Hidayatullah.com– Seorang bekas politisi Australia “menjual” negaranya ke jaringan mata-mata asing, kata kepala dinas intelijen Australia ASIO dalam pidatonya.
Memaparkan jaringan kelompok spionase yang dijuluki “A-Team”, Mike Burgess mengklaim bahwa anggota parlemen tersebut menawarkan akses ke keluarga perdana menteri kala itu.
Burgess tidak menyebutkan nama politisi dimaksud atau nama negara asingnya, tetapi mengatakan bahwa komplotan tersebut sudah berhasil dibongkar “beberapa tahun lalu”, lansir BBC Kamis (29/2/2024).
Klaim bos ASIO (Australian Security and Intelligence Organisation) itu mengguncang Canberra dan sebagian pihak mendesak supaya oknum tersebut diungkap ke publik.
Dalam paparan tahunan perihal ancaman yang dihadapi negara Australia di Canberra hari Rabu, bos ASIO itu mengatakan A-Team yang sekarang sudah dibubarkan itu merupakan sebuah jaringan intelijen asing yang menjadikan Australia sebagai targetnya utamanya. Mereka itu sangat agresif dan berpengalaman.
Mata-mata di jaringan itu menyamarkan diri atau berprofesi sebagai konsultan, head-hunters, pegawai atau pejabat pemerintah daerah, akademisi atau dosen, peneliti di wadah pemikir, atau mengaku memiliki perusahaan (fiktif).
Mereka menarget orang dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, akademisi, politisi, pelaku bisnis, penegak hukum, pegawai negeri, dengan mengiming-imingi bayaran besar untuk informasi yang bisa mereka berikan tentang beragam topik seperti perdagangan, politik, kebijakan luar negeri dan pertahanan, papar Burgess.
Informasi tentang AUKUS, pakta pertahanan yang diteken Australia bersama Inggris dan Amerika, menjadi informasi yang paling diburu, imbuh Burgess.
“Politisi ini menjual negaranya, partainya fan mantan kolega-koleganya demi kepentingan rezim asing,” kata Burgess.
“Pada satu titik, bekas politisi itu bahkan menyodorkan untuk membawa masuk anggota keluarga perdana menteri Australia kala itu dalam orbit jaringan mata-mata tersebut.”
“Untungnya, remcana itu tidak dilanjutkan tetapi mereka melancarkan skema lain,” kata Burgess.
Alex Turnbull – putra dari bekas perdana menteri Malcolm Turnbull yang memerintah antara 2015 dan 2018 – hari Kamis mengatakan kepada situs berita news.com.au bahwa dirinya pernah “terang-terangan” didekati oleh terduga mata-mata China dan bisa jadi dia anggota keluarga PM Australia yang dimaksud dalam paparan Burgess.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bos ASIO itu mengatakan anggota parlemen dimaksudkan sekarang sudah tidak lagi terlibat di dalam kelompok A-Team tersebut, dan dinas intelijen Australia sudah membubarkan jaringannya dan membantu orang-orang yang “tidak sadar” terlibat di dalamnya untuk keluar dari kelompok itu.
ASIO menghadapi A-Team seacra langsung akhir tahun lalu, dan sekarang memutuskan untuk mengungkapkan ke publik tentang mereka sebagai peringatan bagi masyarakat Australia.
“Rakyat Australia harus mengetahui bahwa ancaman seperti ini nyata. Ancaman itu sekarang ini ada, dan dalam serta luas dibanding yang Anda kira,” imbuh Burgess.*
Sumber Klik disini