Tag:

Buya Anwar Abbas

Muhammadiyah Imbau Masyarakat Dunia Kutuk Israel atas Pembunuhan Ismail Haniyya

Jakarta (MediaIslam.id) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Anwar Abbas meminta masyarakat internasional untuk mengutuk Israel atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Ismail Haniyya, pada Rabu (31/07/2024). “Muhammadiyah menghimbau masyarakat dunia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan untuk secara bersama-sama mengutuk tindakan biadab dan tidak manusiawi dari Israel tersebut,” kata Buya Anwar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (31/07). Buya Anwar mengatakan, pembunuhan terhadap Ismail dilakukan Israel untuk menghancurkan semua hal yang akan menghalangi rencananya untuk menguasai seluruh wilayah Palestina. Untuk menyukseskan rencananya, lanjut dia, rezim zionis tersebut tidak segan-segan melakukan genosida dan pembersihan etnis serta membunuh orang-orang yang tidak mereka sukai. Muhammadiyah berharap peristiwa pembunuhan Ismail akan semakin menyadarkan masyarakat dunia atas kejahatan yang dilakukan rezim teroris Israel yang telah melakukan aksi kekerasan dan ketakutan di mana-mana. Buya Anwar juga berharap rakyat dan negara-negara yang mendukung Israel selama ini sadar tentang bahaya rezim zionis yang telah mereka dukung dan mereka jadikan teman selama ini.[]

Buya Anwar Abbas: Judol Makan Korban para Penerus Bangsa

Jakarta (MediaIslam.id) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Dr. Anwar Abbas mendukung langkah pemerintah memberantas judi daring atau online karena dianggap telah memakan korban anak-anak penerus bangsa. “Judi online harus diberantas karena banyak di antara anak remaja yang seharusnya menjadi harapan bangsa justru terjebak dalam tindakan melanggar hukum tersebut,” kata Buya Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (03/07). Buya Anwar mengatakan, merebaknya judi online di kalangan anak-anak dan remaja sangat berbahaya lantaran dapat memicu mereka terjerumus dalam tindakan kriminal. Tidak hanya itu, mereka yang terlibat judi online kerap pula masuk ke dalam pusaran jasa peminjaman online. Hal tersebut lah yang membuat masyarakat semakin “tercekik” karena harus berurusan dengan dua aplikasi ilegal tersebut. Ketua PP Muhammadiyah itu mengapresiasi upaya pemerintah yang telah dilakukan seperti memblokir situs judi online, pembentukan satgas hingga mendeteksi aliran dana dari rekening yang dipakai untuk judi online. buya Anwar berharap langkah tersebut tidak hanya “panas” sesaat saja melainkan terus dilakukan demi membebaskan masyarakat dari jeratan judi online dan peminjaman online. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan surat keputusan pembentukan Satgas Pemberantasan Perjudian Online yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto. Pembentukan Satgas tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring yang terbit di Jakarta 14 Juni 2024. “Sampai saat ini sudah 2,1 juta situs judi online ditutup dan Satgas Judi Online dibentuk agar mempercepat pemberantasan judi online,” ucap Presiden RI Joko Widodo (12/6). []

Pemerintah Bentuk Satgas Judi Online, Buya Anwar Abbas: Berantas sampai Akar-akarnya

Jakarta (MediaIslam.id) – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Dr Anwar Abbas mengapresiasi langkah pemerintah dalam membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Online (Satgas Judi Online). “Muhammadiyah memberikan apresiasi kepada presiden yang telah membentuk membentuk satgas (untuk) memberantas judi online,” kata Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangan, Selasa (18/06). Buya Anwar mengatakan, Muhammadiyah memuji langkah-langkah yang sudah dirumuskan oleh Satgas Judi Online melalui pemblokiran laman web judi online, penangkapan dan penindakan pelaku hingga bandar, serta rehabilitasi terhadap mereka. Ia menegaskan praktik ilegal tersebut harus diberantas dari Indonesia, karena menurutnya banyak di antara anak remaja yang seharusnya menjadi harapan bangsa justru terjebak dalam tindakan melanggar hukum tersebut. “Sehingga kalau hal ini dibiarkan terus berlangsung, selain akan merusak ekonomi mereka, juga akan merusak mental dan masa depan mereka sendiri. Kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi,” ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. Menurut Buya Anwar, tidak ada jalan lain bagi bangsa dan negara ini kecuali hanya dengan memberantas praktik haram tersebut sampai ke akar-akarnya. Melalui pembentukan Satgas Judi Online, ia berharap pemberantasan judi online di negeri ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, supaya tidak ada lagi warga Indonesia yang kecanduan berjudi. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan surat keputusan pembentukan Satgas Pemberantasan Perjudian Online yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto. Pembentukan Satgas tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring yang terbit di Jakarta 14 Juni 2024. “Sampai saat ini sudah 2,1 juta situs judi online ditutup dan Satgas Judi Online dibentuk agar mempercepat pemberantasan judi online,” ucap Presiden RI Joko Widodo (12/6). []

