Tag:
covid-19
Suaraislam.id
Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca Ditarik dari Peredaran
<img width="650" height="365" src="http://muslimnews.id/wp-content/uploads/2024/05/astrazeneca-vaksin.jpg" class="attachment-jannah-image-post size-jannah-image-post wp-post-image" alt data-main-img="1" decoding="async" fetchpriority="high" srcset="https://i0.wp.com/suaraislam.id/wp-content/uploads/2024/05/astrazeneca-vaksin.jpg?w=650&ssl=1 650w, https://i0.wp.com/suaraislam.id/wp-content/uploads/2024/05/astrazeneca-vaksin.jpg?resize=300%2C168&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/suaraislam.id/wp-content/uploads/2024/05/astrazeneca-vaksin.jpg?resize=390%2C220&ssl=1 390w" sizes="(max-width: 650px) 100vw, 650px" data-attachment-id="86563" data-permalink="https://suaraislam.id/vaksin-covid-19-buatan-astrazeneca-ditarik-dari-peredaran/covid-19-vaccinations-in-madrid/" data-orig-file="https://i0.wp.com/suaraislam.id/wp-content/uploads/2024/05/astrazeneca-vaksin.jpg?fit=650%2C365&ssl=1"...
Hidayatullah.com
WHO Paparkan Sembilan Varian Covid-19 Baru yang Kini Menyebar di Dunia
Hidayatullah.com—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini menyebar di dunia.
Informasi tersebut disampaikan Tjandra Yoga Aditama mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara dilansir Antara pada Ahad (17/12/2023). “Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu,” katanya.
Dalam laporan terbaru WHO Covid-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, kata Tjandra, disebutkan bahwa WHO saat ini memonitor berbagai varian yang kini banyak ditemui.
Varian itu terdiri atas empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.
VOI adalah varian Covid-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.
WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan Covid-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster Covid-19.
Sedangkan VUM adalah varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus Covid-19 di beberapa negara semakin meningkat.
Ia menambahkan, Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus Covid-19 jenis JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.
“Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus Covid-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3,” katanya.
Singapura kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya.
“Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar,” katanya.
Sementara itu, varian yang kini tercatat paling banyak beredar adalah EG.5 yang dilaporkan dari 89 negara di dunia dan merupakan 51,6 persen dari sekuen genom yang dikirimkan ke GISAID, kata Tjandra.*
Hidayatullah.com
Masyarakat Malaysia Diminta Gunakan Masker Lagi
Hidayatullah.com– Kementerian Kesehatan Malaysia meminta masyarakat kembali menerapkan kebiasaan menggunakan masker setelah kasus Covid-19 dilaporkan naik hampir dua kali lipat menjelang musim liburan Natal dan tahun baru.
Dirjen Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan mengimbau masyarakat memgenakan masker saat berkumpul bersama keluarga dan teman, karena laporan 49th Epidemiological Week (ME49) tanggal 3-9 Desember menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 menjadi 12.757 dari 6.796 kasus pada ME48.
“Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan. Tindakan pencegahan ini ditekankan untuk melindungi tidak hanya diri sendiri tetapi juga keluarga, tetangga, dan teman-teman dekat dari risiko tertular Covid-19,” katanya dalam sebuah pernyataan hari Rabu (13/12/2023) seperti dikutip Malay Mail.
Kekhawatiran juga muncul terkait beban fasilitas kesehatan. Penggunaan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) pada ME49 meningkat sebesar 1,4 persen, dan terdapat peningkatan sebesar 0,5 persen pada pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator dibandingkan ME48.
Dr Radzi menyampaikan informasi terkini tentang varian Omicron yang muncul, mengonfirmasi deteksi 26 kasus baru. Sebanyak 21 diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian (VOC) dan sisanya sebagai varian yang menjadi perhatian (VOI). Ia meyakinkan masyarakat, hingga hari ini belum ada varian baru yang teridentifikasi.
“Subvarian Omicron yang dominan di Malaysia adalah XBB.1.16, XBB.1.5, dan EG.5.5. Meskipun varian ini diketahui sangat menular, tetapi umumnya tidak menimbulkan kasus yang parah,” jelas Dr Radzi.*
Hidayatullah.com
Sepekan Ada 6.223 Kasus Covid-19, Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan
Hidayatullah.com—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.223 pasien atau meningkat 0,1 persen dalam sepekan terakhir.
Laman Infeksi Emerging Kemenkes RI di Jakarta, Selasa, menyatakan, kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Kemenkes juga melaporkan sebanyak 6.647.428 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan kasus kematian dilaporkan mencapai 161.926 kasus atau setara 2,4 persen.
Laman Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyajikan perbandingan situasi global yang terjadi dalam periode yang sama yakni 772.138.818 kasus konfirmasi dengan 6.985.964 kasus meninggal.
Laju kasus Covid-19 di Indonesia masih relatif lebih rendah dari capaian Asia Tenggara, dimana kasus konfirmasi pada periode yang sama mencapai 61.203.510 kasus, dengan kasus meninggal sebanyak 806.772 jiwa.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi mengatakan perkembangan kasus di Asia Tenggara dialami Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Untuk itu Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus Covid-19 yang kembali melonjak. Apalagi perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 membuat mobilitas masyarakat semakin tinggi.
“Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan,” ujarnya.
