Tag:

BSI

Tanggapan Pakar Ekonomi Syariah UNAIR Soal Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI

JAKARTA (Arrahmah.id) – Kabar yang menyebutkan Muhammadiyah menarik dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) saat ini ramai diperbincangkan. Terkait isu tersebut, Pakar Ekonomi Syariah UNAIR Dr Imron Mawardi SP MSc, mengatakan bahwa penarikan dana oleh Muhammadiyah bukan masalah serius bagi BSI. Hal itu tidak mencerminkan masalah yang lebih luas pada sektor perbankan syariah di Indonesia. […]

RS Muhammadiyah Tuban Tarik Saldo 30 M dari BSI

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemutusan hubungan kerja antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) berbuntut panjang. Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban, satu dari sekian banyak badan usaha di bawah organisasi masyarakat keagamaan tersebut menarik saldonya sekitar Rp 30 miliar. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Masyrukin mengatakan, pihaknya masih memastikan nominal dana dari seluruh badan usaha […]

Tarik Dana dari BSI, Muhammadiyah Pindahkan Gaji ke Muamalat dan Bank Jateng Syariah

JAKARTA (Arrahmah.id) – akhirnya sudah mengalihkan semua dana dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ke dua bank lain. Mengutip dari surat resmi pemberitahuan ganti rekening payroll, keputusan pengalihan rekening berdasarkan Memo Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 320/1.O/A/2024 tentang konsolidasi dana. “Bersama ini kami himbau kepada pegawai yang terlampir dalam surat ini untuk memindahkan rekening payroll gaji […]

Ijtihad Ekonomi Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI

Jakarta (Mediaislam.id) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan tanggapannya terkait rencana PP Muhammadiyah memindahkan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank syariah lain. “Surat edaran PP Muhammadiyah tentang penarikan dananya dari BSI untuk tujuan koordinasi dan pemerataan dalam mengembangkan ekonomi syariah harus didukung sepenuhnya oleh seluruh warga persyarikatan dan pihak yang pro syariah di Indonesia,” ujar Kiai Muhyiddin dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024). Menurut Kiai Muhyiddin, BSI bank hasil merger dari tiga bank syariah plat merah sudah jadi bank besar dan kuat karena dukungan penuh pemerintah. Bahkan BSI sudah naik kelas sebagai salah satu bank syariah dengan modal kuat dan mampu bersaing di dunia perbankan global. “Kemampuannya dalam melakukan penetrasi sektor keuangan syariah global patut disyukuri oleh bangsa Indonesia. Kini saatnya persyarikatan membantu bank syariah lokal agar bisa mengikuti jejak BSI untuk mengharumkan nama baik umat Islam Indonesia,” tuturnya. Kiai Muhyiddin menilai, keputusan PP Muhammadiyah tersebut merupakan ijtihad di bidang ekonomi. “Ijtihad ekonomi adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam dengan memperkuat daya saing bank syariah yang masih lemah dan mendorong bank syariah yang sudah kuat agar menularkan virus kesuksesan dan partnership kepada koleganya yang masih belum naik kelas,” jelasnya. Menurutnya, ini sangat sejalan ajaran Islam. “Spirit kerja sama untuk kebaikan adalah modal penting untuk mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan keterpurukan ekonomi umat,” tukasnya. Kiai Muhyiddin mengatakan, ijtihad Muhammadiyah harus dipahami secara komprehensif dan bebas dari faktor like dan dislike. “Bahkan seharusnya BSI berterima kasih kepada Muhammadiyah atas kepeduliannya untuk meningkat daya saing bank syariah,” jelasnya. Selain itu, pihaknya menilai keputusan tersebut sejalan dengan motto MUI tentang ekonomi syariah yaitu memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat. Dewan Pakar Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyampaikan pesan internal kepada persyarikatan. “Warga Muhammadiyah punya kewajiban moral untuk melaksanakan kebijakan persyarikatan karena ijtihad itu pasti sudah melalui serangkaian pembahasan yang matang demi kebaikan bersama,” tutur Kiai Muhyiddin. “Warga Muhammadiyah harus menunjukan kepada masyarakat bahwa soliditas dan kekompakan warga persyarikatan dalam memberikan pelayanan, pengabdian dan kontribusi kepada bangsa dan negara tak perlu diragukan lagi,” tambahnya. Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu mengatakan bahwa aset Muhammadiyah juga adalah wakaf untuk umat, bukan milik perorangan dimana pengelolaannya berdasarkan prinsip Islam. Kembali soal penarikan dana, Kiai Muhyiddin mengatakan bahwa seharusnya para bank syariah swasta merespon positif ijtihad inovatif Muhammadiyah dengan melakukan serangkaian pertemuan dengan pimpinan persyarikatan dari pusat ke daerah. “Golden opportunity ini tak boleh disia-siakan dan diabaikan begitu saja. Pasar syariah masih cukup menjanjikan dimana warga Muhammadiyah perlu digarap secara simultan. Jumlah mereka secara nasional cukup signifikan. Mereka adalah segmen masyarakat yang sudah paham dan mengerti makna maqasid syariah di era digital,” tandasnya. [ ]

