Tag:

Agresi Gaza

Kejahatan Islamofobia di Jerman Meningkat Dua Kali Lipat Tahun Lalu

Hidayatullah.com—Jumlah kejahatan Islamofobia di Jerman meningkat lebih dari dua kali lipat tahun lalu menurut angka pemerintah, seiring dengan peningkatan yang terkait dengan agresi Zionis ‘Israel’ di Gaza. Pada tahun 2023, sekitar 1.464 kejahatan di seluruh negeri diklasifikasikan sebagai Islamofobia dibandingkan dengan 610 kejahatan kebencian anti-Muslim pada tahun sebelumnya, demikian lapor kantor berita Jerman, DPA. Media itu melaporkan mengutip tanggapan pemerintah terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh Anggota Parlemen Uni Demokratik Kristen (CDU) Christoph de Vries . Pihak kepolisian melaporkan 137 kejahatan Islamofobia pada kuartal pertama tahun ini. Lonjakan dramatis kejahatan kebencian anti-Muslim terkait dengan meningkatnya perang di Gaza, menurut laporan tersebut, dengan Jerman sebagai salah satu sekutu paling setia ‘Israel’. Meskipun demikian, pemerintah Jerman telah berulang kali menyatakan keprihatinannya mengenai meningkatnya Islamofobia di negara tersebut sejak dimulainya perang ‘Israel’ di Gaza tahun lalu. Setiap serangan terhadap umat Islam di Jerman, karena alasan agama atau lainnya, “sama sekali tidak dapat diterima,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit. “Hampir lima juta Muslim di Jerman berhak untuk dilindungi,” katanya. Aliansi Melawan Islamofobia dan Kebencian Anti-Muslim yang berbasis di Berlin juga memperingatkan meningkatnya rasisme anti-Muslim di tengah meningkatnya konflik ‘Israel’-Palestina di Gaza. “Kami menyaksikan peningkatan rasisme anti-Muslim di Jerman. Ini adalah sesuatu yang kita semua harus pedulikan dan tanggapi dengan serius,” kata Rima Hanano, ketua organisasi non-pemerintah tersebut.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Kita tidak bisa membiarkan sikap tidak manusiawi terus dinormalisasi sehingga melemahkan kohesi sosial,” ujarnya. “Setiap orang harus dilindungi dari kekerasan dan ancaman rasisme, anti-Semitisme, dan tindakan tidak manusiawi lainnya,” tambah dia. Dengan populasi lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.*

