Tag:

alquran

Bagaimana Cara Dapat Syafaat Alquran di Hari Kiamat?

ALLAH menurunkan Alquran tentunya bukan hanya untuk kita lihat. Tapi Allah menurunkan Al-Quran, agar kita membaca dan mengamalkannya. Karena kelak, Al-Quran akan memberi kita syafaat di hari kiamat.Ingatlah bahwa Alquran nanti bisa memberi syafa’at bagi kita di hari yang penuh kesulitan pada hari kiamat kelak.Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.BACA JUGA: 10 Keutamaan Membaca Alquran Setiap HariBacalah Az Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Alquran dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya).Keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al-Baqarah. Mengambil surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya,” (HR. Muslim no. 1910. Lihat penjelasan hadits ini secara lengkap di At Taisir bi Syarhi Al Jami’ Ash Shogir, Al Munawi, 1/388, Asy Syamilah).Lebih baik lagi selain membaca, kita dapat memahami makna atau tafsirnya melalui kitab-kitab tafsir seperti tafsir Ibnu Katsir. Keutamaan memahami tafsir Alquran dapat dilihat pada hadits berikut ini.Dari Abu Musa Al Asy’ariy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Membaca Alquran dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak.BACA JUGA: Jika Merasa Marah, Ingat dan Renungkan Ayat-Ayat Alquran IniOrang mukmin yang tidak membaca Alquran dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma.Orang munafik yang membaca Alquran adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit.Dan orang munafik yang tidak membaca Alquran bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak,” (HR. Bukhari no. 5059). Wallahu a’lam. []SUMBER: RUMAYSHO

Siapa Sahabat Rasulullah SAW yang Paling Mahir Bacaan Alqurannya?

ALQURAN adalah kalam Allah SWT yang di dalamnya terdapat petunjuk bagi semua umat manusia. Alquran tidak bisa dibaca secara sembarangan. Membaca Alquran harus ada ilmunya. Oleh karena itu, umat Islam ditekankan untuk selalu belajar tentang bagaimana cara membaca Alquran yang baik dan benar. Di zaman Rasulullah ﷺ, ada sahabat yang terbaik bacaan Alqurannya. Allah SWT pun secara langsung mengangkat derajat sahabat tersebut.Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada Ubay bin Kaab.أخرج البخاري في صحيحه أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال لأُبَيّ بن كعب -رضي الله عنه-: (إنَّ اللَّهَ أمَرَنِي أنْ أقْرَأَ عَلَيْكَ: {لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا} قالَ: وسَمَّانِي؟ قالَ: نَعَمْ، فَبَكَى“Sungguh Allah memerintahkan kepadaku untuk membacakan Alquram kepadamu. (ayat Lam Yakunilladzina kafaru). Ubay bertanya: Dia (Allah) menyebut namaku? Rasulullah menegaskan: Ya, Dia menyebut namamu.” Maka menangislah Ubay bin Ka’ab.” (HR Bukhari).BACA JUGA: Benarkah Bacaan Alquran Bisa Membakar Jin?Kehormatan yang diterima Ubay bin Kaab itu karena usahanya dalam mempelajari ilmu-ilmu Alquran dan tekadnya untuk menyampaikan Alquran pada setiap orang.Ubay bin Kaab adalah sahabat yang mahir dalam membaca Alquran. Ia juga sebagai salah satu sahabat yang pertama menulis wahyu Alquran dan namanya termasyhur di Madinah.Ia memiliki keistimewaan dalam menghafal Alquran, memahami ayat-ayat Alquran, dan membacanya dengan tartil. Ia pun mendapatkan martabat yang tinggi di antara sahabat dan sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW.Kelebihan inilah yang menempatkan Ubay bin Kaab termasuk salah satu sahabat yang banyak melakukan penafsiran Alquran. Riwayat tafsir dari Ubay bin Kaab biasanya diperoleh dari dua jalur yaitu:BACA JUGA: Satu Ayat yang Mengalahkan Bacaan Khatam AlquranPertama, Abu Ja’far Ar Razi dari Ar Rabi bin Anas, dari Abu Al Aliyah, dan Ubay bin Kaab.Kedua, jalur Waki’ dari Sufyan dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil, dari Fudhail bin Ubay bin Kaab, lalu dari sang ayah langsung. []SUMBER: MAWDOO3

Siapa Sahabat Rasulullah ﷺ yang Paling Mahir Bacaan Alqurannya?

