Tag:

belgia

Pengadilan Belgia Perintahkan Negara Bayar Kompensasi ke Korban Penculikan Era Kolonial di Kongo

Hidayatullah.com– Pengadilan di Belgia memerintahkan negara membayar uang kompensasi kepada lima wanita keturunan campuran kulit hitam-putih yang dahulu diambil paksa dari keluarga mereka pada era kolonial di Kongo.Kelima perempuan itu, yang sekarang berusia 70-an tahun, diambil paksa dari tangan ibu-ibu mereka saat masih kanak-kanak untuk ditempatkan di panti asuhan yang dikelola Belgia.Pengadilan mengatakan bahwa pada masa penjajahan kala itu, pemerintah Belgia memiliki kebijakan sistematis untuk menculik anak-anak yang dilahirkan dari ibu berkulit hitam dan ayah berkulit putih.Hari Senin (2/12/2024), pengadilan menyebut tindakan pemerintah kolonial itu sebagai kejahatan kemanusiaan dan tidak berperikemanusiaan.RD Kongo menjadi wilayah jajahan Belgia dari tahun 1908 sampai 1960.Monique Bitu Bingi, Léa Tavares Mujinga, Noëlle Verbeken, Simone Ngalula dan Marie-José Loshi mengajukan gugatan untuk menuntut kompensasi pada 2021.Mereka semua saat berusia 7 tahun diambil paksa dari keluarga oleh pemerintah kolonial dan ditempatkan di berbagai panti asuhan yang kebanyakan dikelola oleh Gereja Katolik.Bitu Bingi sebelumnya pernah mengatakan kepada kantor berita AFP, “Kami dihancurkan. Permintaan maaf itu mudah saja, tetapi ketika Anda melakukan sesuatu maka Anda harus bertanggung jawab.”Perjuangan mereka hari Senin diakui Pengadilan Banding Brussels yang membatalkan keputusan pengadilan di bawahnya, yang menyatakan bahwa kasusnya sudah terlalu lama terjadi untuk layak dimintai kompensasi.Oleh karena tindakan pemerintah kolonial itu dinyatakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, hal ini menghapus semua statuta limitasi yang ada.“Pengadilan memerintahkan Negara Belgia untuk memberikan kompensasi kepada para pemohon atas kerusakan moral yang diakibatkan oleh hilangnya hubungan mereka dengan ibu mereka dan kerusakan pada identitas dan hubungan mereka dengan lingkungan aslinya,” kata majelis hakim seperti dilansir BBC.Para wanita itu meminta pembayaran awal sebesar €50.000.Ini untuk pertama kalinya kasus penculikan ribuan anak keturunan campuran oleh pemerintah kolonial pada tahun 1940-an sampai 1950-an disidangkan di Belgia.Kebanyakan pria kulit putih yang menghamili perempuan kulit hitam itu menolak mengakui anak keturunan campur mereka atau tidak bersedia mengakui bahwa dirinya adalah ayah dari si anak. Parahnya, anak-anak itu juga tidak secara otomatis mendapatkan pengakuan sebagai warga negara Belgia.Pemerintah kolonial kemudian turun tangan dengan mengambil paksa anak-anak tersebut dari ibu mereka dan menempatkannya di berbagai panti asuhan. Tidak sedikit dari anak-anak tersebut yang kemudian mengalami berbagai tindak kekerasan termasuk kekerasan seksual.Pada tahun 2017, Gereja Katolik meminta maaf karena ambil bagian di dalam skandal itu.Pemerintah Belgia pada 2019 mengeluarkan pernyataan resmi berisi permintaan maaf terhadap sekitar 20.000 korban yang dahulu dipisahkan secara paksa dari keluarganya di Republik Demokratik Kongo, Burundi dan Rwanda, dan mengakuinya sebagai bagian kelam dari sejarah nasional.*

Alasan Keamanan, Belgia Batalkan Laga Sepak Bola Melawan Timnas ‘Israel’