Gerah Kejahatan Diungkap, Zionis ‘Israel’ Tutup Kantor Berita Al-Jazeera   

Hidayatullah.com—Kabinet di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memutuskan menutup operasi Kantor Berita Al Jazeera di wilayah Palestina yang dirampas ‘Israel’. Alasannya, jaringan televisi asal Qatar mengancam keamanannya. Kabinet penjajah ‘Israel’ dengan suara bulat menyelesaikan keputusan untuk menutup operasi saluran berita Al Jazeera di negaranya dengan segera. Pengumuman tersebut disampaikan melalui pemungutan suara mengenai undang-undang terkait di kabinet ‘Israel’ yang dituangkan dalam pernyataan resmi pemerintah Zionis dan dibagikan di halaman media sosial ‘X’ Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Ahad. Penutupan diberlakukan berdasarkan undang-undang baru yang melarang stasiun dan siaran Al Jazeera. Benjamin Netanyahu sebelumnya menggambarkan Al Jazeera sebagai saluran teroris dan ancaman terhadap pemerintahannya. Usai pengumuman, semua peralatan media itu disita, termasuk kamera, alat pengeditan, mikrofon, sistem jaringan, laptop, dan ponsel. Sebelumnya, parlemen penjajah ini bulan lalu mengesahkan undang-undang yang mengizinkan penutupan sementara lembaga penyiaran asing di ‘Israel’, yang dianggap rezim Zionis sebagai ancaman terhadap keamanannya. Dengan adanya undang-undang tersebut, Netanyahu dan kabinet perangnya dapat memerintahkan penutupan kantor jaringan media di ‘Israel’ selama 45 hari, yang dapat diperpanjang sehingga perusahaan tersebut dapat tetap tutup hingga akhir Juli atau hingga akhir operasi militer ‘Israel’ di Gaza, tulis Reuters. Namun klaim tersebut dibantah oleh Al Jazeera yang menggambarkan tuduhan ‘Israel’ sebagai kebohongan yang berbahaya dan tidak masuk akal. Tuduhan tersebut juga mengklaim bahwa Al Jazeera menempatkan jurnalisnya dalam risiko besar dan menekankan bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan mengambil tindakan hukum. Perlu diketahui, sejak agresi militer 7 Oktober 2024, Kantor Berita Al Jazeera menjadi andalan informasi dunia internasional dengan libutan dan investigasinya yang lebih jujur disbanding media internasional lain. Dalam agresi ‘Israel’ enam bulan terakhir ini, media menjadi satu-satunya yang dapat diandalkan oleh komunitas internasional untuk mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan agresi tersebut. Ada banyak media yang memberitakan isu itu secara rutin, salah satu yang paling aktif adalah Al Jazeera, salah satu dari segelintir media yang memiliki biro di Gaza.Dakwah Media BCA - GreenYuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Tidak hanya aktif, Al Jazeera juga merupakan salah satu media yang paling kritis terhadap operasi militer ‘Israel’ di Gaza dan mengungkap banyak kejahatan tersembunyi Zionis, disaat media raksasa dunia memilih membela penjajah. Sebelumnya, keputusan pemerintah penjajah melakukan hal tersebut menimbulkan kekhawatiran Amerika Serikat yang juga merupakan sekutu utama penjajah ‘Israel’. “Kami percaya pada kebebasan pers. Ini sangat penting. Hal ini sangat penting, dan Amerika Serikat mendukung pekerjaan penting yang dilakukan jurnalis di seluruh dunia, termasuk mereka yang melaporkan konflik di Gaza,” kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih kepada wartawan. “Jadi, kami percaya bahwa pekerjaan itu penting. Kebebasan pers itu penting. Dan jika laporan tersebut benar, maka ini mengkhawatirkan kami,” tambahnya.*

