Tag:

Bahan Bakar

WHO di Gaza Sudah 10 Hari Tak Terima Pasokan Bahan Bakar

Jenewa (SI Online) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku tidak menerima pasokan medis di Jalur Gaza selama 10 hari lantaran Israel terus melakukan serangan genosida di wilayah tersebut.Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, mengatakan, penutupan akses yang dilakukan Israel terhadap penyeberangan Rafah ke Gaza menyebabkan “situasi yang sulit.“Pasokan medis terakhir yang kami peroleh di Gaza yakni sebelum 6 Mei,” ujar Tarik pada Jumat (17/05).Tentara penjajah Israel mulai melakukan invasi ke Kota Rafah pada 7 Mei yang bertujuan untuk memperluas serangan Zionis di wilayah yang terkepung itu.Dengan pergerakan itu, mereka menutup perbatasan Rafah ke Mesir yang sangat penting bagi pasokan kemanusiaan.Saat lembaga-lembaga PBB memperingatkan peningkatan risiko kelaparan di Gaza, penyeberangan Karm Abu Salem dan Erez dari Israel juga ditutup.Menurut Tarik, kekhawatiran terbesar adalah kebutuhan bahan bakar supaya klinik dan rumah sakit tetap beroperasi. Fasilitas kesehatan di Gaza membutuhkan hingga 1,8 juta liter bahan bakar setiap bulan agar tetap beroperasi.Tarik menyebutkan, hanya 159.000 liter bahan bakar yang masuk ke Kota Rafah sejak perbatasan penyeberangan ditutup. “Jumlah ini jelas tidak cukup,” ujarnya.Dia menyoroti nasib 13 dari 36 rumah sakit di seluruh wilayah Palestina yang kini beroperasi “sebagian”.“Rumah sakit yang masih beroperasi kehabisan bahan bakar dan kondisi itu membahayakan banyak nyawa,” kata dia. “Operasi militer saat ini di Rafah mengancam banyak nyawa”.[]Sumber: WAFA

Hamas menyeru intervensi segera untuk mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza untuk kebutuhan rumah sakit

GAZA (Arrahmah.id) – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Ahad (12/11/2023) mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional untuk “segera turun tangan membawa bahan bakar ke Jalur Gaza untuk mengoperasikan rumah sakit-rumah sakit.” Pernyataan tersebut dikeluarkan sebagai tanggapan atas klaim dari tentara penjajah “Israel” bahwa kelompok tersebut telah menolak untuk menerima bahan bakar untuk Rumah Sakit […]

Alasan Kemanusiaan, Menlu RI Desak Agar Bahan Bakar Bisa Masuk Gaza

Jakarta (SI Online) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak agar pasokan bahan bakar bisa masuk Gaza untuk operasional Rumah Sakit Indonesia yang digerakkan oleh relawan MER-C.“Dari komunikasi kita dengan relawan MER-C yang ada di lapangan, diperoleh informasi bahwa waktu yang tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi, sebelum generator utama (rumah sakit itu) mengalami shut down (mati),” kata Retno dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (01/11/2023) seperti dilansir ANTARA.Oleh karena itu, Indonesia terus mengupayakan masuknya bahan bakar, air bersih, dan bahan pokok yang sangat diperlukan oleh penduduk Gaza di tengah pertempuran yang terus berlangsung antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.“Dengan situasi sekarang ini, kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” ujar Retno.Kementerian Kesehatan Palestina merilis peringatan bahwa generator utama di dua rumah sakit di Gaza, yaitu RS Al Syifa Medical Complex dan RS Indonesia, akan mati jika tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.Pasokan bahan bakar menjadi sangat penting agar kedua rumah sakit tersebut bisa terus beroperasi untuk merawat para korban konflik Israel-Palestina.“Desakan ini disampaikan agar bahan bakar bisa masuk untuk tujuan kemanusiaan, salah satunya untuk rumah sakit. Karena dalam hitungan jam, Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak bisa berfungsi,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal.Relawan organisasi kemanusiaan MER-C pada Selasa (31/10) mengabarkan bahwa militer Israel masih terus menyerang Jalur Gaza baik melalui laut, darat, maupun udara, di wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini.Seorang relawan MER-C bernama Fikri Rofiul Haq menyebutkan militer Israel bahkan menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal yang berada tidak jauh dari rumah sakit.Menurut laporan warga setempat ada sebuah bangunan tempat tinggal yang hancur rata dengan tanah yang berjarak hanya ratusan meter dari rumah sakit sehingga menyebabkan puluhan warga mengungsi ke rumah sakit itu.Sampai saat ini sudah dua ribu warga Gaza mengungsi di RS Indonesia.1 2Laman berikutnya