Hidayatullah.com– Salah satu taipan properti ternama Malaysia Datuk Ong Beng Seng secara resmi dikenai dua dakwaan, dalam kaitannya dengan kasus korupsi bekas menteri transportasi Singapura Subramaniam Iswaran.
Ong, 78, dijerat dengan Pasal 165 KUHP Singapura dan pasal lain tentang tindakan menghalangi proses hukum, menurut dokumen penyediaan yang dirilis hari Jumat (4/10/2024) seperti dikutip The Straits Times.
Ong dituduh menawarkan Iswaran perjalanan mewah bernilai lebih dari USD7.700 pada Desember 2022, Paket tersebut mencakup penerbangan dengan jet pribadi dari Singapura ke Doha, menginap semalam di Hotel Four Seasons di Doha senilai S$4.737,63, dan penerbangan kelas bisnis ke Singapura seharga S$5.700.
Dokumen pengadilan juga mengungkapkan bahwa Ong memberi tahu Iswaran tentang penyitaan yang dilakukan oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) atas manifes penerbangan untuk perjalanan tersebut, yang menyebabkan Iswaran meminta Ong untuk menagihnya biaya penerbangan itu supaya dia tidak diperiksa atas pemberian yang diterimanya tersebut.
Insiden ini yang menjadi dasar bagi aparat untuk menjerat Ong dengan tuduhan menghalang-halangi proses hukum.
Ong, chairman dari promotor balapan otomotif F1 Singapore GP, termasuk di antara sejumlah individu yang dipanggil oleh CPIB berkaitan dengan kasus Iswaran.Ong ditangkap pertama kali oleh petugas CPIB pada 11 Juli 2023, tetapi dibebaskan dari tahanan dengan uang jaminan $100.000. Ong juga mendapatkan izin untuk bepergian ke Bali pada masa itu.
Pada 3 Oktober, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara 12 tahun atas Iswaran, 62, setelah dia mengaku bersalah atas 5 dakwaan, termasuk menerima hadiah mahal dari Ong, seperti perjalanan ke Doha gratis keseluruhannya.Ong dikenal luas sebagai orang yang mendatangkan Formula.One ke Singapura pada tahun 2008. Dia memiliki hak atas Singapore Grand Prix.
Iswaran, yang menjadi ketua komite pengarah F1, memainkan peran penting dalam negosiasi-negosiasi Singapore GP terkait segala urusan bisnis yang berkaitan dengan balapan otomotif itu.
Kedua pria tersebut merupakan tokoh kunci dalam meloloskan kesepakatan dengan CEO Formula One Group kala itu, Bernie Ecclestone, untuk menggelar balapan malam pertama F1 di Singapura.*
Sumber Klik disini