Hidayatullah.com – Diskriminasi dan kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat meningkat sekitar 180 persen dalam tiga bulan setelah 7 Oktober, menurut sebuah kelompok HAM pada hari Senin (29/01).
Tak hanya kebencian terhadap Muslim, kelompok HAM tersebut juga mencatat adanya peningkatan bias anti-Palestina.
Di antara insiden-insiden di AS yang menimbulkan kekhawatiran adalah penembakan pada bulan November di Vermont yang menewaskan tiga siswa keturunan Palestina dan penikaman fatal terhadap seorang anak Amerika keturunan Palestina berusia 6 tahun di Illinois pada bulan Oktober.
Baca juga: Seorang Imam Masjid di Amerika Serikat Wafat Usai Ditembak
Gelombang kebencian
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menerima 3.578 pengaduan selama tiga bulan terakhir tahun 2023, di tengah apa yang mereka sebut sebagai “gelombang kebencian anti-Muslim dan anti-Palestina yang sedang berlangsung.”
Angka tersebut meningkat 178 persen dari laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Keluhan tentang diskriminasi pekerjaan memimpin daftar tersebut dengan 662 kasus; kejahatan kebencian dan insiden kebencian dilaporkan sebanyak 472 kali; dan diskriminasi pendidikan sebanyak 448 kali, kata organisasi tersebut.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Awal bulan ini, Anti-Defamation League mengatakan bahwa dalam tiga bulan setelah 7 Oktober, insiden antisemit di Amerika Serikat meningkat 360 persen dibandingkan tahun sebelumnya.*
Baca juga: Dilarang Sholat, Murid Muslim Gugat Pihak Sekolah di Inggris
Sumber Klik disini