Jakarta (SI Online) – Sebagai bagian dari cara pengobatan tradisional, Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) Al Kasaw menggunakan pendekatan alamiah, bukan cara medis. Namun demikian mereka sama sekali tidak memusuhi ilmu kedokteran atau medis.
Sehingga, adanya anggapan bahwa PAZ Al Kasaw memusuhi dokter dan ilmu kedokteran adalah keliru. PAZ mengakui, ilmu kedokteran merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat banyak sekali manfaat. Bahkan kedokteran modern saat ini tak bisa lepas dari kontribusi para dokter muslim di era kejayaan Islam.
Hanya saja, PAZ Al Kasaw mengaku memiliki sejumlah kritik serta beberapa pandangan yang berbeda dengan ilmu medis.
“PAZ Al Kasaw hanya menekankan komitmennya dalam pengobatan tidak mempergunakan pemahaman serta alat-alat yang dipergunakan oleh medis,” ungkap salah satu pendiri PAZ Al Kasaw Anjrah Ari Susanto, saat berbincang dengan sejumlah wartawan, di Ayub Camp, Klaten, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Baca juga: PAZ Al Kasaw, Bermula dari Masjid Agung Al-Aqsha Klaten
Andaipun pada suatu kondisi membutuhkan peralatan, kata Anjrah, alat-alat tersebut hanya bersifat sebagai pembantu yang tidak selalu wajib ada atau digunakan.
“Metode pengobatan PAZ menggunakan tangan kosong saja. Paztrooper bermodal dirinya saja,” lanjutnya.
Menurut Anjrah, para terapis PAZ Al Kasaw yang akrab disebut “Paztrooper” sudah dibekali pengetahuan dan standar operasional (SOP) untuk tidak menangani segala macam pasien yang datang.
Karena tidak anti terhadap kedokteran, maka jangan heran jika pasien dan pelatihan PAZ Al Kasaw juga diikuti oleh sejumlah kalangan medis, seperti bidan dan dokter. Bahkan seorang dokter spesialis bedah senior di Yogyakarta juga menjadi seorang Paztrooper.
Hanya, kata Haryanto Bilal -satu dari tiga founder PAZ AL Kasaw- saat pelatihan, ada dokter yang saat berteriak yel-yel slogan PAZ: Sehat tanpa operasi, tanpa obat, tanpa alat, dokter tersebut diam. “Tapi saat ‘tanpa jimat’ beliau teriak keras,” kata Bilal sembari tersenyum.
Cara PAZ Al Kasaw Mengenali Penyakit
PAZ Al Kasaw membagi tubuh manusia terdiri dari dua bagian saja, yakni tulang (rangka) dan non tulang.
Selain terinspirasi dari Surat Al Mukminun ayat 14, kebetulan sang founder utama PAZ Al Kasaw, Ustaz Haris Moedjahid, juga seorang sarjana di bidang Aeronoutical Engineering (spesialisasi struktur dan rangka pesawat terbang) dari Belanda.
Berangkat dari konsep tentang tulang (rangka), menurut PAZ, penyakit yang diderita manusia penyebabnya hanya empat saja: kekendoran, kekencengan, melintir, dan kombinasi dari ketiganya.
Sumber Klik disini