Hidayatullah.com– Pemerintah Kanada menuding Menteri Dalam Negeri India Amit Shah, sekutu politik Hindu Nasionalis PM Narendra Modi, sebagai otak pembunuhan separatis Sikh di wilayah Kanada.
Surat kabar The Washington Post yang pertama kali melaporkan bahwa pejabat Kanada menuduh Shah berada di balik aksi-aksi kekerasan dan intimidasi yang menarget separatis Sikh di Kanada.Wakil Menteri Luar Negeri Kanada David Morrison, hari Selasa (29/10/2024), menjelaskan kepada sebuah panel parlemen bahwa dirinya yang mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di Amerika Serikat The Washington Post bahwa Shah orang di balik aksi-aksi itu.
“Jurnalis itu menelepon saya dan bertanya apakah memang orang itu (Shah). Saya mengkonfirmasi memang orang tersebut,” kata Morrison, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
High Commission of India di Ottawa dan Kementerian Luar Negeri India belum memberikan komentar perihal itu, lansir Reuters.
India menyebut separatis Sikh sebagai “teroris” dan ancaman terhadap keamanan negaranya. Separatis Sikh menuntut tanah air independen yang dikenal sebagai Khalistan yang terlepas dari India. Pemberontakan Sikh di India pada 1980-an dan 1990-an menewaskan puluhan orang.
Pada periode tersebut terjadi kerusuhan anti-Sikh tahun 1984 yang menyebabkan ribuan orang tewas menyusul pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi oleh pengawalnya seorang Sikh, setelah dia memerintahkan pasukan keamanan untuk menyerbu kuil paling suci kaum Sikh guna menumpas separatis.
Kanada pada pertengahan Oktober mengusir diplomat India, mengaitkan mereka dengan pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar pada tahun 2023 di wilayah Kanada. India juga memerintahkan pengusiran diplomat Kanada.
Kasus di Kanada bukan satu-satunya serangan terhadap separatis Sikh oleh India di tanah asing.
Amerika Serikat sudah mendakwa bekas perwira intelijen India, Vikash Yadav, atas tuduhan mengarahkan rencana pembunuhan di New York – yang tidak berhasil – pemimpin separatis Sikh Gurpatwant Singh Pannun, seorang warga negara AS-Kanada dan pengkritik pemerintahan India.*
Sumber Klik disini