Tag:

Banda Aceh

Pawai Takbir Keliling Idul Fitri 1445 H di Banda Aceh, Ini Rutenya

Hidayatullah.com–Pawai Takbir Keliling Idul Fitri 1445 H di Banda Aceh akan dilakukan malam ini.  Pawai takbir Aceh dijadwalkan akan digelar pada malam hari raya, atau Selasa malam 9 April 2024 bakda shalat isya’. Sebelumnya, hari Senin (8/4/2024), bertempat di Mapolresta Banda Aceh, keputusan Pawai Takbir Keliling dihadiri Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, perwakilan Kadishub Banda Aceh, unsur Dinas Syariat Islam dan UPTD Masjid Raya Baiturahman. Rapat menghasilkan kesepakatan mengenai rute yang akan dilalui oleh peserta pawai takbir. Acara ini direncanakan akan dilepas secara resmi oleh Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Menurut pernyataan dari Plt Kadishub Kota Banda Aceh, Bukhari Sufi S Sos M Si terdapat dua rute yang telah disepakati dalam rapat antara Polresta dan Dishub, yaitu rute untuk pejalan kaki dan mobil hias. Rute untuk mobil hias akan dimulai dari halaman Masjid Raya Baiturrahman, kemudian menuju Simpang Kodim – Simpang Peuniti – Simpang Surabaya – Simpang Beurawe – Simpang Jambo Tape – Bundaran Simpang Lima – Simpang Kodim, dan berakhir di Masjid Raya Baiturrahman. Sementara itu, rute untuk pawai takbir pejalan kaki akan dimulai di depan Masjid Raya Baiturrahman – Simpang BSI Cut Meutia – Simpang BSI/Istana Kado – Simpang Kimia Farma Pante Pirak – Simpang Putri Hijau – Jl ST Mansyursyah – Simpang Kodim – Depan Barat, dan berakhir di Masjid Raya Baiturrahman. Untuk menyukseskan acara ini, rekayasa lalu lintas akan dilakukan. Kendaraan dari arah Simpang Surabaya hingga Simpang Kodim akan diarahkan berbelok ke arah Pendopo Gubernur. Sementara kendaraan dari arah Taman Sari menuju Simpang Traffic Light Masjid Raya akan diarahkan berbelok ke kiri arah Simpang Zikra Lama. Selain itu, kendaraan dari Jalan Diponegoro akan diarahkan berbelok kiri ke arah Jl Cut Mutia, dan kendaraan dari Peunayong menuju Simpang Lima akan diarahkan ke arah Simpang Jambo Tape. Di setiap persimpangan jalan yang dilalui oleh pawai takbir, akan ada penyetopan sementara untuk memberi jalan kepada peserta pawai. Dengan demikian, sejumlah jalan di Banda Aceh pada malam takbiran nanti akan mengalami rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran acara dan keamanan peserta serta masyarakat umum yang ikut menyaksikan.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Lanjut Bukhari Sufi, kepada masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya yang ingin menyaksikan pawai takbiran yang diadakan pada malam lebaran 1 syawal 1445 hijriah diminta agar tertib di jalan dan mematuhi rambu-rambu lalulintas serta mengikuti rute-rute pengalihan arus lalu lintas pada saat pawai takbir berlangsung. “Dan juga kami sampaikan bahwa jalan Cut Meutia yang beberapa bulan terakhir dibuat rekayasa satu arah karena adanya pekerjaan IPALD-T, mulai minggu ini masyarakat Kota Banda Aceh sudah dapat menggunakan kembali jalan tersebut dengan sistim dua arah,” ujar Bukhari Sufi.*

