Tag:
beras
Islampos.com
Badan Pangan Sebut Stok dan Harga Beras akan Normal Saat Ramadan
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetya memastikan harga dan stok beras normal saat Ramadan. Menurut Arief, akan terjadi panen raya pada Maret 2024.
“Bulan Maret ini insyaallah panennya akan 3,5 juta ton, itu diprediksi KSA dari BPS. Kemudian minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai,” kata Arif setelah mengecek stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Arief menjelaskan naiknya harga beras saat ini dipengaruhi naiknya harga gabah.
BACA JUGA: Harga Beras Naik 7%, Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Waspada!
“Harga gabahnya Rp 8.000 maka jangan pangling, jangan heran kalau harga berasnya Rp 16 ribu. Kalau mau harga berasnya Rp 14 ribu, maka harga gabahnya itu kurang lebih Rp 7.000,” jelasnya.
Namun dia yakin, seusai panen nanti, harga gabah akan turun dan harga beras pun akan mengikuti.
“Sehingga harga gabah akan berangsur turun dari yang sebelumnya Rp 8.600, Rp 8.700 akan menjadi Rp 8.000, akan turun lagi kemungkinan Rp 6.500,” harapnya.
Pemerintah, kata dia, memiliki tugas menjaga harga di hilir untuk masyarakat. Namun juga harus menjaga harga di tingkat produsen.
BACA JUGA: Sebanyak 600 Ribu Ton Beras Impor Segera Masuk RI
“Ini perlu saya jelaskan karena beberapa hari ini harga gabah itu pasti akan turun seiring berjalannya panen dan panen yang agak besar. Dan angkanya pemerintah melalui Bulog akan jaga,” jelasnya.
“Sehingga antara hulu dan hilirnya seimbang, jelang nanti mulai puasa tanggal 9, 10, 11 Maret nanti sampai dengan Lebaran kami akan pastikan beras itu aman,” tegasnya. []
SUMBER: DETIK
Islampos.com
Harga Beras Naik 7%, Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Waspada!
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini harga beras sudah mengalami kenaikan yang tinggi. Menurutnya, butuh kewaspadaan tinggi terhadap fenomena ini apalagi momen bulan puasa dan Lebaran sudah di depan mata.
Dia mencatat saat ini kenaikan harga beras sudah mencapai 7,7% sejak awal tahun alias year to date. Dari awalnya berada di Rp 14.000 per kilogram, harga beras kini sudah mencapai rata-rata di atas Rp 15.000 per kilogram.
“Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175. ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflation kita,” beber Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Kamis (22/2/2024).
BACA JUGA: Sebanyak 600 Ribu Ton Beras Impor Segera Masuk RI
Selain beras menurut catatan Sri Mulyani, beberapa komoditas juga mengalami kenaikan. Mulai dari cabai merah yang naik mencapai 17%, telur ayam yang naik 3,9%, daging ayam yang naik 2,2%, hingga bawang putih yang naik 1,9%.
Menurutnya kenaikan harga barang pokok ini menjadi tantangan besar menjelang bulan puasa, di mana konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Bila masalah ini tak terselesaikan bisa-bisa tingkat inflasi Indonesia terus meningkat, dalam hal ini harga-harga akan terus meroket di tengah masyarakat.
“Ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri dan Ramadan, maka volatile food mesti segera distabilkan agar headline inflation kita masih bisa dijaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju mengalami penurunan,” papar Sri Mulyani.
Meski begitu, dari catatan Sri Mulyani, inflasi di Indonesia secara keseluruhan masih cukup stabil bahkan masih rendah dibandingkan beberapa negara maju dan juga inflasi rata-rata global.
BACA JUGA: Jokowi Akui Harga Beras Naik, tapi Masih Lebih Murah dari Singapura-Timor Leste
Core inflation di Indonesia di bulan Januari 2024 tercatat 1,68%, sementara itu administered prices inflasinya tercatat rendah di 1,74%, hanya inflasi volatile food yang cukup tinggi mencapai 7,2%.
“Di dalam negeri kita cukup baik menjaga stabilitas. Inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara maju maupun inflasi global. Inflasi relatif rendah masih terjaga hingga akhir tahun,” papar Sri Mulyani. []
SUMBER: DETIK
Islampos.com
Sebanyak 600 Ribu Ton Beras Impor Segera Masuk RI
KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan akan ada 600 ribu ton beras impor yang berproses masuk ke Indonesia. Beras impor itu merupakan bagian dari kuota impor beras tahun 2024 sebanyak 2 juta ton.
Importasi ini, kata Arief dilakukan untuk menutupi defisit produksi beras dalam negeri. Seperti diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada Januari dan Februari produksi beras dalam negeri kurang atau defisit 2,8 juta ton.
“Jadi pertanyaannya sama, bulan Januari puncaknya kalau kita lihat produksi konsumsi ada selisih 2,8 juta. Tetapi pak Dirut Bulog sudah menyiapkan jauh jauh hari. Stok Bulog saat ini 1,4 juta ton. Ada transit (proses masuk beras impor) 600 ribu ton. Akan terus masuk (impor), keluar (disalurkan ke masyarakat), masuk, keluar,” kata Arief ditemui Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).
BACA JUGA: Jokowi Akui Harga Beras Naik, tapi Masih Lebih Murah dari Singapura-Timor Leste
Beras impor inilah yang akan digunakan untuk penyaluran bantuan pangan dan intervensi harga melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan saat ini stok yang dimiliki Bulog baik yang akan disalurkan menjadi bantuan pangan dan SPHP, seluruhnya adalah beras impor. Hal ini juga termasuk stok yang ada di sentra produksi padi Sulawesi Selatan.
“Sulawesi Selatan ini sentra produksi beras Indonesia, memasok ke daerah-daerah lain. Tapi, sekarang yang ada di Bulog di Sulawesi Selatan, yang dibagikan ini semua adalah beras impor. Itu menunjukkan produksi Sulawesi Selatan sedang jelek, panennya terlambat,” terang dia.
Sebelumnya, Bayu pernah menjelaskan ada sebanyak 1 juta ton beras yang akan masuk di 2024. Angka itu merupakan gabungan impor yang sudah masuk awal tahun sebanyak 540 ribu ton yang merupakan sisa impor 2023 dan 500 ribu ton kuota impor tahun 2024.
“Desember Bulog melakukan lelang 540 ribu, hampir semuanya sudah masuk. Mungkin masih ada kurang lebih 100.000 atau 120.000 dalam perjalanan atau bongkar,” katanya Selasa (13/2/2024).
BACA JUGA: Di UGM, Anies Sindir Beras Mahal hingga Mafia Pertanian Harus Diperangi
“Kemarin Bulog melakukan lelang lagi 500.000 dan itu akan masuk perlahan-lahan Februari dan seterusnya. Yang akan masuk dari 540 ribu carry over dan 500 ribu kuota tahun ini,” tuturnya.
Dengan demikian sisa kuota impor di tahun ini yakni 1,5 juta ton. Sebagai informasi, kuota impor beras 2024 sebanyak 2 juta ton. []
SUMBER: DETIK
Arrahmah.id
Harga Beras Kian Melambung, Masyarakat Dibuat Bingung
Oleh Ine Wulansari Pendidik Generasi Lagi dan lagi, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang signifikan. Selain cabai keriting, kenaikan harga pun terjadi pada komoditas gula konsumsi dan beras. Salah satunya di Bandung Jawa Barat, Badan Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) saat melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional Cihapit Bandung dan Griya Bandung menemukan bahwa beberapa […]