Waketum MUI: Fatwa Haramnya Salam Lintas Agama untuk Jaga Akidah Umat

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menegaskan, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan pengucapan salam lintas agama semata untuk menjaga akidah umat Islam.“Jika kita bicara tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia yang terkait dengan masalah salam lintas agama, itu konteksnya sudah jelas untuk menjaga akidah dan agama dari umat Islam sendiri agar mereka tidak terseret kepada hal-hal yang tidak disukai oleh Allah SWT,” ungkap buya Anwar dalam keterangannya, Kamis (13/06/2024).Ketua PP Muhammadiyah ini menjelaskan konteks salam dalam ajaran Islam merupakan ibadah. Karena itu, sesama orang muslim dapat mengucapkan salam ‘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh’.Dia pun menjelaskan soal bagaimana jika seorang muslim ingin menyapa salam orang lain yang berbeda agama? Menyikapi ini, Anwar mengatakan ulama melakukan ijtihad lantaran belum ada tuntunan yang jelas.Dalam berijtihad, kata dia, ulama memiliki pedoman supaya ketika menyampaikan salam jangan sampai merusak akidah dan keyakinan umat Islam.“Itu hal yang harus kita jaga dalam menyampaikan salam tersebut bagaimana caranya supaya ketika kita menyampaikan salam tersebut kita tidak menyekutukan Allah SWT,” kata dia.Karena itu, Buya Anwar menawarkan solusi alternatif salam yang paling aman secara syariat digunakan umat Islam kepada orang non-muslim adalah salam yang tidak mengandung ibadah dan ataupun tradisi dari pemeluk agama lain tersebut.“Contohnya adalah salam-salam yang juga sudah biasa diucapkan oleh warga bangsa di negeri ini seperti ‘selamat pagi’, ‘selamat siang’ dan ‘selamat malam’ dan atau ‘salam sejahtera untuk kita semua’,” kata dia.Anwar menilai alternatif salam ke agama lain tersebut perlu dipertegas supaya umat Islam tak sampai mengucapkan salam dari semua agama dengan alasan toleransi.Baginya, hal ini penting untuk dipahami karena semangat yang terkandung dalam UUD 1945 mengamanatkan penduduk Indonesia dituntut menjadi orang baik yang tunduk serta patuh dengan ajaran agamanya masing-masing.“Supaya terbangun hubungan yang baik di antara kita yang sama dan atau berbeda agama dan keyakinannya maka sapa lah mereka dengan salam yang tidak akan merusak akidah dan keyakinan kita masing-masing,” kata Buya Anwar.[]

Makin Mengkhawatirkan, Waketum MUI Desak Pemerintah Berantas Judi Online

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas mengimbau umat untuk mewaspadai dampak dari judi online bagi negara Indonesia.Buya Anwar Abbas mengatakan, jumlah pelaku judi online mencapai 201.122 orang, keterlibatan warga hingga 2,7 juta orang, pengguna mayoritas berusia 17-20 tahun, serta nilai transaksi yang mencapai Rp 327 Triliun pada tahun 2023.“Ini jelas sebuah angka yang sangat besar dan fantastis. Oleh karena itu, bila hal ini tidak bisa diatasi, maka berbagai dampak negatif tentu akan terjadi,” ujar Buya Anwar melalui keterangannya pada Senin (29/4/2024).Buya Anwar mengungkapkan, beberapa dampak yang bakal terjadi antara lain dampak psikologis bagi para pelaku untuk menghabiskan uang mereka dengan harapan menggapai kemenangan sehingga, mereka tak segan untuk berutang dan menjual barang-barang.Kemudian, lanjut Buya Anwar, pelaku yang kecanduan akan mengalami stres dan kecemasan yang tinggi, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa dan mental.“Ketiga, si pelaku jelas akan menghadapi masalah dalam kehidupan sosialnya, apakah itu dengan teman sendiri dan/atau dengan anggota keluarga, sehingga tidak mustahil akan sering terjadi konflik dan percekcokan antara suami dan istri yang berujung dengan perceraian,” ujarnya.Selanjutnya, kata Buya Anwar, pelaku akan berhadapan dengan urusan hukum, yang dapat mempengaruhi reputasi dan masa depan pelaku.Karena sudah kecanduan, Buya Anwar menyebut pelaku akan sangat mungkin terlibat dalam tindak pidana pencurian, yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat luas.Untuk itu, Buya Anwar meminta kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh memberantas judi daring, karena permasalahan yang diawali di lingkungan keluarga dan masyarakat, yang dapat menjadi masalah bagi negara pada masa yang akan datang.Sebelumnya, terkait hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan negara telah bertekad untuk bersama-sama memberantas judi daring.“Kami dari Kementerian Komunikasi dan Informatika memang bertekad penuh, kemarin awal minggu saya sudah kumpulkan semua tim kami di Kominfo untuk sama-sama kita bertekad memberantas judi online,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi (26/4).Budi juga meminta dukungan masyarakat untuk membantu memberantas judi daring dengan melaporkan apabila menemukan situs judi yang masih aktif.“Tentu harus ada dukungan dari masyarakat, laporkan semua situs perjudian kepada kita, nanti akan kita langsung take down, langsung kita sikat,” tuturnya.sumber: muidigital