Terkait hal itu Kemenkes menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, khususnya yang mempunyai risiko tertular Covid-19 akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara.
“Setiap orang perlu dipastikan mempunyai kekebalan yang cukup untuk melakukan perjalanan, sehingga tidak tertular dan menjadi sumber penularan selama perjalanan dan ketika kembali ke Tanah Air,” katanya.*
Hidayatullah.com
Dalam Sepakan Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 40 Persen
Hidayatullah.com—Kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan mencapai 40 persen dalam sepekan. Hal tersebut disampaikan, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.
“Dalam seminggu terakhir periode 27 November hingga 3 Desember 2023 jumlah kasus positif Covid-19 naik 30 hingga 40 persen. Jika dibandingnya minggu sebelumnya periode 20 hingga 26 November 2023,” kata Ngabila dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).
Ngabila membeberkan, dalam satu bulan terakhir kasus Covid-19 di Jakarta mengalami peningkatan mencapai 22 persen. Pada 27 November-3 Desember 2023 tercatat ada 80 kasus Covid-19.
“Naik 22 persen dalam 1 bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya. Pada 20-26 November 2023 tercatat ada 62 kasus Covid-19 di Jakarta dan ada 55 kasus pada 13-19 November 2023,” ujarnya dikutip RRI.
Oleh karena itu, Ngabila mengimbau masyarakat untuk tetap melanjutkan vaksinasi Covid-19 yang masih dapat diakses sceara gratis hingga Desember 2023. Menurut Ngabila, Indonesia sejatinya sudah masuk fase endemi Covid-19 sejak Juni 2023. “Kenaikan kasus Covid-19 ini masih tergolong aman dan sangat terkendali. Oleh karenanya, masyakat diimbau jangan panik, terus tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucap Ngabila.*
Hidayatullah.com
Dalam Sepekan Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 40 Persen
Hidayatullah.com—Kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan mencapai 40 persen dalam sepekan. Hal tersebut disampaikan, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.
“Dalam seminggu terakhir periode 27 November hingga 3 Desember 2023 jumlah kasus positif Covid-19 naik 30 hingga 40 persen. Jika dibandingnya minggu sebelumnya periode 20 hingga 26 November 2023,” kata Ngabila dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).
Ngabila membeberkan, dalam satu bulan terakhir kasus Covid-19 di Jakarta mengalami peningkatan mencapai 22 persen. Pada 27 November-3 Desember 2023 tercatat ada 80 kasus Covid-19.
“Naik 22 persen dalam 1 bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya. Pada 20-26 November 2023 tercatat ada 62 kasus Covid-19 di Jakarta dan ada 55 kasus pada 13-19 November 2023,” ujarnya dikutip RRI.
Oleh karena itu, Ngabila mengimbau masyarakat untuk tetap melanjutkan vaksinasi Covid-19 yang masih dapat diakses sceara gratis hingga Desember 2023. Menurut Ngabila, Indonesia sejatinya sudah masuk fase endemi Covid-19 sejak Juni 2023. “Kenaikan kasus Covid-19 ini masih tergolong aman dan sangat terkendali. Oleh karenanya, masyakat diimbau jangan panik, terus tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucap Ngabila.*
Hidayatullah.com
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes Minta Masyarakat Disiplin Prokes
Hidayatullah.com—Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus.
Sementara, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.
Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi, dikutip TVRINews Kamis, 7 Desember 2023.
Maxi juga mengingatkan, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19, yakni batuk, pilek, demam dan gangguan pernapasan, agar segera melakukan pemeriksaan antigen.
“Dengan naiknya ini, siapa yang punya gejala sebaiknya dilakukan testing rapid antigen dan dilaporkan dan tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan, kalau berat ke rumah sakit,” ucapnya.
Selain disiplin prokes, ia juga mendorong masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.
“Lakukan vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun),” tuturnya.*
Hidayatullah.com
Pria Jerman Penggagas Kelompok Bersenjata Menentang Kebijakan Covid-19 Ditangkap di Portugal
Hidayatullah.com– Seorang pria Jerman yang dituduh membentuk kelompok bersenjata guna menentang kebijakan pemerintah berkaitan Covid-19 ditangkap di Portugal, kata pihak kejaksaan Jer.an hari Selasa (5/12/2023).
Pria berusia 39 tahun itu, yang namanya tidak disebutkan, terakhir tinggal di Bavaria dan dikenai dakwaan pada bulan Juni, kata pihak kejaksaan di wilayah Koblenz.
Dia dituduh, bersama dua orang lain, membentuk sebuah organisasi kriminal dan kelompok bersenjata yang dinamakan “Paladin” awal 2021. Kejaksaan mengatakan kelompok tersebut dibuat untuk melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah terkait Covid-19.
Tersangka dituduh memproduksi senjata api dengan printer 3D dan memggelar sesi pelatihan bersama sejumlah anggota kelompok tersebut. Namun, tidak ditemukan adanya rencana untuk melakukan serangan, kata pihak kejaksaan dalam sebuah pernyataan.
Keberadaan pria itu tidak diketahui sejak setidaknya bulan Juni dan dia ditangkap bulan lalu di Portugal, kata kejaksaan seperti dilansir Associated Press.
Saat ini orang tersebut berada di dalam tahanan pra-ekstradisi di Portugal, tetapi masih belum jelas kapan akan dibawa ke Jerman.*