7 Anggota Keluarga Syahid, Ismail Haniyah: Pembebasan Tahanan lebih Penting

Hidayatullah.com—Jumlah korban anggota keluarga kepala biro politik Hamas Ismail Haniyah bertambah menjadi tujuh. Meski berduka, ia menganggap gugurnya anggota keluarga adalah bagian penting perjuangan bangsa dan penduduk Palestina. Sebelumnya, sebuah serangan udara Zionis ‘Israel’ menargetkan sebuah mobil yang membawa anggota keluarga Ismail di kamp pengungsi Al-Shati dekat Kota Gaza saat mereka sedang dalam perjalanan menuju perayaan hari pertama Idul Fitri.Moment of the head of the political bureau of Hamas Ismail Haniyeh receiving the news of Israel's killing of his 3 sons and 3 grandchildren in Gaza during his visit to Gaza's wounded in a hospital in Doha. #GazaGenocide pic.twitter.com/JYvjAmswUN— Palestine Info Center (@palinfoen) April 10, 2024Serangan telah membunuh tiga putra Ismail dan empat cucunya, menurut pernyataan yang dikeluarkan kelompok pejuang pembebasan Palestina tersebut. Saksi mata mengatakan serangan udara tersebut secara efektif menghancurkan mobil tersebut, membunuh atau melukai semua orang di dalamnya. Hal tersebut dibenarkan Ismail Haniyah kepada Al Jazeera, Rabu. Ketiga putranya yang meninggal adalah Hazen Haniyah, Amir Haniyah, dan Muhammad Haniyah. Sedangkan ketiga cucu Ismail diketahui bernama Amal yang merupakan anak Hazem, sedangkan Khaled dan Razan merupakan anak Amir. Pembebasan Lebih Penting Pemimpin Hamas mengutuk tindakan Zionis dan menegaskan bahwa para pemimpin Palestina tidak akan mengalah jika keluarga dan rumah mereka menjadi sasaran. “Akuyakin serangan ini adalah ‘perang balas dendam’ dan didasarkan pada genosida,” katanya kepada Al Jazeera. Menanggapi aksi pembantaian ini,  Ismail Haniyah hari Kamis membantah pembunuhan putra dan cucunya akan mengganggu pertukaran sandera dan perjanjian gencatan senjata. Dia menekankan bahwa, baginya, kepentingan rakyat Palestina adalah yang utama dibandingkan urusan lainnya. Ketika ditemui di Doha, Haniyah mengatakan pihaknya masih mencari perjanjian gencatan senjata tetapi ‘Israel’ tampaknya “masih menunda-nunda dan menghindari” menanggapi permintaan tersebut.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Kantor berita ‘Israel’ Walla melaporkan bahwa baik Netanyahu maupun Menteri Pertahanan Yoav Gallant tidak diberitahu sebelumnya mengenai serangan hari Rabu terhadap putra Haniyah, yang dikoordinasikan oleh militer ‘Israel’ dan dinas intelijen Shin Bet. Mengutip pejabat senior ‘Israel’, laporan tersebut melaporkan bahwa Amir, Mohammad dan Hazem Haniyah menjadi sasaran sebagai pejuang Hamas, dan bukan karena mereka adalah anak-anak pemimpin politik Hamas. Militer penjajah ‘Israel’ tidak mengomentari laporan bahwa empat cucu Haniyah juga terbunuh. Sementara itu, juru bicara Palestina menginformasikan bahwa 125 jenazah warga Palestina tiba di beberapa rumah sakit di sekitar Gaza dalam waktu 24 jam.*

