan. Ada 80 orang lainnya yang siap untuk dievakuasi bertahap pada gelombang berikutnya,” kata Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Selasa (12/10/2024).Mereka yang dievakusi umumnya adalah pekerja migran Indonesia (PMI) dan pelajar. Evakuasi melalui jalur darat, rombongan menggunakan bus menuju ibu kota Lebanon, Beirut untuk selanjutnya di terbangkan ke Indonesia.Butuh waktu 1 hingga 1,5 jam perjalanan menuju Beirut, Lebanon. Alasan menggunakan jalur darat karena bandara di Suriah tidak beroperasi akibat ketegangan yang meningkat.“Kalau menempatkan WNI ke Lebanon, belum 100 persen aman, oleh sebab itu kami terbangkan ke tanah air. Agar mereka bisa berkumpul dengan keluarga, transportasi udara di Suriah tutup, bandara tidak berfungsi,” ujarnya.KBRI membuka kesempatan untuk WNI agar mendaftar sehingga dapat dievakuasi ke Indonesia. Wajid mengungkapkan, tidak semua WNI bersedia dievakuasi karena berbagai alasan dan KBRI menghormati keputusan tersebut.Bagi WNI yang menolak dievekuasi, pihak KBRI meminta WNI untuk menandatangani surat pernyataan. Bersedia bertanggung jawab dan menanggung risiko.“Bahkan ada yang mengontak KBRI mundur, tidak jadi dievakuasi, kita hormati alasan mereka misal karena ada ujian sekolah. Kita minta mereka membuat surat dan ditandatangani, isinya tanggung jawab atas resikonya sendiri,” ucapnya.“Ada 1. 162 WNI di Suriah dan umumnya berdomisili di Damaskus. Kami minta agar WNI tidak keluar rumah kendati situasi mulai kondusif.“Sebelumnya, pejuang oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan rezim Presiden Bashar Al-ashad. Kemudian Bashar dilaporkan melarikan diri ke Rusia.*
Islampos.com
Strategi Futuh Mekah, Menghindari Chaos Pasca Kejatuhan Rezim Assad
RAKYAT Suriah terus berjuang menghindarkan diri dari kekejaman rezim Assad. Segala resiko telah ditanggung. Pada 1982, di kota Hamma, puluhan ribu rakyat di bantai dalam 27 hari.Pasca Arab Spring, dari 2011 hingga 2024, ada yang mengatakan 400.000 hingga 500.000 rakyat Suriah yang dibantai. Jutaan rakyat Suriah pun menjadi pengungsi yang terus diusir di Eropa.Tiba-tiba, perlawanan rakyat Suriah menguat, hanya dalam waktu sekitar 2 pekan, Damaskus jatuh. Rezim Assad melarikan diri ke Rusia meminta perlindungan dari Putin. Ada yang masih dikhawatirkan, apakah akan terjadi chaos pasca kejatuhan rezim Assad?Dendam akan menghasilkan demam. Pembunuhan akan melahirkan pembunuhan. Kekejaman akan melahirkan kekejaman. Bagaimana cara memutuskan mata rantainya? Bagaimana cara peralihan rezim yang terbaik? Contohlah Futuh Mekah.Perlawanan rakyat Suriah terhadap rezim Assad berawal dari aksi damai. Di tahun 1982, warga kota Hamma melakukan aksi damai. Di tahun 2011, seluruh rakyat Suriah melakukan aksi damai. Namun rezim Assad memberangus dengan pembunuhan massal. Maka, lahirlah perlawanan senjata dari rakyatnya.Oposisi Suriah sepertinya memahami dasar perjuangan ini. Saat oposisi Suriah berhasil merebut kota-kota yang dikuasai rezim Assad, mereka membebaskan seluruh tawanan politik. Para pendukung setia rezim Assad diberikan kebebasan. Para tentara yang menyerah pun diberikan pengampunan.Saat memasuki Damaskus, rezim Assad dibiarkan pergi mencari suaka politik. Menjalin komunikasi dengan Perdana Menteri Suriah agar tetap menjalankan roda