ALQURAN adalah kalam Allah SWT yang di dalamnya terdapat petunjuk bagi semua umat manusia. Alquran tidak bisa dibaca secara sembarangan. Membaca Alquran harus ada ilmunya. Oleh karena itu, umat Islam ditekankan untuk selalu belajar tentang bagaimana cara membaca Alquran yang baik dan benar. Di zaman Rasulullah ﷺ, ada sahabat yang terbaik bacaan Alqurannya. Allah SWT pun secara langsung mengangkat derajat sahabat tersebut.Rasulullah ﷺ pernah berkata kepada Ubay bin Kaab.أخرج البخاري في صحيحه أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال لأُبَيّ بن كعب -رضي الله عنه-: (إنَّ اللَّهَ أمَرَنِي أنْ أقْرَأَ عَلَيْكَ: {لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا} قالَ: وسَمَّانِي؟ قالَ: نَعَمْ، فَبَكَى“Sungguh Allah memerintahkan kepadaku untuk membacakan Alquram kepadamu. (ayat Lam Yakunilladzina kafaru). Ubay bertanya: Dia (Allah) menyebut namaku? Rasulullah menegaskan: Ya, Dia menyebut namamu.” Maka menangislah Ubay bin Ka’ab.” (HR Bukhari).BACA JUGA: Benarkah Bacaan Alquran Bisa Membakar Jin?Kehormatan yang diterima Ubay bin Kaab itu karena usahanya dalam mempelajari ilmu-ilmu Alquran dan tekadnya untuk menyampaikan Alquran pada setiap orang.Ubay bin Kaab adalah sahabat yang mahir dalam membaca Alquran. Ia juga sebagai salah satu sahabat yang pertama menulis wahyu Alquran dan namanya termasyhur di Madinah.Ia memiliki keistimewaan dalam menghafal Alquran, memahami ayat-ayat Alquran, dan membacanya dengan tartil. Ia pun mendapatkan martabat yang tinggi di antara sahabat dan sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW.Kelebihan inilah yang menempatkan Ubay bin Kaab termasuk salah satu sahabat yang banyak melakukan penafsiran Alquran. Riwayat tafsir dari Ubay bin Kaab biasanya diperoleh dari dua jalur yaitu:BACA JUGA: Satu Ayat yang Mengalahkan Bacaan Khatam AlquranPertama, Abu Ja’far Ar Razi dari Ar Rabi bin Anas, dari Abu Al Aliyah, dan Ubay bin Kaab.Kedua, jalur Waki’ dari Sufyan dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil, dari Fudhail bin Ubay bin Kaab, lalu dari sang ayah langsung. []SUMBER: MAWDOO3

Malas Baca Alquran, Bolehkah?

ALQURAN merupakan petunjuk bagi umat Muslim. Membaca bernilai ibadah dan mendapat pahala. Menjadi suatu keharusan bagi umat Muslim untuk senantiasa membaca, memahami dan mengamalkan isi kandungan dari Alquran.Hanya saja, karena banyak orang yang merasa membaca Quran adalah sebuah tuntutan, dalam membacanya pun penuh dengan kemalasan. Bolehkah bermalas-malasan saat baca Quran?BACA JUGA: Ketika Hafal Alquran dan Hadits Tak Menjamin Seseorang dapat HidayahJika Anda sedang berada dalam keadaan yang seperti itu, lebih baik Anda tidak usah membaca Alquran.Mengapa? Karena mengaji bukanlah sebuah paksaan atau pun beban. Jadi, Anda tak perlu memaksakan diri untuk mengaji dengan keadaan hati yang tidak tenteram.Alangkah lebih baik, jika Anda mengaji dengan dorongan keinginan hati sendiri, baik itu dengan maksud ibadah maupun maksud ilmiah. Masalah apakah Anda memahaminya merupakan masalah kedua setelah masalah kelurusan niat.Alquran itu membawa ketenteraman. Jika hati sedang tidak karuan harusnya kita merasa tenang dan tentram ketika membaca Alquran.BACA JUGA: Proses Terjadinya Rotasi Bumi dalam AlquranNamun, jika dalam pikiran kita membaca Quran itu adalah sebuat tuntutan, lebih baik tidak usah membaca. Karena hal itu hanya akan membawa pada kerugian bagi diri Anda sendiri. []Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani

Muslim Tidak Bisa Baca Alquran, Bagaimana?