Ditelanjangi, Dianiaya Tentara ‘Israel’, Perempuan Hamil di Gaza Diperkosa di Depan Suami Sendiri

Gaza kini menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan, dengan rata-rata tujuh kematian setiap dua jam Hidayatullah.com | PENJAJAH ‘Israel’ mencemarkan kesucian bulan Ramadhan dengan tindakan tidak manusiawi mereka ketika serangan kekerasan terbaru terhadap Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza dilancarkan pekan lalu. Sebuah kesaksian mengerikan diceritakan oleh seorang perempuan bernama Jamila al-Hisi yang berhasil melarikan diri dari kompleks medis yang terkepung tersebut. “Para perempuan yang mengungsi di RS al-Shifa diperkosa, dibiarkan kelaparan, dianiaya secara fisik dan dihukum di luar hukum,” jelasnya sambil mengungkapkan kekecewaannya karena Komite Palang Merah Internasional (ICRC) hanya diam dan tidak mengambil tindakan apa pun. Menurutnya, tentara penjajah juga mengusir paksa 65 keluarga dari kawasan sekitar fasilitas tersebut. “Mereka semua kemudian dibunuh secara brutal ketika gedung yang melindungi kelompok tersebut dibakar tanpa ampun sebelum mereka bisa keluar,” seraya menambahkan bahwa kelompok warga Gaza yang berada di kompleks RS al-Shifa tidak memiliki makanan atau air minum selama enam hari berturut-turut. “Kami bahkan tidak punya seteguk air pun untuk berbuka puasa. Kami tidak tahu ke mana lagi harus pergi,” katanya. Wanita tersebut juga mendesak Palang Merah untuk menyediakan air bersih bagi anak-anak dan orang sakit karena mereka harus minum air kotor dan makan makanan basi. “Kami tertangkap ketika serangan di al-Shifa terus meningkat,” katanya dengan menangis. Ada laporan yang mengejutkan bahwa perempuan hamil juga menjadi korban nafsu keji rezim Zionis dan perbuatan jahat tersebut dibenarkan oleh suami korban. “Istrinya dipaksa membuka pakaian dan kemudian dipukuli. Dia memohon kepada mereka dan memberi tahu mereka bahwa dia sedang hamil lima bulan, namun tentara ‘Israel’ mengabaikan mereka. “Setelah beberapa jam, perempuan itu diseret ke depan suami dan anak-anaknya lalu diperkosa,”ujarnya. “Yang lebih kejam lagi, mereka memerintahkan pria tersebut untuk tidak menutup mata dan menyaksikan istrinya ‘ditegur’ atau dia akan ditembak jika tidak mengikuti perintah tersebut,” lapor aktivis Palestina, mengutip pernyataan pria malang tersebut. Seorang perempuan membawa 3 bayi saat dia mencapai bagian tengah Jalur Gaza setelah melarikan diri dari RS Al-Shifa, 21 Maret 2024. (Foto oleh AFP) Ditelanjangi dan Dianiaya Gaza saat ini adalah salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan. Perempuan menjadi sasaran pelecehan dan penyiksaan saat ditahan oleh Zionis atau dibunuh saat melarikan diri. Inas, 28 tahun, adalah satu dari ratusan wanita Palestina di Gaza yang ditahan  oleh tentara penjajah sejak 7 Oktober. Berbicara kepada The New Arab, Inas mengatakan bahwa dia menjadi sasaran pelecehan verbal, fisik, dan psikologis oleh tentara Zionis. Inas ditangkap pada pertengahan Desember di lingkungan Al-Zeitoun di Kota Gaza tempat dia berlindung. Dia kemudian dipaksa berjalan selama dua jam hingga mencapai lingkungan Al-Shejaiya di Gaza timur. “Jika kamu tidak mengatakan apa yang kamu tahu, kami akan menyuruh 10 orang untuk memperkosamu,” kata dia. “Saya diborgol dan dimasukkan ke dalam kendaraan pengangkut pasukan [kendaraan tempur infanteri]. Mereka terus memukuli saya sampai kami tiba di Zikim,” kenang Inas, yang lebih suka menyembunyikan nama keluarganya. “‘Selamat datang di ‘Israel’’, kata mereka.” Tentara penjajah kemudian melemparkan selimut basah ke tubuh mereka pada malam hari. “Saya kemudian dibawa ke Kamp Militer Anatot di mana saya menjadi sasaran penggeledahan telanjang oleh tentara wanita.” Agresi ‘Israel’ terhadap Perempuan di Gaza Pada bulan Februari, para ahli PBB menyatakan kekhawatirannya atas tuduhan mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara penjajah terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan dilaporkan adanya insiden eksekusi yang tidak sah, bersama dengan anggota keluarga termasuk anak-anak. “Kami terkejut dengan laporan mengenai penargetan yang disengaja dan pembunuhan di luar proses hukum terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di tempat-tempat mereka mencari perlindungan, atau ketika melarikan diri. Beberapa dari mereka dilaporkan memegang potongan kain ketika tentara ‘Israel’ atau pasukan afiliasinya membunuh mereka,” ungkapnya. Sebelum Inas dibawa ke Penjara Damon di Haifa, dia mengatakan kepada  The New Arab  bahwa seorang tentara ‘Israel’ mengancam akan memperkosanya jika dia tidak mendengarkan perintah. “Jika Anda tidak mengatakan apa yang Anda tahu,” katanya, “kami akan melakukannya suruh 10 orang untuk memperkosamu.”Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/“Di penjara, mereka bertanya kepada saya apakah saya tahu di mana terowongan itu berada, di mana Yahya Sinwar berada. Saya katakan kepada mereka bahwa mereka seharusnya tahu lebih baik. Saya tidak ada hubungannya dengan Hamas.” Perempuan Gaza Mendominasi Jumlah Korban   Sepanjang agresi ‘Israel’ di Gaza, berbagai laporan menunjukkan perempuan dibunuh oleh tentara ‘Israel’ ketika melarikan diri ke selatan, dengan satu video  – menunjukkan seorang perempuan ditembak mati sambil memegang bendera putih di samping cucunya – menjadi viral. Lebih dari 31.819 warga Palestina syahid di Gaza sejak 7 Oktober dan 73.934 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Dari total korban tewas, lebih dari 9000 adalah perempuan. Perempuan juga merupakan 75% dari korban luka, seperti yang dilaporkan oleh Biro Pusat Statistik Palestina. Gaza kini menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan, dengan rata-rata tujuh kematian setiap dua jam. “Setiap hari adalah perjuangan yang penuh keputusasaan. Mimpi buruk ini terus berlanjut, membuat perempuan dan anak perempuan di Gaza bertanya-tanya mengapa dunia mengabaikan mereka,” kata Riham Jafari, Koordinator Advokasi dan Komunikasi ActionAid Palestina. Di akhir wawancara, Inas menyebutkan bahwa ia melihat seorang perempuan yang mengalami kram saat berada di penjara. Dia tidak menerima perawatan medis apa pun dan kemudian meninggal. “Aku hancur secara mental,” desahnya. “Kuharap mereka membunuhku atau aku mati lebih cepat,”katanya.*