pemerintahan. Fasilitas publik dilarang didekati. Fasilitas publik tetap dijaga. Jalur internet tidak dimatikan.PM Suriah era rezim Assad menyatakan, pemimpin kelompok oposisi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang berkomunikasi dengan pihaknya berjanji tak akan ada pengekangan terhadap masyarakat di Damaskus.Dalam wawancara dengan CNN sebelum kejatuhan Damaskus, pemimpin oposisi Suriah juga menyatakan bahwa dia akan menghormati seluruh kelompok yang ada di Suriah, termasuk kelompok Minoritas.BACA JUGA: Damaskus Direbut oleh Abu Ubaidah Al JarrahStrategi Futuh Mekah telah digunakan oleh Nelson Mandela saat rezim apartheid kulit putih hancur di Afrika Selatan dengan memberikan pengampunan kepada seluruh lawan politiknya. Agar bisa menjaga harapan rakyat Suriah, pihak Oposisi sepertinya tengah berupaya melakukan strategi yang sama. []
Hidayatullah.com
Takbir Kemenangan Berkumandang, Masyarakat Syam Shalat Subuh Pertama di Masjid Bani Umayyah
Hidayatullah.com—Hari Ahad, menara Masjid Bani Umayyah di Damaskus, Suriah mengumandangkan takbir dan doa, merayakan lepasnya penguasaan ibu kota dari rezim tangan besi, Bashar Al-Assad, setelah dibebaskan faksi oposisi Suriah.Lantunan takbir dan doa-doa dikumandangandari ikut mengundang masyarakat datang berbondong-bondong. Beberapa menara masjid di wilayah itu juga mengumandangkan takbir, mengumumkan jatuhnya Bashar al-Assad.Hari itu, ratusan masyarakat Syam berkumpul di Masjid Umayyah dan melaksanakan shalat Subuh pertama setelah jatuhnya rezim, di tengah suasana sorak-sorai dan pemuliaan yang memenuhi tempat tersebut, ketika televisi pemerintah Suriah menyiarkan kalimat “Kemenangan Revolusi Besar Suriah.”Dalam sebuah video yang beredar, nampak salah satu adegan pembebasan, dimana pasukan bersenjata, bagian dari tim Operasi Militer Opisisi memasuki Masjid Umayyah.سجدة شكر #أبطال_دمشق في ساحة الجامع الأموي.. وخطاب في قمة العقلانية والانصاف.. خطاب من يريد البناء والتعمير لا الهدم والتخريب.اللهم أصلح احوال إخواننا في #سوريا pic.twitter.com/2XkhKITZ27— د. حسن الحسيني (@7usaini7) December 8, 2024Sebelum memasuki masjid, mereka bersujud syukur di depan pintu masuk, diiringi takbir dan sorak-sorai.Tak lama terdengar gema adzan terdengar di seluruh Kota Damaskus, untuk pertama kalinya sejak jatuhnya kekuasaan Partai Baath dan lengsernya Presiden Bashar al-Assad.Dalam video lain, ratusan warga Suriah melaksanakan shalat Subuh pertama di Masjid Bani Umayyah usai jatuhnya Bashar al-Assad, di tengah takbir dan sorak-sorai mirip suasana Idul Fitri.Televisi pemerintah Suriah ikut menyiarkan berita running text dengan kalimat “Kemenangan Revolusi Besar Suriah” tak lama setelah faksi oposisi mengumumkan kemenangan” penggulingan sang “tiran” hari Ahad pagi.Diketahui, Ibu kota Suriah, Damaskus, menyaksikan pemandangan penuh kegembiraan, setelah 13 tahun ketidakstabilan yang disaksikan negara tersebut, sejak Revolusi Suriah dimulai tahun 2021.Semetara itu, rakyat Suriah dan warga Syamberpesta usai pejuang oposisi mendeklarasikan era baru, setelah sukses melancarkan serangan di kota-kota besar sejak 27 November lalu.Hari Ahad (8/12/2024), suasana perayaan terlihat di Damaskus. Ribuan orang menaiki mobil hingga berjalan kaki menuju alun-alun utama di Damaskus. Mereka berkumpul sambil