Hidayatullah.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta para pejabat negaranya untuk tidak menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos tahun ini karena sikap WEF terhadap perang “Israel” di Gaza.
Sejumlah sumber menyebut awalnya Menteri Keuangan dan Perdagangan Turki, Mehmet Simsek, dijadwalkan akan menghadiri pertemuan tersebut namun kehadirannya dibatalkan Presiden Erdogan.
Kantor Erdogan dan Simsek menolak untuk memberikan komentar. Sementara Forum Ekonomi Dunia juga tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar terkait hal ini.
Pada 14 Oktober, beberapa hari setelah dilancarkannya Operasi Taufan Al-Aqsha, Forum Ekonomi Dunia mengecam Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan menyebutnya sebagai teroris.
“Kami mengutuk keras serangan teroris Hamas terhadap Israel dan menekankan perlunya pembebasan sandera, serta menekankan pentingnya melindungi penduduk sipil di Gaza dan menjaga mereka yang paling rentan,” kata pernyataan resmi WEF seperti yang dilihat Hidayatullah.com.
Baca juga: Tidak Peduli Apa Kata Dunia, Erdogan Tak Akan Sebut Hamas Kelompok Teror
Turki Gugat Netanyahu ke ICC
Pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mengatakan pada 14 November 2023, bahwa Turki telah mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), menuduhnya melakukan genosida terhadap Palestina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi kepada wartawan pada tanggal 4 November bahwa Turki tidak lagi menganggap PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai “teman bicara”, tetapi kepala Organisasi Intelijen Nasional Turki, Ibrahim Kalin, tetap melakukan kontak dengan “Israel”.
Erdogan juga menyatakan bahwa kesepakatan apapun antara Turki dan Amerika Serikat mengenai Jalur Gaza tidak mungkin terjadi jika Washington menganggapnya sebagai bagian dari “wilayah Israel”. Dia menekankan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina, dan AS harus mengakui hal ini agar kesepakatan apa pun dapat dilakukan.*
Baca juga: Erdogan: Hamas adalah Mujahidin yang Berjuang Melindungi Tanah dan Rakyatnya
Sumber Klik disini