Menteri Penjajah ‘Israel’ Ini Bangga Hancurnya Gaza

Hidayatullah.com—Menteri Pemberdayaan Perempuan penjajah ‘Israel’ May Golan mengaku bangga hancurnya Jalur Gaza akibat operasi darat dan bom-bom  militer ‘Israel’ atas bantuan Amerika Serikat. “Saya pribadi bangga dengan keruntuhan Gaza, dan bahwa setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan menceritakan kepada cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi,” katanya seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (22/2/2024) Berbicara dalam sesi yang diadakan oleh Knesset (parlemen ‘Israel’) pada Rabu malam, Golan mengancam pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dengan pemenggalan atau penangkapan. “Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara ‘Israel’) menangkap mata Sinwar dan terorisnya dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara,” katanya dalam video pidatonya yang beredar luas. “Saya pribadi bangga dengan reruntuhan Gaza, dan bahwa setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan menceritakan kepada cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi,” katanya. “Tidak ada merpati dan tidak ada ranting zaitun, hanya pedang untuk memenggal kepala Sinwar, itulah yang akan dia terima dari kita.” Penjajah ‘Israel’ telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang. Pemboman penjajah ‘Israel’ yang terjadi kemudian telah menewaskan sedikitnya 29.410 korban dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Hampir 70.000 orang terluka. Agresi ‘Israel’ di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Untuk pertama kalinya sejak pembentukannya pada tahun 1948, penjajah ‘Israel’ dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, badan peradilan tertinggi PBB. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.* ​

Kementerian Kesehatan: Korban Gugur di Gaza Meningkat 27.478 Orang

Hidayatullah.com—Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan pada hari Senin bahwa penjajah Israel melakukan 13 pembantaian di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, merenggut nyawa 113 korban dan melukai 205 lainnya, kutip Palestine Information Centre (PIC). Dalam pernyataan singkatnya, Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 27.478 orang yang gugur dan 66.835 orang terluka sejak 7 Oktober. Kementerian menunjukkan bahwa sejumlah besar korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan dan jalan, karena ambulans dan kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka karena pemboman yang tiada henti dan kurangnya mesin penggali. Sementara itu, Komisi Urusan Tahanan dan Klub Tahanan mengumumkan penangkapan setidaknya 28 warga Palestina di Tepi Barat oleh pasukan penjajah IDF  dalam waktu 24 jam. Komisi mengumumkan peningkatan jumlah tahanan Palestina menjadi 6.543 sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza. Di Tepi Barat, pasukan penjajah Israel (IDF) hari Senin melakukan serangkaian penggerebekan yang mengakibatkan bentrokan, seperti dilansir media lokal. Ini termasuk kota Ya’bad di selatan Jenin, Beit Ummar di utara Hebron, Ramin di timur Tulkarm, Bedia di barat provinsi Salfit, Arraba di barat daya Jenin, dan Beituniya di barat Ramallah, kata media Palestina.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/IDF melakukan kampanye penggerebekan rumah di kota Beit Ummar. Bentrokan meletus antara pejuang perlawanan Palestina dan IDF, yang mana alat peledak dilemparkan ke arah tentara dan kendaraan militer. IDF juga menangkap tiga warga Palestina di kota Halhul, sebelah utara Hebron di Tepi Barat. Penjajah ‘Israel’ juga mengintensifkan penggerebekan di beberapa kota dan kamp Palestina, seiring dengan penangkapan warga Palestina dari berbagai tempat.*

