Hidayatullah.com– Mahkamah Konstitusi Ceko menolak petisi pria India yang menentang upaya ekstradisi dirinya ke Amerika Serikat sebagai tersangka kasus pembunuhan aktivis Sikh di New York.
Nikhil Gupta telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak berwenang Amerika Serikat dengan tuduhan berusaha menyewa pembunuh bayaran guna menghabisi nyawa tokoh separatis Sikh, Gurpatwant Singh Pannun, yang bermukim di AS.
Gupta saat ini ditempatkan di dalam penjara di Praha. Keputusan final tentang proses ekstradisinya akan dibuat oleh Menteri Kehakiman Ceko, lansir BBC Kamis (23/5/2024).
Gupta terancam hukuman penjara 20 tahun dalm kasus kematian Gurpatwant Singh Pannun.
Pada November 2023, pihak kejaksaan AS menjerat Gupta dengan tuduhan merencanakan untuk membunuh sedikitnya empat aktivis separatis Sikh di kawasan Amerika Utara, termasuk Pannun.
Menurut jaksa, Gupta sudah menyerahkan uang tunai $100.000 kepada seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi Pannun, seorang pria asli India pemilik kewarganegaraan ganda AS-Kanada, di New York.
Namun, rupanya pembunuh bayaran itu sebenarnya adalah seorang agen federal AS yang sedang menyamar, kata pihak kejaksaan.
Gupta diduga disuruh melakukan pembunuhan itu oleh seorang pejabat pemerintahan India yang namanya tidak disebutkan di dalam berkas dakwaan.
India sudah menetapkan Pannun sebagai teroris, predikat yang dibantahnya dengan mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang penganut Sikh yang mempercayai gerakan pembentukan Khalistan, sebuah negeri independen bagi kaum Sikh.
Gedung Putih menduga ada pejabat senior pemerintah India yang terlibat dalam asasinasi tokoh-tokoh Sikh.
Pemerintah India menampik tuduhan itu, mengatakan bahwa asasinasi tersebut bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
Pihak India juga mengatakan sudah membentuk sebuah komite investigasi terhadap tuduhan yang diarahkan kepada Gupta.
Pada bulan Januari, Mahkamah Agung India menolak permohonan Gupta yang meminta bantuan untuk pembebasannya dan membantu dirinya mendapat proses hukum yang adil. MA India mengatakan tidak akan mengintervensi kasus itu, dan mempersilahkan pemerintah India untuk mengambil tindakan.*
Sumber Klik disini