Tag:

BMKG

Aceh diguncang gempa magnitudo 6,3, BMKG tegaskan tidak berpotensi tsunami

ACEH (Arrahmah.id) – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa telah terjadi gempa tektonik di wilayah Aceh pada Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 12.19 WIB. Titik pusat gempa dikabarkan berada di Samudera Hindia, sebelah barat Aceh. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo […]

Peringatan BMKG:  Cuaca Eksrem dan Gelombang Tinggi Saat Tahun Baru 2024

Hidayatullah.com—Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Menurutnya cuaca ekstrem tersebut merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera. “Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu, setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan. Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang,” ungkap Dwikorita usai rapat dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023). Dwikorita melanjutkan, potensi cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa. “Namun, sebelum Natal, perlu kewaspadaan di wilayah Indonesia bagian utara, terutama di Utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan,” tambahnya. Selain cuaca ekstrem, Dwikorita juga menyebut selama musim Nataru ini, terdapat potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda. Dwikorita juga mengingatkan mengenai arus laut dan angin kencang. Karenanya, Ia meminta kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, nelayan, dan masyarakat umumnya meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. “Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya dikutip TVRINews. Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan berdasarkan analisa BMKG, potensi cuaca ekstrem yang terjadi selama pekan nataru disebabkan oleh aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan. Keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Diterangkan Guswanto, daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem Nataru, BMKG telah menyediakan akses informasi cuaca terintegrasi jalur transportasi. Secara khusus, BMKG menyediakan akses informasi di jalur pelayaran melalui situs INAWIS yang digunakan untuk melihat prakiraan cuaca beberapa hari sebelum kejadian gelombang tinggi. BMKG mendirikan posko kesiapsiagaan dengan mengirim mobile radar cuaca dan alat observasi yang dipasang di pelabuhan Merak, Bakauheni dan Juanda. Radar cuaca akan menyajikan informasi terbaru setiap 10 menit, sehingga akan menjadi dasar peringatan dini ketika cuaca buruk terjadi.*

Peralihan Musim, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berpotensi Terjadi Cuaca Esktrem

Hidayatullah.com – Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Ahad (19/11/2023). “Cuaca ekstrem ini diprakirakan dengan hujan disertai kilat dan petir, angin puting beliung. Bahkan, hujan es dapat terjadi sewaktu-waktu,” ujar Idhan Abubakar, forecaster BMKG. Menurut Idhan, cuaca ekstrem tersebut lantaran Indonesia sedang berada di periode peralihan musim. Melansir RRI, Idhan menyampaikan prakiraan cuaca di sejumlah provinsi di Indonesia. Pulau Sumatera diprakiraan akan mengalami cuaca yang beragam, seperti cerah berawan di Bandar Lampung. Sementara, di kota Padang, Palembang dan Bengkulu diprakirakan akan berawan. Sedangkan Banda Aceh, Jambi dan Pangkal Pinang diprakirakan mengalami hujan intensitas rendah. Di Pulau Jawa, Idhan memprakirakan cuaca cerah berawan akan dialami kota Surabaya dan Yogyakarta. Selebihnya, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di kota Serang, Jakarta, Bandung dan Semarang. Beralih ke Nusa Tenggara dan Bali, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di kota Mataram. Sedangkan cuaca cerah berawan dan berawan masing-masing terdapat di kota Kupang dan Denpasar. Sementara di Kalimantan, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di Palangkaraya dan Samarinda. Sedang di kota Pontianak diprakirakan terjadi hujan lebat. “Perlu diwaspadai hujan disertai petir yang diprakirakan terjadi di kota Banjarmasin dan Tanjung Selor,” ucapnya. Untuk di pulau Sulawesi, waspada hujan disertai petir diprakirakan terjadi di kota Palu. Kemudian, hujan dengan intensitas lebat diprakirakan terjadi di kota Mamuju. Selanjutnya, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di kota Manado. Ia memprakirakan hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di kota Makassar dan Gorontalo. “Cuaca berawan diprakirakan terdapat di kota Kendari,” kata Idhan. Di Indonesia Timur, cuaca berawan diprakirakan terdapat di kota Ternate, Ambon, dan Jayapura. Selain itu, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di kota Manokwari.*