melambaikan tangan, meneriakkan kebebasan, dan bertakbir.Para milisi melepaskan tembakan ke udara untuk merayakan kemenangan. Para pemuda merobek poster bergambar Bashar al-Assad, sementara warga berbondong-bondong menyerbu istana dan rumah kediaman mantan presiden yang kini melarikan diri ke Moskow, Rusia.Salah satu gambar yang dirilis Associated Press (AP) menunjukkan, seorang anak laki-laki melangkahi foto Assad dan mendiang ayahnya Hafez al-Assad di Salamiyah. Foto tersebut diambil di dekat Hama.“Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka. Termasuk mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata kubu oposisi.Masjid Bani Umayya al-Kabir atau dikenal dengan Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah merupakan salah satu masjid tertua dan salah satu terbesar di dunia.Masjid ini awalnya adalah kuil yang dibangun oleh orang Aram kuno, dan kemudian orang Romawi. Ketika Suriah berada di bawah kekuasaan Bizantium Kristen, kuil tua itu diubah menjadi katedral.Pada 634 M Damaskus menjadi kota Bizantium besar pertama yang ditaklukkan oleh penguasa Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar dan jenderalnya Abu Ubaidah dan Khalid ibn-al Walid.Pada tahun 715 M, khalifah al-Walid memulai pembangunan masjid baru, katedral lama berfungsi sebagai ruang ibadah bagi komunitas Kristen dan Muslim kota.* yang bertepatan dengan jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keadaan kebingungan dan kekacauan di negara tersebut. jalanan ibu kota.Rakyat Suriah merayakan kepergian Bashar al-Assad dari salah satu alun-alun utama di Suriah.*
Islampos.com
Damaskus Direbut oleh Abu Ubaidah Al Jarrah
DAMASKUS, salah satu kota penting dalam sejarah Islam, direbut oleh pasukan Muslim di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin al-Jarrah pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Peristiwa ini terjadi pada tahun 635 M (13 Hijriah) dalam rangkaian ekspansi Islam ke wilayah Syam (Levant) melawan Kekaisaran Bizantium.Latar Belakang:Kekaisaran Bizantium menguasai wilayah Syam, termasuk Damaskus, yang menjadi pusat perdagangan dan budaya penting.Khalifah Umar bin Khattab memerintahkan para panglimanya untuk memperluas wilayah Islam dan melemahkan pengaruh Bizantium.BACA JUGA: Menguak Rahasia Pedang Damaskus, Pedang Superior Milik Salahuddin Al-AyyubiPengepungan Damaskus:Abu Ubaidah bin al-Jarrah memimpin pasukan Muslim bersama Khalid bin al-Walid.Strategi pengepungan dilakukan dengan baik, memanfaatkan kelemahan Bizantium dan keunggulan logistik pasukan Muslim.Kota akhirnya menyerah setelah perundingan. Penduduk diberikan jaminan keamanan berdasarkan syarat-syarat yang adil, termasuk perlindungan terhadap tempat ibadah dan properti.BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Berhentikan Hakim yang Adil di DamaskusDampak Penaklukan:Penaklukan Damaskus menandai awal dari runtuhnya kekuasaan Bizantium di wilayah Syam.Kota ini kemudian menjadi salah satu pusat pemerintahan dan budaya Islam yang penting, terutama di masa Dinasti Umayyah.Abu Ubaidah dikenal atas kepemimpinannya yang bijaksana, kesalehannya, dan kesetiaannya terhadap nilai-nilai Islam, yang membuatnya sangat dihormati oleh kawan maupun lawan. []
Islampos.com
Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?
