Hidayatullah.com– Aparat keamanan Turki melakukan operasi besar di Istanbul guna menelusuri jaringan pendanaan terorisme ISIS alias ISIL alias Daesh alias IS, dan menangkap sejumlah karyawan gerai penukaran mata uang asing dan perusahaan dagang asing.
Dilansir Hurriyet Daily News, sumber-sumber keamanan mengatakan pada hari Ahad (9/6/2024) bahwa unit kontraterorisme Kepolisian Istanbul memantau sejumlah perusahaan yang diduga memberikan dukungan finansial kepada ISIS.
Polisi mengamati penggunaan mata uang kripto dan financial nexus ISIS di Turki, mengidentifikasi beberapa tersangka yang bekerja di sejumlah gerai penukaran mata uang, perusahaan ekspor/impor dan perusahaan logistik internasional yang beroperasi di Istanbul.
Dalam operasi yang dilakukan pada 7 Juni pihak berwenang menangkap 11 individu, termasuk para pemilik gerai penukaran uang, perusahaan ekspor/impor, yang sebagian di antaranya berasal dari Suriah dan Iraq, dua negara di mana ISIS bermula dan bercokol.
Aparat berhasil mengungkap dana yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan-perusahaan itu dikirim ke luar negeri dengan sistem “Hawala”, metode transfer dana informal yang sudah lazim. Mekanisme ini memungkinkan individu atau kelompok mengirimkan uang ke berbagai negara melalui jaringan tak berlisensi dan perantara pengiriman uang informal.
Dari hasil investigasi diketahui jumlah uang yang ditransfer lewat sistem Hawala cukup besar.
Dana yang dikumpulkan dengan kedok kegiatan komersial yang sah oleh gerai penukaran mata uang, perusahaan impor/ekspor dan perusahaan logistik disalurkan ke kantong-kantong ISIS di Suriah.
Para tersangka diketahui memiliki kontak langsung maupun tidak langsung dengan para pemimpin ISIS, kata sumber-sumber tersebut.
Perusahaan-perusahaan bermasalah itu dibekukan aktivitasnya dan asetnya disita.
Turki mengalami serangkaian serangan terorisme yang diklaim oleh ISIS kerun beberapa tahun terakhir, termasuk serangan terhadap sebuah gereja Katolik di Istanbul pada bulan Januari tahun ini.*
Sumber Klik disini