Tag:

calon presiden

Data biaya iklan di medsos paling kecil, Pengamat: Kampanye Anies kental nuansa kerelawanan

JAKARTA (Arrahmah.id) – Sebuah postingan dari akun media sosial X yang membahas data biaya iklan pilpres di media sosial menunjukkan bahwa anggaran iklan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan yang paling kecil dibandingkan dua pasangan lainnya. “#IklanPilpres2024 Berkaitan dengan kerjaan yang gue lagi jalani, iseng gue cari insight aktifitas […]

PBNU Mengaku Netral Tak Terlibat Dukung Mendukung Capres

Hidayatullah.com—Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa PBNU netral dan tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan Gus Yahya sapaan akrab Ketum PBNU tersebut usai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin (29/1/2024). “PBNU sudah sejak awal menyatakan bahwa kami tidak terlibat dalam dukung-mendukung, sebagai organisasi, sebagai lembaga tidak terlibat dalam dukung-mendukung,” kata Yahya Cholil Staquf. “Jadi, PBNU tetap dalam posisi tidak terlibat dalam dukung-mendukung. Kami akan berusaha menjalankan peran meniru Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X ini untuk menjaga kebersamaan masyarakat,” lanjutnya. Sementara itu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan tugas Nahdlatul Ulama adalah memperbaiki kinerja untuk memenangkan Indonesia, bukan untuk memenangkan calon presiden.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Urusannya NU (Nahdlatul Ulama) itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres,” kata Gus Mus, sapaan akrab K.H. Mustofa Bisri, saat memberikan tausiah pada pembukaan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).*

Ulama Jatim dan Jateng Dukung Pasangan “AMIN” Melalui “Risalah Sarang”