Ramadhan, Masjid Al-Furqan Aceh Bagikan Menu Khas Kanji Rumbi untuk Buka Puasa

Banda Aceh (MediaIslam.id) – Ada yang unik saat Ramadhan di Masjid Al-Furqan Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Masjid ini memiliki tradisi unik membagikan kanji rumbi yakni bubur khas Aceh yang kaya rempah sebagai menu berbuka puasa. “Setiap masuk bulan puasa sudah ciri khas di sini memasak kanji rumbi karena memang sudah tradisi turun-menurun,” kata Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Furqan, Muhammad Al Kausar, di Banda Aceh, Jumat (15/03/2024) seperti dilansir ANTARA. Sejak 28 tahun lalu, setiap hari dalam bulan suci Ramadhan, pengurus Masjid Al-Furqan memasak dua belanga besar bubur kanji yang isinya cukup untuk dibagikan kepada 200 orang. Al Kausar menjelaskan pembagian kanji rumbi di masjid itu pertama sekali dicetuskan oleh ulama asal negara India, Ustadz Said Yusuf Assegaf pada tahun 1996. Ia memperkenalkan kanji rumbi hingga menjadi sebuah warisan yang turun-temurun dijalankan di Gampong Beurawe. Dirinya menyampaikan tradisi tersebut disambut gembira oleh masyarakat gampong sehingga banyak yang mendermakan uangnya untuk membeli bahan yang dibutuhkan guna membuat kuliner yang diketahui sudah ada sejak abad ke-16 masa kejayaan kesultanan Aceh itu. Kausar menyebutkan satu belanga besar membuat bubur kanji itu membutuhkan biaya sebesar Rp800 ribu, sehingga setiap harinya membutuhkan biaya Rp1,6 juta untuk dua belanga. “Alhamdulillah, sudah mulai ramai sekitar 30 orang yang mau menyumbangkan uang membeli rempah yang dibutuhkan. Rata-rata menyumbang mulai dari Rp400 sampai Rp800 ribu,” ujarnya. Tidak hanya itu, kata dia, masyarakat Gampong Beurawe juga berupaya terus merawat tradisi ini agar tidak tergerus zaman. Pihak gampong melakukan pewarisan budaya ini kepada generasi muda. “Makanya kita terus berusaha cari donatur agar bisa terus kita adakan tradisi ini. Kemudian, kita ajak juga pemuda-pemuda gampong ikut mengamati sehingga nantinya pun bisa menjagai juru dapur yang meracik bumbu,” katanya. More pages: 1 2

Forkopimda Banda Aceh Sepakat Larang Warga Rayakan Malam Tahu Baru 2024

Aceh (MediaIslam.id) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh mengimbau masyarakat agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru masehi 2024 mendatang. Selain tidak sejalan dengan adat istiadat dan syariat Islam yang berlaku di Aceh, merayakan malam tahun baru dengan meniup terompet, membakar petasan dan kembang api, serta kegiatan hura-hura lainnya, dinilai hanya akan mengganggu ketertiban dan kenyamanan di tengah masyarakat. Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin menyebutkan, kesepakatan tersebut setelah pihaknya menggelar rapat pengawasan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 bersama unsur Forkopimda plus. “Pada malam pergantian tahun baru masehi nanti, kami mengimbau masyarakat untuk tidak ikut-ikutan meniup terompet, membakar mercon, kembang api, dan hal sia-sia lainnya yang tak pernah dicontohkan oleh indatu. Kita juga harus menghormati warga kita umat kristiani yang beribadah di gereja masing-masing,” kata Amiruddin, Senin, 25 Desember 2023, seperti dilansir Viva.co.id. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, Amiruddin optimis tidak akan terjadi euforia perayaan malam tahun baru masehi di Banda Aceh. “Sebenarnya sudah menjadi budaya di kota kita dan Aceh pada umumnya, dalam satu dekade terakhir bahwa masyarakat tidak lagi merayakan malam tahun baru masehi,” katanya. Meski begitu, pihaknya menyebutkan Forkopimda Banda Aceh tetap melaksanakan patroli bersama pada malam tahun baru untuk memastikan situasi kondusif. “Mari bersama kita jaga kota kita tercinta dari hal-hal yang tidak mencerminkan Bumi Serambi Mekkah,” ujarnya.[]

Forkopimda Banda Aceh Sepakat Larang Warga Rayakan Malam Tahun Baru 2024

Aceh (MediaIslam.id) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh mengimbau masyarakat agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru masehi 2024 mendatang. Selain tidak sejalan dengan adat istiadat dan syariat Islam yang berlaku di Aceh, merayakan malam tahun baru dengan meniup terompet, membakar petasan dan kembang api, serta kegiatan hura-hura lainnya, dinilai hanya akan mengganggu ketertiban dan kenyamanan di tengah masyarakat. Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin menyebutkan, kesepakatan tersebut setelah pihaknya menggelar rapat pengawasan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 bersama unsur Forkopimda plus. “Pada malam pergantian tahun baru masehi nanti, kami mengimbau masyarakat untuk tidak ikut-ikutan meniup terompet, membakar mercon, kembang api, dan hal sia-sia lainnya yang tak pernah dicontohkan oleh indatu. Kita juga harus menghormati warga kita umat kristiani yang beribadah di gereja masing-masing,” kata Amiruddin, Senin, 25 Desember 2023, seperti dilansir Viva.co.id. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, Amiruddin optimis tidak akan terjadi euforia perayaan malam tahun baru masehi di Banda Aceh. “Sebenarnya sudah menjadi budaya di kota kita dan Aceh pada umumnya, dalam satu dekade terakhir bahwa masyarakat tidak lagi merayakan malam tahun baru masehi,” katanya. Meski begitu, pihaknya menyebutkan Forkopimda Banda Aceh tetap melaksanakan patroli bersama pada malam tahun baru untuk memastikan situasi kondusif. “Mari bersama kita jaga kota kita tercinta dari hal-hal yang tidak mencerminkan Bumi Serambi Mekkah,” ujarnya.[]