Hidayatullah.com—Partai oposisi utama India hari ini mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi karena membuat pernyataan anti-Islam sebagai bagian dari kampanye pemilihan umum.
Tindakan pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) itu dinilai berpotensi meningkatkan kekhawatiran akan ketegangan antaragama di Tanah Air.
Modi, tokoh populer di India dan BJP karena semangat nasionalis Hindu-nya diprediksi akan memenangkan Pemilihan Umum yang dijadwalkan berakhir awal bulan depan.
Sejak pemungutan suara dimulai bulan lalu, Perdana Menteri berusia 73 tahun itu terlihat mengintensifkan retorikanya yang diduga menyasar kelompok agama utama di India dalam upaya menggalang dukungan untuknya.
Dalam pidato kampanyenya, Modi menyebut umat Islam di negaranya sebagai ‘penyelundup’ dan mengklaim bahwa Partai Kongres sebagai oposisi utama negara tersebut akan mendistribusikan kembali kekayaan negaranya kepada penduduk Muslim jika memenangkan pemilu.
Mantan Menteri Keuangan India dan Anggota Parlemen senior Partai Kongres, P Chidambaram, menuduh Modi memainkan ‘permainan umum untuk memecah belah Hindu dan Muslim’.
“Dunia sedang mengamati dan menganalisis pernyataan Perdana Menteri India dan itu tidak membawa kejayaan bagi India,” klaimnya.
Setelah Modi diduga mengungkapkan bahwa mantan Perdana Menteri Kongres berencana menyiapkan anggaran terpisah khusus untuk umat Islam, Sekretaris Jenderal partai Jairam Ramesh menyebutnya tidak masuk akal.
“Ini adalah kepalsuan dan kepalsuan Modi,” katanya di platform X kemarin.
Sejak memimpin pemerintahan India satu dekade lalu, Modi mengembangkan citranya sebagai pembela umat Hindu hingga ia menjadi tokoh populer.
Namun, langkah Modi telah membuat 200 juta minoritas Muslim di negara itu gelisah mengenai status mereka dan khawatir akan masa depan mereka.
Kemarin, Modi membantah terlibat dalam menciptakan ketegangan agama.
“Hari dimana saya mulai berbicara tentang (perpecahan) Hindu-Islam akan menjadi hari dimana saya akan kehilangan kemampuan untuk menjalani kehidupan publik,” ujarnya saat diwawancara oleh stasiun televisi News18.*
Sumber Klik disini