Hidayatullah.com—Ulama Jawa Tengah dan Jawa Timur mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Anies R Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pemilu Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dengan menitipkan 8 rekomendasi penting. Dukungan tersebut tertuang dalam acara bertajuk ‘Risalah Sarang, Halaqah Kebangsaan dan Ijtima’ Ulama Jawa Tengah-Jawa Timur untuk Perubahan Indonesia’. Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah, Sarang, Rembang, Senin (25/12/2023). Dalam “Risalah Sarang” para ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur membuat kesepakatan (ijma’ ulama) untuk mendukung dan menyampaikan rekomendasi kepada pasangan AMIN. Risalah yang dibacakan KH Said Abdurrochim itu memuat beberapa poin. Di antaranya, pasangan AMIN harus senantiasa mempertimbangkan pendapat dan pandangan ulama dalam menyusun kebijakan strategis dan menyelesaikan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Menerapkan kepemimpinan dwi tunggal antara presiden dan wakil presiden secara konsisten dalam memimpin negara dan menjalankan pemerintahan demi terjaga kekompakan kepemimpinan nasional sebagai wujud kepemimpian gerakan,” kata KH Said Abdurrochim membacakan butir kedua dalam risalah tersebut. Dia pun berharap jika kelak Anies-Gus Imin berhasil memenangkan Pilpres 2024 bisa membuat masyarakat merasa nyaman karena berbagai kebutuhan kehidupan sandang pangan mereka bisa terpenuhi dengan baik. “Karena memang dalam Islam itu fungsi seorang presiden. Artinya harus menekankan skala prioritas. Karena itu dengan kita mendukung Pak Anies ini mengharapkan rakyat sejahtera, kita pentingkan rakyat yang dari kalangan bawah. Adapun masyarakat yang kelas menengah bukan berarti kita abaikan, tetapi skala prioritasnya. Ini kita harapkan dari kepentingan rakyat,” jelas KH Said Abdurrochim. Dia juga optimis Anies bisa memperkuat pendidikan pesantren dan memberi pengakuan yang diperlukan bagi pendidikan keagamaan Islam non-formal di tanah air. Anies bersyukur kembali mendapat tambahan dukungan dari para ulama. Gubernur DKI periode 2017-2022 itu menilai dukungan yang diberikan para ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi suntikan semangat dalam ikhtiarnya menghadirkan perubahan untuk Indonesia. “Jadi alhamdulillah, pada siang hari ini menghadiri penutupan dari kegiatan holaqoh kebangsaan dan ijma ulama dari ulama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Disampaikan tadi pesan-pesan perubahan oleh KH Said (Abdurrochim), dan kami menerimanya sebagai sebuah amanah,” tutur Anies. Anies bertekad untuk tidak akan mengecewakan harapan para ulama terhadapnya. Apalagi harapan para ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur seragam dengan harapan jutaan rakyat yang telah dia temui selama safari politiknya dalam setahun terakhir. “Insya Allah kami, saya dan Gus Muhaimin akan berjuang sebagai dwi tunggal untuk membawa amanat ini. Insya Allah bisa kita laksanakan bersama-sama untuk perubahan agar benar-benar keadilan, kesetaraan itu hadir di semua aspek. Ini sebuah pesan yang insya Allah akan sangat berdampak pada dukungan untuk perubahan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan  insya Allah meluas ke seluruh Indonesia,” kata Anies. Capres nomor urut 1 itu menyatakan, banyak pihak yang dulu merasa tidak perlu perubahan sekarang mereka mengatakan bahwa bangsa ini perlu perubahan. Semua pihak perlu mengembalikan Indonesia menjadi negeri yang menjunjung tinggi adab kehidupan bernegara dan kewarasan dalam kehidupan berbangsa. “Jadi hari ini pesan perubahan bukan saja bergaung kepada mereka yang terpinggirkan, terkalahkan, tapi pada mereka yang menginginkan Indonesia dalam real negara hukum, di mana kekuasaan diatur hukum, bukan negara kekuasaan,” tandas Anies. Berikut butir-butir Risalah Sarang Ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk Perubahan: 1. Senantiasa mempertimbangkan pendapat dan pandangan Ulama’ dalam menyusun kebijakan strategis dan menyelesaikan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Menerapkan kepemimpinan Dwi Tunggal antara Presiden dan Wakil Presiden secara konsisten dalam memimpin negara dan menjalankan pemerintahan demi terjaga kekompakan kepemimpinan nasional sebagai wujud kepemimpian gerakan. 3. Menjalankan secara efektif Undang-undang No. 18 tahun 2019 tentang Pesantren dengan, membentuk Direktorat Jenderal Pesantren, mengoptimalkan Dana Abadi Pesantren, menerbitkan regulasi turunan, petunjuk teknis dan memastikan implementasi sampai ke tingkat pesantren di seluruh wilayah Indonesia. 4. Memperkuat Pendidikan Pesantren dan memberi pengakuan yang diperlukan bagi pendidikan keagamaan Islam non-formal, seperti Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al Qur’an, Majlis Ta’lim, serta kegiatan pendidikan lain tempat Ibadah. 5. Mencegah kebangkitan faham-faham yang menyimpang dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Eka, seperti faham komunisme, leninisme dan faham-faham lain yang menyimpang dari Konstitusi Negara. 6. Menegakkan hukum dan perundang-undangan sebagai upaya meneguhkan negara Indonesia sebagai Negara Hukum dan bukan Negara Kekuasaan sebagaimana amanat Konstitusi. 7.  Memastikan pemberantasan dan pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) secara imparsial. 8. Mendorong kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel serta berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Ma’hadul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah, Sarang, Rembang, itu membuat kesepakatan (ijtimak) guna memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 tersebut dalam pemilu nanti. Dalam keterangan tertulis dari Kedeputian Media dan Komunikasi Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, selain dukungan untuk AMIN, kegiatan itu juga menyampaikan delapan rekomendasi atau risalah untuk gagasan perubahan yang digaungkan paslon itu. Kiai Haji Said Abdurrochim yang membacakan rekomendasi itu menyebutkan salah satu di antara rekomendasi, yaitu pasangan AMIN harus senantiasa mempertimbangkan pendapat dan pandangan ulama dalam menyusun kebijakan strategis dan menyelesaikan masalah yang menyangkut kemaslahatan hidup masyarakat.  “Menerapkan kepemimpinan dwitunggal antara presiden dan wakil presiden secara konsisten dalam memimpin negara,” kata K.H. Said Abdurrochim saat membacakan butir kedua dalam risalah tersebut.  Ia berharap jika AMIN berhasil memenangi Pilpres 2024, kedua pemimpin itu bisa membuat masyarakat merasa nyaman dengan memenuhi berbagai kebutuhan pokok masyarakat.  Sebagai seorang pemimpin sudah seharusnya presiden atau wakil presiden membuat skala prioritas untuk membangun bangsa dan negara secara bertahap. Oleh karena itu, dengan mendukung Anies, pihaknya mengharapkan rakyat sejahtera dengan mementingkan rakyat yang dari kalangan bawah.  “Masyarakat yang kelas menengah bukan berarti diabaikan, melainkan ada skala prioritasnya dan kami harapkan untuk kepentingan rakyat,” tutur dia.  Kiai Haji Said juga optimistis AMIN bisa memperkuat pendidikan pesantren dan memberi pengakuan yang diperlukan bagi pendidikan keagamaan Islam nonformal di Indonesia.*