Judi Online Makin Menggila, Waketum MUI: Akan Terjadi Dampak Negatif

Jakarta (SI Online) – Perkembangan judi online yang makin menggila di masyarakat, membuat prihatin Majelis Ulama Indonesia (MUI).Menurut catatan, saat ini jumlah pelaku judi online mencapai 201.122 orang, keterlibatan warga hingga 2,7 juta orang, pengguna mayoritas berusia 17-20 tahun, serta nilai transaksi yang mencapai Rp327 triliun pada 2023.Waketum MUI Buya Anwar Abbas mengingatkan akan dampak yang ditimbulkan oleh judi daring.“Ini jelas sebuah angka yang sangat besar dan fantastis. Oleh karena itu, bila hal ini tidak bisa diatasi, maka berbagai dampak negatif tentu akan terjadi,” kata Buya Anwar dalam keterangannya, Senin (29/04/2024).Buya Anwar menyebutkan beberapa dampak yang bakal terjadi antara lain dampak psikologis bagi para pelaku untuk menghabiskan uang mereka dengan harapan menggapai kemenangan, sehingga mereka tak segan untuk berutang dan menjual barang-barang.Kemudian, lanjutnya, pelaku yang kecanduan akan mengalami stres dan kecemasan yang tinggi, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa dan mental.“Ketiga, si pelaku jelas akan menghadapi masalah dalam kehidupan sosialnya, apakah itu dengan teman sendiri dan/atau dengan anggota keluarga, sehingga tidak mustahil akan sering terjadi konflik dan percekcokan antara suami dan istri yang berujung dengan perceraian,” ujarnya.Selanjutnya, kata Anwar, pelaku akan berhadapan dengan urusan hukum, yang dapat mempengaruhi reputasi dan masa depan pelaku.Karena sudah kecanduan, kata dia, pelaku akan sangat mungkin terlibat dalam tindak pidana pencurian, yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat luas.Untuk itu, Buya Anwar meminta kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh memberantas judi daring, karena permasalahan yang diawali di lingkungan keluarga dan masyarakat, yang dapat menjadi masalah bagi negara pada masa yang akan datang.[]

Waketum MUI: Sudah Waktunya Negara Tetangga Kerahkan Pasukan Selamatkan Rakyat Palestina

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menegaskan, dunia internasional harus bersatu mendukung penuh berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.Hal tersebut disampaikan Buya Anwar sebagai tanggapan atas kegagalan perundingan yang telah dilakukan berulang kali dengan Israel terkait masa depan Palestina.“Penyelesaian masalah Palestina dan Israel lewat perundingan tampaknya hanya akan membuang-buang waktu dan anggaran, sebab apa pun keputusan PBB, jika akan merugikan pihak Israel maka Amerika Serikat dengan cepat akan melakukan veto, karena sudah menjadi sikap bagi Amerika Serikat untuk selalu berada dalam posisi membela kepentingan Israel,” kata Buya Anwar dalam pernyataannya, Ahad (14/4/2024).“Akibatnya sejak negara Israel berdiri tahun 1948 sampai hari ini persoalan konflik Palestina dan Israel tidak kunjung selesai, padahal kita tahu sudah ratusan kali perundingan dan pertemuan untuk penyelesaian konflik ini sudah dilakukan namun hasilnya selalu tidak memuaskan,” imbuhnya.Bahkan, lanjut Buya Anwar, tanah Palestina terus menyempit dan diduduki Israel, sehingga saat ini wilayah yang dikuasai oleh Israel sudah empat kali lipat lebih luas dari wilayah yang mereka kuasai di awal berdirinya negara tersebut.“Oleh karena itu sudah tiba waktunya bagi negara-negara yang mendukung perjuangan rakyat Palestina terutama dari negara-negara yang bertetangga dengan Palestina tersebut untuk membantu rakyat Palestina dengan persenjataan yang lengkap dan canggih agar mereka dapat kembali merebut wilayah mereka yang telah diduduki dan dirampas oleh Israel tersebut dengan menyerang Israel dari segala arah dengan dibantu oleh negara-negara lain seperti China dan Rusia serta Iran dan Turki,” paparnya.Buya Anwar menambahkan, tindakan tersebut harus dilakukan sampai Israel lumpuh dan mau memenuhi tuntutan dunia internasional.“Memang kita tahu Amerika Serikat tentu tidak akan tinggal diam, tapi kita tidak usah takut karena sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki persenjataan yang cukup canggih namun Amerika terpaksa mundur dari Vietnam dan dari Afghanistan karena mereka tidak sanggup menghadapi semangat yang tinggi dan berkobar-kobar dari rakyat di kedua negara itu,” jelasnya.Dia menjelaskan, hal ini juga yang pernah di alami Indonesia di mana tentara Sekutu yang ingin mengembalikan Indonesia di bawah jajahan Belanda, namun tidak mampu menghadapi tentara rakyat yang sudah bersatu sehingga tentara Sekutu harus mundur dari Indonesia.“Kita berharap mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Israel juga harus angkat kaki dan menyerahkan kembali sepenuhnya tanah rakyat Palestina yang telah mereka rampas, sehingga negara Palestina yang merdeka dan berdaulat yang kita dambakan bersama akan dapat segera terwujud,” harapnya. [ ]