Menteri ‘Israel’ Serukan Penggunaan Senjata Nuklir Menghancurkan Gaza

Hidayatullah.com—Seorang menteri ‘Israel’ kembali menyerukan agar senjata nuklir dijatuhkan di Gaza. Seruan ini disampaikan Menteri Warisan ‘Israel’ Amichai Eliyahu baru-baru ini mengutip koran berbahasa Ibrani. “Selama kunjungan ke Kota Hebron (selatan) Tepi Barat, Menteri Urusan dan Warisan Yerusalem ‘Israel’, Amichai Eliyahu, menegaskan kembali seruannya untuk menjatuhkan senjata nuklir di Gaza,” demikian tulis Haaretz hari Kamis (24/1/2024). Dia menambahkan bahwa Eliyahu “menunjukkan bahwa Mahkamah Internasional, yang memeriksa kasus genosida terhadap ‘Israel’, mengetahui posisi saya.” Afrika Selatan telah memasukkan pernyataan Eliyahu sebelumnya tentang menjatuhkan senjata nuklir di Gaza sebagai seruan untuk melakukan “kejahatan genosida” di Gaza. Eliyahu pertama kali melontarkan pernyataan terkait pemboman Gaza dengan bom nuklir pada awal November lalu, yang memicu reaksi tidak menyenangkan di tingkat internasional. Pada tanggal 11 dan 12 Januari, Mahkamah Internasional di Den Haag mengadakan dua dengar pendapat publik sebagai bagian dari dimulainya pertimbangan gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap ‘Israel’ atas tuduhan melakukan “kejahatan genosida” terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Pada tanggal 29 Desember, Afrika Selatan mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional, menuduh ‘Israel’ melakukan “kejahatan genosida” di Jalur Gaza, yang telah mengalami perang sengit selama lebih dari 3 bulan. 25.700 Syuhada Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa penjajah ‘Israel’ melakukan 24 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menewaskan 210 orang syahid dan 386 orang terluka selama 24 jam terakhir.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka. Perlu dicatat bahwa jumlah korban agresi ‘Israel’ di Jalur Gaza meningkat pada hari ke-110 menjadi 25.700 orang yang gugur dan 63.740 orang terluka sejak tanggal 7 Oktober lalu.*

Zionis ‘Israel’ telah Menghancurkan 1.000 Masjid di Gaza

Hidayatullah.com—Sebanyak 1.000 masjid di Jalur Gaza telah dihancurkan oleh serangan militer ‘Israel’ sejak perang pecah pada 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas setempat, demikian lapor kantor berita Anadolu Agency melaporkan. “Rekonstruksi masjid-masjid ini memerlukan pengeluaran sekitar US$500 juta,” kata Kementerian Wakaf dan Agama Gaza dalam sebuah pernyataan. Diperkirakan terdapat 1.200 masjid di wilayah Palestina. Menurut Kementerian Wakaf dan Agama Gaza, setidaknya 100 pengkhotbah dan pendakwah gugur dalam serangan berdarah rezim Zionis di Jalur Gaza. “Tentara rezim Zionis juga menghancurkan puluhan kuburan Islam. Mereka menggali dan mencuri sisa-sisanya dalam sebuah tindakan yang jelas-jelas melanggar piagam internasional dan hak asasi manusia,” kata pernyataan itu. Masjid di Khan Younis, selatan Gaza, termasuk di antara 1.000 masjid yang dihancurkan serangan penjajah ‘Israel’ sejak 7 Oktober 2023.  Namun, belum ada pernyataan resmi dari otoritas penjajah terkait tuduhan tersebut. Berdasarkan keterangan Kementerian Wakaf dan Agama Gaza, sebuah gereja, beberapa gedung administrasi, sekolah al-Quran, dan kantor pusat bank hancur akibat serangan ‘Israel’. “Kami mengimbau negara-negara Arab dan Muslim serta komunitas Muslim untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” tambahnya.Dakwah Media BCA - Green.notice-box-green { border: 2px solid #28a745; /* Green border color */ background-color: #d4edda; /* Light green background color */ padding: 15px; margin: 20px; border-radius: 8px; font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */ text-align: center; /* Center the text */ }Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/‘Israel’ telah menyerang Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 orang. Setidaknya 25.105 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak akibat serangan balik ‘Israel’, sementara lebih dari 62.681 lainnya terluka.*