Hidayatullah.com– Media pemerintah Rusia, hari Sabtu (23/3/2024), merilis video aparat sedang menginterogasi tiga pria tersangka pelaku serangan maut di gedung konser Crocus City Hall di pinggiran kota Moskow malam sebelumnya.
Aparat Federal Security Service (FSB) sebelumnya pada hari Sabtu mengumumkan telah menangkap 11 orang yang dicurigai, termasuk 4 tersangka pelaku, terlibat dalam serangan Jumat malam tersebut.
Dalam salah satu video interogasi, yang dibagikan oleh kantor berita RIA Novosti, tampak seorang pria dalam keadaan tertelungkup di tanah dipegang di bagian rambutnya sehingga dia dapat melihat ke arah kamera.
Aparat yang menjambak pria tersebut terdengar mengajukan pertanyaan, “Apa yang kamu lakukan di Turki?”
“Di sana [Turki] dokumen saya expired, saya menyeberangi perbatasan ke sini,” jawab pria tersebut, diduga merujuk pada paspornya.
Pria itu kemudian mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai Shamsutdin Fariddun dan dilahirkan pada 17 September 1998.
Kementerian Dalam Negeri Rusia hari Sabtu mengatakan bahwa empat pria tersangka pelaku merupakan warga negara asing, sementara sejumlah media melaporkan di antara mereka ada yang merupakan warga Republik Tajikistan, lansir Moscow Times.
“Apa yang kamu lakukan di Crocus [City Hall]?” kata aparat yang memegang kepala Fariddun.
“Kami menembak… orang-orang… demi uang,” jawab Fariddun.
Dia kemudian menjelaskan bahwa dirinya dijanjikan 1 juta rubel ($10.800) untuk melakukan serangan tersebut, yang separuhnya diakuinya sudah diterima melalui card transfer.
Fariddun, yang terlihat gemetar, menambahkan bahwa dirinya tidak mengetahui identitas orang yang membayarnya untuk melakukan serangan, tetapi mengatakan bahwa mereka menghubunginya lewat aplikasi pesan Telegram.
Dalam video terpisah yang dipublikasikan RIA Novosti, seorang pria kedua, yang berbicara dalam bahasa Tajik, tampak diinterogasi melalui bantuan penerjemah yang berbicara tetapi tidak tampak di layar kamera.
Menurut orangbitu, dirinya tinggal di sebuah penginapan bersama dengan beberapa tersangka lain yang terlibat dalam serangan itu.
Pria itu mengklaim melakukan komunikasi dengan individu bernama Abdullo dan Muhammad, siapa mereka yang dimaksudnya tidak diketahui.
Dalam video ketiga, tampak seorang pria yang ditahan aparat mengaku bernama Rajab Alizadeh.
Seorang pria yang tidak tampak di kamera bertsnya kepada Alizadeh. “Ketika kamu kabur dari Moskow, kamu bawa senjata. Di mana kamu buang? Di sana atau di sini?”
Alizadeh, yang wajah dan baju kaos yang dikenakannya berlumuran darah dan bagian kepalanya dibalut perban, berkata, “di suatu tempat di jalan,” tetapi dia tidka ingat di mana dia dan temannya meninggalkan senjata mereka.
Sebuah video yang belum diverifikasi beredar online menunjukkan seorang pria – yang konon adalah Alizadeh – tertelungkup di tanah sementara aparat Rusia memotong telinganya. Apabila video itu benar, hal itu menjelaskan mengapa kepalanya berbalut perban saat muncul dalam video interogasi.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di masa lalu, FSB pernah dituduh “mengarang” video interogasi.
Moscow Times tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian video-video tersebut.
Sedikitnya 133 orang dilaporkan terwas ketika beberapa pria bersenjata laras panjang menyerbu gedung konser Crocus City Hall yang berada di daerah Krasnogorsk di pinggiran kota Moskow. Selain menambaki orang-orang pelaku membakar gedung tersebut pada Jumat malam (22/3/2024).
Hari Sabtu, kelompok ISIS mengklaim bahwa empat anggotanya sebagai pelaku serangan dengan menggunakan “senapan mesin, pistol, belati dan bom api” sebagai bagian dari perang melawan negara yang memusuhi Islam.
Presiden Vladimir Putin berjanji akan menghukum berat mereka yang berada di balik “serangan teroris barbar” itu
Putin mengklaim para pelaku sedang berusaha melarikan diri ke Ukraina ketika diringkus aparat.
Kyiv membantah terlibat dalam serangan tersebut.*
Sumber Klik disini