BAGAIMANA jika kita seorang Muslim, tapi tidak bisa membaca Alquran? Apa hukum tidak bisa baca Alquran bagi Muslim?Salah satu bentuk pelanggaran dalam berinteraksi dengan Alquran adalah memboikot al-Qur’an. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadu kepada Allah tentang sikap sebagian umatnya yang memboikot Alquran. Allah ceritakan pengaduhan beliau dalam al-Qur’an:Rasul berkata: “Ya Rab-ku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang diacuhkan.” (QS. al-Furqan: 30).Bentuk memboikot Alquran beraneka ragam. Ada yang sangat parah dan ada yang tingkatannya ringan.Hukum Tidak Bisa Baca Alquran: Hati-hati, Bentuk Pembokoitan pada Al-QuranIbnul Jauzi dalam tafsirnya menyebutkan, ada 2 bentuk boikot al-Quran,BACA JUGA: Muslim yang Tak Baca Quran Itu Ibarat…Pertama, boikot dalam bentuk tidak memperhatikan sama sekali, tidak mengimaninya dan mengingkarinya. Ini pemboikotan terhadap Alquran yang dilakukan oleh orang kafir. Demikian keterangan Ibnu Abbas dan Muqatil bin Hayan.Kedua, boikot dalam bentuk tidak memperhatikan maknanya sama sekali. Dia mengimaninya, membacanya, namun hanya di lisan, dan tidak mempedulikan kandungannya.(Zadul Masir, 4/473).Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan beberapa bentuk pemboikotan terhadap al-Quran:“Ini termasuk bentuk memboikot qur’an. Tidak mempelajarinya, tidak menghafalkannya, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengimaninya, membenarkan isinya, juga termasuk memboikot al-Quran. Tidak merenungi maknanya, memahami kandungannya, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengamalkannya, mengikuti perintah dan menjauhi laranganya, termasuk memboikot al-Quran. Meninggalkan al-Quran dan lebih memilih syair, nasyid, nyanyian, atau ucapan sia-sia lainnya, termasuk memboikot al-Quran,” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/108).Dari semua tingkatan pemboikotan itu, ada yang sangat parah, ada yang sampai tingkat kekufuran, ada yang berada di posisi dosa besar, dan sampai ada yang dibenci secara syariat.Hukum Tidak Bisa Baca Alquran: 2 BentuknyaMemahami ini, berarti tidak bisa membaca al-Quran, ada dua bentuk:Pertama, tidak baca Alquran karena keterbatasan yang dimilikinya.Dia sudah berusaha untuk belajar, tapi tetap tidak mampu membacanya. Dalam kondisi semacam ini, dia tidak terhitung berdosa.BACA JUGA:  Bolehkan Muslimah Baca Quran tanpa Mengenakan Hijab?Kedua, tidak baca Alquran karena memang cuek dan tidak perhatian dengan al-Quran.Dia punya kemampuan, bahkan orang akademik, tapi karena dia tidak perhatian dengan Alquran, hingga dia tidak bisa membaca Alquran.Dia malu jika harus belajar dari dasar. Tindakan semacam ini layak disebut memboikot al-Quran. Allahu a’lam. []SUMBER: KONSULTASI SYARIAH

Sebelum Ilmuwan, Alquran Sudah Jelaskan soal Awan Tebal dan Kilat

PARA ilmuwan telah menunjukkan bahwa awan di langit beratnya itu jutaan ton. Tentunya sangat berat. Sekarang mereka bertanya-tanya, apa saja yang terkombinasi dalam awan ini dan siapa yang menghimpun partikel-partikelnya? Siapa juga yang membuat gabungan partikel ini yang berton-ton beratnya ini menggantung di langit tanpa terpencar dan buyar?Penelitian telah membuktikan melalui pengamatan ilmiah bahwa kilat memerlukan awan tebal yang disebut Kumulus. Ini berarti bahwa kenyataan ilmiah mengatakan bahwa ada kaitannya antara awan tebal dengan terjadinya petir. Yang mengagumkan bagi kita adalah bahwa fenomena ini adalah persis seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran.BACA JUGA: Adakah Orang yang Mampu Khatamkan Alquran dalam Hitungan Menit?“Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan tebal (mendung)”. Al-Ra`d 12Ini merupakan salah satu mukjizat Al-Quran yang dapat dibuktikan kebenaran pada masa sekarang ini. Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. []

Adakah Orang yang Mampu Khatamkan Alquran dalam Hitungan Menit?

