‘Kami Tak akan Pergi,’ Warga Palestina Tolak Mentah-Mentah Rencana Trump

Share

Hidayatullah.com – Warga Palestina di Jalur Gaza mengkritik dan menolak rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan mereka ke tempat lain.

Mereka bersumpah tidak akan pernah meninggalkan rumah mereka, meski telah menjadi reruntuhan, di wilayah pesisir tersebut.

“Trump bisa pergi ke neraka, dengan ide-idenya, dengan uangnya, dan dengan keyakinannya. Kami tidak akan ke mana-mana. Kami bukanlah miliknya,” kata Samir Abu Basel di Kota Gaza melalui sebuah aplikasi chatting melansir TRT World pada Kamis (06/02/2025).

“Jika ia ingin menyelesaikan konflik ini, ia harus menjemput warga Israel dan menempatkan mereka di salah satu negara bagian (di Amerika). Mereka adalah orang asing, bukan orang Palestina. Kami adalah pemilik tanah ini,” kata ayah lima anak itu, yang telah mengungsi dari rumahnya di dekat Jabalia di tepi utara Gaza.

Trump mengatakan bahwa dia membayangkan membangun sebuah resor di mana komunitas internasional dapat tinggal setelah lebih dari 15 bulan pemboman ‘Israel’ menghancurkan daerah kantong kecil di pesisir pantai itu dan menewaskan lebih dari 47.000 orang, menurut perhitungan Palestina.

Penduduk Gaza mengatakan bahwa setelah perang dan bom gagal mengusir mereka dari Gaza, Trump tidak akan berhasil melakukannya.

“Kami tidak akan meninggalkan daerah kami, kami tidak akan membiarkan Nakba kedua. Kami telah membesarkan anak-anak kami dengan mengajarkan mereka bahwa mereka tidak boleh meninggalkan rumah mereka dan mereka tidak boleh membiarkan Nakba kedua,” ujar Tamer Jamal, seorang ibu 65 tahun dengan enam orang anak, kepada Reuters melalui pesan tertulis.

“(Trump) gila. Kami tidak meninggalkan Gaza meski pemboman dan kelaparan, bagaimana dia berniat mengusir kami? Kami tidak akan pergi ke mana-mana,” katanya dari Kota Gaza.

Kelompok Palestina satu suara

Rencana Trump, mantan pengusaha properti di New York, segera mendapatkan kecaman dari negara-negara maupun pemimpin Palestina.

Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Hamas kompak menolak apa yang mereka katakan sebagai rencana untuk merebut wilayah pesisir Mediterania dan mengusir warga Palestina dari tanah air mereka.

Abbas mengatakan bahwa Palestina tidak akan melepaskan “tanah, hak-hak, dan situs-situs suci mereka, dan bahwa Gaza adalah bagian integral dari tanah Negara Palestina, bersama dengan Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.”

Sami Abu Zuhri, seorang pejabat senior Hamas, yang memerintah Gaza sebelum memerangi Israel dalam perang brutal di sana, mengatakan bahwa pernyataan Trump tentang pengambilalihan daerah kantung itu “konyol dan tidak masuk akal”.*

Sumber Klik disini

Read more

Local News