Hidayatullah.com – Pemerintah kota Brussel mengumumkan pada Rabu bahwa kekhawatiran “keamanan” akan membuat ibu kota Belgia itu tidak memungkinkan untuk menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola antara tim nasional Belgia dan ‘Israel’. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 6 September sebagai bagian dari turnamen UEFA Nations League atau Liga Negara UEFA, di mana Brussel juga akan menjadi tuan rumah pertandingan Belgia melawan Prancis dan Italia. “Situasi kemanusiaan dan keamanan di Gaza dan dampaknya memaksa [dewan] untuk memberi tahu Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belgia bahwa tidak mungkin untuk menyelenggarakan pertandingan ini di Stade Roi Baudouin,” jelas pemerintah kota, kutip MEMO pada Kamis (20/06). “Pertandingan seperti itu yang diadakan di ibu kota kami tidak diragukan lagi akan memicu demonstrasi besar, membahayakan keselamatan penonton, pemain, penduduk, dan pasukan polisi kami.” Brussels menjadi saksi serangan kelompok ekstremis pada 16 Oktober tahun lalu, bertepatan dengan pertandingan sepak bola. Dua penggemar tewas dalam sebuah insiden penembakan di pusat kota, yang diklaim oleh ISIS-Daesh sebagai tanggung jawabnya. Setelah melakukan analisis lengkap terhadap situasi terkini oleh Dewan Kota Brussel dan kepolisiannya, mereka telah memutuskan bahwa pertandingan antara tim nasional Belgia dan ‘Israel’ tidak memungkinkan untuk diselenggarakan. Seperti banyak terjadi di belahan dunia lain, warga Belgia berulangkali menggelar aksi demonstrasi yang menentang genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza. Warga Belgia yang menentang genosida ‘Israel’ di Jalur Gaza telah mengorganisir demonstrasi dan aksi duduk di berbagai universitas. Aksi duduk juga beberapa kali digelar di beberapa universitas di Belgia. Hal itu lantas diikuti dengan keputusan untuk memutuskan sebagian atau seluruh hubungan mereka dengan lembaga-lembaga ‘Israel’.*

Universitas Belgia Akhiri Kolaborasi dengan Institusi ‘Israel’

BRUSSELS (Arrahmah.id) – Free University of Brussels telah mengumumkan penarikannya dari proyek ilmiah tentang kecerdasan buatan yang melibatkan dua institusi ‘Israel’, Pusat Informasi Palestina telah mengonfirmasi Universitas Belgia yang mengambil keputusan tersebut mengingat perang ‘Israel’ melawan warga Palestina di Gaza. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (8/5/2024), pihak universitas menjelaskan bahwa keputusan mundur dari proyek […]

Protes Mahasiswa Pro-Palestina Terus Menyebar, Kini di Kampus Belgia

Hidayatullah.com – Para mahasiswa di Free University of Brussels, Belgia pada hari Selasa bergabung dengan protes di seluruh dunia menentang serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Dengan membawa bendera Palestina dan spanduk dengan slogan-slogan pro-Palestina, “Palestina Membela Kemanusiaan”, para mahasiswa menduduki Institut Pendidikan Fisika di kampus pusat universitas. “Kami bertujuan untuk menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan serangan Israel di Rafah,” kata para mahasiswa dalam sebuah pernyataan. Menurut para mahasiswa protes tersebut diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari, di mana mereka akan memboikot kelas. Di universitas besar Belgia lainnya, Universitas Ghent, sekelompok mahasiswa yang melakukan aksi protes menuntut agar universitas tersebut memutuskan semua hubungan dengan lembaga-lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza oleh Israel. Baca juga: Polisi Belanda Bubarkan Demonstrasi pro-Palestina di Kampus Universitas Amsterdam Entitas Zionis Israel mengklaim telah mengambil alih “kendali operasional atas penyeberangan Rafah di sisi Gaza,” setelah maju pada malam hari ketika pesawat tempur mereka menggempur rumah-rumah penduduk. Pada hari Senin, pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina di Rafah timur, sebuah langkah yang secara luas dilihat sebagai awal dari serangan Israel yang telah lama ditakuti di kota tersebut, yang merupakan rumah bagi sekitar 1,5 juta orang Palestina yang mengungsi. Hampir 34.800 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Selasa.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Israel juga dituduh melakukan genosida dalam kasus yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional. Sebuah keputusan sementara pada bulan Januari mengatakan bahwa “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di sana.* Baca juga: Dukung Palestina dan Kutuk Pemerintah AS, Macklemore Rilis Lagu Hind’s Hall

Belgia: Perintah Evakuasi dan Pengumuman Invasi di Rafah Mengarah pada Pembantaian

BRUSSEL (Arrahmah.id) – Belgia pada Senin (6/5/2024) memperingatkan bahwa perintah evakuasi ‘Israel’ di Rafah dan mengumumkan invasi akan mengarah pada “pembantaian,” dan menambahkan bahwa Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Tel Aviv, Anadolu melaporkan. “Seruan ‘Israel’ untuk mengevakuasi warga dan pengungsi Rafah, dan invasi yang diumumkan, akan mengarah pada pembantaian,” kata Wakil Perdana […]

