Hidayatullah.com– Innalilahi wa inna Ilaihi raji’un. Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah hari Sabtu (16/12/2023) meninggal dunia dalam usia 86 tahun dan dimakamkan pada hari Ahad ini.
Diusung dengan keranda berselimutkan bendera Kuwait, jenazah dibawa ke masjid untuk dishalatkan dan kemudian dimakamkan.
Meskipun disiarkan di layar televisi, upacara pemakaman dilakukan secara sederhana dengan hanya dihadiri keluarga dan kerabat tertentu. Ikut hadir di pemakaman, juru bicara (ketua) parlemen Kuwait.
Menurut Bader al-Saif, seorang profesor bidang sejarah di Universitas Kuwait, pemilihan upacara pemakaman secara sederhana itu mencerminkan karakter sederhana Sheikh Nawaf al-Ahmad Al-Sabah.
Sheikh Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, 83, penggantinya akan dilantik pada hari Rabu. Dia akan menerima ucapan belasungkawa pada hari Senin dan Selasa.
Bendera nasional Kuwait akan dikibarkan setengah tiang selama 40 hari, sementara kantor-kantor pemerintahan ditutup sampai hari Selasa.
Dilahirkan pada tahun 1937, Sheikh Nawaf mengambil alih jabatan emir pada September 2020 setelah saudara tirinya, Sheikh Sabah, meninggal pada usia 91 tahun.
Selama jabatannya yang tergolong singkat, dia mengeluarkan banyak amnesti bagi tahanan politik, sehingga dia mendapat julukan “emir pengampunan”.
Salah satu tindakan terakhirnya sebelum kematian adalah menandatangani rancangan keputusan yang disetujui kabinet akhir bulan lalu, berupa pembebasan puluhan tahanan politik.
Sheikh Nawaf menjabat menteri pertahanan ketika Iraq menginvasi Kuwait pada 1990, menyulut peperangan yang justru mendatangkan pasukan asing bercokol di Iraq untuk menekan Baghdad agar mengakhiri invasi.
Dia menjabat menteri dalam negeri ketika Kuwait menghadapi ancaman dari milisi-milisi Muslim pada 2005.
Meskipun tidak lama duduk di kursi penguasa, Sheikh Nawaf meninggalkan kesan yang baik.
Berbicara di luar masjid tempat jenazah dishalatkan, warga Kuwait Ghanem al-Sulaimani mengaku sedih dengan kematian pemimpin yang dia sebut sebagai “emir kerendahan hati dan pengampunan”.
“Dia meninggalkan legasi yang luar biasa… ditunjukkan dengan kecintaannya yang besar terhadap rakyatnya,” katanya kepada AFP.*
Sumber Klik disini