Hidayatullah.com—Iraq mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan mulai memulangkan tentara rezim Bashar al-Assad yang digulingkan ke Suriah.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Miqdad Miri mengatakan bahwa proses pemulangan tentara Suriah ke negara mereka akan dimulai pada hari itu juga, kantor berita negara INA melaporkan.
“Proses tersebut akan dilakukan setelah koordinasi dengan otoritas Suriah,” tambahnya.
Meski demikian, senjata mereka tetap berada dalam tahanan Iraq, menunggu penyerahan kepada pemerintah baru Suriah setelah terbentuk, menurut pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Iraq.
Pernyataan yang dipublikasikan oleh Kantor Berita INA, mengungkapkan bahwa para tentara, termasuk perwira dan personel yang ditempatkan di perbatasan al-Bukamal, baru-baru ini mencari perlindungan di Iraq.
“Pada tanggal 7 Desember, personel militer Suriah, termasuk perwira, tentara, dan penjaga di perbatasan al-Bukamal, memasuki Irak untuk mencari perlindungan karena kejadian baru-baru ini di Suriah,” bunyi sebuah pernyataan dikutip Anadolu Agency.
Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Iraq mengizinkan mereka masuk atas dasar kemanusiaan setelah memperoleh persetujuan resmi.
Menurut laporan media, lebih dari 3.000 tentara Suriah melarikan diri ke Iraq setelah jatuhnya rezim Bashar Assad pada 8 Desember.
Bashar Assad, memimpin Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.*
Sumber Klik disini