Keluarga Muslim Diprotes Seorang Perempuan Saat Ngopi di Starbuck Brussels

BRUSSELS (Arrahmah.id) — Seorang perempuan memprotes sebuah keluarga Muslim Arab yang sedang menikmati kopi di Starbucks di Brussels, Belgia. Dia mengkritik mereka karena membeli di sana meskipun ada seruan pro-Palestina untuk memboikot perusahaan tersebut. Dilansir Middle East Eye (17/4/2024), perempuan itu bertanya kenapa Palestina tidak pernah merdeka dan dia jawab sambil menunjukan karena masih ada […]

Dukung Palestina, Warga Belgia Geruduk Kedutaan Israel di Brussel

Brussel (MediaIslam.id) – Para aktivis pro-Palestina pada Jumat (05/04) petang melakukan aksi protes di depan kedutaan Israel di Brussel, Belgia. Mereka menuntut Israel agar menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Menurut laporan koresponden RIA Novosti, kantor berita Rusia, para pengunjuk rasa juga mendesak Israel mematuhi resolusi-resolusi yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Demonstrasi itu sendiri mendapat izin dari otoritas Brussel dan berlangsung di bawah pengamanan tambahan dari kepolisian. Semua jalan menuju kedutaan Israel diblokade oleh polisi. Namun setelah melihat jumlah pengunjuk rasa meningkat secara signifikan, polisi mengumumkan melalui pengeras suara bahwa aksi protes itu harus diakhiri lebih cepat. Para pengunjuk rasa kemudian didorong menjauhi lokasi demonstrasi, tetapi mereka terus meneriakkan berbagai slogan di jalanan lain. Sebelumnya pada pekan ini, media massa melaporkan bahwa Israel sudah menutup kantor-kantor misi diplomatiknya untuk sementara di sejumlah negara karena khawatir diserang.[] Sumber: Sputnik

Salah Abdeslam Dipindah Paksa dari Penjara Belgia ke Prancis

Hidayatullah.com– Salah Abdeslam, terpidana kasus terorisme 2015 di Paris, hari Rabu (7/2/2024) dipindah paksa dari penjara Belgia ke Prancis, sebuah tindakan yang disebut pengacaranya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap supremasi hukum”.  Abdeslam merupakan satu-satunya anggota sel ISIS pelaku serangan yang menewaskan 130 orang di Paris pada 2015 yang masih hidup. Pria berusia 34 tahun itu ditahan di Belgia sejak persidangannya dalam kasus serangan tahun 2016 di Brussels. Dia divonis bersalah dalam kasus 2016 itu pada bulan September 2023. “Salah Abdeslam baru saja dimasukkan ke dalam sel sebuah penjara di wilayah Paris,” kata Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti, seperti dikutip AFP (7/2/2024). “Sesuai dengan keputusan sistem peradilan Prancis dan harapan dari asosiasi para korban, dia akan menjalani hukuman penjara seumur hidup yang tidak dapat dikurangi di sana,” kata Dupond-Moretti. Setelah melarikan diri ke Brussels menyusul serangan di Paris, Abdeslam bersembunyi di sebuah apartemen selama empat bulan bersama anggota sel ISIS setempat. Dia ditangkap aparat Belgia beberapa hari sebelum terjadi aksi bom bunuh diri pada Maret 2016 yang menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya di bandara Brussels dan sebuah stasiun metro (kereta komuter). Panel juri dalam persidangan memvonisnya bersalah terlibat dalam perencanaan kedua serangan di Brussels itu. Pemindahan Abdeslam ke Prancis sudah ditolak oleh pengadilan di Brussels dengan pertimbangan pemindahan itu bertentangan dengan European Convention of Human Rights. Pengacara Abdeslam, Delphine Paci, hari Rabu berkata kepada AFP, “Mereka mendatangi selnya dan membawanya pada pukul 9 pagi ini … Tampak jelas sekali ada kolusi antara negara Belgia dan negara Prancis untuk melanggar keputusan pengadilan.”Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Tim pengacara Abdeslam berargumen kliennya harus diperbolehkan menjalani hukuman di Belgia, tempat di mana dia dibesarkan dan memiliki hubungan keluarga meskipun dia warga negara Prancis. “Ini jelas sekali merupakan semacam dahaga untuk balas dendam yang menerobos supremasi hukum,” kata Paci.*