DAMASKUS dilaporkan jatuh pada Ahad dini hari, menandai akhir 50 tahun kekuasaan keluarga Assad, setelah serangan mendadak dan mengejutkan dari pasukan oposisi yang memasuki ibu kota dalam waktu hanya 10 hari.Televisi nasional Suriah menayangkan pernyataan video oleh sekelompok pria yang mengumumkan bahwa Presiden Basyar Al-Assad telah digulingkan, dan semua tahanan di penjara telah dibebaskan.Orang yang membacakan pernyataan itu mengatakan bahwa the Operations Room to Conquer Damascus, sebuah kelompok oposisi, menyerukan semua pejuang oposisi dan warga untuk melindungi institusi negara dengan slogan “negara Suriah yang merdeka.”Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah kepala pemantau perang oposisi Suriah mengatakan bahwa Assad telah meninggalkan negara itu ke lokasi yang dirahasiakan, melarikan diri dari serangan oposisi yang begitu cepat memasuki Damaskus.BACA JUGA: Ini 12 Ulama Besar dari DamaskusPerdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi Jalali mengatakan bahwa pemerintah siap “mengulurkan tangan” kepada oposisi dan menyerahkan fungsinya kepada pemerintahan transisi.“Saya berada di rumah saya dan tidak kabur, ini karena kecintaan saya pada negara ini,” kata Jalali dalam pernyataan video. Ia menambahkan akan kembali ke kantornya untuk melanjutkan pekerjaan di pagi hari dan meminta warga Suriah untuk tidak merusak properti umum.Namun, Jalali tidak menanggapi laporan bahwa Assad telah melarikan diri.Rami Abdurrahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan kepada Associated Press bahwa Assad terbang meninggalkan Damaskus pada hari Ahad.Televisi nasional Iran, sekutu utama Assad selama perang di Suriah, melaporkan bahwa Assad telah meninggalkan ibu kota, mengutip jaringan berita Al Jazeera Qatar, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Suriah.Saat pagi menyingsing di Damaskus, kerumunan berkumpul untuk berdoa di masjid-masjid kota dan merayakannya di alun-alun, meneriakkan “Allahu Akbar.” Orang-orang juga meneriakkan slogan anti-Assad dan membunyikan klakson mobil. Di beberapa area, terdengar tembakan perayaan.Tentara dan polisi meninggalkan pos mereka, dan penjarah masuk ke markas Kementerian Pertahanan.“Perasaan saya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Omar Daher, seorang pengacara berusia 29 tahun. “Setelah rasa takut yang ditanamkan dia (Assad) dan ayahnya selama bertahun-tahun, serta kepanikan dan teror yang saya alami, saya tidak percaya ini terjadi.”Daher mengatakan ayahnya dibunuh oleh pasukan keamanan dan saudaranya dipenjara dengan nasib yang tidak diketahui. “Assad adalah seorang penjahat, tiran, dan anjing,” katanya.“Terlaknat jiwanya dan seluruh keluarga Assad,” kata Ghazal al-Sharif, seorang warga di pusat Damaskus. “Ini adalah doa setiap orang yang tertindas, dan Tuhan menjawabnya hari ini. Kami pikir tidak akan pernah melihat ini, tetapi syukur kepada Tuhan, kami menyaksikannya.”Markas besar polisi di ibu kota tampak ditinggalkan, pintunya terbuka tanpa satu orang petugas pun yang berjaga di luar. Seorang jurnalis Associated Press merekam video sebuah pos tentara yang ditinggalkan, dengan seragam tentara berserakan di tanah di bawah poster wajah Assad. Cuplikan yang disiarkan media terkait oposisi menunjukkan sebuah tank di salah satu alun-alun utama ibu kota.Foto: AP Photo | Ghaith Alsayed)Ini adalah pertama kalinya pasukan oposisi mencapai Damaskus sejak 2018, ketika pasukan Suriah merebut kembali daerah-daerah di pinggiran ibu kota setelah pengepungan yang dilakukan bertahun-tahun.Radio pro-pemerintah Sham FM melaporkan bahwa bandara Damaskus telah dievakuasi, dan semua penerbangan dihentikan.BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Berhentikan Hakim yang Adil di DamaskusPara pejuang oposisi juga mengumumkan bahwa mereka telah memasuki penjara militer Saydnaya yang terkenal di utara ibu kota dan membebaskan semua tahanan di sana.Malam sebelumnya, pasukan oposisi merebut Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, ketika pasukan pemerintah meninggalkannya. Kota ini terletak di persimpangan penting antara Damaskus dan provinsi pesisir Latakia dan Tartus — basis dukungan utama Assad serta lokasi pangkalan angkatan laut strategis Rusia.Para pejuang oposisi sebelumnya telah merebut kota-kota Aleppo dan Hama, serta sebagian besar wilayah selatan, dalam serangan kilat yang dimulai pada 27 November. Para analis mengatakan bahwa penguasaan oposisi atas Homs akan menjadi titik balik besar yang menandai jatuhnya Damaskus. []SUMBER: ASSOCIATED PRESS