Anies Baswedan tak setuju LGBT, tapi tetap hargai dan tak akan diskriminatif

JAKARTA (Arrahmah.id) – Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menegaskan bahwa dirinya secara pribadi tidak setuju dengan penyimpangan gender atau yang dikenal dengan sebutan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Pernyataan itu dilontarkan Anies dalam acara Total Politik x Ubah Bareng bertema ‘Desak Anies’ yang ditayangkan kanal youtube Total Politik. Anies menilai penyimpangan tersebut […]

MUI: Pilih Calon Pemimpin yang Nasabnya Baik, Ini Fatwa Lengkapnya

Hidayatullah.com—Jelang Pemilihan Umum 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengingatkan masyarakat terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Kali ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr Marsudi Syuhud mengingatkan terkait beberapa syarat dalam memilih calon presiden.  Menurutnya, baik calon presiden maupun calon wakil presiden yang terpilih nanti harus memiliki sifat adil. “Presiden atau calon presiden memiliki sifat al adalah ala syuruthiha al jami’ah, yaitu adil atas segala kondisinya,” ujar Kiai Marsudi, Selasa (19/12/23) dikutip laman MUI. Selain memiliki sifat adil, Kiai Marsudi juga menjelaskan bahwa calon presiden juga harus memiliki ilmu yang memadai untuk berijtihad. “Presiden harus orang yang mempunyai ilmu yang memadai untuk pengambilan kebijakan-kebijakan ataupun keputusan dalam segala persoalan-persoalan dan hukum,” kata dia. “Selain itu juga harus memiliki wawasan yang memadai untuk mengatur kehidupan rakyat dan mengelola kepentingan publik atau kepentingan umum,” kata dia menambahkan. Diketahui, pada pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden pada 2024 mendatang, Indonesia memiliki tiga pasangan calon (paslon) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon saja. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diminta untuk lebih selektif dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden mendatang, karena siapapun yang terpilih nantinya merupakan representasi negara yang akan memimpin negara Indonesia selama lima tahun kedepan. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Marsudi juga mengingatkan agar memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki keberanian untuk membela Tanah Air, serta memiliki nasab yang baik. “Pilihlah presiden yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk melindungi Tanah Air, dan melawan musuh. Serta tidak lupa harus nasab yang baik, dari keturunan yang baik-baik,” tuturnya. Syarat Ideal Pemimpin Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh mengingatkan umat Muslim yang memiliki hak pilih untuk menggunakannya secara bertanggungjawab. Prof Niam menambahkan, umat Muslim yang memiliki hak pilihnya itu memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin yang memenuhi syarat ideal dan bertanggungjawab. Prof Niam menjelaskan, memilih pemimpin yang memiliki syarat ideal dan bertanggungjawab bertujuan untuk menjaga agama dan mengurusi urusan kemaslahatan publik. “Setiap Muslim yang memiliki hak pilih wajib menggunakannya secara bertanggung jawab. Dengan memilih pemimpin, baik eksekutif maupin legislatif yang memenuhi syarat ideal kepemimpinan sehingga dapat mengemban tugas kepemimpinan dengan amanah,” kata Kiai Niam dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (18/12/2023). Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menuturkan, syarat ideal dari pemimpin adalah beriman dan bertakwa, jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), serta mempunyai kemampuan (fathanah). Hal ini, kata Prof Niam, sebagaimana telah ditetapkan melalui Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia Tahun 2009. Keputusan tersebut secara lengkap sebagaimana berikut:  1.⁠ ⁠Pemilihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa.  2.⁠ ⁠Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah (kepemimpinan) dan imarah (pemerintahan) dalam kehidupan bersama  3.⁠ ⁠Imamah dan imarah dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat  4.⁠ ⁠Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathanah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib  5.⁠ ⁠Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 4 (empat) atau tidak memilih sama sekali padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram. Dalam fatwa ini dicetuskan sejumlah rekomendasi yaitu sebagai berikut:  1.⁠ ⁠Umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mengemban tugas amar makruf nahi munkar.  2.⁠ ⁠Pemerintah dan penyelenggara pemilu perlu meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pemilu agar partisipasi masyarakat dapat meningkat, sehingga hak masyarakat terpenuhi. Sampai memasuki hari ke-74 agresi ‘Israel’, jumlah warga Gaza yang telah syahid menjadi 19.088 dengan lebih dari 54.450 terluka, demikian kutip PIC. Di antara mereka yang tewas di Gaza, termasuk lebih dari 300 petugas kesehatan, 86 jurnalis, 35 personel pertahanan sipil dan 135 staf UNRWA. Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengulangi peringatannya tentang bahaya kehabisan pasokan vaksin di Gaza yang dapat memiliki efek kesehatan yang merugikan terutama di antara mereka yang berada di tempat penampungan. Kementerian mencatat 360.000 kasus penyakit menular di tempat penampungan tetapi jumlah kasus sebenarnya mungkin lebih tinggi. Sejauh ini hanya 11 dari 36 rumah sakit di Gaza yang beroperasi dengan kemampuan terbatas dan di wilayah utara hanya satu rumah sakit yang masih beroperasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.*  