ALQURAN adalah pedoman hidup umat Islam, semua peraturan mengenai kehidupan kita ada di dalamnya. Selain itu, membaca Alquran adalah ibadah sekaligus penyejuk hati yang paling ampuh. Membaca Alquran juga menjadi salah satu yang dapat memperpanjang usia dan menambah kebajikan.Membaca Alquran dan mengulang-ulang bacaan sebagian surat, seperti surat al-Ikhlas yang setara dengan sepertiga Alquran, dan al-Kaafirun yang setara dengan seperempat Alquran.BACA JUGA: Kenapa Alquran Pakai Bahasa Arab? Ini HikmahnyaDalam kesibukan harian kita, mungkin kita tidak mampu menghatamkan Alquran sekali dalam seminggu atau sehari. Tetapi kita bisa menghatamkannya sepuluh kali dalam sekian menit, seandaianya kita membaca surat al-Ikhlas sebanyak sepuluh kali.Dari Abud Darda’ bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu membaca sepertiga Alquran dalam semalam?” Mereka bertanya, “Bagaimana membaca sepertiga Alquran.”Beliau bersabda, “Qul huwallaahu ahad (surat al-Ikhlas) setara dengan sepertiga Alquran.” (HR. Muslim)BACA JUGA: Ayat-ayat Alquran tentang Angin“Qul yaa ayyuhal kaafiruun setara dengan seperempat Alquran.” (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak dan dishahihkannya, dari Ibnu Umar ra.). []Sumber: 31 Tuntunan Hidup Berkah & Panjang Umur ‘ala Nabi SAW/Amir bin Muhammad al-Mudari/Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar/2011

Belum Wudhu, Bolehkah Menyentuh Alquran?

PERBEDAAN pendapat para ulama dalam menetapkan hukum adalah hal yang biasa. Perbedaan tersebut, dalam Islam menjadi sebuah bukti bahwa khazanah intelektual Islam sangat kaya. Salah satu perbedaan pendapat di kalangan ulama adalah mengenai hukum menyentuh Alquran dalam keadaan berhadats atau sebelum bersuci. Dalam Mushaf Al-Kamil terbitan Darus Sunnah Penerbit disebutkan argumentasi mengenai kebolehan seorang Muslim menyentuh Alquran, meski dia berada dalam keadaan hadats. BACA JUGA: Fakta Ilmiah Susu dan Menurut Al-Quran Menurut ulama yang membolehkannya, argumentasi membolehkan menyentuh Alquran dalam keadaan berhadats adalah karena orang Muslim itu suci. Maka demikian dia boleh membaca dan menyentuh Alquran sekalipun dia berhadats kecil atau besar. Berbeda dengan orang kafir, musyrik, maupun non-Muslim. Maka mereka semua yang berada di luar Muslim dilarang menyentuh Alquran karena mereka dianggap najis. Pendapaat ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Alquran surah At Taubah ayat 28: إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ “Innamal-musyrikuna najasun.” Yang artinya, “Seseungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” Kemudian dalam surat Al-Waqiah ayat 79, Allah SWT berfirman: لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ “Laa yamassuhu illal-muthaharun.” Yang artinya, “Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” Maka dari ayat ini, para ulama yang berpandangan membolehkan menyentuh Alquran walau berhadats berargumen bahwasannya ayat tersebut menginformasikan kepada manusia bahwa Alquran yang ada di Lauh Mahfuzh itu tidak ada yang menyentuhnya kecuali para malaikat yang disucikan. Sedangkan kalangan ulama yang berpendapat melarang orang berhadats menyentuh Alquran berpegangan pada ayat serupa. Yakni Surah Al-Waqiah ayat 79, Allah berfirman: لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ “Laa yamassuhu illal-muthaharun.” Yang artinya, “Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” BACA JUGA: 4 Tahapan Larangan Riba dalam Al-Quran Maka berdasarkan ayat ini, mayoritas ulama mengatakan bahwa orang yang berhadats, baik itu kecil maupun besar maka haram menyentuh Alquran. Imam Ibnu al-Qayyim menjadi salah satu ulama yang berada dalam poisisi tidak membolehkan orang berhadats untuk menyentuh Alquran. Baik itu saat dia dalam kondisi berhadats kecil maupun berhadats besar. [] SUMBER: REPUBLIKA