Arrahmah.id
Breaking News: Perlawanan Suriah Berhasil Kuasai Damaskus
DAMASKUS (Arrahmah.id) – Para pejuang perlawanan Suriah mengumumkan bahwa pihaknya telah merebut ibukota Suriah, Damaskus, pada hari Ahad (8/12/2024) pagi, ketika pasukan rezim Bashar al-Assad telah dikepung selama beberapa hari. “Kami menyatakan kota Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,” kata Hassan Abdul-Ghani, komandan senior kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Asy-Syam (HTS) dalam sebuah unggahan di […]
Arrahmah.id
Ketika Suriah Kembali Dalam Sorotan Dunia
DAMASKUS (Arrahmah.id) – Pada pagi hari yang tenang di musim dingin, Rabu 27 November 2024, masyarakat Idlib dan sekitarnya akan memulai aktivitas pagi mereka, mulai dari anak-anak yang bersekolah hingga orang tua yang akan melakukan aktivitas rutin mereka. Tiba-tiba pemerintahan SSG (Syrian Salvation Government) di Idlib di bawah kendali kelompok Islam (Hai’ah Tahrir Syam/HTS) yang […]
Hidayatullah.com
Damaskus, Kota Tertua di Dunia yang Terus Dihuni
Damaskus adalah perkotaan yang padat, tembok dan gerbang kota, 125 monumen yang dilindungi seperti Masjid Umayyah, madrasah, khan, Benteng, dan rumah-rumah pribadiHidayatullah.com | ANDA mungkin mengira Yerusalem (Baitul Maqdis) atau Athena adalah kota tertua di dunia yang terus dihuni, tetapi yang benar adalah Damaskus, Suriah, memegang kehormatan itu.
Damaskus, didirikan pada milenium ketiga SM, merupakan pusat budaya dan perdagangan yang penting karena letak geografisnya di persimpangan Timur dan Barat, antara Afrika dan Asia.
Tempat ini merupakan salah satu kota tertua di dunia yang terus dihuni. Damaskus dihuni sejak 8.000 hingga 10.000 SM, menurut penggalian di Tell Ramad di pinggiran kota.
Akan tetapi, kota ini tidak tercatat sebagai kota penting hingga kedatangan bangsa Aram. Selama periode Abad Pertengahan, kota ini merupakan pusat industri kerajinan yang berkembang pesat, dengan berbagai wilayah kota yang mengkhususkan diri pada perdagangan atau kerajinan tertentu.
Kota ini kaya akan bukti peradaban yang membangunnya: Helenistik, Romawi, Bizantium, dan Islam. Kekhalifahan Umayyah, khususnya, menetapkan Damaskus sebagai ibu kotanya, yang menjadi dasar bagi perkembangan kota yang berkelanjutan sebagai kota Muslim Arab yang hidup, yang telah ditinggalkan dan terus ditinggalkan oleh setiap dinasti berikutnya.
Meskipun Islam mendominasi, jejak budaya sebelumnya, khususnya Romawi dan Bizantium, masih dapat ditemukan di kota ini. Dengan demikian, kota ini saat ini didasarkan pada rencana Romawi dan mempertahankan aspek dan orientasi kota Yunani, dengan semua jalan berorientasi utara-selatan atau timur-barat, dan merupakan contoh penting dari perencanaan kota.
Bukti fisik paling awal yang terlihat berasal dari periode Romawi, dan itu mencakup sisa-sisa Kuil Jupiter yang luas, berbagai gerbang, dan bagian tembok kota Romawi yang mengesankan. Kota ini berfungsi sebagai pusat Kekhalifahan Umayyah.
Selain Masjid Agung yang tak tertandingi, yang dibangun di lokasi kuil Romawi dan melapisi basilika Kristen, hanya ada sedikit yang terlihat berasal dari periode penting ini dalam sejarah kota.Tembok kota saat ini, Benteng, dan beberapa masjid dan makam berasal dari Abad Pertengahan, tetapi sebagian besar warisan yang dibangun di kota ini berasal dari setelah penaklukan Ottoman pada awal abad ke-16.
