Hidayatullah.com – Angkatan Laut Iran mengirimkan kapal perusak ‘IRIS Alborz (72)’, yang beroperasi sebagai bagian dari armada ke-94 Angkatan Laut, ke Laut Merah pada tanggal 1 Januari, lapor media Iran.
Kapal perang tersebut menyeberangi Selat Bab al-Mandab dan kemudian memasuki Laut Merah pada hari Senin, lapor Kantor Berita Mehr.
Angkatan Laut Iran telah membentuk tiga komando laut yang mengawasi misi angkatan laut di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik.
Hal ini terjadi ketika ketegangan terus meningkat di Laut Merah menyusul operasi angkatan laut kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal yang menuju atau terkait dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Sehari sebelumnya, pada tanggal 31 Desember, Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal Houthi di Laut Merah, menewaskan sepuluh anggota penumpangnya setelah serangan mereka terhadap kapal kontainer MaerskHangzhou yang sedang menuju Israel.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Yaman yang didukung Iran itu mengatakan bahwa “musuh Amerika menanggung konsekuensi dari kejahatan ini dan dampaknya.”
Alih-alih bergerak untuk menghentikan agresi Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, AS memilih untuk membentuk koalisi multinasional yang disebut ‘Operasi Penjaga Kemakmuran’ melawan Houthi dan Yaman di Laut Merah.
Namun, hampir setengah dari negara-negara yang disebut sebagai peserta belum menyatakan partisipasi atau kontribusi mereka pada gugus tugas ini, dan hanya Yunani dan Inggris yang telah mengerahkan kapal-kapal perangnya ke pesisir Yaman.
Tujuan koalisi tersebut adalah untuk melindungi pelayaran internasional. Namun, Angkatan Bersenjata Yaman telah berulang kali mengklarifikasi bahwa kapal-kapal yang tidak berlayar ke Israel atau yang terkait dengan Israel tidak akan dirugikan.
Menteri Pertahanan Iran Reza Ashtiani mengatakan kepada media Iran pada pertengahan Desember bahwa gugus tugas maritim yang dipimpin AS akan menghadapi “masalah luar biasa,” dan menjelaskan bahwa “tidak ada yang bisa bergerak di wilayah di mana kami memiliki dominasi.”
Amerika Serikat bersikeras bahwa Iran telah “sangat terlibat” dalam perencanaan operasi di Yaman. Gedung Putih mengklaim pada 22 Desember bahwa angkatan laut Yaman mengandalkan “sistem pemantauan yang disediakan Iran untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial.”
Baca juga: Korban Zionis Bertambah, Al-Qassam Rontokkah Helikopter Apache ‘Israel’ dengan Roket “SAM 7”
Sumber Klik disini