Anies Ajak Ribuan Dai Hidayatullah Mencari Cara Melampaui Kecepatan Perubahan

Hidayatullah.com—Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berbicara mengenai Setengah Abad Hidayatullah dalam acara Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023 di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Sabtu (25/11/2023). “Saya bersyukur sekali hadir di Balikpapan ini, di titik nolnya Hidayatullah,” ujar Anies. Di depan belasan ribu kader dai Hidayatullah, Anies mendorong para dai ini untuk teguh meneruskan sumur jariyah pendiri Hidayatullah KH Abdullah Said. Menjadikan momentum umur setengah abad masehi Hidayatullah ini sebagai pijakan untuk menghadapi masa depan. “50 tahun itu muda atau tua? Kalau 70 tahun itu muda atau tua? Jadi titik potongnya itu dimana,” tanya Anies di depan ribuan jamaah Masjid Ar-Riyadh. Menurutnya, umur hanya tentang sudut pandang. Kalau yang dibicarakan masa lalunya maka dia sudah tua. Kalau yang dibicarakan masa depannya maka dia masih muda. “Nah, Hidayatullah dengan usia 50 tahun ini mau dibahas masa lalunya atau masa depannya. Kalau Hidayatullah membicarakan masa depannya, maka Hidayatullah masih muda,” terangnya. Mantan Gubernur Daerah Istimewa Jakarta ini memandang umur 50 tahun Hidayatullah adalah masa kanak-kanak. Walaupun sekarang Hidayatullah telah menjangkau hampir seluruh Nusantara, tapi perjalan ke depan masih panjang. “Ini membutuhkan keikhlasan, ketekunan, keseriusan kerja keras, dan di ujung itu semua insyaallah memudahkan ikhtiar semuanya,” tambahnya. Anies menyebut dampak Hidayatullah dalam dakwah dan pendidikan di tengah masyarakat itu memiliki jangkauan yang luas biasa. Umur 50 tahun adalah pondasi bagi Hidayatullah yang akan berkembang hingga ratusan dan ribuan tahun ke depan. Karena itu, Anies mengajak momentum silaturahim dapat dijadikan para kader dai Hidayatullah untuk membaca perubahan. Karena di era modern ini perubahan begitu cepat dan tidak semua bisa mengikutinya. “Saya mengusulkan Hidayatullah memberikan porsi yang cukup untuk membaca perubahan. Kemudian Hidayatullah secara strategis mencari cara untuk melampaui kecepatan perubahan yang ada di luar sana,” terang Anies. Hal ini penting karena Hidayatullah sebagai lembaga dakwah dan pendidikan ini mendidik banyak annak-anak bangsa di seluruh Indonesia. Umat Islam dalam dunia pendidikan harus mengubah banyak hal. Silatnas Hidayatullah 2023 mengusung tema “50 Tahun Bersama Umat Membangun NKRI yang Beradab” diikuti oleh 20.000 dai dan daiyah Hidayatullah dari seluruh Indonesia. Perhelatan silaturahim ini digelar di Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan pada 23-26 November 2023. Puluhan ribu dai dan daiyah Hidayatullah hadir dari seluruh daerah Indonesia.*/AR Munawwar

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kirim surat untuk capres, Apa isinya?

SOLO (Arrahmah.id) – Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mendatangi Balai Kota Solo pada Senin (20/11/2023). Ustadz Abu Bakar Ba’asyir datang ke Balai Kota Solo untuk bisa bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Namun karena tidak dapat bersua, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kemudian menyampaikan […]

Ustadz Abu Bakar Ba’asyir datangi Balai Kota Solo titip surat untuk para Capres

SOLO (Arrahmah.id) – Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mendatangi Balai Kota Solo pada Senin (20/11/2023). Ustadz Abu Bakar Ba’asyir datang ke Balai Kota Solo untuk bisa bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Namun karena tidak dapat bersua, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kemudian menyampaikan […]