Damaskus membuktikan peradaban yang membangun pencapaian estetikanya yang unik. Masjid Agung adalah mahakarya arsitektur Umayyah, seperti juga monumen-monumen besar lainnya dari berbagai periode seperti Benteng, Istana Azem, madrasah, khan, pemandian umum, dan tempat tinggal pribadi.
Ia juga berperan penting dalam pengembangan kota-kota Arab berikutnya sebagai ibu kota kekhalifahan Umayyah – kekhalifahan Islam pertama. Dengan Masjid Agungnya di jantung tata kota berbasis grid Yunani-Romawi, kota ini menjadi model bagi dunia Muslim Arab.
Bukti sejarah dan arkeologi menunjukkan asal-usulnya pada milenium ketiga SM, dan Damaskus secara luas dianggap sebagai salah satu kota tertua di dunia yang terus dihuni.
Masjid Agung yang tak tertandingi adalah monumen Umayyah yang langka dan sangat penting. Tembok kota saat ini, Benteng, dan beberapa masjid dan makam berasal dari periode Abad Pertengahan, sementara sebagian besar warisan yang dibangun di kota ini, termasuk istana dan rumah pribadi, berasal dari setelah penaklukan Ottoman (Ustmani) pada awal abad ke-16.
Masjid Agung Umayyah, yang juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dan salah satu tempat salat tertua yang masih ada sejak awal Islam. Dengan demikian, masjid ini merupakan perkembangan budaya, sosial, dan seni yang signifikan.
Kota ini terkait erat dengan peristiwa, gagasan, dan tradisi bersejarah yang signifikan, khususnya dari periode Islam. Hal ini telah berkontribusi pada citra kota dan dampak sejarah serta budaya Islam.
Batas properti dibentuk oleh garis tembok kota tua. Meskipun area di luar tembok, yang mewakili perluasan kota sejak abad ke-13, dianggap terkait dengan kota tua dalam hal signifikansi historis dan menyediakan latar dan konteksnya, atribut utama Nilai Universal Luar Biasa terkandung dalam batas tersebut.
Ini termasuk rencana kota dan struktur perkotaan yang padat, tembok dan gerbang kota, dan 125 monumen yang dilindungi seperti Masjid Umayyah, madrasah, khan, Benteng, dan rumah-rumah pribadi.
Atributnya terancam oleh kurangnya pendekatan tradisional terhadap pemeliharaan dan konservasi, serta penggunaan material tradisional, sementara tata letak dan konteksnya terancam oleh kurangnya kebijakan konservasi untuk zona bersejarah di luar kota bertembok, serta proyek perencanaan regional.
Undang-Undang Purbakala 222, sebagaimana diubah pada tahun 1999, memberikan perlindungan hukum, seperti halnya Perintah Menteri No. 192 tahun 1976, yang menetapkan kota bertembok tersebut sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah Suriah.
Undang-Undang Parlemen No. 826 untuk Restorasi dan Rekonstruksi/Pembangunan Kembali Kota di Dalam Tembok telah ditinjau berdasarkan perubahan kondisi, kebutuhan, dan peluang, dengan tujuan untuk membangun kondisi baru bagi kota bertembok tersebut.
Sebuah Komite untuk Perlindungan dan Pengembangan Kota Tua Damaskus telah dibentuk, dengan perwakilan dari berbagai badan yang mengoordinasikan kegiatan perencanaan dan pembangunan serta bertanggung jawab atas perencanaan strategis untuk Kota Tua.
Draf Rencana Tata Kota Terpadu Kota Lama telah disetujui secara resmi melalui Keputusan Menteri Nomor 37/A pada tahun 2010. Zona penyangga juga telah ditetapkan, tetapi belum disetujui secara resmi.
Setelah disetujui dan dilaksanakan, rencana tersebut harus mengklarifikasi berbagai tingkat perlindungan yang akan diterapkan pada berbagai bagian struktur perkotaan, serta intervensi yang tepat.*