Agama-Agama Timur Ikut Menyerukan AI Beretika

Share

Hidayatullah.com– Para pemimpin agama-agama Timur hari Rabu (10/7/2024) menandatangani sebuah kode yang diprakarsai Vatikan berisi seruan untuk pengembangan teknologi AI beretika, yang juga mencakup perusahaan-perusahaan teknologi besar, dalam sebuah acara yang digelar di kota Hiroshima, Jepang.

“Rome Call for AI Ethics” menyatakan teknologi kecerdasan buatan (AI) harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip etika supaya bermanfaat bagi kemanusiaan, disebabkan dampaknya yang luas terhadap kehidupan manusia.

Dilansir AFP, lebih dari 12 tokoh berbagai agama dan aliran kepercayaan yang berakar di Asia – termasuk Buddhis , Shinto dan Sikh – berkumpul di Taman Perdamaian di Hiroshima, yang dulu hancur lebur setelah dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada 1945.

Perusahaan-perusahaan teknologi seperti IBM, Microsoft dan Cisco, serta tokoh agama dari Kristen, Islam dan Yahudi, sudah bergabung dengan seruan yang diluncurkan pada 2020 itu.

Para penandatangan seruan tersebut sepakat bahwa sistem AI tidak boleh mendiskriminasi siapapun, dan harus selalu ada orang yang bertanggung jawab di belakang mesin-mesin berteknologi AI.

Sistem AI harus dapat diandalkan, aman, lugas untuk dipahami, dan “tidak boleh mengikuti atau menciptakan bias”.

Di penghujung forum dua hari itu, presiden World Fellowship of Buddhists, tokoh-tokoh sekte Shinto dan sekjen Baha’i International Community termasuk yang ikut menandatangani seruan tersebut.

Bhai Sahib Bhai Mohinder Singh, ketua dari organisasi Sikh Guru Nanak Nishkam Sewak Jatha, mengatakan dalam acra tersebut bahwa “Rome Call for AI Ethics” diperlukan sebagai kontrol moral dalam pengembangan AI.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News