Jakarta (SI Online) – Alumni pelatihan pengobatan metode Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) Al Kasaw kini telah menyebar di mana-mana. Bukan hanya Indonesia, tapi juga sampai Malaysia.
Melakukan pelatihan dari kota ke kota sejak akhir 2018 hingga saat ini, alumni pelatihan PAZ Al Kasaw disebut telah mencapai 18 ribu orang. Mereka tersebar dari Aceh hingga Nusa Tenggara.
Tidak hanya membuka peluang bagi masyarakat luas, PAZ Al Kasaw juga menjalin kerjasama dengan ormas Islam Hidayatullah. Bentuknya, Tim PAZ melatih para dai Hidayatullah yang hendak dikirim ke berbagai pelosok Nusantara.
Baca juga: PAZ Al Kasaw, Bermula dari Masjid Agung Al-Aqsha Klaten
Dengan terus menyebarnya para alumni dan untuk terus dapat melakukan pembinaan kepada mereka, maka dibentuklah organisasi alumni sekaligus organisasi profesi bernama Perkumpulan Alumni Pelatihan Kesehatan Al Kasaw (PAPKA).
PAPKA kini dipimpin Faizal Arif Musyafa, seorang Paztrooper muda alumni pelatihan di Semarang pada Februari 2019. Sebelum menjadi seorang terapis, Faiz terlebih dahulu terjun di dunia bisnis.
Menurut Faiz, sapaan akrab Faizal Arif Musyafa, PAPKA didirikan sejak 2020 di Magelang. Fokus kegiatan organisasi adalah pembinaan alumni.
Dari 18 ribu alumni pelatihan PAZ, disebut ada sekitar 4600 orang yang tergabung di PAPKA. Mereka tersebar di 105 Cabang (tingkat kabupaten/kota) di 20 wilayah (Provinsi) di Indonesia.
“Organisasi kita lengkap, ada pengurus ada anggota. Administrasinya tertib,” ungkap Faiz saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Ayub Camp, Klaten, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Pembinaan kepada anggota PAPKA, kata Faiz, dilakukan secara rutin tiap bulan di masing-masing cabang. Bahkan ada juga di daerah tertentu yang ‘kopdar’ pembinaannya lebih dari sekali dalam sebulan.
“Di Banyumas diadakan hampir empat kali dalam sebulan, di Semarang, Klaten, sebulan sekali. Itu ada laporannya, kita pantau terus,” kata dia.
Menurut Faiz, seorang Paztrooper, usia mengikuti pelatihan dasar (basic) selama dua hari harusnya sudah bisa langsung praktik terapi. Namun biasanya belum siap secara mental. Oleh karena itu dibuatlah mentoring.
PAPKA akan mendampingi para Paztrooper itu antara tiga hingga enam bulan. Mereka dilatih dan diuji hingga siap mengikuti uji kompetensi secara nasional. Bukan hanya keterampilan terapis PAZ, para alumni juga diwajibkan untuk bisa membaca Al-Qur’an.
Sumber Klik disini