Hidayatullah.com– Aparat Kepolisian Afrika Selatan menyelamatkan puluhan pria Ethiopia yang diyakini korban perdagangan manusia di Johannesburg, setelah sekelompok orang memecahkan kaca dan merampok sebuah bar untuk melarikan diri dari sebuah rumah di mana mereka dikurung dalam keadaan telanjang.
Tiga orang ditangkap dengan dugaan perdagangan manusia dan kepemilikan senjata api ilegal pada Kamis malam (9/1/2025) setelah para tetangga yang mendengar keributan di Sandringham, daerah pinggiran Johannesburg, menghubungi pihak kepolisian, menurut pernyataan unit kejahatan serius Hawks.
Polisi mendorong masyarakat untuk melapor apabila melihat orang yang telanjang di daerah tersebut.Sekitar 60 pria Ethiopia dikurung dalam keadaan telanjang di sebuah rumah, lapor stasiun televisi lokal eNCA seperti dilansir The Guardian Jumat (10/1/2025).
Kamera televisi menunjukkan darah berceceran di bawah sebuah jendela terbuka di bagian depan rumah tersebut. Polisi mengatakan 11 orang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah orang Ethiopia masih belum berhasil diamankan petugas.
“Petunjuk yang kami miliki menandakan bahwa ini adalah masalah perdagangan manusia, karena mereka sebenarnya melarikan diri dari rumah tersebut dan mereka dikurung dalam keadaan telanjang. Sepertinya itu adalah modus operandi untuk membuat mereka malu dan tidak berusaha melarikan diri,” kata Philani Nkwalase, seorang juru bicara kepolisian.
Seorang wanita tetangga dari rumah di mana orang-orang tersebut dikurung mengatakan kepada eNCA bahwa dirinya sangat terkejut dengan peristiwa itu. Menurutnya, dia terakhir kali melihat ada orang di properti itu beberapa pekan lalu ketika putranya berusaha mengambil bola yang melambung melewati pagar.
Sejak berakhirnya apartheid tiga dekade silam, Afrika Selatan menarik banyak kedatangan migran dari negara-negara Afrika. Namun, munculnya kekhawatiran para migran datang untuk menyelundupkan narkoba atau menambah angka pengangguran semakin parah memicu sikap xenophobia, kebencian dan tindak kekerasan terhadap orang asing.
Dari 62 juta populasi Afrika Selatan terdapat 2,4 juta orang kelahiran luar negeri, menurut sensus 2022. Sementara lebih dari tiga perempat migran merupakan pendatang dari negara-negara di belahan selatan Afrika, sekitar 58.000 migran Ethiopia mencari peruntungan hidup di negara itu.
Pada bulan Agustus 2024, sebanyak 82 warga Etiopia ditemukan berdesakan di sebuah rumah di wilayah yang sama di Johannesburg, tanpa cukup makanan atau fasilitas toilet dan kamar mandi yang layak. Tujuh dari mereka awalnya dianggap masih di bawah umur dan 19 lainnya dikatakan masih di bawah umur ketika mereka dibawa ke pengadilan atas dugaan memasuki Afrika Selatan secara ilegal.
“Mereka semua adalah migran tak berdokumen yang bukan korban perdagangan manusia tetapi diselundupkan ke negara ini,” kata Departemen Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan akhir bulan itu.
Nkwalase mengatakan tidak jelas apakah kasus Agustus tahun lalu itu berkaitan dengan kasus terbaru ini. Aparat kepolisian masih kesulitan untuk memeriksa orang-orang Ethiopia itu karena minimnya tenaga penerjemah.*
Sumber Klik disini