Hidayatullah.com – Sebelum genosida Zionis Israel di Gaza, Jalal Qaraan biasa melaut dengan kapal kecilnya ke tengah laut demi mencari ikan. Kini semua itu mustahil untuk dilakukan, bahkan menebar jala saja bisa mengundang kemarahan angkatan laut Israel.
Serangan udara dan bombardir Israel telah membuat sebagian besar wilayah padat penduduk di pesisir Gaza menjadi reruntuhan dan menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina.
Ada banyak bahaya di laut bagi nelayan seperti Qaraan, yang tetap harus menghidupi keluarganya.
“Ketika kami mencoba keluar, kami dikepung dengan tembakan, dibombardir dengan peluru, bom suara. Selalu ada risiko, melaut adalah sebuah risiko,” katanya sambil menepikan perahunya ke pantai setelah menangkap beberapa ekor ikan.
“Tidak ada hari yang berlalu tanpa mereka mendatangi kami. Semuanya penuh dengan ketakutan dan teror, tetapi meskipun demikian, saya tetap melaut agar dapat memberikan kehidupan yang aman bagi anak-anak saya.”
Mempertaruhkan nyawa
Qaraan sangat bersemangat bekerja di laut selama bulan suci Ramadan, ketika keluarga biasanya menikmati makan besar bersama setelah berpuasa. Namun, momen seperti itu sulit didapat akhir-akhir ini.
Mahkamah Internasional (ICJ) mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza menghadapi kondisi kehidupan yang semakin memburuk dan kelaparan serta kelaparan semakin meluas.
“Sedangkan untuk memancing, tidak ada jumlahnya. Hari ini di bulan Ramadan, saya berpuasa, mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan satu atau dua kilo ikan untuk dimakan atau dijual untuk membeli kebutuhan rumah tangga,” ujar Qaraan, sambil mempersiapkan jaring ikannya.
Warga Palestina lainnya di Gaza juga merasakan dampak dari krisis perikanan.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Saat ia bersiap-siap untuk berbuka puasa, Umm al-Zein, salah satu dari ratusan ribu pengungsi di Gaza mengatakan bahwa anak-anaknya sangat ingin makan ikan.
“Palestina terkenal dengan ikan dan makanan lautnya yang lezat, namun karena perang, ikan tidak tersedia. Sayangnya, kami belum pernah makan ikan sejak 7 Oktober,” katanya.*
Baca juga: [Foto] Ini Hasil Nelayan Gaza Setelah Melaut 9 Mil
Sumber Klik disini