Individu yang merasakan kecemasan atau anxiety hidupnya terkendali, berpengaruh pada pekerjaan, hubungan, atau masalah keuanga
Hidayatullah.com | ANXIETY mengacu pada perasaan cemas, takut, atau tegang yang muncul pada diri seseorang ketika dihadapkan pada situasi atau hal tertentu.
Kecemasan ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, namun bila berlebihan dan berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kehidupan individu sehari-hari.
Kondisi ini tidak hanya melibatkan perasaan cemas, namun juga dapat berdampak pada tubuh fisik seseorang seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebih, atau perasaan depresi yang berkepanjangan.
Ada berbagai jenis gaingguan kecemasan yang dapat menyerang seseorang. Diantaranya adalah Generalized Anxiety Disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum.
Bagi individu dengan GAD, seringkali mereka merasakan kecemasan yang tidak terkendali terhadap berbagai hal dalam hidupnya, seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan.
Kecemasan ini bisa berlangsung berbulan-bulan dan bisa mengganggu rutinitas sehari-hari.
Selain itu, ada juga Panic Disorder atau gangguan serangan panik. Individu yang menderita gangguan ini seringkali menghadapi serangan panik yang datang secara tiba-tiba dan sangat intens.
Gejala serangan panik antara lain detak jantung yang sangat cepat, sesak napas, dan perasaan cemas yang ekstrem.
Situasi ini dapat menyebabkan mereka merasa takut untuk keluar rumah atau menghadapi situasi yang dapat memicu serangan panik.
Selanjutnya, gangguan kecemasan sosial adalah jenis gangguan kecemasan lain yang mempengaruhi individu dalam situasi sosial.
Mereka merasa cemas dan takut diperhatikan orang lain atau dipandang sebagai orang yang tidak kompeten.
Ketakutan ini dapat menghalangi mereka untuk terlibat dalam pertemuan sosial atau kegiatan kelompok, yang selanjutnya menyebabkan mereka mengasingkan diri.
Fobia spesifik adalah jenis kecemasan yang terjadi ketika seseorang memiliki ketakutan ekstrem terhadap suatu objek atau situasi tertentu, misalnya takut ketinggian, ular, atau tempat keramaian. Ketakutan ini dapat menyebabkan mereka menghindari situasi atau objek tersebut meskipun mungkin tidak berbahaya.
Selain itu, Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami pikiran obsesif yang tidak diinginkan, seperti ketakutan terhadap kuman atau kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang buruk.
Untuk mengurangi kecemasan tersebut, mereka mungkin melakukan tindakan yang berulang-ulang, seperti mencuci tangan berulang kali atau sering memeriksa barang.
Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang berkembang setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis seperti kecelakaan, perang, atau penyerangan fisik. Gejala PTSD termasuk kilas balik atau mimpi buruk tentang suatu peristiwa, serta perasaan cemas yang terus-menerus.
Tanda-tanda serangan kecemasan
● Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan.
● Kesulitan tidur atau tidur gelisah.
● Kesulitan bernapas dengan benar.
● Sesak napas atau sesak di dada.
● Pusing atau ketidakstabilan.
● Palpitasi atau detak jantung yang cepat.
Yang pasti gangguan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang.
Gejalanya berupa rasa cemas yang berlebihan, sulit tidur, pusing, dan sulit bernapas. Jika kecemasan ini terus berlanjut dan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental.
Perawatan seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau penggunaan obat-obatan dapat membantu individu mengatasi gangguan kecemasan ini dan kembali menjalani kehidupan yang lebih seimbang.*
Sumber Klik disini