MUI Imbau Dunia Internasional Bantu Palestina Lumpuhkan Israel

JAKARTA–Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menekankan, dunia internasional harus bersatu mendukung penuh berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Hal tersebut disampaikan Buya Anwar dalam pernyataannya kepada Islampos.com di Jakarta, Ahad (14/4); sebagai tanggapan atas kegagalan perundingan yang telah dilakukan berulang kali dengan Israel terkait masa depan Palestina. “Penyelesaian masalah Palestina dan Israel lewat perundingan tampaknya hanya akan membuang-buang waktu dan anggaran, sebab apa pun keputusan PBB, jika akan merugikan pihak Israel maka Amerika Serikat dengan cepat akan melakukan veto, karena sudah menjadi sikap bagi Amerika Serikat untuk selalu berada dalam posisi membela kepentingan Israel,” ujar Buya Anwar. BACA JUGA:  Aksi Bela Palestina, HNW: Israel Menang Lawan 3 Negara tapi Tidak dengan Gaza! “Akibatnya sejak negara Israel berdiri tahun 1948 sampai hari ini persoalan konflik Palestina dan Israel tidak kunjung selesai, padahal kita tahu sudah ratusan kali perundingan dan pertemuan untuk penyelesaian konflik ini sudah dilakukan namun hasilnya selalu tidak memuaskan,” imbuhnya. Bahkan, lanjut Buya Anwar, tanah Palestina terus menyempit dan diduduki Israel, sehingga saat ini wilayah yang dikuasai oleh Israel sudah empat kali lipat lebih luas dari wilayah yang mereka kuasai di awal berdirinya negara tersebut. “Oleh karena itu sudah tiba waktunya bagi negara-negara yang mendukung perjuangan rakyat Palestina terutama dari negara-negara yang bertetangga dengan Palestina tersebut untuk membantu rakyat Palestina dengan persenjataan yang lengkap dan canggih agar mereka dapat kembali merebut wilayah mereka yang telah diduduki dan dirampas oleh Israel tersebut dengan menyerang Israel dari segala arah dengan dibantu oleh negara-negara lain seperti China dan Rusia serta Iran dan Turki,” paparnya. Buya Anwar menambahkan, tindakan tersebut harus dilakukan sampai Israel lumpuh dan mau memenuhi tuntutan dunia internasional. “Memang kita tahu Amerika Serikat tentu tidak akan tinggal diam, tapi kita tidak usah takut karena sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki persenjataan yang cukup canggih namun Amerika terpaksa mundur dari Vietnam dan dari Afghanistan karena mereka tidak sanggup menghadapi semangat yang tinggi dan berkobar-kobar dari rakyat di kedua negara itu,” jelasnya. BACA JUGA:  Penjajah Israel Serang Gaza saat Idul Fitri, 3 Putra Pimpinan Hamas Tewas Dia menjelaskan, hal ini juga yang pernah di alami Indonesia di mana tentara Sekutu yang ingin mengembalikan Indonesia di bawah jajahan Belanda, namun tidak mampu menghadapi tentara rakyat yang sudah bersatu sehingga tentara Sekutu harus mundur dari Indonesia. “Kita berharap mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Israel juga harus angkat kaki dan menyerahkan kembali sepenuhnya tanah rakyat Palestina yang telah mereka rampas, sehingga negara Palestina yang merdeka dan berdaulat yang kita dambakan bersama akan dapat segera terwujud,” harapnya. [] REPORTER: RHIO