Muhammadiyah Ungkap Alasan Alihkan Dana dari BSI ke Bank Syariah Lain

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan, keputusan pengalihan dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dilakukan untuk meminimalkan persaingan yang mungkin terjadi di antara bank-bank syariah lain. Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal Anwar Abbas mengatakan bahwa porsi penempatan dana Muhammadiyah terlalu terkonsentrasi di BSI. Sementara penempatan dana […]

Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, Wakil Wantim MUI: Ijtihad Ekonomi yang Perlu Didukung

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan tanggapannya terkait rencana PP Muhammadiyah memindahkan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke bank syariah lain.“Surat edaran PP Muhammadiyah tentang penarikan dananya dari BSI untuk tujuan kordinasi dan pemerataan dalam mengembangkan ekonomi syariah harus didukung sepenuhnya oleh seluruh warga persyarikatan dan pihak yang pro syariah di Indonesia,” ujar Kiai Muhyiddin dalam keterangannnya, Kamis (6/6/2024).Menurut Kiai Muhyiddin, BSI bank hasil merger dari tiga bank syariah plat merah sudah jadi bank besar dan kuat karena dukungan penuh pemerintah. Bahkan BSI sudah naik kelas sebagai salah satu bank syariah dengan modal kuat dan mampu bersaing di dunia perbankan global.“Kemampuannya dalam melakukan penetrasi sektor keuangan syariah global patut disyukuri oleh bangsa Indonesia. Kini saatnya persyarikatan membantu bank syariah lokal agar bisa mengikuti jejak BSI untuk mengharumkan nama baik umat islam Indonesia,” tuturnya.Kiai Muhyiddin menilai, keputusan PP Muhammadiyah tersebut merupakan ijtihad di bidang ekonomi. “Ijtihad ekonomi adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam dengan memperkuat daya saing bank syariah yang masih lemah dan mendorong bank syariah yang sudah kuat agar menularkan virus kesuksesan dan partnership kepada koleganya yang masih belum naik kelas,” jelasnya.Menurutnya, ini sangat sejalan ajaran Islam. “Spirit kerja sama untuk kebaikan adalah modal penting untuk mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan keterpurukan ekonomi umat,” tukasnya.Kiai Muhyiddin mengatakan, Ijtihad Muhammadiyah harus dipahami secara komprehensif dan bebas dari faktor like dan dislike. “Bahkan seharusnya BSI berterima kasih kepada Muhammadiyah atas kepeduliannya untuk meningkat daya saing bank syariah,” jelasnya.Selain itu, pihaknya menilai keputusan tersebut sejalan dengan motto MUI tentang ekonomi syariah yaitu memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat.Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyampaikam pesan internal kepada persyarikatan. “Warga Muhammadiyah punya kewajiban moral untuk melaksanakan kebijakan persyarikatan karena ijtihad itu pasti sudah melalui serangkaian pembahasan yang matang demi kebaikan bersama,” tutur Kiai Muhyiddin.“Warga Muhammadiyah harus menunjukan kepada masyarakat bahwa soliditas dan kekompakan warga persyarikatan dalam memberikan pelayanan, pengabdian dan kontribusi kepada bangsa dan negara tak perlu diragukan lagi,” tambahnya.Ketua Pembina Jaringan Alumni Timur Tengah (JATTI)  itu mengatakan bahwa aset Muhammadiyah juga adalah wakaf untuk umat, bukan milik perorangan dimana pengelolaannya berdasarkan prinsip Islam.Kembali soal penarikan dana, Kiai Muhyiddin mengatakan bahwa seharusnya para bank syariah swasta merespon positif ijtihad innovatif Muhammadiyah dengan melakukan serangkaian pertemuan dengan pimpinan persyarikatan dari pusat ke daerah.“Golden opportunity ini tak boleh disia-siakan dan diabaikan begitu saja. Pasar syariah masih cukup menjanjikan dimana warga Muhammadiyah perlu digarap secara simultan. Jumlah mereka secara nasional cukup signifikan. Mereka adalah segmen masyarakat yang sudah paham dan mengerti makna Maqasid syariah di era digital,” tandasnya.red: adhila

Anwar Abbas paparkan alasan Muhammadiyah tarik dana dari BSI

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menarik dana yang dimilikinya di Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana persyarikatan Muhammadiyah yang disimpan di BSI diperkirakan mencapai Rp 13 triliun. Keputusan penarikan dana ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.O/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Memo tersebut ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto […]

Muhammadiyah tarik dana dari BSI, diperkirakan mencapai Rp 13 triliun

JAKARTA (Arrahmah.id) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menarik dana yang dimilikinya di Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana persyarikatan Muhammadiyah yang disimpan di BSI diperkirakan mencapai Rp 13 triliun. Keputusan penarikan dana ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.O/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Memo tersebut ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto […]